Mengkisahkan seorang wanita yang menikah dengan seorang laki-laki buta karena perjodohan, ia harus menjalani hidup berumah tangga dengan laki-laki buta yang tempramen dan menyebalkan bagi nya.
penilaian laki-laki itu tentang diri nya yang di anggap hanya menginginkan harta nya, membuat ia berkomitmen membuktikan kalau ia gadis baik-baik.
Akan kah ia bisa menaklukan hati laki-laki itu?. Yuk Simak cerita nya. semoga suka ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Pak Anwar dan Bu Citra yang mendengar tentang Naira yang jatuh sakit pun lekas datang. Entah dari mana info nya, Bagas tak perduli. Karena memang yang Naira butuh kan saat ini adalah ayah dan Ibu nya. ia hanya laki-laki buta yang tak bisa apa-apa, ia tak sanggup menjaga Naira seperti yang di katakan Elang, Ia adalah laki-laki tak berguna.
Saat jam menunjukkan pukul 12 malam.
Bagas duduk di teras rumah, merasakan angin malam yang begitu sejuk untuk di rasakan di malam hari, suasana malam ini membuat nya merasa lebih tenang lebih dari sebelum nya. sekeliling nya sunyi, hanya suara jangkrik yang terdengar
"Naira sudah tidur, kenapa kamu tidak masuk juga untuk istirahat?." Tanya Pak Anwar.
"Belum mengantuk pa."Balas Bagas.
"Sampai kapan kamu akan seperti ini, coba lah untuk membuka hati mu pada Naira, Naira itu wanita yang baik, Papa dan Mama sudah melihat sosok Naira dalam kehidupan sehari-hari nya. jangan memperlakukan nya dengan kasar Bagas, sampai kapan kamu mau seperti ini, yang lalu sudah terjadi, kau tak boleh terus terpuruk pada masa lalu nak." kata Pak Anwar.
"Papa berharap Naira sakit ini bukan karena mu." Lanjut ayah nya.
Flashback on
1 hampir 2 Tahun, Bagas adalah Seorang laki-laki yang sempurna, dunia yang penuh warna pernah ia lihat, ia memiliki ketampanan dan kekayaan, hidup nya terasa lebih sempurna lagi saat ia memiliki seorang kekasih bernama Angel yang begitu ia cintai.
Bagas mencintai Angel sepanjang waktu, begitu juga sebalik nya.
Malam itu.
Bagas mengajak Angel ke sebuah cafe, ia menyiapkan sebuah kejutan untuk melamar sang kekasih.
"Angel, Aku sudah nyakin kau adalah cinta, Mau kah kau menikah menjadi istri ku?." Pernyataan itu di ungkapkan Bagas di depan pengunjung cafe lain nya dan juga teman-teman nya.
Lamaran yang begitu romantis, tentu saja tidak ada penolakan dari Angel.
"Yes, I Want." mendengar lamaran nya diterima mereka pun berpelukan.
Namun ternyata Tuhan berencana lain bagi mereka, saat dari cafe dan akan mengantar Angel pulang, sebuah truk yang sedang ada masalah pada truk nya kehilangan kendali dan menabrak mobil yang sedang di kendarai Bagas dan Kekasih nya.
Angel di nyatakan meninggal di tempat, sementara Bagas koma hampir 1 Tahun lama nya, hingga ia kembali bangun, namun kegelapan menyelimuti diri nya, ia kehilangan penglihatan nya.
Setelah mendengar kalau kekasihnya telah meninggal karena kecelakaan, Bagas menjadi sangat terpukul, setahun ia koma dan setahun juga ia sudah kehilangan Angel.
Sejak saat itu, Bagas tak lagi banyak bicara, ia juga menghilang dari teman-teman nya, menyendiri dan hanya berbicara dengan sang sekertaris saja.
Hidup yang terasa tak lagi berarti untuk nya membuat ia memilih untuk melihat lagi warna dunia ini, ia tak ingin ke dokter memeriksakan mata nya, dan bahkan mengikuti saran keluarga untuk Menganti kornea mata.
Flashback off
•••
Setelah berbicara dengan sang ayah, Bagas masuk ke dalam kamar Naira.
"Mas Bagas, belum tidur?."Tanya Naira.
Bagas hanya diam saja, ia tak bisa tidur terpisah dengan Naira karena akan ketahuan oleh Ayah nya kalau bukan hanya bisa menerima hati Naira, tapi juga raga wanita itu. ia pun memutuskan untuk tidur di kamar Naira selama orang tua nya ada disini.
Naira tersenyum, ia tahu apa yang di pikirkan Bagas.
"Sini Mas, tidur di samping ku." Kata Naira.
Tawaran itu tentu saja di tolak Bagas, Ia duduk di sofa. namun Bu Ayu masuk ke dalam kamar untuk memberikan obat yang lupa ia berikan pada Naira. ia melihat Bagas duduk di sofa.
"Kenapa belum tidur nak?" Tanya Bu Ayu.
"Belum ma, tapi sudah mau tidur." Kata Bagas.
Ia lalu berdiri, Bu ayu lekas membantu anak nya berjalan ke arah tempat tidur samping Naira. Bagas membaringkan tubuh nya di samping wanita itu, Meski Gugup Naira mencoba untuk menenangkan hati nya, karena fokus nya untuk mendapatkan hati Bagas, dan menunjukkan kalau dia bukan ingin menjadi istri Bagas karena Uang, seperti yang Bagas pikirkan.
setelah Bu Ayu pergi, Naira menoleh ke arah Bagas. "Mas, boleh aku peluk?." Tanya Naira, ia ingin mencoba merasakan dengan sentuhan, apa bisa hati nya menerima laki-laki yang di jodohkan dengan nya itu..
Bagas yang memejamkan mata nya hanya diam saja, Naira pun mengurungkan niat nya untuk memeluk Bagas. ia lalu berbaring mereng, namun tiba-tiba Naira di kejutkan Bagas yang memeluk nya tiba-tiba dari belakang, ini sangat tidak di sangka oleh Naira akan di lakukan Bagas.
Naira yang tadi menantang dirinya untuk memeluk Bagas, malah membatu dan gugup saat laki-laki itu malah memeluk nya, jantung nya berdetak sangat kencang dari biasa nya.
"Tidurlah."Kata Bagas.
"Hangat." Batin Naira. Naira pun menutup mata nya dan mencoba untuk tidur di dalam dekapan sang suami.
Sulit memang tidur di pelukan laki-laki yang juju saja masih asing bagi Naira, Namun pelukan lembut Bagas saat ini membuat ia merasa nyaman.
Perlahan Naira menutup mata nya dan entah berapa menit kemudian ia baru tertidur pulas.
bukan pak Cipto