Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Di sebrang meja, David sejak tadi terus saja memperhatikan kedua orang tersebut.
Lebih tepat nya Rania.
"Kau benar benar sudah mencuri hati seorang David, jadi jangan salahkan aku jika aku harus memiliki mu" batin nya, begitu sangat menyukai setiap expresi dari wajah cantik Rania.
Rania mendorong kursi roda Raka menuju ke kamar nya. Mereka berdua masuk ke dalam lift dan pintu mulai tertutup.
David berdiri tak jauh dari pintu lift yang baru saja tertutup itu. Mata nya menatap tajam ke arah liftlift. dalam hati nya ia bersumpah akan merebut Rania dari Raka.
"Lihat saja, aku akan segera merebutnya Ka, karena apa pun yang David ingin kan harus menjadi milik nya, termasuk memiliki istri mu yang satu ini" gumam nya dalam hati sambil tersenyum miring penuh niat jahat.
Tiba tiba Bima memanggil David yang masih terpaku di posisi nya saat ini.
"David,,, sini"! seru nya.
David pun sontak saja langsung segera menyembunyikan menyembunyikan senyum miring nya.
" Oh,, iya Om" jawab David gugup, sambil berjalan mendekati Bima dan yang lain nya yang sudah menunggu nya di ruang keluarga.
Sementara di dalam kamar, Raka masih saja tengelam dalam lamunan yang menghantui pikiran nya.
Dia merasa ada yang tidak beres, seolah tau apa yang ada di pikiran dan niatan David.
Ia merasa tak suka dengan kedatangan David, apa lagi David tak segan segan menunjukan kekaguman nya pada Rania terang terangan.
Seketika tangan nya mengepal dengan erat, dan juga sorot mata yang tajam.
Rania yang menyadari Raka sedari tadi hanya diam saja, menjadi semakin takut.
Pasal nya Rania takut Raka akan memarahinya karena sudah pergi tanpa seijin nya
"Rania,,, seperti apa kriteria pria idaman mu"? tanya Raka dengan serius.
Rania yang mendengar pertanyaan itu, sontak saja langsung tertegun.
Rania merasa jantung nya berdetak semakin kencang, namun ia berusia bersikap biasa saja.
Karena tidak mengira seorang Raka Putra Bimantara akan menanyakan sesuatu pertanyaan yang sangat tidak penting.
"Maksud Tuan"?
" Setiap orang pasti memiliki kriteria untuk pasangannya bukan? dan aku ingin tau kriteria seperti apa pria idamanmu "? Ujar Raka masih dengan tatapan yang sulit diartikan.
Rania mencoba menjawab pertanyaan Raka tersebut dengan jujur
"Pria idaman ku, dia harus jujur, tanggung jawab, penyayang dan tentunya bisa mencintai ku dengan tulus, serta mau menerima segala kekurangan ku" Jawab Rania sambil menunduk.
"Bagus" lirih Raka, namun masih bisa di dengar oleh Rania.
"Apa maksudnya? dasar pria aneh"! batin Rania.
" Tunggu sebentar tuan, saya akan ke bawah dulu untuk membuatkan susu untuk anda"
Ujar Rania dengan berlalu begitu saja tanpa menunggu respon dari R@aka.
"Rania,,,, panggil Raka.
Tapi sayang nya wanita itu sudah berlalu meninggalkan kamar mereka.
Rania segera bergegas menuju ke dapur untuk membuat susu.
Namun saat hendak mengambil gelas dilemari, ia sadar bahwa tinggi badannya kurang cukup untuk meraih nya.
"Huff,, beginilah resiko memiliki tinggi bandan di bawah rata rata" keluh nyanya dengan pandangan masih tertuju ke arah lemari.
Tiba-tiba sebuah tangan muncul dari belakang nya, dan berhasil mengambil gelas itu dengan mudah.
Rania langsung menoleh dengan pandangan terkejut, dan menatap ke arah orang itu.
"Kenapa tidak meminta bantuan"?
Tanya David dengan tersenyum menatap Rania yang masih terkejut.
Rania hanya tersenyum simpul dan mengambil gelas yang sudah ada di tangan David.
" Terima kasih" ucap nya seraya mengalihkan pandangan nya.
Rania menatap David dengan waspada, entah lah ia merasa tidak nyaman setiap kali pria itu memandang ke arah nya.
Seperti hal nya saat ini, David masih berdiri di depannya dengan tatapan yang terus tertuju padanya.
David terus saja melihat Rania yang masih menuangkan susu ke dalam gelas.
"Apa itu untuk Raka" tanya ya mulai berasa basi.
"Emm.. ya" timpal Rania sekedar nya.
"Apa yang membuatmu mau menikah dengan pria lumpuh seperti dia"?
" Maksud anda apa? Apa ada yang salah dengan hal itu?
Bukan nya menjawab pertanyaan David, Rania justru balik bertanya. Sehingga membuat David tersenyum kecil.
"Sudah ku duga kau adalah wanita yang sangat istimewa" timpal David dengan tersenyum nakal.
"Sangat disayang kan sekali, wanita secantik dan sepintar dirimu harus terjebak dengan pria lumpuh seperti Raka"
Lanjut nya dengan nada penuh merendah kan.
Rania hanya tersenyum kecil, tanpa ada niatan untuk Menimpali ucapan David.
Tangan dan mata nya masih fokus dengan susu di hadapan nya dengan mengadu perlahan.
"Apa kau melakukan ini demi uang? jika seperti itu aku bisa memberi mu uang yang banyak, karena kekayaan keluarga ku tidak jauh berbeda dengan keluarga Bimantara.
David kembali berkata dengan sedikit mengeser tubuh nya mendekati Rania.
Rania menatap ke arah David dan tersenyum tipis pada pria itu.
"Apa maksud anda bertanya seperti itu"?
Tanyanya dengan memicingkan kedua mata nya.
" Tinggal kan Raka dan ikut lah dengan ku" ujar David dengan penuh percaya diri.
"Jika kamu mau, aku akan memberi semua nya, kekayaan, kekuasaan atau pun uang melimpah. aku akan menjamin kamu tidak akan kekurangan apa punpun" lanjut nya kemudian, dan hanya direspon dengan senyuman tipis oleh Rania.
Hingga tanpa keduanya sadari, jika apa yang terjadi sejak tadi. itu semua tidak luput dari pendengaran dan penglihatan Raka yang berada tak mau dari mereka.
Tangan Raka mengepal erat, tatapan nya tajam .
Amarah pun membara di dalam dada nya.
"Berengsek kau David, berani nya kau mengatakan itu pada istri ku. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah membiarkan Rania pergi dari sisih ku, apa lagi membiarkan dirimu mengambil nya dari ku" geram nya penuh amarah.
Raka bersiap mendorong kursi roda nya untuk menghampiri Rania dan David.
Namun langkah Raka terhenti ketika ia mendengar Rania terseo kecil.
"Anda benar tuan, saya memang sangat menyukai uang" timpal nya dengan senyuman lebar. sehingga membuat David juga ikut tersenyum.
"Tapi,, sayang nya saya sama sekali tidak kekurangan uang. ditambah uang suami ku juga sangat banyak, jadi saya sama sekali tidak tertarik dengan tawaran yang Anda berikan itu"
Lanjut Rania dengan nada tegas.
Sehingga membuat David tertegun pada posisi nya.
Emm,,, dehem David dengan sedikit menguasai dirinya sendiri.
" Aku tau kamu tidak akan pernah kekurangan uang, ataupun kekayaannya. tapi ingat satu hal jika kau terus berasa dengan nya, kau tidak akan pernah mendapatkan kepuasan" ujar nya dengan tersenyum miring.
"Kepuasan seperti apa yang Anda maksud?
David sontak saja tertawa kecil, ketika mendengarkan pertanyaan Rania. apa lagi expresi polos Rania berhasil membangkitkan sesuatu dari dalam dirinya.
al
yolo typonya banyak amat da...