SUKSES SETELAH DIHANCURKAN

SUKSES SETELAH DIHANCURKAN

BAB 1

Ctasss....

Jderrr.....

Jderrr....

Petir menggelegar dan cahaya kilat menyilaukan mata seakan membela awan hitam yang menutupi langit siang ini berbarengan dengan hujan deras yang turun membasahi bumi.

Semua orang yang masih berada diluar berlari kalang kabut mencari tempat perlindungan dengan wajah ketakutan setelah salah satu pohon tinggi yang ada dikota tumbang tersambar petir.

Kriettt....

Kriettt....

Kriettt....

Angin kencang diikuti oleh gerimis yang terbawa olehnya membuat gorden berwarna putih tersebut melambai – lambai dengan ujungnya yang mulai basah.

Suana didalam ruangan terasa dingin dan mencekam seiring suara petir yang terus menggelegar dilangit disertai kilat yang menyambar.

Tangan putih mulus seperti porselen tersebut bergetar hebat dengan isak tangis tertahan mencengkeram erat sebuah kertas putih yang dia tangkup kedadanya.

Sebuah surat yang membuat harapan dan hatinya hancur berkeping – keping oleh satu kalimat yang tertulis disana.

“ Aku telah menemukan kekasihku yang menghilang dan aku akan segera menceraikanmu begitu anak yang kamu kandung lahir ”

Liliana kira, setelah dia mengandung buah hati mereka sang suami akan luluh dan perlahan mulai mencintainya karena ada pengikat diantara keduanya.

Tapi siapa sangka ternyata selama ini suaminya masih sibuk mencari wanita yang telah meninggalkannya dihari permikahan  mereka sehingga terpaksa dia yang menggantikannya karena almarhum kedua orang tuanya memiliki utang budi terhadap keluarga Bahtiar dimasa lalu.

“ Bercerai ”, satu kata yang selama ini berusaha untuk Liliana hindari dengan mengorbankan waktu dan perasaannya demi bisa diterima oleh sang suami.

Namun pada kenyataannya, bukan hanya tak mendapatkan hati suaminya, Liliana juga harus menerima fakta jika selama ini sang suami sering pulang larut malam bukan karena sibuk lembur melainkan sibuk mencari keberadaan kekasihnya itu.

“ Pantas saja satu bulan terakhir ini dia jarang pulang kerumah, bukan hanya bekerja lembur tetapi dia pergi untuk menemani kekasih yang telah berhasil dia temukan ”, gumannya miris.

Dengan berderai air mata Liliana meremas kertas tersebut hingga tak lagi berbentuk sambil berguman pelan “ Satu bulan, hanya satu bulan lagi waktu yang tersisa untuk aku menjadi istrinya ”.

Liliana berusaha untuk tetap tegar karena tak ingin bayi yang ada dalam kandungannya ikut bersedih sehingga mempengaruhi perkembangannya.

“ Maafkan mama nak ”

“ Mama tak bisa mempertahankan papamu bahkan sebelum kamu terlahir kedunia ini ”, gumannya sesenggukan.

Lilianapun meringkuk diatas tempat tidurnya sambil berderai air mata yang lajunya tak bisa dia tahan meski sudah berusaha dia cegah.

Sementara itu ditempat lain tampak seorang lelaki berbadan tegap dan paras yang rupawan sedang memandangi wanita yang ada dihadapannya.

Wanita sang pemilik hati satu – satunya yang selama ini dengan sekuat tenaga dia cari dan tunggu kehadirannya.

Meski sempat sakit hati karena kekasihnya itu pergi tepat dihari pernikahan mereka, tapi mendengar alasan jika kepergian wanita itu akibat penyakit yang dideritanya membuat hatinya seketika luluh.

Rasa rindu yang teramat dalam tampaknya telah mengalahkan logika sehingga dia bisa dengan mudah menerima alasan klasik yang diucapkan wanita tersebut dengan mudahnya.

Semua kenangan yang mereka jalani selama lima tahun berpacaran dulu tak bisa dengan mudah dihapus begitu saja, apalagi wanita bernama Imelda tersebut merupakan cinta pertama Harold yang tak bisa dilupakan begitu saja.

“Ikutlah denganku dan aku berjanji akan menjagamu sepenuh hati sambil berusaha untuk mencarikan donor jantung yang tepat buatmu agar kamu bisa sembuh sepenuhnya  ”, ucap Harold tulus.

Imelda merasa sangat bahagia mengetahui jika lelaki yang sempat dia kecewakan dan lukai tersebut ternyata masih menyimpan rasa cinta yang cukup dalam untuknya.

Semua perhatian dan sikap Harold sama sekali tak pernah berubah setelah dua tahun kepergiannya, meski lelaki itu telah menikah sekarang.

Saat ini Imelda tak tahu harus merasa sedih atau bahagia melihat Harold kembali mengajaknya bersama.

“ Bukannya aku tidak mau bersamamu, hanya saja aku takut. Aku tak mau dicap sebagai wanita perusak rumah tangga orang lain ”, ucap Imelda dengan wajah cemas.

“ Tidak, kamu bukanlah pelakor karena kamu datang lebih dulu dalam kehidupanku sebelum dia ”, ucap Harold sambil memeluk Imelda dengan erat.

Harold yang tak ingin kembali kehilangan cintanya berusaha untuk membujuk Imelda agar mau menerima kebaikan hatinya.

“ Sesuai janjiku dulu, hanya ada namamu dalam hatiku ”

“ Mulai dulu hingga sekarang itu tak akan pernah berubah dan sampai kapanpun tak akan tergantikan ”

“ Untuk membuktikan ketulusanku, ikutlah denganku malam ini ”

“ Aku akan merawatmu dengan baik dan menemukan pendonor jantung yang tepat sehingga kamu bisa sembuh dan bisa hidup berbahagia denganku  ”, ucap Harold berusaha menyakinkan hati Imelda dengan suara lembut.

Imelda merasa sangat terharu mendengar ucapan Harold hingga dia pun mulai meneteskan air mata.

Melihat hal tersebut Haroldpun  kembali memeluk wanita yang sangat dicintainya itu dengan erat seolah dia takut jika pelukan ini dia lepas Imelda akan pergi meninggalkannya lagi.

“ Tapi Harold, aku tak ingin menyakiti hati istrimu karena bagaimanapun juga aku wanita jadi mengerti apa yang akan istrimu rasakan nanti ”, ucap Imelda sesenggukan.

Harold segera melepaskan pelukannya dan menatap netra hitam yang ada dihadapannya dengan hangat.

“ Percayalah, istriku tak akan keberatan karena sebentar lagi kami akan bercerai ”, ucap Harold dengan wajah serius.

“ Tapi...”, belum selesai Imelda berkata Harold sudah lebih dulu menginterupsinya.

“ Kami bercerai karena memang tak ada cinta dan itu sudah kesepakatan diawal pernikahan jika aku menemukanmu maka dia harus ikhlas aku ceraikan ”, ucap Harold jujur.

Melihat tak ada kebohongan dikedua mata Harold, Imelda pun mengangguk pelan dan segera memeluk kekasih hatinya itu dengan tangis bahagia.

Harold yang melihat jika Imelda telah luluh dan menyetujui keputusannya maka lelaki itupun segera membantu Imelda untuk membereskan semua barang yang akan dibawa kerumahnya.

Lelaki itu begitu bahagia dan tak memperdulikan jika nanti akan ada hati yang terluka karena keegoisannya.

Begitu semua sudah masuk kedalam koper, Harold segera menggandeng tangan Imelda dengan mesra dan keduanya tersenyum lebar masuk kedalam mobil.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat puluh lima menit mereka berdua akhirnya tiba di rumah milik Harold.

“ Wow besar sekali rumahnya ”

“ Aku tak menyangka jika Harold akan sesukses ini sekarang ”

“ Jika tahu dari dulu akan sekaya ini dia aku tak mungkin meninggalkannya ”, batin Imelda bahagia.

Harold dan Imelda masuk kedalam rumah dengan senyum lebar sementara Liliana yang melihat kedatangan suami dan kekasihnya hanya bisa menangis dalam diam.

“ Tega kamu mas ”

“ Aku tak menyangka jika kamu akan membawanya tinggal dirumah ini sebelum kamu resmi menceraikan aku ”, guman Liliana perih.

Liliana berusaha menggingit bibir bawahnya agar suara tangisnya tak sampai keluar dan didengar oleh sang suami yang pastinya akan sangat murka kebahagiaannya malam ini terganggu.

Dengan lunglai, Liliana berjalan menuju ranjangnya dan langsung berbaring karena sekarang dia merasa jika seluruh tenaganya telah habis.

Liliana langsung menutup mata ketika dia mendengar suara pintu dibuka dari luar dan tak berapa lama aroma parfum sang suami mulai tercium.

“ Maafkan aku Liliana, tapi ini adalah yang terbaik untuk kita ”

“ Aku harap kamu bisa menemukan lelaki yang mencintaimu dengan tulus seperti cintaku terhadap Imelda ”

“ Dan masalah anak kita, kamu jangan khawatir karena aku akan tetap bertanggung jawab untuk menafkainya meski kita sudah bercerai nanti ”, ucap Harold sambil membelai rambut Liliana dengan lembut.

Begitu pintu kamar kembali tertutup dan bau parfum suaminya menghilang, airmata Liliana kembali mengucur deras hingga dia harus menutup mulutnya dengan bantal agar isakannya tak terdengar keluar.

“ Kenapa...kenapa rasanya sesakit ini Tuhan...”, batin Liliana sedih dan kecewa.

Terpopuler

Comments

Endang Oke

Endang Oke

muday2an tdk menekukan jantung yg cocok😡 lama2 mati. sakit jantung mana bisa di ajak ena ena2 bisa copot dan berhenti jantungnya.

2024-04-29

4

Capricorn 🦄

Capricorn 🦄

keren

2024-05-18

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

mampir ya thor..

2024-04-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!