Rena Agnesia merasa sial saat tertimpa musibah, namun takdir itu mengantarkannya bertemu Jojo Ariando, pangeran tampan yang membuat hatinya meleleh.
Rena menjalin cinta jarak jauh dengan Jojo, seorang pria tampan nan dingin yang dikelilingi banyak wanita karena talentanya dalam pengobatan herbal.
Akankah mereka bersatu setelah konflik yang terus menghalangi cinta mereka? Mampukah Jojo memantapkan pilihan hati ke sosok Rena Agnesia di saat seorang rival berat hadir membayangi?
Saksikan romansa mereka hingga puncak manis yang didamba setiap insan di dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardi Raharjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Belajar Memasak
"Buk, ibuk", panggil Rena dengan suara manja.
"Hem, ada apa?", tanya bu Sri yang tahu, pasti Rena ada maunya kalau bermanja-manja seperti ini.
"Ini buk, masa pak Raka, ayahnya mas Jojo ngasih syarat seberat ini ke aku", ungkap Rena sembari menunjukkan obrolannya dengan Jojo.
"Uh, mana ibuk bisa lihat? Ambilkan kacamata ibuk dulu", ujar bu Sri setelah melihat layar ponsel Rena.
"Ini bunda ratu", ujar Rena sembari menyerahkan kacamata bu Sri.
"Iya blorong", canda bu Sri, membuat Rena memanyunkan bibir.
Bu Sri membaca dengan seksama syarat yang ditulis Jojo.
"Ya bagus ini. Bagus. Kamu harus bisa memenuhi ini semua", ujar bu Sri malah mendukung, padahal Rena berharap dirinya akan dikasihani.
"Tapi, aku ngga bisa masak buk", keluh Rena.
"Ya belajar lah. Siapa suruh anak gadis ngga bisa masak", ejek bu Sri.
"Iih ibuk, dukung dong putrinya. Masa malah diejek", protes Rena sembari menghentakkan kakinya
"Halah, lebay!", sahut bu Sri yang kini memposisikan tubuhnya tengkurap.
"Kok lebay sih. Buk, gimana ini?", Rena tak tahu, apa bisa belajar memasak dalam waktu dua bulan saja.
"Sini, pijitin ibu tiap hari. Besok sebelum subuh, kamu harus bangun dan bantu ibu masak biar kamu bisa masak", ujar bu Sri. Sebenarnya bu Sri sudah mengajari Rena masak. Hanya saja gadis itu begitu malas belajar memasak, menganggap dirinya bisa membeli makanan matang saat sudah menikah nanti.
"Kok gitu buk, negoin dong ke ayahnya mas Jojo", Rena sebenarnya tidak yakin bisa memasak dalam tempo dua bulan. Apalagi ayah Jojo memberi standar disebut enak menurut selera mereka.
"Ngapain? Anak gadis ya memang harus bisa masak. Ibu dulu juga belajar masak. Sudah, ngga usah banyak protes. Pijitin gih", perintah bu Sri.
Rena pun mulai memijat punggung dan kaki bu Sri meski memanyunkan bibir. Untung saja dia kapster salon yang biasa memijat. Baru lima belas menit saja, sudah terdengar dengkuran halus dari bu Sri, tanda bahwa pijatannya memang nyaman.
Keesokan pagi, Rena didisiplinkan ulang oleh bu Sri. Ia diharuskan bangun pukul 3 pagi, tak peduli tadi malam tidur jam berapapun.
"Ingat, ini kencur, ketumbar, kemiri, merica, kunci, lengkuas, jahe, kunyit", bu Sri menyebutkan banyak rempah dan rimpang, juga bumbu masak seperti penyedap rasa, gula, garam, dan sebagainya. Bu Sri juga menunjukkan perbedaan berbagai jenis tepung yang biasa digunakan untuk memasak.
"Duh, buk! Sedikit-sedikit dong buk. Pusing nih", protes Rena. Ia sudah pernah diajari saat remaja. Namun, kini ia sudah lupa karena jarang memasak.
"Halah, ngakunya cerdas. Cuma mengingat bumbu masak saja ngeluh", sindir bu Sri.
"Iya lah buk, banyak ini", keluh Rena.
Pagi itu, Rena hanya diajari berbagai jenis bahan dan bumbu. Rasa dan penggunaannya akan diajarkan nanti, bersamaan dengan jenis masakan yang akan dibuat.
Tak terasa, sebulan pun berlalu. Rena kini terbiasa bangun sebelum subuh. Namun keahlian memasaknya masih setengah-setengah. Bahkan membedakan kunci dan kencur, jahe dan lengkuas, juga garam, gula dan penyedap, ia masih sering tertukar.
"Dear, aku sudah bisa masak, tapi masih belum pro", Rena mengirim pesan setelah sarapan pagi itu.
"O", singkat Jojo, sontak membuat Rena kesal.
"Iih, kesel. Dasar ngga peka!", protes Rena yang berharap mendapat ucapan selamat atau pujian lainnya.
Namun, bukannya dijawab, pesan itu hanya dibaca oleh Jojo.
"Dasar egois!", gumam Rena beranjak dan bersiap pergi bekerja.