NovelToon NovelToon
Gadis Tersembunyi Itu Putri Penguasa

Gadis Tersembunyi Itu Putri Penguasa

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO
Popularitas:8.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sucii Amidasari

.
.
.
Queen Adena Sasikirana Arundati,
seorang gadis cantik hidup di desa, tidak ada yang tau identitas sebenarnya kecuali sang ibu kandungnya saja (Dewi mustika), misteri kisah Dewi itu disimpan serapat-rapatnya.
mereka bahagia hidup di desa terpencil, berteman dengan binatang buas dan bergaul dengan alam.

suatu hari terjadi masalah yang membuat Nana harus ke Kota dan tujuan utama Nana adalah mencari tau siapa Papa kandungnya, Nana tidak suka konspirasi yang membuat hidup Mamanya menderita, mudah bagi gadis itu menemukan identitas Ayah kandungnya.

gadis yang tangguh, siapa Pria yang tidak akan jatuh hati padanya? Tuan Muda Arkatama jatuh cinta pada Gadis itu terlebih lagi saat tau identitas gadis tersembunyi di desa itu.

Nana kembali ingin membalas orang yang berani menyakiti hati Mamanya, Nana adalah gadis Ceria dan periang tapi jika dirinya sudah diusik, dendam !! Nana gadis yang sangat pendendam hingga bertekad untuk membalas perbuatan orang yang menyakiti ibu nya.
.
.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

membalas sedikit

.

.

.

kedatangan Vano membuat geger satu Ruangan pesta, mereka berdecak kagum dengan gadis yang dibawa Vano.

sepertinya Nana bisa mengendalikan heelsnya setelah latihan cukup lama di red carpet,

"bisa? ". tanya Vano

"Arka? ". panggil Nana menatap Vano

"iya". sahut Vano tersenyum

"dimana Papaku? ". tanya Nana celingukan.

saking seriusnya Nana mencari Papanya, ia tidak peduli tatapan banyak orang alias tidak fokus lagi.

"disana". tunjuk Vano

Vano berjalan sejajar dengan Nana, sedangkan Nana mengikuti Vano, terkadang ia harus memegang lengan Vano karna jalan Vano sedikit cepat.

"kenapa? ". tanya Vano

"hei..! aku baru saja beradaptasi dengan benda di kaki ini, tapi kau sudah mengajakku berlari". gerutu Nana

Vano pun terkekeh, ia akhirnya berjalan pelan mengikuti langkah kaki Nana yang masih sedikit kaku.

Emma yang melihat kedatangan Nana bersama Vano pun memicingkan matanya tak senang, Vano menolak menjadi pasangan Celinne di pesta ini ternyata demi perempuan lain, ia harus menahan diri untuk tidak mencekik Nana didepan banyak orang.

pesta ini harus berpasangan, jika tidak bawa pasangan maka tidak bisa masuk ke acara.

"jadi itu perempuan yang dibandingkan dengan anakku, dia memang sangat cantik tapi siapapun yang bersaing dengan Putriku akan binasa". batin Emma

Vano menyapa Yardan, "Tuan? ".

Yardan berbalik badan dan tertegun melihat gadis yang sedang memegang lengan Vano, Nana segera melepaskan tangannya dari lengan Vano karna ia tidak bermaksud menggoda hanya butuh pegangan karna langkah kaki Vano sangatlah lebar tidak sebanding dengan dirinya saat memakai heels.

"ini adalah Nana, bukankah anda penasaran dengan gadis saya". senyum tipis Vano.

Yardan tentu tau wajah gadis cantik ini,

"kita pernah bertemu? ". tanya Yardan

Nana tersenyum tipis, "iya Tuan, saat itu saya salah alamat".

"bagaimana dengan Indra? dia ada disini". tanya Yardan

"itu hanya masalalunya saja Tuan, saya yang pertama kali mengejarnya tapi dia punya hubungan dengan pria lain, saya bersyukur akhirnya Nana menyadari perselingkuhan kekasihnya". jelas Vano sedetail mungkin.

Devano tidak mau Yardan mengetahui semua hanya siasat, sebab Vano tau saat itu Indra hanya alibi Nana saja supaya Yardan tidak curiga.

"dia tidak akan ingat saya Tuan, terlalu banyak wanita yang dia kencani". jawab Nana dengan sopan

"iya benar". jawab Yardan menatap lekat Nana karna sangat mirip dengan Nenek pertamanya.

Vano merangkul pinggang Nana dengan mesra lalu berbisik ditelinga Nana, "aku akan beri kamu waktu Nana, bicaralah dengannya".

Nana mengangguk ke Vano, Vano mengelus kepala Nana lalu berbicara dengan Yardan.

"saya titip dia Tuan, ada yang harus saya bicarakan dengan rekan bisnis saya, anda tau kan dia terlalu cantik? tidak baik dibawa bertemu rekan saya". kata Vano

Yardan tersenyum tipis dan mengangguk, Vano meninggalkan Nana yang sedang berjalan ke arah meja minuman dan mengambil satu gelas kaca dengan kedua tangannya hingga Yardan tanpa sadar tersenyum tampan walau sudah tidak muda lagi tapi wajah Yardan masih tampan seperti Pria masih berumur 30 tahun saja padahal tidak.

kelakuan Nana sangat mirip dengan seseorang wanita yang sangat ia cintai beberapa tahun yang lalu.

"apa kamu memang terbiasa memegang gelas dengan kedua tanganmu? ". tanya Yardan

"oh..! saya takut gelasnya pecah Tuan". jawab Nana membuat Yardan membeku ditempat karna alasan Nana sama dengan perempuan yang dulu ia cintai.

"ada apa Tuan? ". tanya Nana

"siapa orangtuamu? bisa aku bertemu dengannya? ". tanya Yardan

"Mama saya ada Tuan tapi kalau Papa saya tidak tau bahwa saya ada didunia ini". jawab Nana

"hmm? ". Yardan menautkan kedua alisnya

"maksud saya saat Mama saya mengandung saya, Papa saya tidak tau". jelas Nana dengan sopan.

"apa hanya firasatku saja? kenapa aku penasaran dengan orangtuanya?". batin Yardan.

"apa Mamamu tinggal di Jakarta juga? ". tanya Yardan.

"iya Tuan". jawab Nana

"apa kamu mirip Mamamu atau Papamu? ". tanya Yardan

Nana tersenyum tipis, "Papa...? sepertinya Papa penasaran denganku ya? maafkan aku yang tidak bisa mengaku Pa, Papa harus mencaritau aku sendiri". batin Nana

"mama saya bilang, saya tidak mirip dengannya atau Papa saya". jawab Nana

"wajahmu sangat mirip dengan orang yang aku kasihi". gumam Yardan pelan menatap wajah Nana dengan seksama.

Nana tertegun mendengarnya, "orang yang anda kasihi Tuan?".

"iya, Nenek Pertamaku". jawab Yardan masih menatap Nana.

"aaah... akhirnya terjawab rasa penasaranku, ternyata aku mirip dengan Nyonya pertama keluarga Wijaya, pantas saja Papa menatapku seperti itu". batin Nana

"masa sih Tuan, kenapa bisa kebetulan ya? apa anda kenal dengan Mama saya? atau jangan-jangan anda Papa saya, hahaha". canda Nana

Yardan membeku, "siapa nama mamamu? ".

Nana menatap seorang wanita yang datang dan berdiri disamping Yardan, hingga Yardan menoleh kesamping dan mengumpat dalam hati pada Emma yang menggagalkan rencananya mengorek informasi tentang Nana.

"apa kau gadisnya Devano? ". tanya Emma dengan tatapan sinis ke Nana.

"iya". jawab Nana tersenyum tipis karna tau wanita ini adalah Ibu Celinne tunangannya Devano,

Nana benci dengan wanita ini yang membuatnya harus terpisah dari Papanya dan membuat Mamanya menderita sendirian didesa sementara wanita ini enak-enakan menikmati Harta kekayaan Papanya padahal Celinne bukanlah darah daging Yardan.

"kau tidak tau dengan siapa kau berbicara? ". geram Emma

"saya tidak tau Nyonya, boleh katakan pada saya siapa anda". jawab Nana dengan senyuman sopannya dan terkesan polos.

Emma semakin geram, "aku adalah Nyonya Wijaya".

"oh.. benarkah? berarti anda adalah ibu dari mantan tunangan kekasih saya ya? ". tebak Nana membuat hati dan Kepala Emma semakin kebakaran saja.

"apa yang dibanggakan darimu hah? kenapa dia memilihmu dibanding Putriku yang punya segalanya". sindir Emma dengan muka memerah darah.

"hmm.. saya bisa bisnis mungkin itu yang membuat Arka sangat mencintai Saya karna saya tidak akan bergantung dengannya". jawab Nana menyindir putri Emma yang tidak bisa belajar bisnis.

"oh ya? kamu bisa bisnis? ". tanya Yardan tersenyum.

"iya Tuan". jawab Nana dengan sopan

Emma hendak berbicara lagi tapi Yardan menepuk pundak Emma yang menoleh ke arahnya.

"pergilah..! ". usir Yardan

"tidak bisa Yardan, aku harus berbicara dengannya karna dia merebut Vano dari putriku". tolak Emma

Yardan berdecak, sementara Nana menyadari bahwa ada konflik tersendiri antara Yardan dengan Emma, Nana pun berbicara bisnis hingga Yardan menanggapinya bahkan mengabaikan Emma yang semakin geram.

"awas saja dia..! dia berani memprovokasiku, lihat saja apa yang akan aku lakukan pada gadis sombong itu, hanya karna kekasih Devano... dia pikir sudah hebat saja dia". batin Emma melenggang pergi.

Nana menyeringai tipis, "Mama..? Nana membalaskan 1% rasa sakit hati Mama pada wanita licik itu". batin Nana

"bisa lanjutkan lagi Nana? siapa nama ibu kandungmu? ". tanya Yardan mengalihkan pembicaraan yang tadi tentang bisnis.

Nana mengerutkan keningnya, "ada apa Tuan? kenapa anda penasaran dengan Mama saya? ".

"iya.. aku ingin bertanya kenapa kamu bisa begitu mirip dengan Nenek pertamaku ". jawab Yardan

Yardan tidak lagi bertanya tentang ibunya Nana karna sudah tau Nana terlihat tidak nyaman bahkan menaruh curiga padanya.

"Papa harus cari tau sendiri ya? Papa harus cari Mama dan bilang sendiri padaku kalau Papa adalah Papaku, anggap saja itu ujian Papa". batin Nana menatap curiga Yardan tapi hatinya senang dengan rasa penasaran Yardan.

.

.

.

1
rere
Luar biasa
Buke Chika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Hasiholan Ola
Luar biasa
aniq yulianto
othor typo deh,, OB kali ya thor
Sucii Amidasarii: OB kan Office Boy untuk Laki-laki ya? kalau perempuan OG kan? Office Girl.
total 1 replies
Azril Parmen
Luar biasa
Indah Purnama sary
Dasar sariawan ini emang pngen digampar yaa.....🙄
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
Fani Indriyani
yg lebih pinter akting ya si author ini nih 🤭😁
Lis Sugiarti Lis
gara2 arka rasanya mau terus bilang sayang sama orang tercinta 🤣
Khoiriyah Oneto Persada
terimakasih
Deni 27
Luar biasa
Anonymous
ke
Dewi Agustin
Luar biasa
Fitrah
seandainya suamiku kaya sifatnya 11/12 arkah😍😍
Ita Soegito
Luar biasa
Hanifah
jantungku mau copot baca novel ini bikin greget aja tapi ada lucunya juga 😄
Hanifah
😂😂 saking kagetnya sampai pingan kakek dan neneknya
Hanifah
😂😂 saking kagetnya sampai pingan kakek dan neneknya
zahra putri
iniiii sangat bagus cerita nya
Artasiah Artasiah
ceritanya menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!