Ratu Maybell

Akan sia-sia membiarkan orang bakat sehebat sir Ric terpendam di samping Richard.

Menepuk.

Ratu Maybell menepuk bahu sir Ric dua kali lalu kembali melihat sir Andras dan juga pasukan yang lainnya. 101 Kesatria ini adalah pasukan yang akan di kirim duluan oleh Ratu Maybell, untuk menghancurkan pondasi utama pasukan kerajaan Luir yang telah merebut perbatasan Barat Ironvale.

Mereka adalah kunci utama untuk membuka peluang 4000 Prajurit yang akan di kirim setelah hari ini.

"Ini mungkin tiba-tiba bagi kalian semua terutama sir Ric, tapi, saat ini aku memang sangat membutuhkan tenaga kalian." Menghela Nafas. "Baiklah kita akan langsung pada pembagian tugas. "

Dalam pidatonya yang singkat, Ratu Maybell menyampaikan rencananya. Semua prajurit mendengarkan dengan patuh, termasuk sir Ric yang telah memakai baju zirah besi, yang di buat langsung oleh pengrajin besi terkenal dari Ainsley.

Sangking fokusnya para prajurit saat mendengarkan arahan, suara Ratu menjadi sangat jelas di taman istana yang luas itu.

10 menit kemudian setelah menyampaikan pembagian tugas yang harus di lakukan oleh 4 regu penyerang, Ratu menunjukan penghormatan serta doa untuk keselamatan pada setiap kesatrianya.

Kemudian, ketika persiapan keberangkatan akan dilakukan, ratu Maybell mengambil kesempatan untuk berbicara berdua dengan sir Andras. "Ada yang ingin aku katakan."

"...."

Mengangguk.

Keduanya langsung mengambil jarak di tempat yang sepi, tepatnya di depan pintu labirin taman yang dibatasi oleh tanaman tinggi.

Di sana, ratu Maybell dan sir Andras saling berpelukan. Ratu Maybell membisikan kalimat-kalimat keselamatan untuk sir Andras. Begitu sebaliknya, sir Andras meminta supaya Ratu Maybell menjaga dirinya, ketika dirinya berada di Medan perang nanti.

"Aku meminta sir Jhonson untuk mengawal mu mengantikan aku."

"Hhuum... Kembalilah dengan selamat, jangan sampai aku melihat kejadian yang sama untuk yang kedua kalinya."

"Aku tidak akan mati Ratuku."

Ratu Maybell melingkarkan tangannya keatas leher sir Andras dan memberikan ciuman singkat sambil berbisik. "Tahukah kamu, dimasa depan yang telah kujalani, aku mendapat surat darimu, itu adalah sebuah surat yang tidak pernah bisa aku beri balasnya."

Sir Andras mengerutkan kening, kemudian mengangkat tubuh ratu Maybell. "Sepertinya ketidak hadiran ku ku telah membuatmu mengalami banyak hal sulit."

"Benar."Ratu Maybell kembali mencium sir Andras.

"Bukankah kamu bisa membalas surat itu sekarang?." Sir Andras memberikan jarak pada bibirnya untuk membiarkan Ratu Maybell mengatakan apa yang paling ingin dia katakan.

"Hahaha."

Melihat itu, ratu Maybell tersenyum ceria, kemudian mengelus wajahnya ke pipi kiri sir Andras.

"Andras Oskandor Ivor aku mencintaimu. Kali ini ... Tolong kembalilah dengan selamat."

"!!!"

Andras tertegun.

Ratu Maybell melepaskan lengannya dari leher sir Andras, kemudian, dia berbalik untuk berjalan duluan meninggalkan sir Andras yang masih diam di tempat seperti orang yang jiwanya melayang.

Sedangkan ratu Maybell yang telah menjauh, wajahnya sudah terlihat merah padam. Dia ingin mengantarkan Andras dan prajurit lain keluar dari gerbang, tapi karena sudah mengatakan perasaanya, dia jadi malu dan tidak berani untuk melihat wajah sir Andras nantinya.

"Huhhm..." Ratu Maybell menyeka rambut panjangnya kebelakang. Ratu Maybell ingat, dimasa depan yang dia jalani, dia baru menyadari perasaanya pada sir Andras setelah keberadaannya menghilang.

Itu sangat berbeda dengan apa yang dia rasakan terhadap raja Richard. Setelah menyadari apa itu perasaan cinta yang sesungguhnya, ratu Maybell menyadari bahwa apa yang di inginkan olehnya dari Raja Richard selama ini bukanlah sebuah cinta, melainkan sebuah pengakuan untuk semua kerja kerasnya.

"Hahhh..." Ratu Maybell hanya semakin tersipu malu, bibirnya tak henti-hentinya tersenyum mengingat kejadian barusan.

Ratu Maybell yang berjongkok di depan pintu masuk istana, membuat orang-orang yang ingin masuk kedalam menjadi istana menjadi engan karena takut mengganggunya.