melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22
Melati perlahan bangun, merentangkan kedua tangannya sambil menguap, badannya terasa sangat pegal pagi ini, tapi juga sangat membahagiakan.
Athar yang merasakan pergerakan melati ia pun ikut bangun, karena merasa takut saat bangun melati pergi darinya.
"Udah bangun sayang??" Tanya Athar saat melati akan masuk ke kamar mandi dengan hanya memakai handuk bekas Athar tadi malam yang ia pungut dari lantai, seketika melati menoleh mendengar suara Athar.
"Udah mas, aku mandi dulu ya" ujar melati, Athar segera bangkit tanpa menggunakan sehelai benangpun membuat melati menutup kedua matanya dengan tangannya.
"Ayok bareng aja" Athar segera menarik tangan melati masuk ke dalam kamar mandi, segera ia menyiapkan air hangat dalam bathtub dan memberinya sabun serta aromaterapi. Sambil menunggu air penuh Athar tidak berhenti memeluk dan menci*m melati lembut. Setelah lumayan penuh Athar masuk dalam bathtub dan menuntun melati masuk juga.
"Mas aku pengen tau 3 bulan ini kamu ngapain aja?" Tanya melati yang memang kepo, melati bertanya sambil menikmati tubuhnya yang di sabuni Athar dari atas sampai ujung kakinya dengan mata terpejam.
"Nggak ngapa-ngapain, selama sebulan aku gantiin kerjaan papa yang lagi tugas ke Jepang, dan itu buat aku nggak bisa ngapa-ngapain, capek banget badan dan pikiran" jelas Athar
"Kalau kamu??" Tanya Athar
"E.. aku juga nggak ngapa-ngapain, kerja kayak biasa, terus nyampe rumah main hp Trus tidur, gitu doang sih kerjaan bulan-bulan ini" jawab melati tanpa ragu. Sebenarnya Athar ingin sekali bertanya pada melati tantang suaminya, tapi Athar tahan, ia tidak mau cemburu sendiri karena membahas suami melati ini, ya meskipun dari segala aspek dan sudut Athar lebih dari segala-galanya di bandingkan si arif, tapi yang tidak ia punya hanya satu, ya buku nikah dengan foto melati dan dirinya yang membuatnya kalah telak. Ia pun urung menanyakan tentang arif pada melati.
Setelah saling menggosokkan punggung melati dan Athar sama-sama membilas tubuh mereka di bawah guyuran shower, dan lagi, Athar tidak dapat menahan hasratnya melihat tubuh telanjang melati, tanpa persetujuan melati Athar melakukannya lagi dibawah shower. melati hanya menikmati, karena ia pun juga sangat senang dan tidak bisa menahan akan sent*han-sent*han Athar.
Setelah mereka selesai dengan ritual mandi yang membutuhkan waktu satu jam an Athar menggantikan pakaian melati dengan pakaian melati dulu yang masih berjejer rapi di lemarinya.
Athar tidak membiarkan melati melakukan apa-apa lagi, karena sudah melihat melati sangat lemas membawa tubuhnya, bagaimana tidak melati belum makan apa-apa dari semalam bahkan sepulang kerja ia belum makan.
"Mas aku laper" rengek melati saat Athar memakaikan br* nya.
"Iya, habis ini kita cari makan, maafin mas ya, karena sama sekali nggak beliin kamu makan dari semalem" ujar athar melati pun mengangguk.
Setelah menggantikan pakaian untuk melati, ia segera memakai bajunya sendiri dengan terburu-buru, setelah itu mereka keluar untuk mencari makan.
Saat di lift Athar tidak tahan untuk tidak menci*m bib*athar r manis melati yang membuatnya selalu candu, dan seperti biasa melati hanya membalasnya dengan memeluk pinggang Athar mesra.
Tidak terasa ci*man mereka sampai lift terbuka segera mereka melepaskan pang*tannya karena tepat setelah pintu lift terbuka ada sepasang suami istri yang akan menaiki lift dengan ekspresi wajah yang tidak bisa di tebak melihat melati dan Athar yang mereka mengerti apa yang baru saja melati dan Athar lakukan, melati sangat malu ketahuan seperti itu, Athar pun menarik tangannya keluar lift ia melewati kedua orang itu dengan menundukkan wajahnya.
melati mendengar suara ibu-ibu itu bicara dengan suaminya, sepertinya sedang membicarakan Athar dan dirinya.
"Mas melati malu tadi kepergok di lift gitu, tadi juga melati denger mereka ngomongin kita" rengek melati saat sudah masuk mobil Athar.
"Udah cuek aja melati, gak perlu peduliin apa kata orang, yang penting kan kita bahagia" jawab Athar santai tapi malah membuat melati cemberut.
Athar melajukan mobilnya menuju restoran terdekat karena mengingat mereka sudah sangat kelaparan.
Mereka makan dengan lahap tanpa banyak basa-basi sarapan sekaligus makan siangnya.
"Habis ini pengen kemana??" Tanya Athar
"Balik apartemen lagi, aku pengen tidur aja hari ini, capek banget badanku"
"Nggak pengen beli sesuatu??"
melati menggeleng dan menelungkup kan wajahnya di meja restoran samping piring kosongnya, ia hanya butuh istirahat, karena matanya sudah sangat mengantuk, ia sudah tidak terbiasa begadang belakangan ini, sekalinya begadang malah membuatnya kehabisan tenaga seperti ini.
"Oke" Athar pindah duduk disamping melati, mengusap rambutnya lembut dan mencium puncak kepalanya berulang kali.
Setelah memanggil pelayan dan membayar makanannya Athar membangunkan melati yang ternyata sudah tertidur pulas dalam sekejap.
Setelah terbangun Athar menuntun melati menuju mobilnya dan segera menuju apartemen nya.
Sampai di kamar melati segera membuka celana jeans nya dan mengganti nya dengan celana hotpants kain agar lebih nyaman, segera ia tidur di ranjang Athar, menyelimuti tubuh nya. Tidak membutuhkan waktu lama terdengar dengkuran halus melati.
Athar yang juga sama masih mengantuk segera ikut tidur di samping melati, melingkarkan tangannya di perut melati.
Athar terbangun pukul 4 sore, cukup lama mereka tertidur Athar pun membangunkan melati terlebih dahulu.
"melati, bangun .. udah sore ini sayang"
"Eummhh... Jam berapa mas??" Tanya melati menutup mulutnya yang menguap, Athar tersenyum memeluk melati, mengusap-usap rambut melati lembut.
"Jam 4" melati yang mendengar jawaban Athar terbelalak kaget.
"Astaga, udah sore mas?" tanya melati, Athar pun mengangguk. segera ia turun ingin segera bergegas ke kamar mandi, entah apa yang melati lakukan mungkin membuang hajatnya.
Athar pun masih berbaring di ranjang, karena melati mandinya agak lama ia pun keluar kamar menuju dapur mengambil air minum dan meneguknya kemudian duduk di sofa ruang tamu.
Selesai dari kamar mandi melati menghampiri Athar dan memeluknya, Athar pun mendudukkan melati di pangk*annya membalas pelukan melati dengan mesra.
" I love you" bisik Athar membuat melati menatap Athar dengan tersenyum.
"I love you more" balas melati sambil mengecup pipi Athar.
" Kamu berapa lama disini mas??" Tanya melati mengawali obrolan mereka.
" Kayaknya satu Minggu an "
"Oke" jawab melati pelan.
"Mas boleh ya setelah satu Minggu ini nyamperin kamu kayak 2 Minggu sekali gitu yang" tanya Athar.
"Mas serius? Aku takut mau lanjutin hubungan ini mas"
"melati, pliss ya ... Mas mohon, mas sayang banget sama kamu, 3 bulan kemarin gak ketemu kamu apalagi hubungin kamu aja mas nggak bisa mas udah kayak orang gila tau gak" pinta Athar memelas.