Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serangan Balasan
Hari ini hari terakhir Maeli Su untuk berendam dan sebentar lagi dia akan keluar dari tempat yang di siapkannya.
Di saat dia tengah merilekskan tubuhnya tiba-tiba dia merasakan akan segera naik tingkat, dengan segera dia pun duduk bersilah dan menyerap efek obat yang digunakannya untuk berendam agar memudahkannya naik tingkat.
"Akhirnya kini aku sudah di tingkat epic bintang 2, tak sia-sia perjuangan selama seminggu ini" ucapnya dengan senyum bahagia.
Ketika dia ingin berdiri dari tempat berendamnya tiba-tiba saja dia merasakan sakit di kepalanya sehingga membuatnya harus kembali duduk dan bersilah, dan seketika tato setangkai mawar yang berada di keningnya pun berubah warna menjadi hitam namun di penuhi kilauan.
"Selamat, kau telah berhasil melakukan apa yang aku katakan, dan juga selamat karena kau telah berada di tingkat epic" ucap Momo yang muncul dengan warna bulu yang berbeda.
"Hai Momo , kenapa penampilan mu bisa berubah, dan kenapa bulu mu menjadi berwarna hitam berkilau seperti ini, namun aku sangat menyukainya" ucap Maeli Su sembari membawa Momo kedalam pelukkannya.
"Penampilan ku berubah karena tato setangkai mawar yang ada di kening mu pun berubah, dan aku sangat senang karena mulai sekarang bukan hanya kau yang bisa melihat aku tapi orang lain pun juga bisa melihat ku, ya meskipun saat ini hanya kau yang masih bisa berbicara dengan ku" jelas Momo panjang lebar.
Mendengar penjelasan dari Momo membuat Maeli Su segera bangkit dari tempat berendamnya, mengganti pakaiannya dan berjalan ke depan cermin yang berada di dekat tempat tidurnya.
"Siapa itu, kenapa cantik sekali apakah aku tengah bertemu dengan seorang dewi?" ucap Maeli Su yang melihat pantulan wajahnya di cermin.
Melihat Maeli Su yang membeku karena wajahnya sendiri Momo pun berkata "Apakah sekarang kau telah menjadi bodoh?"
"Hei, wajar jika aku terkagum dengan wajah ini, bagian mana dari wajah ini yang tidak sempurna, bibir merah alami, kulit putih bersih dan cerah, alis mata yang sangat rapi dan indah, hidung yang mancung, bulu mata yang panjang dan lentik di tambah lagi mata ini sangat mempesona benar-benar kecantikan yang mematikan" jawab Maeli Su dengan penuh ke kaguman.
"Momo tolong beritahukan kepada ku apa saja yang telah terjadi di kediaman ini selama aku berendam" tanya Maeli Su dengan wajah serius sambil berjalan dan duduk di kursi yang terletak tak jauh dari cermin itu berada.
"Selama kau berendam pangeran mahkota telah memberikan sebagian mas kawinnya kepada adik mu, dan dua hari yang lalu pangeran ketiga datang ke kediaman ini dengan membawa dekrit dari kaisar untuk menjadikan mu istrinya dan bukan hanya itu dia juga berkata hanya kamu satu-satunya yang akan menjadi wanita dihidupnya, padahal saat ini reputasi mu sudah hancur di kekaisaran ini akibat ulah adik kedua mu dan ibunya. Mereka telah menyebarkan gosip jika kau mengurung diri karena sangat sedih dan berakhir menjadi gila hingga merusak wajahmu sendiri itu semua kau lakukan karena pembatalan ikatan pernikahan dengan putra mahkota" jawab Momo dengan panjang kali lebar.
Mendengar penjelasan dari Momo ada satu hal yang membuatnya aneh sehingga dia pun berkata "Kenapa pangeran ketiga malah ingin menjadikan ku istrinya, apakah ada hal yang tak ku ketahui tentang pemilik tubuh yang sebelumnya".
" Aku tak tau, yang pasti aku merasa jika pangeran ketiga memang benar-benar menyukai mu sebab dia sendiri yang meminta kaisar untuk mengeluarkan dekrit pernikahan kalian bahkan ketika dia tau jika ayahmu telah berjanji pada mu untuk membiarkan mu memilih suami sendiri, dia malah tersenyum dan dengan penuh percaya diri berkata akan berusaha merebut hati mu hingga kau memilihnya sebagai suami" aduh benar-benar cerminan laki-laki sejati ucap Momo yang sangat mencintai kisah romantis apalagi kali ini terjadi tepat di depan matanya.
"Ternyata ayah benar-benar memegang ucapannya, nanti aku akan melihat ke sungguhan pangeran ketiga terlebih dahulu bukankah aku bisa mengujinya dengan penampilan ku saat ini, pasti dia tak akan bisa menolak, memang semua lelaki pada dasarnya sama saja" ucap Maeli Su dengan penuh keyakinan.
"Lalu apa yang ingin kau lakukan sekarang" tanya Momo
"Tentu saja aku akan membalas orang-orang yang telah mengusik ku bukankah ini saat yang tepat untuk serangan balasan, dan mereka juga tidak boleh tau akan perubahan ku saat ini" ucap Maeli Su di iringi dengan senyuman jahatnya
"Mengenai wajah ini dengan kemampuan ku dulu aku bisa membuat penyamaran yang sempurna seperti kabar yang sedang beredar dengan begitu aku akan dapat melakukan dua hal sekaligus, pertama menguji pangeran ketiga dan ke dua membiarkan ibu tiri dan adikku itu menikmati momen kemenangan mereka sesaat sebelum aku menjungkir balikkan hidup mereka" ucap Maeli Su sembari mengambil peralatan-peralatan yang di perlukannya untuk mengubah wajahnya, dan hanya dalam waktu tiga puluh menit apa yang di lakukannya pun telah selesai.
Penyamaran yang dilakukannya sangat sempurna bahkan jika wajahnya terkena air ataupun di usap terus menerus tak akan kembali ke wajah aslinya, itu adalah teknik khusus miliknya untuk kembali kewajah sesungguhnya dia harus meminun ramuan khusus agar efek dari penyamarannya pun hilang, dan kini Maeli Su berubah menjadi wanita yang sangat jelek dimana wajahnya dipenuhi dengan luka goresan.
"Sempurna, kini saatnya aku harus pergi ke kediaman ayah karena aku telah berjanji akan menemuinya setelah apa yang kulakukan selesai" ucap Maeli Su sembari berjalan dan mengenakan kain tipis untuk menutup wajahnya, itu dia lakukan agar penyamarannya semakin sempurna.
Tak berselang lama Lili mengetuk pintu kamar nonanya karena dia ingat bahwa nonanya akan keluar untuk bertemu tuan besar hari ini.
Mendengar ketukan pintu Maeli Su bisa menebak siapa yang berada di luar melalui pendengarannya dan juga sekarang dia bisa merasakan aura seseorang, dia pun berkata "Masuklah Lili".
Lili pun masuk ke dalam sembari memberi salam pada nonanya kemudian dia memberanikan diri untuk bertanya "Nona kenapa anda memakai kain penutup wajah seperti itu, apakah sesuatu terjadi pada wajah nona" tanya Lili yang mulai khawatir.
Lili juga mendengar semua kabar tentang nonanya itu, awalnya dia yakin jika nonanya tak akan berbuat senekat itu, namun setelah melihat nonanya memakai kain penutup wajah dia pun mulai takut jika nonanya melakukan apa yang di gosipkan dan itu semua terjadi disebabkan karena dirinya yang tak berada di samping nonanya dan menjaga nonanya dengan baik.
Maeli Su yang paham dengan ke khawatiran pelayannya itu pun mencoba menenangkannya "Tenanglah Lili aku tak akan mungkin melukai diriku sendiri, bukankah kau lebih tau wajah asli ku tanpa riasan, aku hanya ingin menjadi diri ku sendiri dan aku tak mau bersembunyi lagi".
Mendengar hal itu Lili pun tanpa sadar telah meneteskan air matanya, sebab dia sangat tau bagaimana wajah nonanya itu tanpa riasan penuh dengan berbagai luka yang bahkan tak bisa disembuhkan dengan yakin Lili berkata "Nona, aku akan selalu berada di samping nona, dan ku harap ke depannya nona tak mengurung diri lagi, sebab aku sangat mengkhawatirkan nona, nona kan tau jika aku hanya memiliki nona seorang di dunia ini".