Seorang pria Sedang duduk Dengan Mata berkaca - berkaca Melihat Foto tiga Orang Yang Ada Di Dalam bingkai, Terlihat Seorang Wanita Dewasa Yang sangat Cantik Dan Seorang Anak Laki - laki Tampan persis seperti Dirinya Yang Tengah tersenyum tulus kearah Kamera, Sedangkan di sebelah Pria Dewasa yang Tersenyum Paksa.
"Maafkan Daddy Sayang, Maafkan Aku Zara. "Lirih pria itu penuh penyesalan. sambil Mengusap Foto Yang Ada didalam bingkai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hassanah02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
"Tapi Ayah mereka sibuk Juga Mi, Tapi mereka sayang kepada Anak nya. Tapi kenapa hiks Daddy Tidak Sayang Zein Mi, hiks Zein juga Tidak Nakal mi. Apa Salah Zein Mi hiks. "Adu Zein Kepada Zara sembari menangis.
"Zein tidak Salah Apa - apa, Hiks Yang Salah disini Mami, Kalau Saja Zein tidak Lahir dari Mami Zein pasti Disayang Daddy hiks."Jawab Zara Sambil Menangis. "Ini Semua salah mami, Jadi Zein jangan menyalah kan diri Sendiri hiks. "Lanjut Zara Sambil memeluk putra erat.
Akhirnya Tangisan Zara pecah mendengar keluhan Sang putra, Dia menyalah kan dirinya andai Waktu itu Dia tidak menolong Raka asti tidak Ada yang tersakti, Seperti Dirinya, Raka ,Dan Zein.Zara hanya bisa berandai andai saja Pasti tidak akan begini.
Mendengar tangisan sang Ibu Dan menylahken dirinya sendiri. Akhir nya tangisan Zein mereda Dan dengan pelan - pelan Zein melepaskan pelukan ibunya.
"Ini semua Bukan salah Mami Atau pun Zein Mi Ok."Sambil Mendongak untuk melihat Wajah ibu nya. Dan dengan Lembut Zein menghapus air Mata Yang keluar Dari sang Mami dengan Tangan kecil nya.
"Ini Semua Salah keaadaan, Jadi Mami jangan menyalah kan Mami. Zein Bangga Lahir Dari Rahim Mami, Mami kan Baik Dan Cantik. Dan tentu Sayang sama Zein. Jadi Jangan menangis Lagi Wajah mami Jadi Jelek. Zein Sayang Banget Sama Mami. "Lanjut Zein Sambil tersenyum.
"Mami juga Sayang Sama kamu. "Balas Zara sambil Menghapus air Mata Dan mencium kening putra nya. "Kamu juga jelek Kalau menangis. "Lanjut Zara. Dan Wajah putranya Langsung Cemberut.
Tanpa di sadari Oleh Zein Dan Zara, Seorang pria Tengah berdiri Membeku Diambang pintu Sedari tadi mendengarkan Curahan Zein Dan Zara.
"Apa aku Terlau Jahat kepada mereka berdua. Tapi aku juga Bingung Harus bagaiMana. "Gumam pria itu Yang tak Lain Raka. Niat hati Ingin Mengambil air Minum, Malahan mendengar tangisan mereka. Setelah itu dia kembali ke ruang kerja nya, Tidak Jadi mengambil air.
Sedangkan Zara Dan Zein setelah mengobrol Dan Bercanda, langsung Siap - Siap untu pergi Kerumah Papahnya Raka untuk Makan Malam. Setelah Itu mereka Turun ke Bawah
untuk berangkat Terlihat Raka sudang Menunggu Di bawah, Dengan bergandengan Tangan mereka menghampiri Raka dengan Tersenyum ceria.
"Sebentar Mas Aku Ambil kue Dulu. " Ucap Zara .
Zara langsung pergi ke dapur setelah di Jawab Anggkkun kepala. Setelah ditinggal Zein Dan Raka berdiri dengan Canggung termasuk Raka, Setelah dia mendengar curahan putranya. Setelah beberapa menit Akhirnya Zara menghampiri mereka berdua.
"Ayok Mas, Zein kita berangkat Nanti kemalaman Ke rumah papah nya. "Ajak Zara.
"Iya Mi. "Jawab Zein Sambil menggandeng Tangan Zara. Sedangkan Raka Hanya Diam Mengekor Di belakang Mereka.
Di Dalam perjalana Hanya Terdengar Suara Tawa Zara Dan Zein, Sedangkan Raka hanya mendengarkan Saja Tidak di pungkiri Ada setitik Rasa bahagia Di Hatinya, melihat Mereka Tersenyum.
Setelah beberapa Saat mobil Yang mereka Tumpangi telah Sampai Di Rumah mewah Papa nya Raka. Mereka telah di Samput oleh Papa Dan Adik Raka Yang Sudah menunggu mereka.
"Opa. "Zein Langsung Berlari memeluk Kakek nyaDan lansung Di balas oleh Papa Raka." Zein Kangen Opa. " Lanjut nya.
"Opa juga kangen Kamu"Ucap Bram Ayah nya Raka.
"Sama Aunty Tidak kangen Zein. "Ucap Adik nya Raka Yang pura merajuk.
"Kangen Dong Aunty. "Zein langsung memeluk Bibinya Yang bernama Sania.