Kau Ambil Pacarku Ku Rebut Suamimu

Ken yang hendak mengambil ponsel pun mengurungkan niatnya dan pergi dari sana tanpa mendengar jawaban apa yang khai berikan pada kedua temannya, baginya itu cukup untuk menjadikan bukti bahwa hubungan mereka memang hanya permainan.

Bukankah dalam sebuah kisah cinta itu butuh waktu untuk saling mengenal sebelum akhirnya mereka menyadari adanya cinta dihati mereka, tapi antara khai dan ken terlihat cepat dalam mengambil kesimpulan bahwa mereka saling mencintai.

Sikap khai yang agresif padanya sangat menunjukan wanita seperti apa dia sebenarnya dan dalam fikiran ken dia tak jauh beda dengan wanita penggoda.

" apa begitu penting ya gue aja belom tahu naksir apa enggak " jawab khai dengan berpangku tangan mengatakan hal yang jujur pada dua temanya.

" jangan jangan jangan jangan ini mah " sindir ika tak ingin banyak bertanya namun dia sendiri sangat mengenal khai seperti apa.

" jangan jangan apaan " tanya shelia tak paham maksud ika sampai menautkan alisnya.

" udah ah kalian jangan bahas ini lagi, ngomong ngomong kalian cuma nengok aku doang ya gak usah khawatir besok lusa juga aku pulang " ucap khai mengusir dua temanya dengan halus karena hari ini dia ingin istirahat saja dan pacaran sama ci dokter cinta.

" gak ini gue bawa hadiah buat lo khai nih" ika memberikan amplop coklat berukuran sedang dan khai mengambilnya.

" apa ini ?" tanya khai dilihat dari ukuranya bukan dokumen atau uang karena terlihat dari luarnya kalo isinya tipis.

" buka aja" titah ika lalu meraih tasnya begitu juga shelia" kalo gitu kita balik mau shoping " .

" by... Oh iya itu isinya bukti perselingkuhan viola lo kasih lah pada dokter tampan itu gue jengah lihat si jalang takut laki gue di gaet juga" ucap shelia sambil beranjak pergi menyusul ika.

" iya khai nanti lo kasih tahu kita akhir kisah mereka lanjut ato pisah " timpal ika yang akhirnya melengos pergi dan menutup kembali pintu ruangan inap khai.

Khai membuka amplop tersebut dan benar itu adalah poto gavin dan viola, mereka tampak mesra dan ada juga yang lebih gila yaitu viola datang ke apartemen nya gavin bahkan dilihat dari tanggal poto itu masih baru.

Khai ingat tadi dokter ken bilang viola lagi keluar kota ternyata menginap di apartemen gavin , apa yang akan terjadi jika dokter ken melihat ini sudah pasti hancur khai sendiri tak bisa bayangkan sehancur apa hati dokter cintanya itu.

Ia memasukan kembali poto poto itu dan menyimpannya di laci meja nakas yang tak jauh dari ranjangnya, bagaimana pun dokter ken harus tahu bagaimana kelakuan istrinya diluar rumah.

...****************...

Malam harinya tak seperti biasanya ken memeriksa khai, lelaki itu tampak dingin dan acuh bahkan saat mengganti perban saja ia seakan enggan untuk bersentuhan dan juga menepis tangan khai dengan sengaja.

Khai yang merasa ada yang aneh dengan sikap kekasihnya itu lantas bertanya namun ken tak menyahutnya sama sekali, dia diam seribu bahasa dan dengan dingin dia pergi begitu saja tanpa ada ciuman selamat malam.

Sikap ken membuat khai mengingat bagaimana sikap gavin padanya terakhir kali dingin acuh dan kasar, seketika air mata khai jatuh bahkan rasanya lebih sakit dari yang gavin lakukan padanya.

Malam ini khai sendirian tak ada keluarga pacar dan juga teman ia benar benar sendiri dan dengan sadar akhirnya ia berfikir mungkin ken sudah tak menginginkannya lagi sama seperti gavin , laki laki memang mudah melupakan wanita yang sudah bersamanya tapi mungkin berbeda dengan dokter ken yang pastinya sangat mencintai istrinya.

Keesokan harinya ...

Khai tak diperiksa dokter ken melainkan dokter lain ia merasakan kepahitan setelah sikap dokter ken padanya semalam, khai bertanya keberadaan dokter ken pada perawat yang memeriksanya untuk melepas infusan di tangannya.

" dokter ken sedang melakukan operasi mbak tapi semua biaya sudah ditanggung dokter ken jadi mbak bisa pulang " ucap perawat wanita tersebut.

" kalo begitu apa saya bisa bertemu dokter ken dulu sebelum pulang saya hanya ingin berterima kasih sus" pinta khai dan dokter yang memeriksanya pun hanya mengangguk bagaimanapun dokter ken adalah wali nya khai saat sakit bahkan khai dirawat langsung oleh dokter tampan itu.

khai menunggu dokter ken di ruang tunggu pasien bersama keluaga pasien yang tengah dioperasi ia memegang amplop yang kemarin diberikan ika padanya, jika memang hubungan mereka berakhir bagaimana pun dokter ken harus tahu tentang viola hanya itu yang ada dalam fikiran khairani.

Setelah menunggu berjam jam lampu operasi akhirnya mati dan dokter ken bersama yang lainya keluar , khai masih menunggunya saat ia tengah berbicara dengan keluarga pasien dan ken juga menyadari kehadiran khai disana.

Dikri mendekati khai saat dokter ken dengan sengaja bersikap acuh dan dingin pada gadis tersebut " khai kamu belum pulang " tanya dikri namun khai hanya fokus pada ken yang baru beberapa langkah pergi.

" dokter ken! bisa kita bicara sebentar" ucap khai dengan suara yang lumayan tinggi karena ken menghindarinya hingga orang orang menatap mereka dan ken pun tak bisa menghindarinya lagi.

" ada apa ?" tanya ken setelah mereka berada di taman rumah sakit.

Khai menggenggam tangan ken namun baru bersentuhan ken langsung menepisnya dengan kasar, khai tersenyum miris ia paham dengan sikap dokter cintanya itu yang akhirnya ia menatap lurus kedepan tanpa menoleh lagi.

" katakan apa yang ingin kamu bicarakan saya tak punya banyak waktu" ucap ken menggertak khai untuk bicara.

" tentang hubungan kita .... " belum selasai khai berbicara ken sudah memotongnya dengan cepat.

" kita putus " ucap ken singkat dan dingin.

" alasanya apa hari ini adalah hari ketujuh hubungan kita tolong beri aku alasanya?" tanya khai bibirnya bahkan sudah bergetar menahan rasa sakit yang tak bisa ia tahan kalo bisa ia ingin menangis dan menjerit sekarang.

" bukankah ini hanya permainan kamu dan saya dengan mudahnya jatuh cinta sama kamu juga bodohnya saya masuk kedalam permainanmu bukankah itu hubungan kita" ungkap ken dengan jelas ia mengatakan alasanya mereka tak bisa melanjutkan hubungan.

" jadi anda sudah tahu dokter baiklah " khai membuka amplop yang ia genggam dari tadi lalu memberikan poto poto viola bersama gavin pada ken.

" lihatlah dokter anda kenal dengan wanita itu bukan?" tanya khai menatap kesal pada ken dan lelaki yang berprofesi sebagai dokter itu pun terkejut melihat lihat poto tiap poto tersebut.

" viola " gumamnya menatap marah melihat poto tersebut.

" iya dia viola saski, dia istri anda bukan dan laki laki itu adalah mantan saya " khai mulai emosi ia sudah tak tahan meredam kemarahannya selama ini.

Ken menatap khai dengan syok ia merasa mulai paham situasi dimana khai akhirnya gencar mendekatinya.

" iya dokter, wanita bersuami yang mengambil pacar saya adalah istri anda " ucap khai dengan jelas dan ken semakin dalam menatap wanita yang tengah marah itu.

" dan saya hanya mengikuti ide gila yang dokter ucapkan dimalam bibi saya meninggal" tambah khai lalu mengingatkan kata yang diucapkan dokter ken pada malam itu.

"kalo begitu kamu mengadu pada suami wanita itu agar suaminya menceraikannya , kalo bisa rebut saja suaminya jika ia tampan dan mapan" ucapan ken malam itu masih terngiang ditelinga khai dan dia masih ingat bagaimana candaan itu malah menjadi kenyataan.

ken tak bisa berkata kata lagi seolah semuanya sudah tak ada guna ia salah mengatakan nya dan ia tak tahu bagaimana semuanya bisa menjadi seperti ini.

" hanya ini yang ingin saya bicarakan, karena kita sudah putus jadi saya rasa kita tak perlu bertemu lagi" ucap khai yang langsung beranjak meninggalkan ken sendirian di bangku taman itu.

Mata ken hanya tertuju pada punggung wanita yang sempat ingin ia nikahi, hanya seminggu mereka berhubungan dan sekarang semuanya berakhir dengan luka yang ternyata sudah lama menoreh dan baru ia sadari.

Dikri yang dari tadi melihat dan mendengar merasa miris dengan hubungan mereka berdua , ia paham kenapa khai mendekati ken bahkan jika di sebut pelakor pun ia tak peduli nyatanya istri dokter ken yang memulai menoreh luka padanya.

Ken merogoh ponsel didalam saku jasnya lalu satu nama dalam kontak ia panggil.

" kak jo apa kaka punya waktu ?" tanya ken pada pria disebrang telepon.

" aku ingin kaka melakukan sesuatu untuku ..................." ucap ken lalu memutuskan panggilan tersebut sambil menggenggam poto viola bersama laki laki lain.