" Aldara kamu dipindahkan Kerumah Sakit Jiwa Cabang dengan merawat Tuan Gracio Adyson"..
Sontak membuat Aldara terkejut saat Kepala Rumah Sakit mengatakan perpindahan Lokasi kerja..
Siapa yang tak mengenal Gracio Adyson? Pria yang bertahun-tahun sakit dengan gangguan mentalnya, yang tak suka melihat orang tiba didepannya..
Hal itu membuat Aldara menjadi sedikit menciut karena dia tau dengan rumor yang ada..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Terkejutnya Vana saat pintu kamar mereka didobrak.. Aldara dan lainnya tidak percaya apa yang telah terjadi namun mereka terfokus dengan Vana yang sudah telanjang..
Sontak mata Aldara menatap Vana dengan tajam tanggannya mengepal dan berjalan kearah Vana, membuat Vana turun dari kasur itu namun dengan cepat Aldara menangkapnya..
"APA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADANYA VANA! ".. Teriak Aldara sekuat tenaganya
PLAKK!!!... PLAKK!!!!... PLAKK!!!!!
Tamparan demi tamparan yang diterima Vana dari Aldara itu, membuat Delvaro dan Angga hanya mengangga saja..
" Al-dara to-long- a-ku".. Kata Gracio namun Aldara tidak mendengarkannya karena Aldara sudah sangat murka..
Namun didengar Delvaro dan Angga, membuat mereka menghampiri Gracio..
" AKU BERTANYA APA YANG KAU LAKUKAN KEPADANYA!".. Teriak Aldara kembali
PLAK!!!!.. PLAKK!!!!.... PLAKKK!!!!!.....
" AAAAAARRRRGGGGHHHHHHHHHH".. Teriak Aldara membuat semuanya sangat takut
Namun?..
" ALDARA".. Teriak Delvaro mampu membuat Aldara menoleh ke arah Delvaro namun lebih terfokus lagi ke Gracio
Aldara menghempaskan tubuh Vana dan dia pun mendapat benturan dibelakang tubuhnya.. Aldara melihat Gracio yang sudah tidak tahan lagi membuat dia menangis sejadi-jadinya..
" Apa yang terjadi dengan dirimu Gracio".. Ucap Aldara yang ingin menyentuh namun ditahan Delvaro
" Jangan disentuh, jika kamu menyentuhnya dia akan mendesah. Dan Gracio telah diberi obat perangsang yang dosisnya sangat tinggi".. Ucap Delvaro
Sontak mata Aldara tertuju kembali kepada Vana.. Dengan cepat Aldara menghampiri Vana..
" APA YANG KAU INGINKAN BAJINGAN? " Teriak Aldara namun Vana hanya ketakutan melihat Aldara ngamuk".. JAWAB BAJINGAN".. Teriak Aldara kembali dengan kerasnya dia mencekik Vana sehingga membuat Vana tidak bernafas.. Angga yang melihat itu dengan cepatnya dia menahan Aldara agar Vana tidak mati..
Uhukk.. Uhhukkk... Uhhhukk...
" Sadar Aldara jangan kau lepas kendali seperti ini".. Ucap Angga sambil memenangkan Aldara yang sudah sangat lepas kendali..
" Aaarrgghhh!!!.." Aldara teriak sekuatnya diikuti dengan air matanya mengalir terus
Disisi Delvaro yang bingung harus bagaimana menanginya.. Namun dia ada ide untuk melepaskan ketidak nyamanan Gracio..
" Aldara lakukan!".. Ucap Delvaro membuat Aldara bingung
" Lakukan apa kak?".. Tanya Aldara
" Hubungan intim dengan Gracio".. Pekik Delvaro sontak wajah Aldara menjadi berubah seperti orang aneh
Aldara yang merasa kaget dengan apa yang dikatakan oleh Delvaro..
" Kak aku tidak akan mungkin melakukan itu".. Ucap Aldara dengan bingung
" Terus harus bagaimana lagi? Dia sudah menahannya begitu lama Aldara itu membuat nyawanya terancam".. Sahut Delvaro
Aldara menatap ke arah Gracio, dan begitu juga Gracio menatap Aldara dengan penuh harapan bahwa Aldara bisa membantunya..
" Aldara".. Panggil Gracio dengan nada yang berat namun dia sudah lelah
" Aarrgghh aku harus bagaimana".. Teriak Aldara sambil menangisnya
Namun tiba-tiba Angga mendekat ke arah Gracio dan langsung membopongnya ke arah kamar mandi,
" Kak ingin apa?".. Tanya Aldara dengan paniknya saat melihat Angga membopong Gracio
" Jika kalian berdua hanya berdebat saja membuat nyawa Gracio sangat berbahaya".. Ucap Angga sambil membawanya kekamar mandi
Dimana Delvaro dan Aldara melihat Angga membuat Gracio didalam bak mandi dan terus mengisinya agar Gracio merasa baikkan.. Aldara yang merasa sangat bingung mengapa harus direndam begitu..
" Kak mengapa Gracio direndam begitu? Dia akan sakit kak. ". Ucap Aldara dengan paniknya
" Ini cara yang ampuh untuk membuat Gracio nyaman dari obat itu".. Sahut Angga
Aldara melihat Gracio sedikit nyaman tidak seperti tadi, kini Aldara menghampiri Gracio dan memegang tangannya..
" Maafkan aku, aku betul-betul tidak bisa membantumu dengan harus melakukan itu".. Gumam Aldara dalam hatinya