Arash seorang umat kristiani yang rajin ke gereja , namun pada satu waktu ia bermimpi aneh , hingga ia menjadi seorang mualaf yang taat ,
akankah arash bisa mengejar arsya & arsyi-nya ?
ikuti terus kisah mereka
follow ig : @Rohatinh98_ @Byrohatinurhumaira @rohatiberquotes_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohati nur humaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Keesokan harinya pak willy berniat menelpon anaknya yaitu arash . Namun arash mendahuluinya ,,
Via videocall ,,,
Tut,,,tutt,,tutt (suara dering ponsel)
"Assalamu'alaikum pah ?" ucap arash kepada papanya yang bernama pak willy smith
"Waalaikumsalam ada apa kamu telpon telpon mana pake videocall segala lagi ?" tanya pak willy dengan ketus dan arash pun menghela nafasnya sebab tau jika papa nya masih marah padanya .
"Kabar papa sama mama gimana ? Sehat ?" tanya arash pada papanya
"Sok peduli cih" ketus pa willy
"Iyadeh iya aku minta maaf pah udah bikin papa dan mama kesel waktu kesini , maaf ya pah" ucap arash dengan tersenyum
"Papa gak bakal maafin kamu sebelum kamu pulang , titik" tegas pak willy
"Pah kerjaan aku masih banyak disini " ucap arash
"Tinggalkan pekerjaan itu alihkan pada reqi seperti sebelumnya dan kamu pulang , itupun jika kamu masih menganggap papa & mama orangtua kamu" tegas pak willy
"Astagfirullah , ya sudah aku tutup dulu telponnya pah , assalamualaikum" ucap arash yang kemudian mematikan telponnya
"Waalaikumsalam , dasar cucunguk" ucap pak willy
,,,,
Di singapore ,,,
"Req menurut mu apa saya harus pulang ?"tanya arash pada asistennya reqi
"Maaf tuan tapi kalo menurut saya lebih baik tuan pulang , biar saya yang menghandle ini semua sebelum saya juga pulang tuan " jelas reqi
"Kamu akan pulang ?" tanya arash
"Iya tuan , tuan willy memberi perintah pada saya untuk kembali bekerja menjadi asistennya " jelas Reqi
"Kalo kamu ikut pullang siapa yang akan ngurus perusahaan disini req ?" tanya arash
"Menurut tuan willy , perusahaan ini akan ditutup tuan mengingat keuntungan yang diperoleh perusahaan ini kurang sesuai target omset , dan memang selama 3 tahun ini keuntungan nya semakin turun" jelas Reqi
"Iya kamu bener , semakin kesini omset nya makin turun , mungkin orang orang sini kurang tertarik dengan segi interior nya" ucap arash
"Intinya kurang memenuhi target mereka , sebab cabang ini agak tertinggal jauh dengan kualitas kantor pusat tuan" jelas Reqi
"Iya kamu bner , dibanding kita rugi nantinya mending kita tutup cabang ini" ucap arash
"Kapan rencananya cabang ini ditutup ?" tanya arash
"Kata tuan willy , cabang ini ditutup minggu depan tuan" jelas Reqi
"Apa ? Minggu depan , kenapa kamu gak bilang sama saya" ucap arash dengan kaget
"Maaf tuan , sebenarnya tuan willy kemarin kesini untuk meresmikan cabang ini ditutup juga , dan tuan willy sendiri yang sengaja meminta saya untuk tidak memberi tahukan kepada anda tuan" jelas Reqi
"Astagfirullah" ucap arash
"Yaallah aku memohon tunjukan aku jalan yang terbaik , keputusan apa yang harus aku pilih ini "Pov arash
,,,,,
Dikantor INJ corp.
"Yon gimana cara nya bujuk anak itu lagi buat pulang , om udah mulai kehabisan ide " ucap pak willy
"Emang kebal banget tuh anak , tapi rencana om kali ini kayanya bakal berhasil deh om" ucap dion
"Untung tuh cabang omsetnya jauh dari target , jadi om gak rugi rugi banget , coba kalo cabang itu untungnya gede , bisa bisa kalang kabut om yon garagara tuh anak" ucap pak willy
"Tinggal susun rencana selanjutnya om " ujar dion
"Om sudah siapin rencananya sekaligus hukuman buat tuh anak" ucap pak willy
"Emang harus dikasih hukuman si kutu kupret mah om" kekeh dion
"Ngomong ngomong , kamu sudah tau yon kalo arsya gak bisa jalan ?"tanya pak willy
"Sudah om , dion sering berkabar dengan arsya semenjak ia keluar dari kantor" jelas dion
"Jangan jangan kamu punya perasaan lagi sama arsya yon ?" tanya pak willy penuh selidik
"Enggak om , dion udah menganggap arsya seperti adik dion sendiri , perasaan dion gak lebih dari sekedar abang ke adiknya om , jadi om tenang aja , in syaa allah arsya hanya untuk si kutu kupret" kekeh dion
"Kamu yakin yon" tanya pak willy yang belum yakin
"Om yang paling tau aku seperti apa ?" ucap dion sambil tersenyum
"Lantas gadis mana yang sudah mengambil hatimu , biar om lamarkan dia untukmu" ucap pak willy
"Aku gak lagi nyimpan perasaan sama seseorang om" ucap dion
"Yon , om yang paling tau kamu seperti apa , siapa gadis itu ?" tanya pak willy
"Nanti juga om tau " ucap dion
"Deketin dia kejar dia , jangan biarkan dia lepas , om tau kamu , dan gadis itu bukan gadis sembarangan , melainkan ada yang special dari dirinya hingga kamu menyimpan perasaan pada dia" jelas pak willy
"Makasih om "ucap dion kemudian memeluk pak willy dan pak willy pun membalas pelukan dion
"Papa mu pasti bangga banget sama kamu yon " ucap pak willy
"Papa akan lebih bangga kepada om , karena om yang mendidik aku hingga aku ada diposisi ini om , tanpa mempermasalahkan agama kita yang dulu berbeda hingga allah menyatukan agama kita om" jelas dion penuh haru
"Tapi om sangat bangga padamu yon , tetaplah jadi dion yang om kenal" pinta pak willy
"In syaa allah om " ucap dion
,,,
7 hari kemudian ,,,
Hari ini arash memutuskan untuk pulang ke tanah air ,
Perusahaan cabang singapura pun sudah resmi ditutup dan sudah diambil alih oleh perusahaan yang lain ,
Kini arash dan reqi sudah menaiki kabin pesawat yang ia tumpangi ,
"Bismillahirrahmanirrahim ya allah lindungi aku dalam perjalanan ini" ucap arash dengan duduk diatas kursi pesawat
"Req kalo kita sudah sampai kamu mau ikut saya dulu atau langsung menemui keluargamu ?" tanya arash pada reqi
"Saya ikut tuan dulu , pak willy tadi mengabari saya untuk langsung menemuinya tuan" ucap reqi
"Baiklah terserah kamu" ucap arash kemudian tatapannya beralih pada jendela kabin pesawat itu , diketinggian 38000ft arash pun berdoa
"Yaallah , jika ia memang milikku titipan dari engkau untukku , ku mohon satukan aku dengannya , biarkan aku mencintainya dengan segenap hatiku , dan mengajaknya untuk meraih segala keridhoan mu" Ucap arash dalam hati
Waktu pun terus berlalu , tak terasa kabin pesawat yang arash tumpangipun hendak mendarat ,
Setelah mendarat arash dan reqi pun tengah bersiap siap untuk turun kemudian memasuki bandara soekarno hatta , sambil menunggu koper selesai arash dan reqi pun bergantian untuk melaksanakan sholat yang tertinggal ,
Tak menunggu lama akhirnya koper arash dan reqi pun sudah ada dalam genggaman mereka , dan mereka pun melangkahkan kakinya menuju pintu exit dibandara itu ,
"Allhamdulilah ala kuli hal , wellcome to indonesia , tanah airku , ya allah apapun yang menjadi keputusan mu , aku menyerahkan segalanya padamu" ucap arash dan kemudian reqi pun datang menghampiri arash
"Mari tuan , supir kita sudah nunggu diparkiran " ajak Reqi dan arashpun mengangguk dan berjalan menuju parkiran diikuti reqi dibelakangnya
"Pak arash ?" ucap seseorang yang tak sengaja berpapasan dengan arash yang tak lain adalah ashraf
"Siapa ya ?" tanya arash pada ashraf
"Saya anaknya kiyai hasan pak " jelas ashraf dan reqi pun meninggalkan mereka berdua ia bergegas menemui supir untuk membantunya menaikkan koper ia dan arash ke dalam bagasi
"Ah iya saya baru inget , sedang apa disini" ucap arash dengan nada ramahnya
"Saya akan kembali ke kairo pa arash , pernikahan saya dan arsya sudah dibatalkan dan hubungan saya dengan alma pun sudah selesai pak" lirih ashraf yang memang seharusnya ia pergi seminggu yang lalu tapi karena umi nisa dilarikan ke rumah sakit jadilah ashraf menunda kepergiannya
"Semoga allah memberikan jodoh yang terbaik untukmu ya" ucap arash
"Aamiin , saya gak berharap banyak pak , dan saya pun tau kalo sebenarnya anda lah yang sangat mencintai arsya pak" ucap ashraf dan membuat arash terhentak kaget
"Tau dari mana kamu ?" tanya arash Denagn memicingkan matanya
"Sudahlah pak , pas lamaran waktu itu tersirat jelas dimata anda , kalo pak arash sangat mencintai arsya" ucap ashraf
"Iya saya sangat mencintai arsya , tapi mungkin arsya gak mencintai saya" lirih arash
"Pak arash , kejarlah arsya , ia wanita yang sangat baik , tolong bahagiakan dia pak ,orangtua saya dan orangtuanya arsya sahabat baik dulu , dan saya pun menganggap arsya sebagai sodara saya , saya tidak ridho jika ia terus terusan terluka, untuk itu berjuanglah untuk arsya karena allah ta'ala pak arash ,
Kalo gitu saya permisi dulu pak arash , takut ketinggalan pesawat , assalamu'alaikum " jelas Ashraf yang kemudian meninggalkan arash yang sedang bengong ditempat mencerna setiap kata yang ashraf utarakan barusan .
"Waalaikumsalam " jawab arash dan kemudian reqi pun menghampiri nya
"Mari tuan , " ajak Reqi
"Ah iya ayo req" ucap arash
Diperjalanan reqi pun tampak heran dengan arash yang semenjak berpapasan dengan ashraf menjadi pendiam ,dan reqi pun memberanikan diri untuk bertanya
"Ada apa tuan ?" tanya reqi
"Req apa saya tlah salah mengambil keputusan ya" tanya arash
"Maksud tuan " tanya reqi kembali
"Pak dipercepat lagi ya bawa mobilnya"titah arash pada supirnya itu , hingga supirnyapun mempercepat laju nya
Aku tlah salah , bahwa bisa jadi allah pun merestui kita bersama , hanya saja ia ingin melihat kesungguhanku dan bukan kepengecutanku dalam meraihmu . _pov arash_
,,,,
Pukull 13:00 arash tiba dirumah kediamannya dan orangtuanya ,
Orangtuanya yang sebenarnya sudah tau bahwa arash akan pulang namun mereka berpura pura tidak tau
Saat ini pak willy dan bu ranti sedang berbicara dengan dion diruang tamu membicarakan rencana mereka
Dan tiba tiba arashpun masuk
"Assalamu'alaikum mah pah aku pullang" ucap arash yang membuka pintu dengan keras dan reqi pun menyusul dibelakangnya sambil membawa beberapa koper milik arash
"Waalaikumsalam , ternyata ingat pulang juga kamu" ucap pak willy dengan ketus
"Iya pah , aku pullang , mah aku pullang" ucap arash
"Ya syukurlah kamu pullang berarti kamu masih menganggap kami orangtuamu" ketus pak willy
"Astaga masih aja ngambeknya pah" ucap arash dan tatapan arashpun beralih pada dion
"Yon anterin gua yu ke rumah pak kiyai , gua mau ketemu mereka sekaligus arsya , ayo yon" Ajak arash penuh semangat
"Untuk apa kamu menemui arsya kembali ?" tanya pak willy
"Pah mah izinkan aku untuk melamar arsya , aku sangat mencintainya pah mah , aku akan bicara pada pak kiyai untuk segera mengurus semuanya" ucap arash tetap dengan semangatnya dan hendak melangkahkan kakinya
"Semuanya sudah terlambat ar " ucap pak willy dengan santainya
"Maksud papa ?" tanya arash dengan heran dan membalikkan badannya
"Kamu sudah papa jodohin dengan anaknya teman papa , dan kurang dari 2 bulan ini persiapkan dirimu , kamu akan menikah dengannya" tegas pak willy dan membuat arashpun kaget
Jeger,,,,
"Pa , papa kan tau aku mencintai arsya pah , kenapa papa malah menjodohkan aku dengan orang lain yang sama sekali aku tak mengenalinya " lirih arash
"Kamu sudah terlambat arash , bukankah papa sudah memberimu waktu seminggu yang lalu tapi kamu tak kunjung pulang juga kan" tegas pak willy
"Pah , kita tau kan Kalo arsya gak jadi menikah , dan itu artinya aku masih punya kesempatan untuk menikahi arsya" lirih arash
"Papa tidak mau tau , dan Keputusan papa Sudah bulat , kurang dari 2 bulan ini , kamu akan menikah dengan anaknya teman papa , titik" ucap pak willy dengan tegas , dan arash pun beralih ke mamanya yaitu bu ranti
"Mah , aku sangat mencintai arsya , ku mohon bujuk papa mah , mama tau kan , aku gak bisa melawan pada kalian , aku mohon mah aku mencintai arsya" ucap arash yang menangis tersedu sedu
"Nak maaf kan mama , mama gak bisa melakukan apa apa , kamu sudah terlambat nak , turuti perintah papa mu nak , in syaa allah itu yang terbaik untukmu" ucap bu ranti sambil menangis
"Pah aku mohon " ucap arash yang memohon dikaki papanya yaitu pak willy, dan bu ranti pun terus menangis
"Persiapkan dirimu dari sekarang , papa dan mama sudah melamarnya untukmu , papa mohon jangan kecewakan papa lagi" pinta pak willy sambil meneteskan air matanya
"Sya maaf aku terlambat , tapi ku mohon percayalah , aku sangat mencintaimu" ucap arash sambil terus menangis yang ia pun tak mungkin melawan perintah orang tuanya , dan kemudian arash pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya..
Setelah arash pergi ke kamarnya barulah pak willy menarik nafasnya dengan dalam .
"Pah mama gak tega" ucap bu ranti sambil menangis
"Ini demi kebaikannya mah " ucap pak willy
"Tan percaya deh semua akan baik baik aja , dan untuk saat ini , ku mohon untuk bersikap tega dulu pada arash ini demi kebaikannya juga kan" ucap dion
"iya tante akan ikutin rencanamu dan papa , tapi jangan lama lama" pinta bu ranti
"Kurang dari 2 bulan mah" pinta pak willy
"Baiklah mama ikut saja " ucap bu ranti
"Req saya harap kamu Juga terlibat dengan rencana ini " pinta pak willy kepada Reqi
"Baik tuan , saya akan membantu semampu saya" ucap reqi
"Baiklah kamu bisa pullang untuk beristirahat , saya akan memberimu izin cuti selama 3 hari , setelah itu bersiaplah untuk kembali menjadi asisten saya" jelas pak willy
"Baik tuan , kalo gitu saya permisi , assalamualaikum" ucap reqi
"Waalaikumsalam" serentak , dan Reqi pun meninggalkan rumah kediamannya willy smith
Ia berencana untuk menemui keluarganya dan memanfaatkan waktu cutinya dengan berkumpul dengan keluarga dan saudara saudaranya .
"Arsya maaf saya nyerah , saya tidak bisa melawan restu orangtua saya , Mereka segalanya untuk saya , pun allah juga pasti meridhoi apa yang menjadi keputusan orangtua saya , ya allah kenapa sesulit ini memperjuangkan dan meraih arsya , kenapa ia layaknya seperti cahaya yang sulit aku gapai" lirih arash dengan menangis tersedu sedu