Novel ini lanjutan dari novel "TOUCH YOUR HEART" jadi jika ingin nyambung, bisa mampir dulu ke novel Author yang itu.
Nizar adalah seorang pilot muda yang tampan, kehidupan Nizar seakan kiamat kala melihat kedua orang tuanya meninggal secara bersamaan. Hidup Nizar seakan hampa bahkan sifat Nizar pun berubah menjadi dingin, cuek, dan juga galak.
Nizar dan adiknya Haidar harus melanjutkan hidup meskipun terasa sangat sulit tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Hingga pada akhirnya, seorang wanita cantik tiba-tiba hadir di kehidupan Nizar dan memporak-porandakan perasaan Nizar.
Siapakah wanita cantik itu? apakah wanita itu mampu mengembalikan semangat hidup Nizar atau malah sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20 Kemarahan Binar
Perlahan Dona menghampiri Yulia, dia memperhatikan Yulia dengan seksama hingga kemudian Dona pun menyunggingkan senyumannya. "Kasihan sekali hidupmu Yulia, di buang sama Mas Dewa dan akhirnya menjadi gila. Ternyata di sini akulah pemenangnya," ledek Mama Dona.
Yulia tidak memperdulikan ucapan Dona, tatapannya tetap kosong dengan memeluk kedua lututnya. Dona kembali mendekatkan diri kepada Yulia, merasa tidak dianggap Dona pun kembali melayangkan kata-kata yang tidak pantas kepada Yulia. Sedangkan Suster, tampak sangat khawatir dia ingin menghubungi Binar, namun ponselnya dia simpan di atas nakas di dalam kamar Yulia.
"Bagaimana ini, apa yang akan dilakukan Nyonya Dona kepada Nyonya Yulia?" gumam Suster panik.
Dona membungkukkan tubuhnya ke arah Dona. "Kamu dan anak kamu tidak akan mendapatkan harta Mas Dewa sepeser pun karena aku dan anak-anakku yang akan menguasai semuanya," ucap Mama Dona dengan senyumannya.
Yulia masih tidak bergeming, tatapannya masih kosong. Dona menunjuk-nunjuk kening Yulia dengan jarinya. "Kasihan sekali hidup kalian, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Urusan menyingkirkan kamu itu adalah perkara mudah, tapi jika urusan Binar rasanya sedikit susah. Anakmu memang menyebalkan, selalu menghalangi rencanaku. Sepertinya Binar harus segera disingkirkan supaya tidak mengganggu lagi rencanaku," ucap Mama Dona dengan tawanya.
Mata Yulia tiba-tiba melirik ke arah Dona membuat Dona kaget. Secepat kilat, Yulia menjambak rambut Dona dan memukulinya membabi buta membuat Dona berteriak meminta tolong.
"Lepaskan aku, dasar wanita gila!" teriak Mama Dona kesakitan.
"Astaga, apa yang sudah dilakukan Nyonya Yulia? Nyonya, tolong buka pintunya!" teriak Suster.
"Suster tolong aku!" teriak Mama Dona.
Yulia tidak mau melepaskan jambakannya, malahan Yulia semakin erat mencengkram rambut Dona. Dona semakin menjerit kesakitan, bahkan tenaga Yulia sangat besar dan Dona tidak bisa mengimbanginya.
"Jangan sentuh anakku, atau aku akan bunuh kamu sekarang juga," ucap Mama Yulia.
"Lepaskan, wanita gila!" Dona meronta-ronta, hingga dengan susah payah Dona pun menghubungi Dewa.
15 menit kemudian, Dewa datang dengan tergesa-gesa. "Mana Dona?" tanya Papa Dewa.
"Nyonya ada di dalam, Tuan. Pintunya dikunci," sahut Suster.
Dewa mendengar teriakan Dona membuat Dewa semakin panik. Dewa pun dengan cepat mendobrak pintu kamar Yulia, dan betapa terkejutnya Dewa saat melihat Dona sedang dihajar habis-habisan oleh Yulia.
"Yulia, hentikan!" Dewa menarik Yulia dari atas tubuh Dona.
Dengan kasar, Dewa menghempaskan tubuh Yulia hingga tubuh kurus itu terpental dan membentur dinding. "Ya Allah, Nyonya!" Suster segera menolong Yulia.
"Ma, kamu tidak apa-apa 'kan?" tanya Papa Dewa panik.
"Pa, wanita gila itu sudah memukuli aku," sahut Mama Dona sembari memeluk Dewa.
Dona pura-pura nangis dan itu membuat Dewa emosi. Dewa menghampiri Yulia dan menarik tubuh Yulia supaya berdiri. Tatapan Dewa sangat tajam bahkan matanya sudah memerah menahan amarah.
"Kurang ajar sekali kamu menyiksa Dona seperti itu. Jangan pernah salahkan Dona atas apa yang sudah terjadi, karena semuanya salah aku. Padahal dulu aku sudah menawarkan untuk poligami tapi kamu tidak mau, jadi sekarang kamu harus bisa menerima semuanya jika Dona adalah istriku!" bentak Papa Dewa.
Air mata Yulia mengalir dengan derasnya, Yulia begitu sangat mencintai Dewa. Tangan Yulia terulur untuk menyentuh pipi Dewa, namun Dewa menepisnya dengan cepat.
"Ini semua gara-gara dia, dia sudah merebut semuanya dariku dan aku bersumpah jika dia dan anak-anaknya akan hidup sengsara karena sudah menghancurkan kebahagiaan aku dan Binar!" teriak Mama Yulia histeris sembari menunjuk ke arah Dona.
Plaaaakkkk.....
Satu tamparan mendarat di pipi Yulia, sudut bibir Yulia berdarah karena saking kerasnya tamparan yang diberikan oleh Dewa. "Ya Allah, Tuan. Hentikan," ucap Suster sembari memeluk tubuh Yulia.
"Aku sudah bilang, jangan pernah menyalahkan Dona cukup kamu salahkan Aku saja," sahut Papa Dewa.
"Pergi kalian dari sini, pergiiiiiii!" teriak Mama Yulia histeris.
"Pa, lebih baik kita pergi, Mama takut wanita gila itu menyerang Mama lagi," ucap Mama Dona dengan raut wajah sedihnya.
Dewa menganggukkan kepalanya, mereka berdua pun segera pergi dari sana. Yulia kembali histeris, bahkan Suster sampai kewalahan beruntung ada tukang kebun dan Suster meminta tukang kebun untuk membantu memegangi tubuh Yulia. Suster segera menyuntikan obat penenang, hingga beberapa detik kemudian Yulia pun tenang dan mulai tertidur.
"Terima kasih, Mang," ucap Suster.
"Sama-sama, kalau begitu saya kembali bekerja lagi," sahut Si tukang kebun.
Suster segera mengambil obat untuk mengobati sudut bibir Yulia yang berdarah. "Ya Allah, mereka jahat sekali. Kalau Nona Binar tahu, bisa ngamuk dia. Entah apa yang akan terjadi jika nanti Nona pulang kerja dan melihat keadaan Nyonya Yulia," batin Suster.
Sementara itu di kantor, Binar terlihat gelisah. "Kenapa perasaanku tidak enak, ada apa ini?" batin Binar.
***
Waktu pun berjalan dengan sangat cepat, sudah waktunya untuk pulang dan Binar segera membereskan meja kerjanya. Sedangkan di rumah Yulia, Suster tampak panik karena tubuh Yulia tiba-tiba demam. Suster segera menghubungi Binar dan Binar terlihat sangat panik dan menyuruh Suster untuk segera membawanya ke rumah sakit.
"Pak, kita ke rumah sakit soalnya Mama dibawa ke rumah sakit," ucap Binar.
"Nyonya Yulia kenapa, Nona?" tanya Pak Suga.
"Kata Suster, Mama demam," sahut Binar dengan wajah khawatir.
Tidak membutuhkan waktu lama, Binar pun sampai di rumah sakit. Setelah tahu di mana ruangan rawat Yulia, Binar dan Suga segera melangkahkan kakinya menuju ruangan itu. Binar membuka pintu ruangan itu dan tampak Suster sedang menjaga Yulia.
"Bagaimana keadaan Mama?" tanya Binar.
"Sekarang sudah mulai membaik, Nona," sahut Suster.
Binar memperhatikan wajah Mamanya yang saat ini sedang terlelap itu. Binar mengerutkan keningnya kala melihat pipi Yulia bengkak bahkan sudut bibir Yulia juga terlihat bengkak.
"Suster, pipi dan sudut bibir Mama kenapa?" tanya Binar.
Suster menundukkan kepalanya. "Suster, jawab aku? apa yang sudah terjadi sama Mama?" tanya Binar kembali.
Suster pun dengan ragu-ragu menceritakan semuanya kepada Binar membuat Binar membelalakkan matanya. "Kenapa tadi kamu tidak menghubungi aku?" geram Binar.
"Maaf Nona, ponsel saya ada di dalam kamar Nyonya dan Nyonya Dona mengunci pintu kamarnya jadi saya tidak bisa menghubungi Nona," sahut Suster sembari menundukkan kepalanya.
"Brengsek, mereka sudah berani menyakiti Mama," geram Binar.
Binar hendak pergi, namun Suga menahannya. "Nona mau ke mana?" tanya Pak Suga.
"Jangan halangi aku, Pak. Kali ini aku gak bisa menahannya, mereka sudah keterlaluan!" geram Binar dengan meneteskan air matanya.
"Nona harus tenang jangan emosi dulu," ucap Pak Suga.
"Lepaskan aku, Pak! aku harus membuat perhitungan dengan mereka!" bentak Binar dengan mata yang memerah menahan amarah.
"Oke, saya akan temani Nona," sahut Pak Suga.
Akhirnya Suga pun pergi untuk menemani Binar. Suga tidak mau sampai Binar kenapa-napa, karena Suga tahu bagaimana sifat mereka.
Alhamdulillah Binar masih hidup, dan sudh sdar...
mudah² an ada warga yang bisa bantu Binar pulang ke kota....
kn lbur hari minggu sekolah minggu ke greja jdi klau mlm nie up 🙏tlong muncul jngan php para pembaca
mau di mana taruh tuh muka dengan PD nya ngaku²sahabat...
sahabat dari hongkong, sedangkan jin Qorin aja males ngakuin elu bagian dari dia 🤣🤣🤣
dewa gimana reaksinya setelah tau binar hilang ya