Sequel of Mars Untuk Kejora
Aries melakukan one night stand dengan seorang gadis yang bernama Venus, tak lain adik ipar dari wanita yang pernah ia cintai. Mereka pun akhirnya menikah karena Venus terlanjur hamil.
Venus kira, setelah mereka menetap di luar negeri membuat hubungannya dengan Aries berjalan lancar. Ternyata salah, itu awal dari kehancurannya. Aries memiliki seorang tunangan yang ia cintai.
"Aku pikir dia masih mencintai kakak iparku, tapi ternyata aku salah karena pria itu justru sudah memiliki wanita lain dalam hidupnya." Venus Graham.
"Maafkan aku, Venus." Aries.
Akankan Venus bertahan atau memilih mengakhiri rumah tangganya dengan Aries?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Ternyata kau itu sangat mengerikan Agneta." Ucap Venus masih dengan wajah tak percaya, kalau wanita yang ada dihadapannya adalah orang yang membuat hubungan Aries dengan Kejora berantakan.
"Yang lebih mengerikan adalah kau! Bagaimana bisa kau datang ke dalam kehidupan kami, dan menghancurkan segalanya." Sahut Agneta tak mau kalah. "Kau dan Kejora itu sama, sama-sama pengganggu hubungan aku dan Aries, yang satu wanita miskin yang tidak punya uang untuk bisa mengejar cintanya. Dan yang satu lagi hanyalah seorang wanita ja*la*ng yang menggunakan tubuhnya untuk menjebak Aries."
Venus yang sangat marah mendengar perkataan Agneta hendak melayangkan tamparannya kembali, namun saat tangan itu hendak menyentuh pipi Agneta seseorang sudah lebih dulu menahan gerakannya.
"Ve apa yang kau lakukan?" sentak Aries dengan tangan yang mencengkram erat pergelangan tangan Venus.
"Sayang ..." Agneta yang menyadari kehadiran Aries langsung memeluk pria itu.
"Ada apa ini?" Aries menatap Venus dan Agneta bergantian.
"Sayang untung kau ada disini, kalau tidak dia akan menamparku lagi." Agneta menunjukkan bekas tamparan di pipinya.
"Menamparmu lagi?" Aries menatap wajah Agneta, dan melihat bekas merah di pipi tersebut. "Ve apa benar kau menampar Agneta?" Aries tak percaya seorang Venus Graham bisa bertindak kasar pada sesama wanita.
"Lepaskan tanganku!" Venus menghempaskan cengkraman Aries. "Ya aku menamparnya karena dia pantas mendapatkannya." Ucap Venus dengan sangat dingin dan tajam.
"Kau dengar itu sayang? Dia mengakuinya tanpa rasa bersalah sedikitpun, padahal aku hanya—" perkataan Agneta terhenti saat melihat Venus yang beranjak pergi dari tempat tersebut.
"Ve kau mau kemana?" Aries menahan lengan Venus.
"Tentu saja pergi dari sini, aku mual melihat drama recehan yang sedang dimainkan tunangan mu itu." Ketus Venus, matanya menatap tajam pada Agneta yang sedang berakting seolah-olah teraniaya karena perbuatannya.
"Kau tidak boleh pergi, sebelum —"
"Kalau kau ingin marah karena aku menamparnya, lakukan saja nanti di mansion." Venus memotong perkataan Aries sebelum pria itu meluapkan emosinya.
"Siapa yang ingin marah padamu? Aku hanya ingin mendengar penjelasan kenapa kau menampar Agneta?"
Venus mengedikkan bahunya, ia memilih untuk diam dan tidak memberikan penjelasan pada Aries kenapa sampai ia menampar Agneta. Karena baginya itu percuma saja karena seperti kebanyakan dalam film atau novel yang sering Venus baca, sang pemeran pria pasti akan membela sang kekasih hatinya yang licik dari pada sang pemeran utama wanita. Jadi untuk apa Venus bersusah payah untuk menjelaskan apa yang dikatakan Agneta, sampai membuatnya sangat marah dan berakhir dengan sebuah tamparan.
"Baiklah kalau kau tidak ingin memberikan penjelasan apa pun, tapi setidaknya kau harus minta maaf karena sudah menampar Agneta."
"What? Kau menyuruhku untuk meminta maaf padanya!" Venus menatap Agneta yang tengah tersenyum licik. "Cih .. aku tidak sudih meminta maaf padanya."
"Venus aku menyuruhmu untuk meminta maaf bukan berarti aku membenarkan Agneta atau menyalahkan dirimu, tapi aku hanya ingin kau meminta maaf karena sudah melakukan kekerasan pada Agneta!"
"Aku bilang aku tidak mau."
"Venus Graham ..!" sentak Aries dengan tatapan mata yang tajam.
Venus begitu terkejut saat Aries membentaknya, dilihatnya wajah Agneta yang tersenyum penuh kemenangan karena sudah berhasil membuat Aries marah kepadanya, namun semua itu tidak membuat Venus ketakutan, dan bukan Venus Graham namanya jika tidak bisa membalikkan keadaan.
Aw ...
Venus menyentuh perutnya dan berpura-pura kesakitan.
"Kau kenapa Ve?" dengan cepat Aries menyentuh perut Venus. "Mana yang sakit?" Aries sangat khawatir melihat Venus yang kesakitan.
"Perut aku sakit." Lirih Venus dengan wajah sendunya.
Ia tahu kelemahan Aries ada pada twins, dan Venus akan menggunakan itu agar terbebas dari situasi yang mengharuskan dirinya untuk meminta maaf.
"Kita kedokteran sekarang!" Aries hendak menggendong Venus.
"Tidak perlu Aries."
"Tapi Ve kau kesakitan." Ucap Aries dengan cemas.
"Rasa sakitnya sudah hilang saat kau sentuh perutku, sepertinya twins ingin Daddy nya menyentuh mereka." Venus tersenyum hangat, lalu matanya menatap pada Agneta yang terlihat sangat marah karena dilupakan begitu saja oleh Aries.
Venus yang awalnya ingin bersikap kasar untuk melawan Agneta, kini mengubah sikapnya saat sadar kekerasan tidak akan bisa mengalahkan wanita licik seperti Agneta. Dan sekarang ia tahu apa yang harus dilakukannya untuk membalas perbuatan wanita itu yang sudah mengatai dirinya sebagai wanita ja*la*ng, bahkan sudah merusak hubungan Aries dengan Kejora.
"Aku sudah bilang bukan? Kau salah mencari masalah denganku." Venus menarik satu sudut bibirnya, melihat Agneta yang masih diam berdiri dengan wajah yang terkejut.
tetap greget meski udah baca berulang kali😩
beri pelajaran buat Aries, laki2 kok menye2 😤😤😤
dan skrang th 2024 menangiiiiiisssss lagiiiii
😭😭😭😭😭😭
Nyesek tau gak jadi Venus