Diam-Diam Sayang

Diam-Diam Sayang

bab 1

“Arsyilla!”

Yang punya nama langsung menoleh dan berbalik arah. Tersenyum pada orang yang memanggilnya. Keduanya absensi dulu baru berjalan beriringan menuju lift yang akan membawa mereka ke kantor divisi mereka.

“Kay, tumben sudah datang?” sindir Arsyilla sambil tersenyum saat Kayla menjajari langkahnya.

“Aku ingin memberi tahu hot news!” seru Kayla dengan semangat sambil menekan tombol up di pintu lift.

“Apa itu?” tanya Arsyilla penasaran.

Pintu lift terbuka dan keduanya masuk dengan segera.

“Karena skandal perselingkuhan Pak Heru dengan Vivian tempo hari di ketahui owner perusahaan. Pak Heru dan Vivian di skorsing satu minggu. Yang aku dengar sih, Pak Heru di pindah ke kantor cabang dan Vivian di turunkan jabatannya menjadi resepsionis.”

“Hanya Vivian yang di turunkan jabatannya? Pak Heru?”

“Kalau untuk Pak Heru aku tidak tahu sih. Yang aku dengar habya di mutasi ke kantor cabang.”

“Lalu, yang akan menggantikan Pak Heru di divisi kita siapa? Apa Pak Zaen?”

“Tentu saja bukan!” seru Kayla sambil tertawa dan keluar dari lift menuju meja kerja mereka masing-masing yang berseberangan.

“Aku yakin kamu pasti akan jatuh cinta padanya. Dia, salah satu mentor favorit kamu sewaktu kita awal magang dulu.”

“Mentor favorit?”

Arsyilla berpikir dengan keras siapa yang di maksudkan Kayla. Sudah lewat tiga tahun mereka bekerja di perusahaan King Company, setelah magang selama tiga bulan.

Yang Arsyilla ingat, hanya ada tiga mentor waktu magang dulu. Pak Heru, Pak Zaen dan Pak Rivandra, satu-satunya mentor yang tidak di sukai Arsyilla.

Di tim magang dulu, terdiri lima orang. Arsyilla, Kayla, Vivian, Nadine dan Shayna. Dan di mata Pak Rivandra, yang selalu menjadi kambing hitam selalu Arsyilla.

Entahlah, setiap tugas proposal yang dibuat Arsyilla selalu saja ada kesalahan. Padahal, di mata Pak Heru atau Pak Zaen selalu dapat pujian sempurna.

“Eiiitttsss... Lagi nostalgia ya. Atau, sudah tidak sabar bertemu dengan mentor favorit?” goda Kayla sambil menepuk lengan Arsyilla dengan beberapa lembar kertas.

“Isshh... Enak saja. Aku tidak punya mentor favorit. Semuanya sama.”

“Beneran? Tapi, Shayna juga mengatakan hal yang sama lho sebagai adik pak mentor.”

“Ahh... Sudahlah. Jangan membahasnya lagi. Aku jadi tidak bisa konsentrasi!”

Kayla tertawa mendengarnya. Kemudian, beranjak duduk di meja kerja Arsyilla.

“Asal kamu tahu ya, Shayna sudah pulang dari S3nya.”

Arsyilla kaget hingga berdiri, “Serius? Kok dia tidak mengabariku?”

“Karena aku ingin memberikan surprise!!” seru seseorang yang tiba-tiba memeluk Arsyilla dari belakang.

Dan Arsyilla hafal betul siapa pemilik suara itu. Dia pun berbalik dan memeluk orang yang tengah memeluknya sekarang.

“Aku kangen kamu, Syilla.”

“Aku juga, Shay.”

“Apa kabar, Shay?” tanya Kayla saat Shayna melepaskan pelukannya pada Arsyilla.

“Seperti yang kamu lihat, Kay. Ini sedikit oleh-oleh untukmu. Terima kasih sudah menjaga kembaranku ini,” gurau Shayna.

Ketiganya tertawa mendengar gurauan Shayna. Yah... Kalau Syilla tidak memakai hijab, sekilas wajah keduanya memang terlihat mirip.

“Hanya Kayla yang dapat oleh-oleh?” gurau Arsyilla.

“Aku sudah memberikan oleh-oleh untuk Vivian dan Nadine.”

“Untukku?”

“Sabar ya. Aku titipkan oleh-olehnya di tas kerja kakakku. Mungkin sekarang masih sampai lobi.”

Senyum di wajah Arsyilla sedikit demi sedikit hilang. Itu, berarti mentor yang di bicarakan Kayla memang benar, Pak Rivandra, Kakak Shayna dan juga direktur utama King Company yang akan menggantikan Pak Heru di divisi mereka.

“Syilla sudah tidak sabar menantikan kedatangan mentor favoritnya, Shay,” gurau Kayla.

"Benarkah?" sahut Shayna sembari tertawa.

“Sudah diamlah, Kay. Lanjutkan pekerjaanmu!” seru Arsyilla kesal sembari duduk tidak menghiraukan tawa kedua temannya.

Shayna menarik kursi di sebelah meja kerja Arsyilla.

“Kamu masih membenci kakakku?” tanya Shayna pelan setengah berbisik.

“Apa aku punya alasan untuk itu?”

“Mungkin karena sikap dinginnya saat kita magang dulu." jawab Shayna asal.

"Syukurlah kamu masih ingat betul gimana reseknya kakakmu itu." sindir Arsyilla kesal.

"Jangan terlalu benci nanti jadi terlalu cinta.”

“Pergilah. Bicaramu semakin ngawur.”

“Aku aminkan ya. Aku akan dengan senang hati menerima kamu di rumah.”

Arsyilla mencubit pipi kanan Shayna hingga nampak bekas kemerahan di wajah putihnya.

“Sakit!!” pekik Shayna sambil menggosok-gosok pipinya.

“Makanya jangan halu terus. Sudah sana pergi, sebelum kakakmu datang.”

“Semuanya... Minta perhatiannya!!”

Shayna mendekat ke arah kakaknya yang baru datang. Kayla dan Arsyilla berdiri di ikuti dua pegawai yang baru datang.

“Kalian tentu sudah mendengar tentang kepindahan Pak Heru ke kantor cabang, dan untuk sementara divisi ini akan menjadi tanggung jawab saya. Dion dan Shayna akan membantu saya memantau kinerja kalian. Saya harap divisi ini bisa mengikuti aturan yang sudah saya buat. Terima kasih dan silahkan lanjutkan pekerjaan kalian.”

Setelah pidato sejenak, Rivandra langsung menuju kantornya. Sejenak menatap dua pegawai yang dulu menjadi anak buahnya saat menjadi mentor untuk pegawai magang. Kayla hanya mengangguk dengan sopan. Berbeda dengan Arsyilla yang hanya menunduk.

Rivandra masuk ke kantornya. Berdiri menatap sekeliling ruangaannya yang serba kaca. Matanya tertuju pada pegawai magang yang serius mengerjakan laporannya.

"Bagaimana kinerja dua orang pegawai yang itu?" tanya Rivandra pada Dion, asisten pribadinya.

"Menurut data dari Pak Heru, kedua kinerja mereka baik, Pak. Sudah bisa mengimbangi pegawai senior."

"Keduanya?"

"Iya, Pak. Apa ada yang salah, Pak?"

"Kita lihat saja nanti, apa dia bisa mengikuti standart cara kerjaku. Aku tidak mau mempunyai pegawai yang tidak becus."

"Dia? Siapa yang Pak Rivan maksud?"

"Arsyilla. Untuk penilaian kinerjanya, letakkan di mejaku. Kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu."

"Baik, Pak." jawab Dion sambil meletakkan dokumen penilaian kinerja Arsyilla di meja Rivandra.

Rivandra duduk di mejanya setelah Dion keluar dari ruangannya. Membuka dokumen penilaian tentang kinerja Arsyilla sejak dia magang sampai menjadi pegawai tetap selama tiga tahun.

Rivandra tersenyum sekilas saat melihat hanya dia yang memberikan nilai C di dokumen itu sewaktu magang dulu.

Shayna mendekat ke meja Arsyilla dan meletakkan satu paperbag berisi jam tangan di atas meja Arsyilla. Sebenarnya jam tangan itu seri couple, dan pasangannya, tentu sudah diberikan Shayna pada Rivandra kakaknya.

"Ini oleh-oleh yang aku janjikan," ujar Shayna sambil mencium pipi kanan Arsyilla.

"Thank you," ucap Arsyilla senang.

"Happy birtday, Syilla."

"Kamu mengingatnya?"

"Tentu dong, ahh,, sebentar ada yang telepon."

Shayna menerima panggilan telepon di ponselnya sesekali melihat ke arah kantor Rivandra.

"Dasar si Rivan!" umpatnya pelan.

"Kenapa?"

"Kembali ke mejamu dan lanjutkan pekerjaanmu! Sudah, langsung di tutup."

Senyum di wajah Arsyilla langsung lenyap, "Pak Rivandra melihat kita yang sedang ngobrol?" tebaknya.

"Sepertinya begitu, mungkin kakakku sudah sangat merindukanmu."

"Sudah kembalilah ke mejamu!" tegas Arsyilla takut.

"Inilah yang aku sukai dari kalian berdua, dengan berbeda kepribadian tapi apa yang kalian katakan sering kali sama."

"Shayna, aku gak mau cari masalah dengan kakakmu itu. Sudah kembalilah!"

Shayna hanya tertawa sambil beranjak pergi dari meja kerja Arsyilla.

Terpopuler

Comments

Davi 04

Davi 04

cerita bagus

2024-10-08

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1
2 bab 2
3 bab 3
4 bab 4
5 bab 5
6 bab 6
7 bab 7
8 bab 8
9 bab 9
10 bab 10
11 bab 11
12 bab 12
13 bab 13
14 bab 14
15 bab 15
16 bab 16
17 bab 17
18 bab 18
19 bab 19
20 bab 20
21 bab 21
22 bab 22
23 bab 23
24 bab 24
25 bab 25
26 bab 26
27 bab 27
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32
33 bab 33
34 bab 34
35 bab 35
36 bab 36
37 bab 37
38 bab 38
39 bab 39
40 bab 40
41 bab 41
42 bab 42
43 bab 43
44 bab 44
45 bab 45
46 bab 46
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 bab 51
52 bab 52
53 bab 53
54 bab 54
55 bab 55
56 bab 56
57 bab 57
58 bab 58
59 bab 59
60 bab 60
61 bab 61
62 bab 62
63 bab 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 bab 71
72 bab 72
73 bab 73
74 bab 74
75 bab 75
76 bab 76
77 bab 77
78 bab 78
79 bab 79
80 bab 80
81 bab 81
82 bab 82
83 bab 83
84 bab 84
85 bab 85
86 bab 86
87 bab 87
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91
92 bab 92
93 bab 93
94 bab 94
95 bab 95
96 bab 96
97 bab 97
98 bab 98
99 bab 99
100 bab 100
101 bab 101
102 bab 102
103 bab 103
104 bab 104
105 bab 105
106 bab 106
107 bab 107
108 bab 108
109 bab 109
110 bab 110
Episodes

Updated 110 Episodes

1
bab 1
2
bab 2
3
bab 3
4
bab 4
5
bab 5
6
bab 6
7
bab 7
8
bab 8
9
bab 9
10
bab 10
11
bab 11
12
bab 12
13
bab 13
14
bab 14
15
bab 15
16
bab 16
17
bab 17
18
bab 18
19
bab 19
20
bab 20
21
bab 21
22
bab 22
23
bab 23
24
bab 24
25
bab 25
26
bab 26
27
bab 27
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32
33
bab 33
34
bab 34
35
bab 35
36
bab 36
37
bab 37
38
bab 38
39
bab 39
40
bab 40
41
bab 41
42
bab 42
43
bab 43
44
bab 44
45
bab 45
46
bab 46
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
bab 51
52
bab 52
53
bab 53
54
bab 54
55
bab 55
56
bab 56
57
bab 57
58
bab 58
59
bab 59
60
bab 60
61
bab 61
62
bab 62
63
bab 63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
bab 71
72
bab 72
73
bab 73
74
bab 74
75
bab 75
76
bab 76
77
bab 77
78
bab 78
79
bab 79
80
bab 80
81
bab 81
82
bab 82
83
bab 83
84
bab 84
85
bab 85
86
bab 86
87
bab 87
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91
92
bab 92
93
bab 93
94
bab 94
95
bab 95
96
bab 96
97
bab 97
98
bab 98
99
bab 99
100
bab 100
101
bab 101
102
bab 102
103
bab 103
104
bab 104
105
bab 105
106
bab 106
107
bab 107
108
bab 108
109
bab 109
110
bab 110

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!