Cinta Yang Salah

Cinta Yang Salah

bab 1

melati Sabila putri wanita berambut panjang sepunggung, cantik, putih alami ala gadis desa, dia berumur 22 tahun sudah mempunyai suami bernama Arif yang usianya 5 tahun lebih tua dari melati, mereka menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya, lalu ikut suaminya merantau ke kota menemani suaminya yang bekerja sebagai supir truk di salah satu perusahaan di Surabaya.

Awalnya melati menolak dijodohkan, tapi setelah melihat Arif yang manis dan tampan meski kulitnya gelap tidak seputih tipenya yang lumayan tinggi kalau soal cowok ganteng, beberapa kali pertemuan nya dengan arif melati menjadi nyaman dan akhirnya mau menikah, melati menikah saat berusia 21 tahun jadi pernikahan nya baru berjalan 1 tahun dan mereka sudah sepakat untuk menunda memiliki momongan.

Sebagai supir Arif sangat jarang pulang ke kos an, melati merasa sangat kesepian apalagi tidak terlalu akrab dengan beberapa tetangga, melati anaknya pendiam dan pemalu jadi ia sangat sulit untuk mencari teman kecuali jika memang kenal dari awal.

"Mas, melati pengen cari kerja ya, melati bosen di kosan terus, apalagi mas jarang pulang, kadang cuma 2 kali seminggu" izin melati pada Arif ketika mereka sedang menikmati sarapannya, kebetulan hari ini hari Kamis pagi, jadwal pulang nya Arif yaitu hari Rabu dan Sabtu.

"Boleh aja, tapi kamu harus bisa jaga diri ya, mas nggak mau kamu kelelahan" jawab Arif setelah berpikir singkat, toh mereka belum memiliki anak dan jika melati bekerja setidaknya ia membantu ekonomi nya serta melati tidak merasa bosan.

"Siap mas, besok melati mau mulai ngelamar kerja" semangat melati membara tatkala suaminya mengizinkan.

"Iya sayang, hati-hati ya pake motor nya" kata Arif mengingatkan istrinya, melati pun mengangguk.

Besoknya setelah semalam ia membuat CV lamaran dan menyiapkan beberapa berkas yang di butuhkan nya melati mulai mencari kerja.

ia pun mulai mencari-cari kesana-kemari tapi mungkin karena ijazahnya hanya lulusan SMA, membuatnya sangat sulit untuk mencari pekerjaan, setelah melati mencari seharian ia masih belum dapat pekerjaan juga.

"Ternyata cari kerja susah juga ya" gumam melati saat perjalanan pulang diatas motornya.

Besoknya ia mencoba kembali, dan beruntung nya melati ada sebuah perusahaan yang membutuhkan karyawan pabrik, awalnya karena ia melihat tulisan lowongan pekerjaan lalu ia mencoba menitipkan di satpam dan kata satpamnya disuruh langsung interview dan beruntung nya melati berhasil masuk.

melati menjalani hari-harinya dengan lebih semangat karena ia tidak hanya diam di kos dan tidak melakukan apa-apa. Kini ia sudah bekerja kurang lebih sudah 6 bulan, di tempat kerjanya banyakan ibu-ibu jadi melati agak kesulitan mencari teman karena kadang ngobrol nya kurang nyambung.

"melati kamu udah menikah belum? Kalau belum mau ya sama anak ku, ganteng loh" pertanyaan itulah yang sering ibu-ibu itu tanyakan pada melati sampai harus puluhan kali ia menjelaskan tentang statusnya.

"Sudah Bu Elis, saya sudah menikah" jawab melati dengan tetap tersenyum padahal ia bosan karena sudah banyak yang bertanya seperti itu.

"Ehh sudah ya, kirain belum, abisnya kayak masih gadis banget nggak kelihatan sama sekali kalau sudah nikah"

melati hanya tersenyum mendengar ucapan Bu Elis.

"Bu, saya permisi ke toilet ya " izin melati karena sudah kebelet pipis.

melati masuk toilet, baru saja akan membuka celana ia mendengar suara rintihan dan ******* di toilet sebelah.

"Shh ... Ahhh.. enak .." terdengar ******* tertahan suara perempuan.

"Enak kan?? Shh.. suami kamu nggak bisa kasih ini kan?" Balas yang laki-laki.

Tubuh melati gemetar sendiri mendengar itu, ia ingin cepat-cepat pergi dari sana jadi ia melanjutkan membuang air kecilnya lalu menyiram dengan cepat dan langsung pergi.

"Yang cewek kok sampek gitu ya des*hnya, emang suaminya nggak bisa kasih di rumah?" Kesal melati sambil berjalan kembali ke tempat kerjanya, pasalnya tidak sekali ini ia mendengar suara-suara begitu, memang kata yang sudah senior di kamar mandi memang tempatnya karyawan dan karyawati berselingkuh dari suami maupun istrinya.

Beberapa Minggu kemudian seluruh karyawan di pesan agar bekerja lebih hati-hati karena akan ada anak bos pemilik perusahaan yang akan mengawasi secara langsung produksi pabriknya.

Mereka tidak perlu menyambut tapi bekerja seperti biasa saja akan tetapi disuruh hati-hati karena semua gerakan di awasi penuh.

Pukul 12 siang anak bos nya datang, melati melongo, ia tidak pernah bertemu bosnya yang ia kira sudah tua, gemuk dan jelek ternyata masih muda tampan dan gagah,. Diam-diam melati melirik beberapa kali pada bosnya saat berjalan mengecek sana sini di dampingi atasan nya.

Sudah berhari-hari pak bos yang namanya ternyata Athar daneswara ini mengawasi terus karyawan-karyawan nya bekerja. Ia mengawasi langsung karena perusahaan nya baru meluncurkan produk terbaru atas usulannya, dan papanya menyuruhnya mengawasi langsung kalau-kalau ada kekurangan langsung bisa diselesaikan.

Tapi yang membuat Athar tidak tenang adalah seorang wanita muda yang menarik perhatian nya bahkan sudah dua Minggu ini athar memandangi wanita muda cantik dengan rambut sebahu itu, ia sangat penasaran sampai-sampai tidurnya terganggu karena terus memikirkannya. Bagaimana tidak setiap athar mengingat nya gejolak dalam tubuh athar tidak dapat dibendung.

Akhirnya athar memberanikan diri bertanya pada atasan yang mengawasi wanita itu. Ternyata melati namanya tapi yang membuat athar kecewa dia sudah bersuami.

"Bisa nggak pak nanti dia suruh ke ruangan saya" ujar athar pada atasan melati.

"Bis.. bisa pak, memangnya kalau boleh tau ada apa ya pak, apa dia buat kesalahan pak? Tanya atasan itu.

"Nggak ada apa-apa" ucapnya kemudian melenggang pergi.

Setelah jam istirahat yaitu jam satu siang melati segera menuju ruangan pak bos nya, tangannya sudah gemetar karena takut ia telah melakukan kesalahan.

Tok tok tok

Ketuk melati pada pintu ruangan pak bos nya.

"Masuklah"

Terdengar teriakan dari dalam melati segera masuk dan menutup pintu kembali.

"Permisi pak, bapak panggil saya ada apa ya?" Tanya melati sopan.

"Nggak papa, ayo kamu duduk dulu di sofa sana" ujar athar dengan masih sibuk pada laptopnya, padahal ia hanya pura-pura Karena jantung nya berdegup kencang.

melati pun duduk di sofa menuruti perintah atasannya.

"Nama kamu Melati Sabila putri?" Tanya athar yang baru duduk di sofa mengusir rasa canggung.

"Iya pak"

"Nama yang bagus" gumam Athar membuat melati heran tak mengerti arah pembicaraan bosnya.

"Maaf pak, bapak mau bicarakan soal apa ya?" Tanya melati to the point.

"Saya .. cuma.. mau kamu temani saya ngobrol" ujar athar seraya mendekatkan tubuhnya ke samping melati, melati sontak menggeser duduknya lebih menjauh.

athar yang sudah berhari-hari ini kepalanya dipenuhi senyuman melati itu tak bisa mengendalikan dirinya sendiri duduk di dekat melati membuatnya gelisah tidak karuan, ia segera menggenggam tangan melati.

"Pak, bapak mau kurang ajar ya?" Tanya melati dengan nada menbentak bos nya.

"Tolong saya" ujar athar dengan tangan yang gemetar membuat melati urung melepaskan tangan athar.

athar memejamkan matanya merasakan genggaman tangan melati, membuat melati lebih khawatir.

"Pak saya panggilkan orang ya pak biar bantu bapak ke rumah sakit"ujar melati, tapi athar menggeleng malah tangan melati Sekaran di tempelkan ke dada athar yang berdegup kencang.

"P..pak.. bapak kena..pa?" Tanya melati dengan suara terbata-bata.

athar dengan tiba-tiba memeluk melati dengan erat, melati tidak tau harus berbuat apa ia tidak berani membalas apalagi menghindar karena pelukannya terasa sangat erat.

melati memandang wajah dan mata athar, "tampan dan gagah sekali, dadanya sangat kencang" batin melati yang mulai nyaman, jantungnya sendiri berdegup kencang dan di hatinya entah perasaan apa ini yang melati sendiri tidak pernah merasakannya.

Tak lama menatap athar, tiba-tiba athar menci*m bibir melati, melati sontak kaget dan segera ingin melepaskan pelukan serta menjauhkan wajahnya dengan kasar, tak peduli bibir nya yang langsung berdarah karena melepas paksa tautan bibir bos nya.

"Pak.. bapak gila ya, saya sudah punya suami " bentak melati

Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
111 bab 111
112 bab 112
113 bab 113
114 bab 114
115 bab 115
116 bab 116
117 bab 117
118 bab 118
119 bab 119
120 bab 120
121 bab 121
122 bab 122
123 bab 123
124 bab 124
125 bab 125
126 bab 126
127 bab 127
128 bab 128
129 bab 129
130 bab 130
131 bab 131
132 bab 132
133 133
134 bab 134
135 bab 135
136 bab 136
137 bab 137
138 bab 138
139 bab 139
140 bab 140
141 bab 141
142 bab 142
143 bab 143
144 bab 144
145 bab 145
146 bab 146
Episodes

Updated 146 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110
111
bab 111
112
bab 112
113
bab 113
114
bab 114
115
bab 115
116
bab 116
117
bab 117
118
bab 118
119
bab 119
120
bab 120
121
bab 121
122
bab 122
123
bab 123
124
bab 124
125
bab 125
126
bab 126
127
bab 127
128
bab 128
129
bab 129
130
bab 130
131
bab 131
132
bab 132
133
133
134
bab 134
135
bab 135
136
bab 136
137
bab 137
138
bab 138
139
bab 139
140
bab 140
141
bab 141
142
bab 142
143
bab 143
144
bab 144
145
bab 145
146
bab 146

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!