NovelToon NovelToon
Membuang Berlian Demi Memungut Batu Jalanan

Membuang Berlian Demi Memungut Batu Jalanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Trauma masa lalu
Popularitas:265.8k
Nilai: 4.5
Nama Author: Siska Kubur

Dibesarkan dari bayi, oleh seorang pemulung yang menemukannya di tumpukan sampah, dan dia dihina dengan tetangganya karena hidup miskin bersama orang yang menemukannya. dan dia juga di anggap anak haram karena mereka menganggap orang tuanya malu saat melahirkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

...

Jam pelajaran kiran di hari pertama sudah selsai, kiran dan sofia teman barunya kini sedang makan bersama di kantin kampus. kiran tidak memperdulikan tatapan para siswa yang terus menatap mereka tidak suka.

" enak ya ran mie ayam disini." ucap sofia yang baru pertama kali merasakan makanan yang ada dikantin, karna sofia tidak pernah memiliki uang lebih untuk sekedar membeli makanan disana, dan selalu membawa bekal sendiri disana.

kiran yang mendengar ucapan sofia menyerngit heran kenapa sofia yang sudah lebih dulu kuliah disana seperti baru pertama kali merasakan makanan itu.

" iya sof enak banget, tapi bukankah ini bukan pertama kali kamu merasakan ini.?" tanya kiran yang masih heran. sofia menghentikan aktivitasnya yang sedang asih menikmati mie ayam itu, dan menatap kiran dengan senyumannya.

" hemm aku baru kali ini makan dikampus ran, ini pun karna kamu traktir, kalau tidak aku mana bisa makan disini, lebih baik uangnya aku buat naik angkot." jawaban sofia membuat kiran ikut menghentikan aktivitas makannya, karna kiran kaget mendengar jawaban dari sofia.

" gimana kalau mulai besok, bekal yang kamu bawa biar aku yang makan, dan kamu aku teraktir disini. kita tukeran makanan gitu.?" ucap kiran yang sudah merasakan masakan sofia yang menurutnya tidak kalah enaknya dengan masakan mbok surti ART sepuh dirumah.

" gak usah ran, nanti kalau kamu mau aku juga bawain bekal yang sama." jawab sofia karna tidak mau kiran mentraktirnya, karna menurut sofia makanan di kantin sangat mahal, dan kiran bisa lebih menghemat uang yang orang tuanya kasih.

" ya udah, tapi sebagai gantinya, sebelum kamu pulang aku akan teraktir kamu disini." sofia tidak enak mendengar kiran yang ingin mentraktirnya lagi.

" apa uang kamu nggak akan habis jika setiap hari teraktir aku disini.?" ucap sofia, membuat kiran tersenyum mendengarnya.

" hemm, orang tua aku setiap hari kasih uang saku lebih kok sof, jadi kamu tenang aja."

saat kiran selsai bicara. tiba tiba terdengar suara seorang perempuan.

" orang miskin berteman sama anak beasiswa, sepertinya kampus ini semakin turun kualitasnya, karna kemasukan sampah seperti kalian berdua." ucap perempuan yang tiba tiba berbicara di hadapan kiran dan sofia yang sedang mengobrol. dan menunjuk menghina mereka seperti sampah.

" Lusiana..." ucap sofia yang melihat perempuan yang ada didepannya, yang ternyata bernama Lusiana Abadi, atau yang biasa disapa lusi, dia mendatangi kiran dan sofia bersama ke 2 temannya yang bernama putri dan santi.

" kenapa kalau aku orang miskin, lagian disini tidak melarang orang miskin untuk belajar disini kan, asal dia mampu bayar.?" ucap kiran dengan berani menanggapi ucapan lusi. membuat lusi geram mendengarnya.

" berani lo jawab ucapan gue. gue anak pemilik PT. Abadi, donatur di sekolah ini, gue bisa keluarin loe dari sini kalau gue mau, tapi gue lebih memilih akan menyiksa loe disini, agar loe keluar dengan sendiri dari sini." lusi yang baru pertama kali ada seseorang yang berani menjawab pertanyaannya merasa geram, dan ingin menjambak ramput halus kiran, namun dengan cepat kiran melintir tangan lusi yang akan menjambak rambutnya.

" lebih baik orang miskin yang memiliki sopan santun dan dan etitute yang baik dari pada orang sok kaya tapi tidak memiliki kedua hal tersebut dan hanya bisa, menggunakan kekuasaan keluarga untuk menindas orang, aku tidak takut dengan ancaman mu, dan aku ingatkan sama kamu jangan pernah kamu sentuh aku." jawab kiran berbisik ditelinga lusi, dan yang tanpa niat melepas tangan lusi yang kiran pelintir.

semua orang yang melihat kiran berani dengan lusi kaget bukan main, pikir mereka kiran akan diam saja tanpa melawan lusi. namun mereka salah, karna melihat kiran yang melintir tangan lusi dan menjatuhkan lusi di lantai.

" lepas br*ngs*k. gua pastikan loe di keluarkan dari sini karna loe berani menyakiti gue." kiran melepaskan dengan kasar tangan lusi, dan menatap tajam ke arah lusi yang masih terduduk di lantai.

teman lusi yang melihat tatapan kiran bergidik melihatnya, tapi tidak dengan sofia, dia malah mengelus punggung kiran untuk menenangkannya.

" udah ran kamu jangan ledenin lusi, kita lebih baik jangan berurusan dengan orang kaya, aku takut jika masalahnya nanti semakin panjang." bisik sofia di dekat kiran.

" kamu tenang aja, selagi kita benar kita jangan takut." jawab kiran yang tanpa niat mengecilkan suaranya agar didengar lusi dan temannya.

" cepat bantuin gue berdiri, kenapa malah kalian hanya liatin gue.!!" ucap lusi membuat putri dan santi langsung membantunya berdiri.

" lihat saja nanti, aku bakal bilangin ke pak budi agar kamu dapat hukuman darinya, karna berani kasar sama aku." lanjutnya setelah berdiri.

" bener lus, kamu aduin aja dia sama pak budi pasti dia di hukum, atau langsung aja suruh pak budi keluarin dia." santi teman lusi ikut memanasi lusi.

" aduin aja, aku gak takut, kamu yang mulai mau jambak aku, aku hanya membela diriku sendiri. ayok sof kita pulang, malas aku lihat muka orang sok berkuasa disini." jawab kiran dengan santai sambil mengambil tasnya yang ada di atas meja dan mengajak sofia untuk segera meninggalkan kantin. sofia hanya mengangguk dan ikut mengambil tasnya.

" woy miskin, kampungan, udik, masalah kita belum selsai." teriak lusi yang melihat kiran sudah berjalan bersama dengan sofia. semua yang melihat raut muka lusi yang merah padam pun hanya diam tidak ada yang berani menegur suara putri yang menggema.

" sudah lus, loe gak malu dilihatin mereka.?" ucap putri yang sedari tadi hanya memperhatikan lusi. lusi melihat sekeliling ternyata benar semua yang ada dikantin menatapnya.

" apa kalian lihat lihat, mau gue keluarin dari kampus ini." ucap lusi membuat mereka semua langsung berpura pura melanjutkan makannya. putri menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya yang sedari dulu tidak pernah berubah sifatnya.

putri berteman dengan lusi dari mereka duduk di sekolah menengah, namun putri tidak pernah ikut membully para siswi, seperti apa yang lusi lakukan.

" sepertinya gadis itu sangat menarik, walaupun penampilannya sangat sederhana, tapi kecantikan dan keberaniannya luar biasa, aku jadi semakin kagum melihatnya." gumam seorang pria yang sedari tadi memperhatikan perdebatan antara kiran dan lusi.

" lain kali kamu jangan ladenin lusi put, aku takutnya kamu di keluarin dari kampus, nanti aku gak punya teman lagi, disini hanya kamu satu satunya yang mau berteman dengan ku." ucap sofia saat mereka sudah menjauh dari kantin.

" aku gak akan pernah di keluarin dari kampus milik orang tua ku sendiri."

" kampus orang tua kamu, maksud kamu. kamu anak pemilik kampus ini ran.?" kiran panik karna dia keceplosan.

" bu-bukan be-begitu maksud aku sof, maksud aku mana mungkin pemilik kampus keluarin aku karna aku hanya anak orang miskin yang berkuliah disini." jawab putri tergagap mencari alasan.

" oh begitu, aku kira kamu anak pemilik kampus ini yang sedang menyamar." ucap sofia lagi dengan tawa renyahnya.

Bersambung...

1
Jhon Dhoe
Luar biasa
siti Hasanah
ternyata si jack mantan preman pasar... tp sekarang jadi ketua mafia yg d takuti
Hasrie Bakrie
Knp Mahendra di buat meninggal Thor kyk GK seru deh, GK sanggup kehilangan Mahendra
Siska Kubur: tenang bun, author sudah menyiapkan ending yang baik.
total 1 replies
siti Hasanah
dunia begitu sempit ya
Heny
Mahendra kok meninggal gk asyik
siti Hasanah
ada lg yg menjaga kiran
siti Hasanah
g da visualnya thor
siti Hasanah
lanjuut
Nora♡~
Mungkinkah....Jack...jodohnya Kiran...?si Thor...punya jawabannya...lanjut...
Yuli a
oh gitu,
Yuli a
kabur aja Kiran, bawa uang yang dikasih Bu Mayang tadi buat ongkos. selanjutnya pikirkan aja nanti...
Rabica Elly
Luar biasa
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
Bebal jg kmu..
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
sdh dewasa Kiran jgn berasa layaknya org akan mati esok.. pemulung pn boleh hidup apa lagi kmu yg dpt 100j..manfaatkan, jgn berharap dgn org yg tak mengingin kamu..
Ayux Kumut Kumut
masak lakon kok di netongin duluan, gak asik ah.
siti Hasanah
kyaknya jack bakal suka k kiran
Khoirunnisa Nisha
Luar biasa
Nora♡~
kan tidak Adil dong.....kalau Kiran di salahkan seratus-peratus oleh Gunawan sedangkan....Mahendra punya musuh yang sama yang menyebabkan kematian Almarhum papanya Mahendra...Jack mengetahui itu ...lagi pun Mahendra tengah menyesat orang2 yang terlibat dalam kematian papanya....jika ada keajaiban kan bagus Mahendra di hidupkan semula agar kematian Almarhum papanya Mahendra...di beri keadilan dan orang terlibat di hukum...gitu...lanjut....
Sinsin Sinsin
anak angkat yg beruntung...berasa anak kandung
Diah Susanti
buat mahendra hidup lagi thor, kasihan kiran🥺🥺🥺🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!