NovelToon NovelToon
Ibu Untuk Anak-anakku

Ibu Untuk Anak-anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Nikahmuda / Duda
Popularitas:36.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: embunpagi

IG : embunpagi544

Kematian istri yang paling ia cintai beberapa saat setelah melahirkan kedua buah hatinya, membuat hati seorang laki-laki bernama Bara seolah membeku, dan dunianya menjadi gelap. Cintanya ikut ia kubur bersama mending sang istri. Alasan kenapa Bara masih mau bernapas sampai detik ini adalah karena kedua buah hatinya, si kembar Nathan dan Nala. Bara tak pernah sedikitpun berniat untuk menggantikan posisi almarhumah istrinya, namun demi sang buah hati Bara terpaksa menikah lagi dengan perempuan pilihan sang anak.

SYAFIRA seorang gadis berusia 20 tahun yang menjadi pilihan kedua buah hatinya tersebut. Syafira yang sedang membutuhkan uang untuk pengobatan adik satu-satunya dan juga untuk mempertahankan rumah dan toko kue kecil peninggalan mendiang ayahnya dari seorang rentenir, bersedia menikah dengan BARATA KEN OSMARO, seorang duda beranak dua. Mungkinkah hati seorang Bara yang sudah terlanjur membeku, akan mencair dengan hadirnya Syafira? Akankah cinta yang sudah lama ia kubur bersama mendiang sang istri muncul kembali?

"Aku menikahimu untuk menjadi ibu dari anak-anakku, bukan untuk menjadi istriku..." Bara.

"Lebih baik aku menikah dengan om duda itu dari pada harus menjadi istri keempat rentenir bangkotan dan bulat itu..." Syafira.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 (Pesta pernikahan)

Usai acara akad nikah, pasangan pengantin baru tersebut dan para kerabat kembali ke kamar hotel masing-masing. Karena pesta pernikahan mereka akan di adakan setelah maghrib.

"Eh kalian mau kemana?" tanya bu Lidya yang melihat Bara dan Syafira berjalan berlawanan arah untuk menuju kamar masing-masing dengan masing-masing dari mereka membawa satu anak, Syafira dengan Nala sedangkan Bara menggandeng Nathan.

"Ke kamar bu, bukannya tadi ibu yang bilang suruh kami istirahat dulu untuk acara nanti malam?" jawab Syafira. Sementara Bara hanya diam, jawaban Syafira sudah mewakili jawabannya juga.

"Iya, tidak ada yang salah sama ucapan ibu, tapi kalian yang salah. Lupa kalau baru saja ijab kabul? Sekarang uda sah, kalian boleh satu kamar," jelas bu Lidya.

Syafira dan Bara menghela napas bersamaan.

"Masih sore bu," jawab Syafira asal. Sepertinya ia salah mengartikan ucapan bu Lidya. Hal yang belum ia pikirkan sebelumnya.

" Bukan untuk "itu"..."

"Terus harus gimana?" tanya Bara.

"Ajak istrimu ke kamar dong!" sahut bu Lidya.

Karena tak ingin berdebat, Bara pun hanya menurut.

"Ayo!" ajaknya.

"Ke mana?" tanya Syafira dengan polosnya.

"Ke bulan! Tidak dengar tadi mama bilang apa?" jawab Bara gemas.

"Iya om tahu, maksudnya ke kamar siapa? Saya atau om? Atau mungkin ke kamar om Jhon?" Syafira sengaja membuat Bara kesal.

Semua yang ada di sana terkekeh melihat pengantin baru yang jika jadi satu seperti kucing dan tikus tersebut. Bara yang dingin dan arogan harus menghadapi Syafira yang selalu membuat kekesalannya naik ke ubun-ubun dengan gayanya yang cuek dan masa bodoh, serta tak mudah ditindas.

"Ikuti saja saya!" Bara melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya, Syafira hanya bisa mengikutinya dari belakang.

"Semangat!" seru Mia dan Shinta. Mereka pun menuju kamar masing-masing. Sebagian kamar di hotel tersebut sudah di booking untuk keluarga dan kerabat Bara dan Syafira.

🌼🌼🌼

Pesta pernikahan Bara dan Syafira pun sudah di mulai beberapa menit yang lalu. Malam ini, Syafira tampak cantik dan dengan balutan gaun berwarna gold. Sangat cocok berdiri di samping Bara yang memakai tuksedo yang warnanya senada dengan gaun Syafira. Pun dengan si kembar, mereka juga memakai tuksedo dan dress senada dengan kedua orang tua mereka.

Syafira dan Bara terus memaksakan senyum mereka, seperti pasangan suami istri yang sangat bahagia atas pernikahan tersebut.

Dokter Rendra baru saja sampai hotel di gelarnya acara Ia masih berada di dalam mobilnya, mencoba menguatkan diri,.supaya tetao bisa berdiri dengan tegap di depan Syafira. Berkali-kali ia menghela napasnya. Ada sedikit keraguan dalam dirinya, ia tak yakin akan mampu melihat gadis yang ia cintai bersanding di pelaminan dengan sahabatnya sendiri.

"Kenapa?" tanya dokter Niken yang datang bersamanya. Ya, mereka berdua berangkat dari rumah sakit.

Dokter Rendra diam tak menjawab pertanyaan dokter Niken, entah apa yang laki-laki yang kini duduk di sampingnya tersebut pikirkan.

"Jika ragu, tidak usah masuk. Baru sampai di sini, kita pulang saja," ucap dokter Niken. Ia tak tega melihat dokter Rendra seperti ini.

"Tidak, semua harus aku hadapi. Mungkin dengan melihatnya di pelaminan dengan Bara, bisa membuatku berhenti berharap, dan rasa cinta ini perlahan akan mati," ucap dokter Rendra dalam hati.

"Ayo turun!" dokter Rendra memaksakan senyumnya. Ia melepaskan seat beltnya dan bersiap turun dari mobil.

"Kau yakin?" dokter Niken memastikan.

"Hem, aku pernah melewati hal serupa bukan?" lagi-lagi dokter Rendra tersenyum kecut.

Mereka pun keluar dari mobil, dokter Rendra memberikan kunci mobil kepada petugas hotel dan langsung menuju ke gedung di selenggarakannya pesta tersebut.

Sampai di dalam gedung, dokter Rendra menyapa semua teman dan koleganya terlebih dahulu, berbincang-bincang sebentar untuk menghibur diri.

Syafira dan Bara terus mengucapkan terima kasih kepada para tamu yang antre bersalaman dan mengucapkan selamat kepada mereka berdua. Tiba-tiba senyum Syafira memudar begitu saja ketika ia menyadari kehadiran dokter Rendra. Orang yang paking tidak ia inginkan kehadirannya dalam acara tersebut.

Syafira takut hatinya yang sudah mantap dan bertekad untuk tidak menyimpan nama atau pun memendam perasaan terhadap laki-laki lain sejak diucapkannya ijab kabul tadi siang akan goyah. Tatapan mereka pun bertemu, Syafira menghela napasnya dalam. Menahan rasa sesak di dalam dadanya. Begitu pun dokter Rendra, ia mencoba tersenyum dan mengangguk ke arah Syafira. Syafira balas tersenyum dan mengangguk.

"Ssst ssst...Mi," Shinta menyenggol lengan Mia, memberi kode supaya melihat ke arah kakaknya.

"Kakak?"

"Duh baper aku liat mereka. Jadi pengen nyumbang lagu deh. Harusnya aku yang di sana, dampingimu dan bukan dia

Harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia

Harusnya kau tahu bahwa cintaku lebih darinya

Harusnya yang kau pilih bukan dia," ucap Shinta sambil bernyanyi.

Mia langsung menghampiri dokter Rendra.

"Kakak kenapa datang sih?"

"Kenapa? Ini acara Sahabat kakak, kenapa tidak boleh datang?" dokter Rendra mencoba bersikap biasa saja.

"Bukan begitu, aku takut..."

"Jangan banyak berpikir," sela dokter Rendra.

"Ck, aku takut Syafira goyah pertahanannya, kan nggak lucu kalau besok ada dead line " Seorang mempelai wanita pingsan ketika laki-laki yang ia cintai datang ke acara pernikahannya," gumam Mia lirih. Namun terdengar oleh Dokter Rendra.

"Ck. Berlebihan. Fira bukan wanita seperti itu," tukas dokter Rendra.

"Kak Niken datang bareng kakak?" mengalihkan pembicaraan.

"Iya Mi, kebetulan tadi berangkat bareng dari rumah sakit," sahut Niken.

"Ohh gitu," sahut Mia.

"Kak Rendra," sapa Varel yang baru saja menghampiri mereka.

"Eh Rell, apa kabar kamu, lama tidak ketemu," tanya dokter Rendra.

"Alhamdulillah masih jomblo dan baru patah hati kak," jawab Varel bergurau namun sesungguhnya benar-benar mewakili hatinya.

Dokter Rendra tersenyum mendengar celotehan Varel. Apakah ia juga harus mengatakan hal yang sama dengan adik sahabatnya itu?

"Mia juga jomblo kak," tersenyum penuh arti.

"Shinta juga!" seru Shinta bangga banyak teman jomblo.

"Jomblo itu pilihan bukan?" ucap Varel, karena itu yang terjadi dengannya. Dia yang biasanya sering ganti-ganti pacar kini memutuskan untuk menjomblo dan giliran ada perempuan serius ia sukai, bukan takdirnya.

"Iya betul, kak Rendra belum bolehin Mia pacaran, takut enggak ada teman jomblo mungkin," sahut Mia.

"Masih kecil, konsen kuliah dulu," dokter Rendra tak mau di salahkan.

"Kecil apanya kak, lihat tuh teman Mia udah berdiri di atas pelaminan aja. Hilih sok nasehatin masih kecil padahal kakak suka sama..."

Mia tak melanjutkan bicaranya melihat tatapan mematikan sang kakak, yang mengisyaratkannya untuk tidak bablas bicaranya.

"Pemikiran Syafira dengan kamu berbeda Mia, dia sudah terlatih dewasa sejak kecil, sementara kamu terlatih manja," tanpa di sadari dokter Bara melanjutkan ucapan Mia yaitu dengan menyebut nama Syafira.

Mereka pun terus mengobrol, hingga tiba giliran dokter Rendra dan dokter Niken untuk memberikan ucapan selamat kepada mempelai. Di iringi lagu ku lepas dengan ikhlas dokter Rendra menapaki anak tangga menuju ke pelaminan.

Selamat kuucapkan padamu

Wahai orang yang pernah paling aku sayang

Kulepas dirimu dengan ikhlas

Moga Tuhan jagakan dirimu dan dia

Kudatang memberikan selamat

Walau langkah kaki gamang

Untuk kamu, aku datang

Semoga dirimu bahagia

Kulepas dirimu dengan ikhlas

Semoga engkau dan dia bahagia

Dulu kita pernah berbagi rasa

Kini kita hanya teman yang biasa

Dulu kita bisa berencana

Tapi Tuhanlah yang menakdirkan

Hidup terus berjalan

Engkau t'lah kurelakan

Pada Tuhan semua

Kupasrahkan

Selamat kuucapkan padamu

Wahai orang yang pernah paling aku sayang

Hoo-oo

Hoo-oo

Hoo-oo

Hoo-oo…

"Selamat ya Bar, semoga ini menjadi pernikahanmu yang terakhir. Titip Syafira, jaga Syafira baik-baik. Jika kamu menyakitinya, aku akan mengambilnya," ucap Dokter Rendra sambil memeluk Bara.

Sesaat Bara terdiam, mencoba mengartikan ucapan dokter Rendra.

"Dia sahabat Mia adikku, yang sudah ku anggap seperti adik sendiri," ucap dokter Rendra kemudian tersenyum, ia merutuki ucapannya baru saja yang membuat Bara curiga.

Bara yang awalnya merasa aneh pun balas tersenyum. Bukannya dari tadi ia tidak merasa aneh dengan cara Syafira dan dokter Rendra saling melihat. Hanya saja, ia tak menemukan jawaban atas keanehannya.

"Aku akan berusaha," jawabnya kemudian.

"Kau juga harus segera menyusul Rend, tidak baik menyendiri terus," imbuhnya.

"Yang penting kalian bahagia dulu," ujar dokter Rendra tersenyum.

"Selamat ya Bar, semoga samawa. Langsung kasih adik buat si kembar," ucap dokter Niken.

Bara mencebik,

"Kau sendiri harus cepat menikah, kasihan tasya butuh seorang papa. Sampai kapan kamu akan..."

"Ssst ini harimu, jangan sibuk memikirkanku," sahut dokter Niken cepat.

Tiba saatnya dokter Rendra mengucapkan selamat kepada Syafira. Sekuat tenaga mereka menyunggingkan senyum, meski dalam hati menangis. Ingin rasanya Syafira menangis dalam pelukan laki-laki di depannya tersebut. Seperti apapun ia mencoba untuk menghilangkan perasaannya, namun kenyataannya tidak semudah itu. Ia memang bertekad untuk mengabdi kepada laki-laki yang sudah sah menjadi suaminya itu, tapi karena terbawa suasana, ditambah lagu yang sangat pas membuatnya tetap saja menangis dalam hati.

"Selamat ya Fir, semoga kamu bahagia. Bara laki-laki baik, aku yakin di bisa membahagiakan kamu. Semoga kalian langgeng sampai memisahkan," doa tulis dari dokter Rendra.

"Terima kasih, semoga dokter juga segera menemukan pendamping," balas Syafira dengan menahan isak, dan nada bergetar. Ia tak kalah tulusnya mendoakan kebahagian dokter Rendra. Orang yang sudah ia patahkan hatinya.

Mia yang menyaksikan dari tempat duduknya tak kuasa menitikkan air matanya. Namun ia juga bangga terhadap kakak angkatnya tersebut.

"Mia jangan nangis dong, aku jadi pengen ikut nangis. Sedih liatnya. Enggak bisa ngebayangin bagaimana perasaan kakak kamu. Mana lagunya bisa pas gitu lagi, semakin sedih. Pengen kutabok deh yang nyanyi, bikin orang baper aja," celoteh Shinta.

Mia langsung mengusap air matanya yang menetes dengan tisu. Ya, jika kakaknya saja kuat, kenapa dia tidak? Ia menatap bangga dan tersenyum ketika kakaknya tersebut berjalan menghampirinya seusai mengucapkan selamat kepada Bara dan Syafira.

🌼🌼🌼

💠 Selamat membaca 🤗🤗 jangan lupa like, komen , dan untuk pengguna MT yang sudah update bisa memberi dukungan kepada author berupa tip atau vote

...terima kasih 🙏🙏

**O ya, jangan lupa follow ig baru author @embunpagi544

kemungkinan untuk visual akan lebih banyak di up di sana**...

Salam hangat author 🤗❤️❤️💠

1
Riska Kimpetcare
luar biasa
Yanthi Chahya Yustikarini
om duda ya
Anonymous
keren
Aletea Ezra
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
😘😘
Lilyana R
duh bara..
gak salah memang bara, kamu tuh gak perlu melupakan almarhumah istrimu karena bagaimana pun kisah kalian itu nyata. dia orang yang kau cintai.

tapi kan sekarang kau dah menikah, maka cobalah buka perasaan mu buat istri mu.

jangan lupakan almarhumah istrimu, namun jangan juga terus membayangi pernikahan mu yang baru dengan almarhumah istri mu

cukup dihati dan di ingatan aja.
gak mudah memang tapi bagaimana pun, istri mu yang sekarang berhak untuk dapat cintamu.

saya relate sih, mungkin bukan dalam hubungan suami istri lebih tepatnya ke ibu.

Ibu saya meninggal 2 tahun lalu dan ayah saya menikah lagi.

saya awalnya gak senang dengan dia, tapi ibu sambung saya itu baik.
dulu awal, saya selalu bilang Mak lah, Mak lah ( maksudnya ibu kandung saya)

tapi perlahan saya tidak ungkit2 Mak kandung saya di depan ibu tiri saya untuk menjaga perasaannya.

cukup saya ingat dalam hati saya aja.
Mesri Sihaloho
kok cincin kawinya punya si Olive sih Thor??
Julia Juliawati
sambil merem aja jgn dilihat Piton nya. ato msk dr belakang aj🤣🤣
Julia Juliawati
gpp bara berkah dr mertua🤣🤣🤣
Julia Juliawati
serba salah di posisi shafira. walo pun g ketabrak bara klo udh takdir dr othor meninggal ya meninggal dgn cara lain. tp gmn pun pasti kecewa buat shafira
Julia Juliawati
aq malah ngiranya yg denger Sofia. eeh ternyata brandon perkosaan 🤣🤣
Julia Juliawati
haha lgu nunggang fira
Julia Juliawati
tar kejedot bibi ngpain pura-pura buta sgala🤣🤣
Julia Juliawati
kualat km baru mertua di blg air comberan 🤣🤣
Julia Juliawati
ini mah gaya pacaran dl aq krn g pny modal jd aj di padang rumput. 🤣🤣
Julia Juliawati
atuh klo di akod mah tambah sakit anu nya org ngangkang di gendong di punggung
Julia Juliawati
haaha masa lp ngibul aj km bara yg ky gitu mah g akn lp tau 🤣🤣🤣
Julia Juliawati
gengsi di gedein blg aj abo bogoh ka anjeun kitu🤣🤣
Julia Juliawati
terus aj cintai yg udh meninggal . emg bisa hidup lg klo km ttep cinta sm dia. dasar CEO bodoh. kirim doa bukan ky gitu
Julia Juliawati
krn km blm mov on di org yg udh tiada jd g bisa kiis istri yg udh sah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!