kisah ini merupakan Season dua dari buku dengan judul Ku Berikan Ginjal Untuk Papah Mu Tetapi Ku Kau Tinggalkan ( KBGUPMTKKT)
Sinopsis : Salah ku telah menyia- nyiakan kesetiaan kekasih ku yg kini dia telah tiada karna satu ginjal nya di berikan kepada papah ku diriku sangat menyesali nya karana kesetiaan nya ku balas penghianatan. sungguh ini semua salah ku , kini aku hidup di hantui rasa bersalah atas kematian nya .semua kenangan itu ku selalu mengingat nya meski kadang diri ini merasa berdosa karna telah menyia- nyiakan dia .diriku telah mendapat karma nya yaitu mengandung benih dari lelaki yg memuaskan hasrat nya saja. sungguh penyesalan ku sangat besar pada nya .kini Dia telah tenang di Syurga sana. dia begitu baik dan sabar dalam menghadapi ku yg emosian pemarah dan tak menghargai nya . ini merupakan penyesalan terbesar dalam hidup ku . ginjal nya ada di tubuh papah ku .
ikuti kisah ku penyesalan (Diani)
selamat membaca .bagi yg tak tau kisah awal nya baca dulu season 1 nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 9" Kue dari Gerry
Gerry hari ini datang ke rumah ku , membawa kue lalu dia mengelus perut ku .dia menggunakan motor baru nya dengan senyuman nakal nya selalu di pasang saat dia bertemu aku.
Sampai lah di rumah ku dengan bahagia , dia menggunakan kaos panjang hitam , celana pensil . rompi jeans dan rambut nya memakai minyak rambut.
Dengan percaya diri dia masuk lalu mengetuk pintu utama.
" Tok....Tok...Tok... " mamah membuka nya dengan pelan ternyata tamu di pagi ini adalah Gerry.
" ada apa kemari?" Mamah dengan malas membuka pintu sambil memandangi wajah Gerry.
" tan ini ada kue , terus Diani nya ada?" Gerry memberikan kue itu pada mamah , sambil tersenyum nakal.
" ada , masuk" mamah membuka lebar pintu , lalu dia masuk . dia duduk di sofa sebelah kiri dekat meja.
" ada apa kemari?" aku muncul sambil malas melihat wajah nya.
" jangan galak dong , gua ke sini mau bertemu dengan jagoan kecil yg ada di dalam rahim elu" Gerry mengelus perut ku sambil tersenyum nakal.
" Ger om mau tanya pada mu" papah muncul sambil melipat majalah nya.
" apa itu om?" Gerry siap untuk menjawab sambil tersenyum manis pada papah.
" jika putra mu lahir , kau siap untuk menjadi suami Diani?" papah memandangi nya dengan tajam ingin tau akan keseriusan dia.
" aku sih mau om, tapi putri om gimana?" Gerry nyengir sambil menjawab.
" aku nggak mau pah, biar anak ini lahir tanpa ayah" aku menolak sambil kesal.
"tapi kasihan tau, gua siap kok jadi suami elu" Gerry memandangi ku dengan senyuman manis nya.
" gua nggak mau, biar anak ini tanpa ayah, jika elu bertanggung jawab , maka beri nafkah dan kasih sayang lebih tapi tidak untuk menjadi suami gua." aku kesal lalu masuk ke dalam. Gerry dan papah hanya diam melihat aku yg kesal.
Sementara di rumah Ditya , Dia sedang duduk sambil memandangi foto David , air mata nya terjun bebas membasahi pipi.
Vid gua salah , elu pergi dengan membawa luka yg amat menyakitkan , gua tau penyesalan ini tak sebanding dengan rasa sakit elu, gua sekarang tidak bisa berjalan normal harus memakai kursi roda terus.
gua begitu menyesal , semua telah berakhir dengan satu kata yaitu penyesalan , gua sangat ingin memeluk elu lagi vid , tapi kita sudah beda alam." gumam Ditya sambil menangis memeluk foto kekasihku.
" Terlambat" satu kata lagi yg ada sekarang, kau terlambat dalam memperbaiki semua nya , semua itu telah berakhir dengan penyesalan menjadi buah dari perbuatan yg selama ini kau perbuat bersama Diani." Abang Rivan mendekati sambil membawa makanan.
" kau benar bang , gua sudah terlambat dalam memperbaiki semua nya, kini David sudah tiada , hanya menyisakan kenangan dan air mata untuk kita semua , air mata lah teman kita untuk mengingat semua kenangan buruk dan manis nya, pahit dan suka nya telah menjadi warna satu di hidup gua. Ketika penyesalan datang terlambat ,semua keinginan untuk memperbaiki nya kini hanya tinggal omong kosong belaka tidak nyata terjadi" Ditya memakan nya sambil di temani air mata.
" beginilah akhir dari perbuatan buruk , penyesalan menjadi teman di saat semua nya telah berakhir , apa lagi David pergi dengan satu ginjal dan sejuta luka menemani saat - saat terakhir nya" Tante Amel menghampiri.
Ditya hanya menangis sambil makan , Abang Rivan diam tanpa kata lagi melihat penyesalan di wajah sang adik.
Diriku dan Ditya telah memulai anala di atas kesetiaan dan ketulusan David , kini anala ini telah membakar semua nya menyisakan abu kenangan hitam di lumuri penyesalan menghantui hidup kami.
"