Berawal dari Marley yang menolong gadis kecil yang ia beli dari Klub malam, dengan bayaran yang tinggi.
Sebagai seorang Cassanova, tentunya Marley menginginkan hal ranjang kepada gadis yang telah ia tolong.
Tapi, Bintang memberi syarat sebelum menyentuh nya harus menikahi nya terlebih dahulu. lalu bagaimana dengan Marley? apakah mereka akan menikah hanya karna darah perawan yang diinginkan Marley?
Ayo baca dan jangan lupa Vote, Follow, like, dan komentar agar novel ini bersinar terang:)
Follow IG:authorhaasaanaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode Sepuluh
Kini Marley dan Bintang berada di pusat berbelanja terbesar di Kota Jakarta, mereka datang ke salah satu toko ternama untuk membeli pakaian Bintang.
“Ambil saja apa yang kau inginkan, aku akan membayarnya nanti.” Ucap nya, Bintang mengangguk ragu.
Bintang memilih pakaian yang terlihat mahal, ia memilih warna soft karna ia suka dengan warna itu. Sementara Marley, ia juga memilih pakaian yang mungkin akan cantik jika Bintang yang mengenakan nya.
“Sudah, Tuan. Ini sudah banyak, sudah cukup”ucap nya, sudah banyak sekali pakaian yang ia beli. Marley masih memilih pakaian bagian bawah, seperti rok.
“Kalau di Apartemen, jangan pakai celana. Pakai rok saja, jadi celana tidak perlu banyak.” Ucap nya, Bintang tidak mengerti.
“Kenapa harus pakai rok?” Tanya nya, Marley hanya tersenyum saja. Ia memilih berbagai rok yang menggemaskan, dan setelah merasa cukup.. Marley dan Bintang pergi menuju bagian underware.
Bintang malu sekali kala memilih pakaian bagian atas, karna bersama Marley. Tapi, pria itu terlihat biasa saja. Bahkan seperti sedang tidak melakukan apapun, membuat Bintang semakin malu.
Bintang memilih asal saja, tapi Marley mengembalikan barang yang ia pilih.
“Ini kebesaran, yang ini baru pas” ujar nya, Marley mengambil ukuran yang lebih kecil, membuat Bintang semakin salah tingkah.
“Dari mana tuan tau?”
“Aku sudah memegang nya tadi pagi, dan langsung tahu ukuran nya. Untuk menentukan setiap ukuran gunung kembar, aku tahu cara nya.”jelas nya bangga. Bintang tersenyum tipis, ia tahu pasti sudah banyak dada wanita yang dipegang oleh Marley.
Setelah puas memilih pakaian yang diperlukan oleh Bintang, Marley mengajak istrinya itu untuk makan malam. Di tempat favorit nya dengan Sarah dulu, ntah kenapa ia ingin ketempat yang penuh kenangan ini.
Marley duduk berhadapan dengan Bintang, ia memesan makanan favorit nya dengan Sarah dulu. Tanpa diketahui oleh Bintang, sebenarnya Marley sedang memikirkan Sarah.
“Kau suka dengan hari ini?” Tanya Marley, Bintang mengangguk mantap sambil tersenyum manis.
“Aku boleh tanya, Tuan?”
“Tanya saja, apapun akan aku jawab jujur. Karena kau Bibin ku, Bibin yang cantik.”Ucap nya, ia mengelus pipi Bintang yang tirus.
Sebenarnya Bintang masih ingin tahu seperti apa Marley, ia ingin tahu lebih. Sebelum menyerahkan masa depannya, sekalipun ia tidak ingin.. Tapi, Marley telah menolong nya.
Setidaknya Bintang merasa, jika ia harus tahu seperti apa sosok Marley ini. Seperti apa masa lalu nya? Dan seperti apa cara nya memandang hidup ini.
“Soal foto wanita yang ada di kamar mu, dia siapa?” Tanya Bintang dengan jantung yang berdebar kencang, ia takut sekali menanyakan hal itu.
Bintang dapat melihat ekspresi Marley yang berubah, yang terlihat menahan amarah nya. “Apa kau terganggu dengan foto Sarah?” Tanya nya dengan intonasi tinggi, sehingga Bintang terkejut.
“Buk..”
“Lalu?apa maksud mu menanyakan Sarah? Kita memang sudah menikah, bukan berarti kau bebas membahas Sarah ku!” Sentak nya, sehingga membuat Bintang terperanjat.
Bintang melihat api kemarahan di mata Marley, kemana pergi nya wajah ramah tadi. Kenapa Marley marah hanya karna pertanyaan itu, siapa Sarah?
Bintang menunduk takut, ia meremas ujung dress nya.
“Aku hanya menikahi mu karna perawan mu, seharusnya kau tahu apa maksud dari kata itu”
“Aku tahu, tuan.. Maafkan aku jika telah lancang menanyakan hal yang seharusnya aku tidak perlu tahu.” Ucap Bintang, ia memberanikan diri menatap Marley.
Bintang berusaha menahan air mata nya, ia mengepalkan tangannya dan mencoba untuk tersenyum.
“Aku ingin ke toilet, permisi Tuan.”pamit nya, Bintang bangkit dan berlalu pergi.
Selama kepergian nya Bintang menangis, ia benci dengan kenyataan bahwa dirinya sudah tidak tahu diri. Menganggap nyata hubungan pernikahan nya yang hanya berdasarkan dengan kata perawan nya.
Bintang berjalan cepat menuju toilet, ia langsung masuk dan menutup pintu dengan rapat. Menangis kencang disana, ia terngiang-ngiang dengan perkataan Marley yang menyadarkan soal posisi nya.
Bintang menyeka air mata nya, membasuh muka nya agar terlihat tidak habis menangis. Ia kembali tersenyum dan menganggap jika semua nya akan baik-baik saja, tidak perlu memikirkan soal perkataan Marley tadi.
Setelah merasa baik-baik saja, Bintang keluar dari toilet. Ia dikejutkan dengan wanita cantik yang ternyata menunggu dirinya, wanita itu sangat sexy dimata Bintang.
Bintang berlalu pergi, tapi langkah nya terhenti kala melihat kunci mobil yang tergeletak di lantai. Ia mengambilnya dan mencari siapa pemilik nya, Bintang mencari di sekeliling.
Mata bulat Bintang tak sengaja melihat seorang pria yang menunggu tidak jauh, pria itu terlihat mencolok karna tampan dan bertubuh jangkung. Bintang berniat untuk menanyakan kepada pria itu, mungkin saja benda ini miliknya.
“Permisi..”
Pria itu menatap kearah nya, dan langsung kagum dengan kecantikan alami dari Bintang.
Bintang memang memiliki wajah yang cantik, mata yang bulat bewarna cokelat dan bibir yang mungil serta kulit yang putih cerah.
“Ada apa nona?”
“Apakah ini milik anda?” Tanya Bintang sambil menunjukkan kunci ditangannya.
Seketika pria itu langsung tersadar, ia mengangguk mantap.
“Iya itu milikku, astaga.. Aku tidak menyadari jika kunci mobil ku hilang.” Ucap nya, Bintang langsung menyerahkan kunci itu kepada pria tampan itu.
Bintang suka dengan wajah tampan itu, terlihat ramah dan lembut kepada wanita.
“Siapa nama mu nona?”
“Nama ku Bintang, nama tuan?”
“David”
David mengarahkan tangannya untuk bersalaman kepada Bintang, dengan senang hati Bintang menerima uluran tangan itu. Bahkan David tersenyum sangat manis kearah nya, membuat Bintang menjadi merasa aneh.
Bintang melepas kan tangannya, karna David seperti sengaja memegang tangannya lama-lama. David tersenyum sangat manis, ia suka dengan Bintang. Terlihat segar dan tentunya memiliki wajah yang cantik, David tidak pernah bisa tahan dekat dengan wanita cantik.
“Bintang!” Panggil Marley dengan suara yang keras, sehingga orang yang ada disekitarnya menatap kearah Marley.
Marley langsung menarik tangan Bintang untuk berdiri di belakang nya, agar David tidak bisa melihat nya lagi.
David tersenyum sinis, sekarang ia tahu siapa wanita yang dibeli mahal-mahal oleh Marley.
“Ternyata aku menemukan nya sendiri, dia datang pada ku, Marley. Bukan aku yang mencarinya, seperti biasa.. Kau pandai memilih wanita.” Ucap David, ia tertawa lalu pergi begitu saja.
Marley menatap tajam kepergian David, ia tidak suka dan tidak akan Terima jika David sudah mengetahui Bintang.
karena gak tahan nanggung rindu ke Ru y 😀😀😀
ma. pos kau David.. hukum tabur tuai itu nyata ada ny
hanya kenaa jadi jahat, padahal dia dulu baik, saat ber sama Ruby
alamak lampir 😀😀😀
klu jawab ny dlm hati gak kedengaran.
jangan cari biang masalah, ntar emosi sendiri
ada hati yg hrs kaujaga
jika suatu saat di tindas, bisa membela diri dari mereka
biasa ny cuma elayan dan manager aja
tes DNA apa b enar itu anak Marley 😁😁😁
tak kan pernah ahmerasa puas kli tdk me yaitu. dan kau Marley, sungguh terlalu...
kayak ny punya cinta segitiga sama sarah, yg jalang.
tinggal di Mansion mama kan lbh aman 😁😁😁