Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13...
Di dalam kamar Cindy yang sudah siap tidur di sofa Devan yang baru masuk lalu ke kamar ganti untuk mengganti baju tidur...
"Apa besok kamu akan bekerja.?" ucap Devan.
"Saya masih cuti tuan." ucap Cindy.
"Apa gaji saya kurang.?" ucap Devan.
"Tidak tuan cukup." ucap Cindy.
"Lalu." ucap Devan...
"Tuan apa boleh saya besok ke rumah Ibu saya.?" ucap Cindy.
"Terserah asalkan Jangan ibu kamu yang kesini saja saya tidak mau ibu atau keluarga kamu merepotkan saya." ucap Devan.
"Iya." ucap Cindy... lalu berbalik badan hatinya sakit matanya sangat pedas menangis, Devan yang melihat punggung istrinya bergetar dirinya tahu bahwa istrinya sedang menangis tapi Devan cuek malah tertidur pulas.
Pagi ini Cindy bangun awal, matanya Terlihat lembab membekak Cindy mengompres mata nya... Cindy menyiapkan sarapan seperti biasa selesai membuat sarapan Cindy membangun kan Tasya itu terlihat gemes sekali putri nya Cindy menciumi putri nya lalu mereka bercengkraman Tasya yang ketawa gembira.
"Mama I Love You." ucap Tasya membentuk hati jari nya.
"I love to sayang... kamu segalanya mama sangat Sayang kamu." ucap Cindy.
"Mama janji tidak akan tinggali Tasya." ucap Tasya.
"Janji sayang kamu selalu untuk mama dan Karena kamu mama janji kan bertahan." ucap Cindy.
"Terimakasih." ucap Tasya.
..._________...
Pernikahan yang sudah berjalan 5 bulan itu tetap dingin tidak ada ke harmonisan itu Cindy selalu fokus merawat Tasya, karena Devan tidak mau setiap barang milik nya di pegang oleh Cindy istrinya itu setiap barang yang di pegang Cindy pasti akan di buang Devan tapi Cindy pasti mengambil nya lalu menyimpan nya semenjak itu Cindy tidak berani lagi menyetuh barang milik Devan.
Karena setiap barang Devan yang di buang oleh pemilik nya Cindy ambil dan meletakkan nya kembali tapi Devan marah bila barang itu di letakan kembali jadi terpaksa Cindy mengambil dan menyimpan nya di rumah miliknya di kamar milik nya sudah ada barang Devan.
"Kamu yakin Cin, mau berhenti.?" ucap Anita atasan tempat kerja nya.
"Iya kak, Soalnya saya ingin fokus pada Tasya kak." ucap Cindy.
"Betul juga, gaji saya juga pasti lebih kecil Devan pasti kasih lebih gede." ucap Anita.
"Bukan gitu kak." ucap Cindy.
"Semoga rumah tangga kamu langgeng dan selalu bahagia." ucap Anita.
"Terimakasih kak." ucap Cindy.
Selesai berbincang dengan Anita mantan atasan nya itu Cindy pamit Karena jam Tasya sudah pulang sekolah akhirnya Cindy pergi ke sekolah Tasya di sana sudah ada Devan yang berdiri disana.
"Mas..." Sapa Cindy.
Devan yang di sapa hanya diam tetap lurus menatap gerbang sekolah Tasya.
"Mas baru sampai.?" ucap Cindy lagi... Devan masih saja diam.
"Kalau gitu saya pamit... Tasya sudah ada anda." ucap Cindy.
"Iya." ucap Devan... Akhirnya Cindy mengulurkan tangan Tadi Devan tidak menyambut nya.
"Saya pamit mas." ucap Cindy lagi...
"Iya." ucap Devan... Akhirnya Cindy pergi dia naik ojek yang ada di dekat halte....
"Papa...Papa mana mama.?" ucap Tasya.
"Mama sudah pulang.?" ucap Devan.
"Mama pulang kenapa mama pulang bukannya mama mau menjemput aku.?" ucap Tasya.
"Papa tidak tau." ucap Devan... Tasya menangis sedih Devan yang melihat putri nya menangis pun bingung.
"Sayang kamu kenapa menangis.?" ucap Devan.
"Papa apa mama tidak sayang Tasya.?" ucap Tasya.
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/