NovelToon NovelToon
Mamaku Simpanan Suamiku

Mamaku Simpanan Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Wanita Karir / Romansa / Pelakor jahat
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

"Simpanan Suamiku selama ini ... MAM4?!!! nggak mungkin, nggak mungkin mam4 tega melakukan ini padaku. Aarrgghhh!!!"

Ungkapan kekecewaan Kimberly terdengar melalui jeritan kerasnya setelah menemukan kebenaran yang tersembunyi di ponsel suaminya. Mam4 yang selama ini dihormatinya dan sangat disayanginya, ternyata adalah simpanan dari suaminya sendiri.

Bagaimana jadinya jika orang yang kau anggap sebagai mam4 tiri yang begitu kau cintai melebihi siapapun, dan kau perlakukan dengan penuh kasih sayang seperti mam4 kandungmu sendiri, tiba-tiba menjadi sumber konflik dalam pernikahanmu?

Di depannya ia terlihat begitu baik, namun di belakangnya ia bermain peran dengan licik. Penasaran dengan kisahnya? Segera simak perjalanan emosional Kimberly hingga akhir cerita!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34. Jalan-jalan ke Dufan dan Ancol

Kimberly tiba di rumahnya sekitar setengah jam setelah dia bertemu dengan Jennifer di cafe. Dia memasuki rumahnya dan lagi-lagi menemukan Dania tengah duduk di sofa, memainkan ponselnya.

Dania tertawa-tawa, terus memandangi ponselnya dan menyilangkan kedua kakinya. Pakaiannya sangat minim kali ini, tanpa lengan. Rambutnya terurai panjang dan wajahnya sangat penuh dengan make up. Apa-apaan dia ini?

Kimberly pergi mendatangi Dania. Dia duduk di sebelahnya. Kedatangan Kimberly cukup mengejutkan Dania. Membuat jantungnya berdetak kencang dan keringat mengalir deras membasahi wajahnya.

Dania memalingkan wajahnya kearah Kimberly. Dia menemukan Kimberly sedang menatap sangat tajam kearahnya. Seperti ingin menerkam.

Kimberly meraih ponsel Dania dengan paksa, mematikan ponselnya dan menyitanya. "Apa-apaan sih ini?! kamu itu sekarang art Bu, bukan nyonya di rumah ini. Bisa-bisanya kamu berkelakuan seperti ini di rumahku ...,"

"Dasar! mantan pel4cur selamanya akan tetap menjadi pel4cur. Hmm, ponselmu akan aku sita. Kamu nggak boleh main hp di rumahku, atau pergi saja dari sini tanpa Tasya!" Kimberly bangkit dari duduknya, pergi ke kamarnya di lantai atas untuk bersih-bersih dan istirahat.

Setelah Kimberly pergi, Dania mem4ki-m4ki nama Kimberly di dalam hati. Betapa ia sangat membenci Kimberly yang seperti ini. Dulu Kimberly sangat lembut padanya. Seperti seorang kelinci. Tapi kali ini dengan sangat berani Kimberly berbicara keras dan mengancamnya.

Apakah rasa hormat Kimberly padanya sudah benar-benar hilang? meskipun bukan ibu kandungnya, Dania sudah mengurus Kimberly sejak dia berumur lima belas tahun. Sejak Kimberly masih SMP hingga sekarang sudah dewasa.

Terkadang Dania sedih dan kecewa, namun setelahnya dia merutuki dirinya sendiri, mengapa dia bisa melakukan hal seperti ini. Dia sudah memiliki kehidupan yang nyaman. Suami yang pekerja keras, tampan dan keuangannya lancar.

Anak tiri yang baik, cantik dan penurut. Dulu Kimberly seperti itu. Tapi sekarang tidak.

Karena setelah mengetahui Kimberly pacaran dengan William dan akan menikah dengannya, Dania terkejut dan merubah haluannya.

Dia awalnya ingin setia pada pernikahannya meskipun pernikahan ini terjadi bukan karena cinta. Karena perjodohan semata.

Dania ingin mengabdikan dirinya sepenuhnya pada suaminya. Namun, kedatangan William telah merubah semuanya.

William dulu adalah kekasihnya. Yang menolongnya saat dia terluka dan hilang arah. William dan dirinya hanya berjarak umur tujuh tahun. Mereka kenal sebagai tetangga desa dulu, sampai karena suatu cerita mereka menjadi dekat, hingga akhirnya pacaran dan menjalin hubungan.

Cerita ini beda dengan apa yang Dania ceritakan pada Kimberly. Atau entah yang dia ceritakan pada semua orang. Dia menyimpan cerita aslinya dalam benaknya. Dia hanya ingin cerita ini hanya diketahui olehnya saja, tidak dengan orang lain.

Baginya sesaat orang lain sudah tahu jika William dan dirinya dahulu memiliki masa lalu yang sama itu sudah cukup. Mereka tidak perlu tahu lebih banyak.

Dania segera bangkit berdiri dari tempat duduknya, dia melangkah pergi ke dapur untuk menyiapkan Kimberly makanan. Beberapa saat lalu Dania sudah memasak, tapi sekarang setelah Kimberly pulang makanan itu cukup dingin.

Dania ingin memanaskannya, meminta Tasya dan Kimberly untuk makan.

Beberapa saat kemudian Tasya dan Kimberly terlihat makan malam bersama di meja makan. Keduanya terlihat fokus pada makanan mereka, tanpa ada satupun suara atau pembicaraan.

Dania berdiri tidak jauh dari mereka, menatap kearah mereka sambil menelan ludahnya susah payah. Dia cukup lapar, tapi Kimberly tidak kunjung menyuruhnya makan. Tega sekali.

Tasya memalingkan wajahnya kearah Dania. Dia melihat mamanya sedang berdiri tanpa ikut makan bersama dengan mereka.

Tasya bangkit dari duduknya dan pergi mendatangi Dania. Dia berdiri di sebelahnya, memeluk Dania erat.

"Sya, kok kamu kesini, Sayang? makan sana, nanti dingin loh makanan kamu. Mama tadi ada masakin Tasya udang goreng bumbu merah loh. Itu makanan kesukaan Tasya kan? yuk makan. Nanti keburu dingin jadi nggak enak." Dania meminta Tasya untuk makan kembali, namun Tasya menggelengkan kepalanya.

Dia tetap memeluk Dania, menenggelamkan wajahnya di perut rata Dania.

"Nggak mau makan kalau mama nggak ikut makan bareng aku. Kak Kim jahat. Mama nggak disuruh makan!" tanpa memalingkan wajahnya kearah Kimberly, Tasya memarahinya.

Begitu lucu tingkahnya, suaranya menggemaskan. Namun, Kimberly yang tahu bagaimana sayangnya Tasya pada Dania membuat Kimberly menghela napas dan menganggukkan kepalanya.

"Iya maaf. Yaudah mam-mama makan aja disini. Tuh makanannya masih ada, habisin aja sama Tasya, aku udah kenyang." dengan terpaksa Kimberly memanggil Dania dengan sebutan mama.

Dia meminum air di gelasnya dengan tergesa, kemudian bangkit berdiri dari tempat duduknya, pergi ke kamarnya.

Setelah Kimberly pergi, Dania dan Tasya melanjutkan makan sambil saling bercanda satu sama lain. Tasya terus mengajak Dania bercanda, membuatnya bahagia bisa memiliki anak seceria Tasya.

"Jadi teman kamu dapet hadiah dari Bu guru karena bisa menjawab pertanyaannya?" tanya Dania setelah mendengar cerita Tasya.

Tasya menganggukkan kepalanya. "Iya ma. Dapet hadiah sama ucapan. Semua orang tepuk tangan." balas Tasya.

Dania hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon. Dia kembali melanjutkan makannya dan meneguk segelas air setelah makanan di piringnya habis.

Tasya juga selesai makan. Dia bangkit berdiri dari tempat duduknya, pergi ke kamar untuk belajar. Dania segera membereskan bekas makanan hari itu dan membawanya ke dapur untuk di cuci.

Dia sesekali melirik ke belakang, siapa tau Kimberly tiba-tiba mengejutkannya dengan datang kearahnya. Tapi setelah dia berbalik Dania tidak menemukan siapapun disana. Kosong.

Kimberly maupun Tasya tidak ada di belakangnya.

"Setelah ini aku harus tahu dulu bos Kimberly yang mana barulah bisa mendekatinya. Hmm, kira-kira bosnya itu tua atau muda ya? 

"Semoga dia masih berondonglah biar aku lebih semangat deketinnya. Terus ganteng ala-ala oppa Korea gitu. Pasti tanpa rencana ini juga aku mau dapetin dia. Hahaha, lumayan ya bisa ngubah keturunan," gumam Dania.

Dia tertawa sendiri, bicara sendiri layaknya orang gil4. Sekarang Dania sedang mencuci piring di wastafel, dia tidak henti bicara, hingga setelah cucian piringnya selesai Dania segera pergi meninggalkan tempat itu, menuju ke kamarnya.

Di kamarnya Kimberly sedang duduk dan memainkan ponselnya. Dia sedang berkirim pesan dengan Jennifer, menceritakan pada temannya tentang Dania dan apa yang terjadi padanya sekarang.

(Jadi itu perempuan sekarang jadi art di rumah Lo?! asli Kim? kok bisa?)

Jennifer terlihat terkejut. Dari nada bicaranya di voice not, Kimberly sudah tahu jika Jennifer pasti terkejut dengan apa yang dia katakan.

Dengan santai dan penuh senyum, Kimberly memberikan balasan.

(Yes, dia jadi art di rumah gue. Gue udah kasih dia ancaman kalo gue bakal bawa Tasya tinggal disini tanpa dia kalo dia nggak mau jadi art di rumah gue) - Kimberly

(Gimana, keren kan? dia segampang itu nurut sama gue dan mau jadi art di rumah gue. Dia nggak nolak atau gimana gitu ya, dia langsung nurut) - Kimberly

(Kim, ini bener-bener gil4 sih. Kok bisa gitu loh dia jadi art Lo. Kok dia nggak nolak atau gimana gitu. Kan bisa cari uang dengan cara lain buat hidupin anaknya itu. Kok nggak mikir. Gue heran deh, setelah Lo sama William cerai kehidupan jadi berbalik) - Jennifer

Kimberly mengerutkan keningnya, memberikan balasan singkat.

(Berbalik gimana maksud Lo?) - Kimberly

(Ya berbalik aja. Lo jadi berani banget sekarang. Lo berani buat jadiin dia art di rumah Lo, ambil alih saham William dan ancam mantan em4k tiri Lo. Keren Lo Kim. Gue bangga sama Lo) - Jennifer

Jennifer memberikan dua emoticon jempol di bawah pesan yang dia kirimkan.

Kimberly tertawa dan memberikan balasan.

(Haha bisa ae Lo. Thank. Ini juga karena Lo kok. Kalo Lo nggak bantuin gue pasti gue nggak akan kayak gini. Gue nggak akan seberani ini dan berlaku seolah baik-baik aja) - Kimberly

Mereka pun terus berkirim pesan. Bercerita banyak hal, mulai dari kehidupan suami Jennifer, William seperti apa di pekerjaan barunya, hingga akhirnya pembicaraan mereka kembali pada Dania.

Jennifer memberikan beragam saran pada Kimberly agar Kimberly bisa lebih berhati-hati dengan Dania. Jennifer memberikan saran terbaiknya, hingga setelah merasa mengantuk Kimberly dan Jennifer memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan mereka.

****

Keesokan harinya saat hari libur kantor, Kimberly berinisiatif untuk membawa adik kecilnya, Tasya berjalan-jalan ke Dufan dan Ancol.

"Kak, aku udah gak sabar nih mau main roller coaster di Dufan!" seru Tasya sambil melompat-lompat di depan pintu.

Kimberly hanya bisa tertawa melihat antusiasme adiknya. "Tenang, Sya. Kita akan main sepuasnya di sana. Tapi jangan lupa, kita juga harus jaga-jaga ya. Jangan sampai terpisah atau hilang di keramaian."

"Maksudnya jangan sampai aku lari ke mana-mana ya, Kak?" tanya Tasya polos.

"Iya, Sya. Kita harus selalu bersama supaya aman. Sekarang, ayo kita berangkat!" kata Kimberly sambil menggandeng tangan adiknya.

Mereka berdua naik taksi menuju Dufan, dan begitu sampai di sana, Tasya langsung berlari ke arah roller coaster yang paling besar. Kimberly hanya bisa terkekeh melihat tingkah polah adiknya yang begitu bersemangat.

"Kak, cepatlah! Aku udah gak sabar mau naik roller coaster!" teriak Tasya sambil melambaikan tangan.

Kimberly berlari mengejar adiknya dan akhirnya mereka berdua naik roller coaster bersama-sama. Tasya teriak-teriak girang sambil menikmati sensasi naik roller coaster yang cepat dan menegangkan.

Setelah puas bermain di Dufan, mereka berdua melanjutkan petualangan ke Ancol. Di sana, mereka menikmati pemandangan laut yang indah dan bermain di pantai. Tasya bahkan mencoba untuk berenang meskipun masih agak takut dengan ombak yang besar.

"Kak, aku udah gak takut lagi sama ombak!" seru Tasya sambil berenang dengan penuh semangat.

Kimberly hanya bisa tersenyum melihat perkembangan adiknya. Mereka berdua, terutama Kimberly benar-benar menikmati hari liburnya bersama dengan adiknya dengan penuh kebahagiaan dan tawa.

"Kak, terima kasih ya udah ajak aku jalan-jalan hari ini. Aku senang banget!" ucap Tasya sambil memeluk Kimberly erat.

"Senang juga bisa menghabiskan waktu bersama kamu, Sya. Kita harus sering-sering jalan-jalan seperti ini lagi ya. Kakak akan membawa kamu ke banyak tempat liburan lain yang jauh lebih seru. Kamu pasti suka." kata Kimberly sambil membalas pelukan adiknya.

Tasya terlihat gembira dan sangat bersemangat. Tapi setelahnya wajahnya berubah murung. Sedih. Ada apa?

"Aku seneng kak bisa liburan seperti ini, tapi andai ada mama disini pasti jauh lebih seru. Aku pengen liburan juga sama mama kak. Kita liburan bersama kayak dulu ...,"

"Main, makan dan pulang bersama. Mama nggak bisa ikutan ya kak? kenapa sih kakak nggak ngebiarin mama ikutan aja?" tanya Tasya sembari mengurai pelukannya dan menatap sedih kearah Kimberly.

Kimberly bingung untuk harus mengatakan apa pada Tasya. Tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya pada Tasya jika sekarang Dania adalah art di rumahnya. Pasti Tasya akan marah padanya jika sampai tahu Kimberly melakukan itu.

"Tadi mama udah bilang kalo kerjaan dia banyak kan, jadi biarin aja mama ngerjain kerjaannya. Kamu liburan aja sama kakak. Ehm, Sya, kamu laper nggak? kita makan yuk, makanan disini enak tau. Kamu pasti suka dan pengen nambah," Kimberly terlihat mengalihkan topik pembicaraan.

Berusaha membuat Tasya tidak terus sedih dan memikirkan mamanya. Kimberly ingin Tasya bahagia hari ini.

Tasya mengangguk pelan, tetapi masih terlihat sedih. Mereka berdua pergi ke salah satu restoran di Ancol dan memesan makanan favorit Tasya. Saat mereka menikmati makanan mereka, Kimberly mencoba untuk mengalihkan perhatian adiknya dengan bercerita tentang pengalaman seru mereka hari ini.

"Makanannya enak banget ya, Kak! aku jadi pengen nambah hehe," ucap Tasya sambil tersenyum.

Kimberly tersenyum lega melihat Tasya mulai sedikit melupakan kesedihannya. Mereka berdua melanjutkan makan siang mereka dengan penuh keceriaan dan tawa. Setelah selesai makan, mereka berdua berjalan-jalan di sepanjang pantai Ancol sambil menikmati udara hari itu yang tidak terlalu panas.

Kimberly dan Tasya berjalan-jalan di sepanjang pantai Ancol sambil menikmati pemandangan laut yang indah.

"Tasya, kamu tahu nggak, hari ini adalah hari libur yang paling menyenangkan buat kakak. Kakak senang bisa menghabiskan waktu bersama Tasya seperti ini," ucap Kimberly sambil tersenyum.

"Aku juga senang, Kak. Makasih udah membawa aku ke Dufan dan Ancol. Aku benar-benar bahagia hari ini," jawab Tasya sambil memeluk Kimberly erat.

Mereka berdua duduk di pinggir pantai sambil menikmati angin sepoi-sepoi dan suara ombak yang tenang. Tasya menatap laut dengan tatapan penuh kekaguman, sementara Kimberly merasa hangat di dalam hatinya melihat kebahagiaan adiknya.

Bersambung ...

1
Ma Em
Luar biasa
◍•Grace Caroline•◍: Terima kasih sudah mampir kakak
total 1 replies
Ma Em
Kimberly kalau pesan aku suami macam William sdh tidak usah kamu mau baikan sama William mending kamu pisah saja biarkan dia dgn Dania lebih baik Kimberly cari laki laki yg cintanya tulus baik dan sayang sama Kimberly
Ira
Botol karakter utama nya
Ira
Aduh hallu nya jgn keterlaluan msk sekelas artis aja bayaran gk semahal itu jadi wanita panggilan .. Apalagi kelas ibu dpt 75 jt.. Bokis bgt..
◍•Grace Caroline•◍: hehe ini ada daya tariknya tersendiri kak. baca terus ya
total 1 replies
Masitoh Masitoh
isshh muka mu letak d mana dania
◍•Grace Caroline•◍: di dengkul kali ya/Curse//Curse/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!