NovelToon NovelToon
Diam-Diam Sayang

Diam-Diam Sayang

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Widyastutik

Rivandra,, menjadi seorang penerus perusahaan besar membuatnya harus menjadi dingin pada setiap orang. tiba-tiba seorang Arsyilla mampu mengetuk hatinya. apakah Rivandra akan mampu mempertahankan sikap dinginnya atau Arsyilla bisa merubahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Widyastutik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21

"Mas Rivan belum tidur? Ini sudah hampir tengah malam lho." kata Arsyilla sembari duduk di samping Rivandra yang duduk di atas rerumputan.

Rivandra menoleh, tersenyum pada Arsyilla yang duduk di sebelahnya. Memindai wajah Arsyilla yang nampak segar setelah cuci muka. sebelum nanti saat sudah kembali ke Jakarta. hanya untuk melihatnya saja sudah tidak boleh.

"Ada apa sih, Mas? Ada sesuatu di wajahku ya? Tadi habis cuci muka. Apa masih ada sabunnya?" tanya Arsyilla beruntun sambil mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Rivandra tertawa lirih dan menarik kedua tangan Arsyilla dari wajahnya.

"Tidak ada apa-apa di wajahmu. Hanya terlihat segar saja."

"Ihh,, resek aja sih." ujar Arsyilla sambil menatap pemandangan di depannya.

"Terima kasih, Mas." ujar Arsyilla.

"Sudah aku bilang, simpan terima ka... "

"Untuk tidak memintaku menjelaskan apapun." potong Arsyilla sambil menatap Rivandra.

Tangan Rivandra terulur mengusap kepala Arsyilla, "Aku sennag akhirnya menjadi bagian kenanganmu."

"Kenangan?" tanya Arsyilla heran.

"Kamu bilang, tempat ini, tempat sejuta kenangan untukmu. Akhirnya aku menjadi bagian kenanganmu." jawab Rivandra sambil menarik kembali tangannya.

Arsyilla hanya bisa tersenyum lucu dengan perkataan Rivandra.

"Entah aku harus bagaimana untuk mengungkapkan perasaanku padamu, Syilla. Rasanya, semakin jauh aku mengenalmu, semakin aku jatuh cinta padamu." kata Rivandra sambil melemparkan satu kerikil batu jauh di depan sana.

"Ih,, sejak kapan sih Mas Rivan belajar gombal kayak gini."

Rivandra menghadapkan wajahnya ke Arsyilla yang sedang tertawa. Menatap kedua mata itu lekat-lekat. Hingga tawa Arsyilla perlahan menghilang.

"Aku harus bagaimana untuk membuktikannya?" tanya Rivandra serius.

Arsyilla mengalihkan tatapannya dari wajah Rivandra.

"Apa aku boleh tanya sesuatu yang lebih private?" tanya Arsyilla ragu.

"Apa itu?"

"Bukannya,, Mas Rivan sudah bertunangan dengan Bu Katty?"

Kini giliran Rivandra mengalihkan tatapannya dari Arsyilla. Menghela nafas sejenak. Rasanya sangat berat membahas tentang Katty untuk saat ini. Ditengah kebersamaan mereka yang makin singkat.

"Katty,,, heemmmm... Sebenarnya, kalau aku boleh jujur. Aku gak mau membahas tentang apapun yang berhubungan dengan perusahaan. Tapi aku gak mau di tuduh sebagai laki-laki tukang gombal." sindir Rivandra kesal.

Arsyilla ikut tersenyum saat Rivandra tersenyum padanya.

"Katty itu putri semata wayang pemilik perusahaan Power Company. Dan aku, penerus keluarga Danendra dari King Company. Perjodohan sesama penerus perusahaan seperti ini sudah sering di lakukan bahkan sudah turun temurun sejak dulu. Agar perusahaan menjadi lebih berkembang dan maju. Para orang tua tidak pernah menanyakan perihal perasaan kami. Karena merekapun juga menikah dengan perjodohan." jelas Rivandra.

"Kalau hanya untuk perusahaan, kenapa yang aku lihat, untuk pertama kalinya aku melihat seorang Pak Rivandra bisa tersenyum pada wanita." protes Arsyilla tidak terima.

"Katty dan Shayna itu seumuran. Mereka tumbuh dan berteman dengan baik sejak mereka kecil. Sebelum akhirnya mereka harus berpisah karena melanjutkan sekolah keluar negeri. Aku sudah menganggap Katty seperti adikku sendiri. Setiap kali aku melihat Katty, aku seperti melihat Shayna."

"Shayna? Mereka berteman? Tapi, kenapa Shayna terlihat sangat membenci Katty?" tanya Arsyilla heran.

"Karena setiap kali pulang dari luar negeri, dia selalu mencariku. Selalu menempel padaku, dan tidak memberikan Shayna waktu untuk kembali berteman seperti dulu." jawab Rivandra keki karena Arsyilla malah mencibirnya.

"Pak Rivandra dan Bu Katty sangat cocok. Kalian sangat serasi, Pak. Baik dari latar belakang pendidikan, dari faktor ekonomi. Bahkan dari segi fisik pun kalian cocok." puji Arsyilla tulus.

Rivandra mendekatkan wajahnya ke Arsyilla dan mencium pipi Arsyilla.

"Kalau hatiku sudah jatuh cinta padamu, lalu gimana?" bisiknya.

"Kayaknya gak mungkin. Selama ini Pak Rivandra bahkan sangat resek pada saya, sejak saya magang sampai sudah menjadi pegawai tetap disana. Selalu merevisi semua laporan yang saya buat. Tiba-tiba baik, tiba-tiba marah pada saya."

"Karena kamu selalu bisa tersenyum pada semua orang, sedangkan padaku? Kamu hanya menunduk. Tentu saja aku marah." seru Rivandra sambil mencubit pipi Arsyilla gemas.

"Habisnya Pak Rivandra marah-marah terus, gimana saya bisa tersenyum?" protes Arsyilla sedikit mengalihkan pembahasan tentang perasaan Rivandra padanya.

"Karena hanya dengan berdebat denganmu aku bisa melupakan sejenak siapa aku di perusahaanku. Aku benar-benar bisa menjadi diriku sendiri saat hanya bersamamu." jawab Rivandra sendu. "Apalagi saat kamu memanggilku Mas Rivan untuk pertama kalinya. Rasanya kebun hatiku langsung berbuga-bunga, sampai matahari bersinar cerah."

Arsyilla tertawa lirih mendengar perkataan Rivandra yang terlalu lebay. Rivandra menggenggam jemari Arsyilla.

"Aku tidak perduli kalau kamu gak percaya dengan perasaanku. Bahkan aku juga siap kalau kamu menolakku. Aku hanya ingin jujur kalau aku mencintaimu, Syilla." kata Rivandra sambil mencium tangan Arsyilla.

"Itu hanya akan menyakiti Pak Rivandra."

"Aku sudah merasakan sakit itu, setiap kali melihat kamu bersama Zaen, Syilla. Karena itu, dulu aku sempat marah-marah padamu."

"Tapi, Pak Rivandra akan bertunangan dengan Katty."

"Karena itu, aku menyusulmu ke Yogya. Aku ingin merasakan sedikit kebahagiaan. Untuk pertama kalinya aku merasakan bagaimana rasanya mencintai, bagaimana rasanya kencan, bahkan hanya bergandengan tangan pun aku sudah sangat bahagia. Ternyata, kalau sudah ada cinta. Hal kecil saja sudah bisa sangat membahagiakan." jelas Rivandra sambil sesekali tertawa.

Arsyilla tersenyum melihat Rivandra begitu berseri-seri.

"Ini akan jadi malam terakhir Pak Rivandra merasakan kebahagiaan itu." kata Arsyilla yang membuat senyum di wajah Rivandra menghilang. Raut wajah sedih bisa di tangkap jelas oleh Arsyilla.

"Boleh aku minta sesuatu, Syilla?"

Arsyilla menoleh dan menatap Rivandra begitupun dengan sebaliknya.

"Apa itu?"

"Bisakah membuat kebahagiaanku lengkap sampai kita kembali ke Jakarta?"

"Lengkap? Caranya?"

"Ijinkan aku menggandeng, mendekap dan memelukmu nanti. Anggap saja sebagai terima kasihmu yang sedang aku tagih."

Arsyilla menunduk, terdiam memikirkan permintaan Rivandra, hingga Rivandra mencium kening Arsyilla.

"Sepertinya permintaan Pak Rivandra tidak termasuk mencium lho." protes Arsyilla kesal.

"Apa aku boleh menciummu, Syilla?"

"Hah? Kalau ketahuan ibu dan adik-adik? Atau warga sekitar? Tidak... Tidak... " jawab Arsyilla panik.

Rivandra teringat kejadian dulu antara Arsyilla dan Bagong. 'Ahh,, bodoh kau, Rivan! Lalu, apa bedanya kamu dengan si Bagong itu?!' umpat Rivandra dalam hati.

"Kalau begitu, boleh aku menganggap kamu pacarku?"

Arsyilla terdiam bingung, seperti biasa. Pertanyaan dan permintaan Rivandra selalu membahayakan.

"Kamu tidak perlu memaksakan untuk membalas cintaku. Biarkan hanya aku yang mencintaimu. Kamu gak usah membalasnya. Aku gak mau kamu juga merasakan sakit hati karena kita harus berpisah nantinya. Entah karena pernikahanku, atau karena kamu yang akan kuliah lagi."

Arsyilla semakin tidak mengerti dengan Rivandra, bagaimana bisa memilih untuk kesakitan kalau yang didepan mata sudah bisa membuat masa depannya berkembang pesat.

'Kalau kami bersama, aku hanya akan menjadi beban bagi Mas Rivan. Aku yang tidak punya apa-apa, sangat jauh berbeda dengan Katty.' batin Arsyilla.

1
budak jambi
harta tidak akn di bawa mati tuan danie..jgn egois jd ortu pikir kn perasaan ank biar kn mereka milih jln hidup mereka
Davi 04
cerita bagus
Nurul Widyastutik: terima kasih kak
total 1 replies
Sumar Tono
Luar biasa
Nurul Widyastutik: terima kasih🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!