NovelToon NovelToon
Sedingin Hati Suami Tentaraku

Sedingin Hati Suami Tentaraku

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Kehidupan Tentara
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Hasna_Ramarta

Halwa mencintai Cakar Buana, seorang duda sekaligus prajurit TNI_AD yang ditinggal mati oleh istrinya. Cakar sangat terpukul dan sedih saat kehilangan sang istri.

Halwa berusaha mengejar Cakar Buana, dengan menitip salam lewat ibu maupun adiknya. Cakar muak dengan sikap cari perhatian Halwa, yang dianggapnya mengejar-ngejar dirinya.

Cakar yang masih mencintai almarhumah sang istri yang sama-sama anggota TNI, tidak pernah menganggap Halwa, Halwa tetap dianggapnya perempuan caper dan terlalu percaya diri.

Dua tahun berlalu, rasanya Halwa menyerah. Dia lelah mengejar cinta dan hati sang suami yang dingin. Ketika Halwa tidak lagi memberi perhatian untuknya, Cakar merasa ada yang berbeda.

Apakah yang beda itu?
Yuk kepoin cerita ini hanya di Noveltoon/ Mangatoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2 Fakta Seli

  Perhelatan pernikahan yang dilaksanakan di sebuah gedung itu, kini usai. Kedua mempelai digiring menuju sebuah mobil pengantin yang sudah dipersiapkan untuk keberangkatan bulan madu di sebuah hotel.

   Meskipun pada awalnya Cakar sudah menolak, akan tetapi kedua orang tua Cakar sudah menyiapkan segalanya, sehingga Cakar tidak bisa menolak lagi. Dengan terpaksa, Cakar mengikuti prosesnya.

  "Aku akan ikuti kemauan ayah dan ibu, tapi jangan harap aku bisa mencintai gadis caper itu. Aku tidak sudi menyentuhnya," dengus Cakar kala itu dengan perasaan kesal.

  Mobil pengantin itu mulai berjalan setelah keduanya berada di dalam, antara keduanya tidak terjadi pembicaraan. Sedikit pun Cakar tidak mau menatap ke arah Halwa. Meskipun Halwa sudah berias dengan sangat cantik, akan tetapi tidak mengalihkan pandangan mata Cakar dari ponselnya.

   Satu jam kemudian, mobil pengantin itu sudah tiba di sebuah hotel bintang lima, yang sengaja sudah dipesan oleh kedua orang tua Cakar. Supir membuka pintu untuk Cakar. Cakar turun duluan, setelahnya ia berdiri menatap hotel megah bintang lima di hadapannya.

   Sementara Halwa, masih duduk di dalam menunggu Cakar menghampirinya. Namun, harapannya sirna setelah ia melihat keluar, ternyata Cakar tengah sibuk menerima panggilan telpon.

   Tadinya Halwa sudah percaya diri, bahwa pintu mobil itu akan dibukakan Cakar. Sayang, di luar ekspektasinya, Cakar cuek tanpa peduli. Tidak mau terlalu membuat Cakar menunggu lama, Halwa akhirnya membuka pintu mobil itu dan menuruni mobil dengan perlahan.

   Gaun pengantin ala kebaya sunda itu memang tidak begitu menyulitkannya, akan tetapi ia perlu berjalan hati-hati, karena kain bawahan kebaya pengantin itu sedikit menghambat langkahnya, karena bawahnya sempit.

  "Silahkan pengantin baru, selamat datang di Daisy Hotel." Seorang Pelayan hotel itu tiba-tiba menyambut kedatangan Cakar dan Halwa, mereka menunjukkan kamar yang sudah dipesan untuk Halwa dan Cakar.

   Tiba di lantai lima hotel ternama dan bintang lima itu, tepatnya di kamar nomer 44, Pelayan itu berhenti dan mengarahkan tangan ke pintu kamar itu.

   "Ini kamar Anda, silahkan masuk dan nikmati kenyamanan hotel kami. Melayani dengan sepuas hati," ucap Pelayan itu ramah, sembari menyebutkan kalimat motto hotel itu diakhir kalimat.

   Cakar dan Halwa tersenyum membalas sambutan Pelayan itu, mereka kini memasuki kamar. Cakar lebih dulu masuk, sementara Halwa di belakang. Kaki Halwa mulai melangkah. Satu langkah dua langkah, tiga langkah, tiba-tiba.

"Gubrakkkk."

Halwa hampir saja terjerembab ke lantai kalau tidak ditahan oleh punggung Cakar yang berada tepat di depannya. Apa yang terjadi, ternyata kaki Halwa menginjak salah satu kain bawahan pengantin yang panjangnya melebihi tumit. Tadi saat menggunakan kelom pengantin, panjang kain bisa ditunjang dengan hak tinggi kelom, tapi setelah kelom dilepas, kain itu menjuntai sehingga tanpa sadar terinjak Halwa saat berjalan.

"Ya ampun Halwa, apa-apaan sih kamu ini? Baru saja masuk kamar pengantin, sikap kamu sudah seagresif ini," ketus Cakar sembari melepas tubuh Halwa yang masih menimpa punggungnya.

Halwa terkejut bukan main, dia sungguh-sungguh tidak menduga bakal menginjak kain bawahan kebaya pengantin, sehingga dia terjerembab.

"Maaf, Mas," ucapnya seraya berdiri dengan benar lalu mengangkat sedikit kain bawahan kebaya pengantinnya.

Cakar mendilak kesal, dia sungguh benci melihat Halwa yang seakan sengaja pura-pura kakinya kesandung. Dari pertama melihat gadis ini, Cakar sudah kurang respek, sebab Halwa sering dengan sengaja mencuri-curi pandang dan dengan berani menitipkan salam padanya lewat teman-teman atau ibunya.

Bukan hanya itu saja, bagi Cakar Halwa memang bukan tipenya. Cakar tidak pernah tertarik dengan gadis biasa yang tidak bekerja di salah satu instansi pemerintahan. Obsesinya sejak dulu ingin mendapatkan pasangan hidup minimal Pegawai Negeri Sipil, sehingga sampai kini obsesi itu terbangun begitu kuat, tidak jarang Cakar menyepelekan suatu pekerjaan hanya karena dia bukan pegawai negeri.

Entahlah mental apa yang sudah terbangun dalam diri Cakar. Dia seorang pengayom masyarakat, seharusnya tidak pandang bulu menghargai profesi orang lain. Tapi apa yang dilakukannya diluar tugasnya sebagai pengayom, dia justru membangun arogansi yang kuat dalam dirinya, yakni tidak menyukai gadis yang pekerjaan bukan di instansi pemerintahan.

Namun, entah bagaimana awalnya, Cakar pada akhirnya mau menerima perjodohan dengan Halwa. Bisa jadi karena terlalu sering dicomblangi seluruh keluarganya, sehingga dengan terpaksa dia menerimanya.

"Tidak perlu ke sesama teman seprofesi juga tidak masalah Cakar, yang penting perempuan itu setia dan mampu menjaga marwah suami baik saat dekat atau jauh. Kamu terlalu terobsesi dengan pikiran kamu dan hanya ingin menikah dengan perempuan yang berada dalam instansi pemerintahan. Itu tidak baik mengkotak-kotak profesi seseorang," tegas Pak Diki beberapa hari sebelum pernikahan ini terjadi.

"Lagipula apakah kamu tidak tahu, saat kamu jauh almarhumah istri kamu bagaimana?" ceplos Bu Fajarani tidak sadar sudah mengundang rasa penasaran dalam diri Cakar.

Setelah mengatakan itu, Bu Fajarani langsung menghindar dan meninggalkan Cakar yang dilanda penasaran. Sepertinya ada yang disembunyikan oleh ibunya darinya tentang almarhumah istrinya.

Tidak mau penasarannya kian membesar, Cakar mencoba mencari tahu dari adik maupun dari teman dekatnya Seli. Ada apa dengan Seli dan kenapa ibunya seolah menyembunyikan sesuatu tentang Seli.

Cakar terkejut, setelah menjalankan penelusuran, ia menemukan fakta bahwa almarhumah Seli pernah menduakan cintanya saat dia satgas ke Lebanon. Sejak menemukan fakta yang baginya sangat menyakitkan, akhirnya Cakar mau menerima perjodohan dengan Halwa. Namun, walaupun Cakar sudah menemukan bukti perselingkuhan mendiang istrinya, Cakar tetap tidak percaya kalau Seli seperti itu.

Lalu apakah kini pandangannya terhadap Halwa berubah setelah mendapatkan bukti perselingkuhan almarhumah Seli terkuak? Tidak, justru Cakar kini membangun image baru dalam diri Halwa, bahwa gadis seperti Halwa yang caper, justru lebih parah dan bad girl dibanding gadis yang dia impi-impikan selama ini.

Cakar melepas lelah sejenak di atas ranjang yang dihiasi ala kamar pengantin. Sepasang angsa sedang berhadapan dikelilingi taburan bunga mawar merah dan putih.

Seperti tidak ada yang istimewa di dalam kamar yang megah ini bagi Cakar. Ia sama sekali tidak tertarik. Bulan madu yang direncanakan kedua orang tuanya selama dua hari ini sungguh memuakkan dan terasa lama.

Halwa berjalan menuju sofa di dalam kamar itu. Di sampingnya ada meja kecil yang sudah terhidang makanan pembuka dan minuman yang menyegarkan sebagai sambutan pertama dari pihak hotel. Lalu di samping meja itu, terdapat bar mini yang tersedia berbagai minuman, jamu-jamuan juga ada di sana. Jika ingin minum, maka ia bisa membuatnya sendiri di bar mini itu.

Namun sebelum Halwa meraih satu gelas minuman yang begitu menggiurkan, Halwa pergi ke kamar mandi untuk mengganti baju pengantinnya dengan baju yang sudah tersedia di sana untuknya.

"Apa, Sersan Nilam sakit?" Cakar terperanjat saat mendengar seseorang menghubunginya dan memberitahu bahwa salah satu rekan seprofesi di kesatuannya masuk rumah sakit.

Halwa ternganga ketika dengan buru-buru, Cakar sudah mengganti pakaian pengantinnya dengan celana jeans dan jaket kulit, seperti akan pergi. Baru saja sampai di kamar hotel, Cakar dengan tega akan pergi dari sana.

"Mas mau ke mana?" Langkah kaki Cakar terhenti dan menoleh ke arah Halwa yang rambutnya sudah basah.

1
Julia Juliawati
sayang sayang pala lu orang🤣🤣🤣
Julia Juliawati
maaf" sambel si ceker ayam mah🤣🤣
Julia Juliawati
klo aq jd si halwa ngelawan gedek banget sm suami kalakuan juga jurig🤣🤣
Nasir: Wkwkwkwkkw...
total 1 replies
Julia Juliawati
ini teh rujak bebek hewan ato rujak beubeuk buah"an?
Nasir: Rujak bebek, Teh. Kalo ditulisnya emang bebek, tapi dibacanya eu..... hehehe....
total 1 replies
Julia Juliawati
dasar adik geblek make nanya anak spa? klo kedengaran sm halwa apa g sakit hati dia
Nasir: Wkwkwkkw
total 1 replies
Julia Juliawati
km gedek krn g ngerasa di. posisi halwa sm klo km ada di posisi dia di sakiti sm suami km pastilah sm sakit hati
Julia Juliawati
Luar biasa
Nasir: Mksh byk Kak...
total 1 replies
Julia Juliawati
dasar muna roh kau cakar ayam🤣🤣
Nasir: Wkwkwkwkk kirain munafik tahunya munaroh.....
total 1 replies
Wisnu Artini
Luar biasa
Nasir: Mksh byk Kak..
total 1 replies
Eri Erisyah
kurangin Thor marah" ny sicakar ayam
Nasir: Hehehe iya Kak....
total 1 replies
Eri Erisyah
ganti Thor jangan cakar, Cakra lebih baik thor
Nasir: Ok nanti dipertimbangkan.
total 1 replies
Eri Erisyah
kenapa ga Cakra ajj sih Thor...bc ny JD agak gimn gitu
Nasir: Iya ya.... waduh, tapi itu memang udah dr episode awal smp akhir namanya Cakar. Gmn dong Kak? Mohon maaf ketidak nyamanannya ya.
total 1 replies
pupu
baru kali ini aku baca novel gak bosenin yg cerita nya gitu2 aja. dan lumayan nambah sedikit wawasan tentang tni. terimakasih author aku puas dan senang ehehe
Nasir: Trmksh byk Kak...
total 1 replies
Novi idrus
seperti'y penulis novel ini, ISTRI tentara
Nasir: Bukan Kakak cantik. Hanya pernah dekat saja. Hehhehe
total 1 replies
Novi idrus
Masi kecil, Jagan main nikah2 dari kecil smpeh besakr pisah karna sibuk TPI blm cerai
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
cak spill makan gudeg nya dimana mau juga aku cobain hehe
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢: oiya kah kak aku malah baru tau wkwk orang jogja rumahan gini ni kak malah gatau 🤣🤦
Nasir: Cakar mah ngarang Kak... ada juga gudeg Mbak Mul... tapi di Pasar Klewer...
total 2 replies
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
dasar ikan nilam gua sumpahin lu mencret 30 hari 🥊😤
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢: jahatan mana kak sama ikan nilam yg sengaja banget bikin hati isteri sah sakit karena liat suami nya nganter ikan pasar 🤣 nilam berani nya sama istri sah spek ibu peri gitu coba ketemu yg spek rambo habis tu nilam 😂🤣
Nasir: Wkkkkkkkkkkkk.... jahat bgt Kak...
total 2 replies
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
idih ga semua orang patokannya dr situnya, orang nikah itu yg di liat karakter dan watak sehari2nya, cara dia menyelesaikan masalah dll yg lebih ke esensi, kalo cuma pendidikan doang tp wataknya ga baik trus suaminya kenyang noh di suruh liatin nilai2 akademiknya doang 😒
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
Wardi lu tau info gini drmana sih wkwk kayak emak2 kompleks aja 🤣
ℳ𝒾𝒸𝒽ℯ𝓁𝓁 𝒮 𝒴ℴ𝓃𝒶𝓉𝒽𝒶𝓃🦢
heleh emang lu yakin si selai hamil anak lu siapa tau hamil anak orang lain 🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!