Hamil tanpa seorang suami karena diperk0sa, itu AKU!
Tidak tahu siapa Ayah dari anakku, itu AKU!
Seorang anak kecil selalu dipanggil ANAK HARAM itu PUTRAKU!
Apa aku akan diam saja saat anakku dihina?! Oh tidak! Jangan panggil aku seorang IBU jika membiarkan anakku dihina!
Jangan panggil Putraku ANAK HARAM!
Lantas, akankah suatu hari wanita itu bisa bertemu dengan Ayah kandung dari putranya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Apa Wanita Itu Akan Berbuat Kekacauan?
Alsya - 28 tahun.
Arya - 30 tahun.
Keindra - 35 tahun.
Brian - 36 tahun.
Felicia - 27 tahun.
Dokter Elise - 33 tahun.
Gina - 33 tahun.
.
.
Seminggu kemudian pesta penyambutan bagi Ammar menjadi Tuan muda kecil di keluarga Adiguna pun digelar. Plus pengumuman tentang rencana pernikahan Arya dan Alsya. Para tamu undangan antusias hadir demi melihat anak Keindra diluar nikah, keturunan dari Keindra yang akan menjadi penerus Adiguna Grup nantinya sebagai Presdir pengganti Tuan besar Adiguna.
Ammar baru saja selesai di umumkan menjadi keturunan keluarga Adiguna, cucu pertama Tuan besar Adiguna. Ammar berdiri di samping sang Ayah dan kakeknya, dengan memakai toxedo hitam. Kini bocah pintar itu terlihat seperti anak orang kaya, tidak terlihat seperti dulu yang hanya berpakaian lusuh dan seadanya.
Sementara Arya dan Alsya memilih berdiri agak jauh dari Tuan besar Adiguna dan Keindra, ia telah memberikan hak sepenuhnya untuk hari itu.
"Sayang, kamu nggak ingin berdiri di atas sana bersama Ammar?" tanya Arya.
"Aku baik-baik aja disini, aku sudah berjanji akan memberikan hak pada Tuan muda Kei bersama Ammar. Hari ini... giliran Tuan muda Kei sepenuhnya. Lagipula, aku merasa rendah diri berada diantara para tamu dan orang-orang penting. Aku juga masih belum siap akan dipandang sebagai wanita yang mengandung Ammar tanpa dinikahi dan malah menikah dengan adik dari Ayah kandung anakku..."
"Tapi, sayang. Sebentar lagi, giliran pernikahan kita di umumkan. Indentitas mu sebagai Ibu kandung dari Ammar... akan tetap di umumkan. Kita sudah membicarakan nya, bukan?"
"Iya, Mas. Aku juga tahu, tapi biarkan aku sejenak menenangkan diri."
Arya langsung menggenggam tangan Alsya untuk menguatkan, tangan wanita itu terasa sangat dingin. "Kamu benar-benar nervous, kalo begitu... aku akan meminta Papa tetap mengumumkan pernikahan kita tanpa membuka Indentitas mu. Jika ke depannya, akan ada omongan miring tentang mu... aku akan menyumpal mulut mereka!"
"Enggak usah, Mas. Aku siap sekarang, asalkan ada kamu... aku akan melewatinya meski jalan itu akan penuh dengan duri." Alsya akhirnya tersenyum memperlihatkan dirinya baik-baik saja.
Arya menxubit ujung hidung Alsya, "Gemes banget sih, nggak sabar pengen cepet-cepet menjadi pemilikmu seutuhnya."
Alsya terkekeh, kini ia sudah terbiasa dengan Physical touch yang sering dilakukan oleh Arya padanya.
"Sekarang!!! Kita sambut calon pengantin kita, Tuan muda Arya dan Nona Alsya." Teriak MC acara melalui pengeras suara.
Arya mengecup punggung tangan Alsya sekilas, kemudian ia melepaskan genggamannya. Pria itu menyodorkan lengkungan lengan pada wanitanya.
"Ayo!"
Alsya memasukkan tangannya dan menggandeng lengan Arya. Keduanya saling menatap dan tersenyum lebar kemudian melangkah dengan mantap percaya diri.
Tap
Tap
Keduanya naik ke atas stage, dimana Tuan besar Adiguna dan Ammar serta Keindra berdiri di atasnya.
Tuan Liam juga turut hadir, selaku Ayah dari Felicia. Bahkan, Felicia pun ada di pesta hanya saja ia masih bersembunyi tak ingin terlihat datang bersama Tuan Liam.
Sejak tadi Felicia menatap ke arah dibawah stage, disana lah Brian berdiri. Brian adalah seseorang yang bertanggung jawab besar dengan keamanan serta kenyamanan majikan nya dan juga para tamu. Brian terus mengamati keadaan, jika ada sesuatu yang terjadi dia sudah dalam keadaan siap siaga.
Brian mengawasi para tamu, tiba-tiba tatapannya berhenti pada seseorang yang ia kenal. Ia menatap Felicia, begitupun wanita itu.
Dokter Elise berada di antara para tamu, sejak tadi arah pandangan Dokter wanita itu pun terus mengarah pada Brian. Dokter Elise menyipitkan mata melihat Brian seperti terpaku pada sesuatu, ia mengikuti arah pandangan Brian.
"Siapa wanita itu? Kenapa Bang Brian menatapnya dengan pandangan lain? Aku kira... aku sudah bisa merasa lega karena ternyata Alsya bukan orang istimewa untuk Bang Brian. Kali ini, apa wanita itu orang spesial bagi Bang Brian?" gumam Dokter Elise.
Di atas stage, Tuan besar Adiguna mengumumkan tentang rencana pernikahan Arya dan Alsya. Bahkan Tuan besar sendiri yang menjelaskan jika calon istri dari Arya adalah Ibu kandung dari Ammar.
Saat fakta itu di umumkan, sontak kasak-kusuk terdengar dari para tamu undangan. Ada yang berwajah terkejut, ada yang merasa ji jikk karena menurut mereka Arya mendapatkan wanita bekas kakaknya sendiri. Ada juga yang tampak biasa saja dan terlihat tenang meski terkejut.
Namun meski begitu, tak ada yang berani mengeluarkan suara suara-suara sumbang mereka dengan lantang. Situasi masih terbilang kondusif, acara aman terkendali.
Namun tiba-tiba... seseorang datang. Wanita itu duduk di kursi roda, penampilan wanita itu terlihat seperti wanita dari kalangan kelas atas. Siapa lagi kalau bukan Belinda, Ibu kandung Keindra!
Apa wanita itu akan berbuat kekacauan di pesta?
___
Visualnya kebarat-baratan ya, soalnya Othor suka 🤭