NovelToon NovelToon
Aku Masih Mencintai Mu

Aku Masih Mencintai Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Putriiiiiiiiiii

Kehidupan ini terlalu menyakitkan, cinta yang telah Aluna perjuangkan terpaksa harus ia relakan berakhir tak bahagia bersama Rain.

Lalu bagaimana bisa seorang Aluna yang telah terpuruk dengan keadaan harus terus berjuang agar tetap hidup, bak semua komedi dirinya di paksa melupakan semuanya

"Biarkan aku pergi" Lirih Rain

---

"Rain, maafkan aku, aku terpaksa pergi, dan melanggar janjiku" Lirih Aluna

---

Ibaratkan terjebak di alam mimpi, Aluna kecil terbangun dengan keringat yang sudah melekat di bajunya

"Siapa kakak tadi ya?" ujar si toddler sambil menatap mamanya yang masih tertidur

Apakah ini kesempatan berikutnya bagi Aluna? apakah Rain juga telah lahir di kehidupan berikut nya meskipun keduanya tak lagi saling mengenal maupun memiliki perasaan yang sama, bagaimana kisahnya? yuk saksikan bersama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putriiiiiiiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMM

.

.

.

Aluna berjalan dengan cepat menuju ke arah Rain yang benar-benar tak menggubris siapapun yang ada di sekitarnya hingga

brugh

"aaaaahhhhh" pekik Aluna

"Rain ka-"

"ada apa?" tanya rain

"udah sarapan belum?" tanya Aluna sambil mengusap dahinya

"belum, kenapa?"

"yaudah! ayo"

Aluna menarik tangan rain ke taman yang sepi, yah taman itu adalah taman yang di ketahui Aluna seorang diri, bukan hanya Aluna sebenarnya, rain juga tau hanya saja dia sengaja menyembunyikan nya

"ayo makan! aku bawa 3 kotak!"

"tiga?" kaget rain

"iya, tiga di kali dua... berapa sih?!!! tujuh ya? eh enam, lima? eh berapa sih!" frustasi Aluna

"enam"

"iya enam"

"kok enam?"

"kamu tiga aku tiga, masa cuma kamu yang makan aku rugi dong"

"oh"

rain kemudian menyantap makanan yang di siapkan Aluna tanpa banyak peraturan namun mereka di kejutkan oleh tiga pria yang datang dengan sangat riang

"Rain! kami merindukan mu kami.... woahh enak nih kayaknya, makan ah i-"

plak

"siapa kalian?! kalian pembully atau.... kamu!!!'kaget Aluna

"Ka-kak?" kaget ketiganya

"kalian! kalian ngapain di sini, hah?!"

"sekolah lah pakai nanya lagi, kami tuh ke sini melepas rindu ke sahabat kami"

"sahabat?" tanya Aluna

namun seperti nya rain malas ber argumen dengan siapapun sekarang ia hanya ingin menikmati makanan yang di bawakan Aluna dengan lahap

"makanan ini? manja banget lu alun" sinis Rio

"Manja? heh ini masakan gue"

Lio, kembaran Rio yang baru saja ingin meminta suapan dari Rain seketika menjauh, ia tau betul bagaimana masakan sepupunya itu, sangat hambar tak ada rasa sama sekali, namun Rio, Lio dan Tio termangu dengan rain yang menikmati makanan tersebut tanpa protes

"apa?" sinis rain

"bro? lo nggak sakit kan? Lo-"

"gue sakit, nggak usah di perjelas" sinis rain

"nggak! pembahasan kami nggak ke sana, separah itukah? sampai sampai makanan nggak ada rasa ini kamu makan dengan enak? aku bisa bantu ka-"

"enak, coba aja, aku suka banget ini"

Aluna tersenyum bangga seakan ia telah berhasil mengalahkan musuh bebuyutan nya, Aluna kemudian duduk dan makan bersama Rain sedangkan trio itu hanya duduk sambil mengelus dada

"padahal makanan itu nggak enak...." lirih Rio

"benar banget, heran aku" balas Tio

"sudahlah"

tak berseling lama Rain akhirnya selesai makan, namun Rio menatap rain seakan meminta penjelasan, kemana benda yang biasa rain bawa kemana mana

"rain? mana?"

"habis"

"beli lagi rain" kelas Tio

"nggak usah" sinis rain

"daritadi kalian bahas apa sih? kok arahnya ke mana mana?" tanya Aluna membereskan bekas makan rain

"itu rahasia ku, tolong hargai privasi ku"

"oh, yaudah, kalian! cepat pergi!!!"

"iya iya! bawel" sinis Lio

....

"pekan depan kita akan adakan test olahraga, bagaimana? setuju"

"setuju!" serentak smuanya termasuk Aluna, kecuali rain

"Rain? kenapa? kamu nggak suka olahraga"

"suka"

"terus kenapa nggak teriak?"

"buang buang tenaga"

"hah?!" kaget Aluna

"iya, aku sukaaaaaa" sinis rain dengan nada yang di buat buat

sama seperti hari biasanya, namun bedanya hari ini Aluna harus tinggal dan menjelaskan 3 mapel dalam waktu empat jam

ceklek

"rain kemana ya? tumben belum datang, aku nggak pulang pulang kalau gini" lirih Aluna

dua jam lamanya Aluna belum bisa mengingat apapun bahkan parahnya sekarang waktu nya sisa dua jam, tapi tanda tanda kedatangan Rain tak kunjung ada

"rain kamu kemana sih? kok nggak balik"

sisa sejam, maka waktu Aluna sudah habis, Aluna sekarang tengah menghafal dengan berderai air mata, pasalnya jika tak bisa maka jam pulang nya akan semakin tertunda

"hiks jika di miringkan maka..... hiks maka apa?! nggak tau!!! kalau di pukul dengan keras maka dia akan menjadi hiks keras hiks apa sih ini, huuu" seseorang yang baru saja tiba diam kemudian memilih diam diam mendengarkan si gadis yang tengah meluapkan kekesalannya

"tanggal itu hiks adalah.... MAMA!!! ALUN MAU PULANG!!! RAAIIIIN!!"

rain yang panik segera menghampiri Aluna yang baru saja memukul kepalanya dengan buku yang lumayan tebal, namun air mata Aluna kian menjadi jadi dengan Rain yang menertawai nya

"maaf aku telat, aku ada urusan" jelas Rain

"rain.... ini gimana dong? sisa 55 menit, aku mau pulang" tangis Aluna panik

"tenang, sekarang dengarkan baik baik"

Aluna menyimak kemudian mengangguk paham, butuh waktu masing-masing 10 menit untuk rain menjelaskan semuanya, dan 25 menit berikutnya Aluna akhirnya bisa menjelaskan nya

"gimana?" tanya rain

"aman, tapi aku di minta untuk mempelajari semuanya, rain, bisa ya? aku bayar kalau bisa, jelasin semuanya ke aku! please please" lirih Aluna hingga berlutut ke kaki rain

"hei!!" bentak rain

"bisa ya rain? aku mohon" lirih Aluna

"ta-tapi...."

"mau ya rain? please, kapan aja, ya rain? aku siap dengan semua perintah kamu, apa aja rain, ya?"

Aluna benar-benar memohon, sedangkan rain mau tak mau terpaksa setuju dengan permintaan Aluna

"minggu depan, kamu bisa ke rumah ku"

"bener bisa?"

"iya"

"makasih rain"

grep

"Aluna... tolong hilang kan kebiasaan kamu suka memeluk seseorang saat bahagia" ujar rain mendorong tubuh Aluna dengan telunjuk

"iya iya"

"aku akan masakin kamu banyak banyak kalau ke-"

"nggak usah"

"yaudah di sekolah bolehkan?" tanya Aluna memastikan

"Aluna mulai besok nggak usah bawain makanan ak-"

"pasti sebenarnya makanan aku nggak enak ya? iyakan" sendu Aluna

"yaudah aku pulang, makasih rain, see you"

"Aluna maksud ak-"

Aluna sudah pergi menjauh darinya, rain mengusap wajahnya dengan kasar, bagaimana ja akan menjelaskan nya pada Aluna

"aaaaakhhhhh apa sih rain!" kesal rain mengacak acak rambut nya

....

ceklek

"Aluna gimana sayang..."

"aman ma, oh ya ma? minggu depan aku kursus ke rumah rain"

"oh teman cowok kamu? yaudah, hati-hati"

"iya ma" angguk Aluna

Aluna mengganti pakaiannya dan mengabaikan ponsel nya yang bergetar tak henti-henti, Aluna berpikir itu hanya pesan dari teman temannya di Australia

tak lama Aluna kembali bebaring setelah mandi, ia kemudian meraih ponselnya dan segera membuka nya, tampak beberapa pesan dan panggilan tak terjawab

"apa sih? dia yang memulai dia juga yang berhenti" kekeh Aluna memandang ponselnya

"jantung ku.... jangan jangan aku serangan jantung lagi, ihhhh jangan jangan please" batin Aluna begitu bahagia

"see you rain"

. ...

bersambung

1
Laurena Imelya
kak bisa tidak membuat cerita jimrose lagi
Laurena Imelya: gk papa kak
Bluesky: maaf ya, author tdk bisa membuat cerita seperti dulunya jadi silahkan nikmati cerita yang baru dengan versi novel 🙌
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!