NovelToon NovelToon
PEMBURU DIMENSI : "SISTEM" Pembalasan

PEMBURU DIMENSI : "SISTEM" Pembalasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Sistem / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Perperangan / Solo Leveling / Toko Interdimensi
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Baby samuel

setelah suatu insiden tragis yang menewaskan keluarganya, seorang pemuda bernama arka tiba - tiba di hadiahi sebuah "Sistem" oleh makhluk misterius. sistem ini memberikan arka misi-misi untuk mengeliminasi makhluk supranatural dari berbagai dimensi.
setiap kali ia berhasil menyelesaikan misi, ia mendapatkan poin untuk membeli kemampuan baru atau memperkuat dirinya. Namun, setiap misi beresiko, dan jika ia gagal, ia harus membayar "hukuman", yaitu kehilangan bagian tubuh atau ingatan tertentu. Akankah arka bertahan hidup dan membalas dendam, atau malah terjerat kekuatan sistem yang lebih besar dari dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby samuel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebangkitan pengembara (2)

Arka melihat sekelilingnya dengan panik. Batu-batu besar berjatuhan, menciptakan debu dan kegelapan yang lebih pekat. Tidak ada jalan lain—ia harus berlari secepat mungkin sebelum lorong itu benar-benar runtuh. Dengan segala tenaga yang tersisa, ia melesat melalui lorong yang bergetar, tubuhnya memantul saat ia menghindari puing-puing yang jatuh.

Pikirannya bercampur antara ketakutan dan tekad yang kuat untuk bertahan hidup. Suara detak jantungnya berdegup kencang, menyatu dengan gemuruh di sekitarnya. Di tengah hiruk-pikuk suara itu, suara Sistem Pembalasan muncul lagi dalam pikirannya:

> [Sistem Pembalasan: Transfer energi darurat aktif. Kekuatan tambahan tersedia untuk kelangsungan hidup.]

Seketika, Arka merasakan semburan energi baru yang mengalir deras ke seluruh tubuhnya. Kelelahan yang semula melumpuhkannya perlahan hilang, berganti dengan lonjakan kekuatan yang membuat setiap gerakannya lebih cepat dan tajam. Tubuhnya terasa ringan, seolah ia mampu mengatasi apapun yang menghadangnya.

Tanpa memikirkan apapun, Arka terus berlari. Namun, saat ia mendekati ujung lorong, ia menyadari bahwa pintu keluar di depannya kini tertutup oleh batu besar yang menghalangi jalan. Tidak ada celah untuk melewatinya, dan suara gemuruh semakin mendekat.

"Tidak mungkin!" Arka menggerutu, matanya liar mencari jalan lain.

Namun, Sistem Pembalasan tidak membiarkan dirinya berhenti.

> [Sistem Pembalasan: Kekuatan tambahan aktif. Tekan bagian tengah batu besar tersebut untuk membuka jalan darurat.]

Arka ragu sejenak, tapi tak ada waktu untuk berpikir panjang. Dengan penuh keberanian, ia meletakkan kedua tangannya pada batu besar itu, berharap bahwa instruksi tersebut memang benar. Energi dari dalam tubuhnya terkumpul, menyalurkan kekuatan yang luar biasa pada telapak tangannya.

“Ayo… bergeraklah!” Ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendorong.

Secara mengejutkan, batu besar itu bergeser sedikit, membuka celah sempit yang cukup baginya untuk meloloskan diri. Dengan cepat, Arka menyelinap melalui celah tersebut dan melompat ke ruangan lain yang lebih terbuka. Saat ia mendarat, ia hampir tidak mempercayai matanya. Ruangan ini jauh lebih besar dan luas, dindingnya dihiasi dengan simbol-simbol aneh yang berpendar dalam cahaya merah.

Namun, pemandangan di tengah ruangan yang membuatnya terpaku—sebuah patung raksasa dengan sosok makhluk mengerikan berdiri tegak, memegang pedang besar yang mengarah ke tanah. Mata patung itu memancarkan cahaya merah, seolah menatap langsung ke dalam jiwa Arka.

“Tempat apa ini…” gumam Arka, perasaan takut dan kagum bercampur aduk dalam dirinya.

Ketika ia melangkah lebih dekat, lantai di bawahnya tiba-tiba mulai menyala, membentuk pola lingkaran sihir yang rumit. Cahaya dari pola itu memancarkan kehangatan sekaligus tekanan yang luar biasa, membuat Arka merasa seolah berada dalam sebuah ritual misterius.

Tiba-tiba, suara berat yang familiar terdengar lagi, memenuhi ruangan.

"Selamat datang, Pengembara."

Arka menoleh ke belakang, tapi tidak ada siapa-siapa. Suara itu tampaknya berasal dari patung di depannya. Mata patung tersebut bersinar semakin terang, dan energi di sekitarnya bergetar hebat.

“Apa maksud semua ini?” Arka berteriak, mencoba melawan perasaan takut yang membelenggunya.

"Ini adalah ujianmu… Sebuah tahap untuk membuktikan dirimu layak atau tidak mendapatkan kekuatan sejati."

Sebelum Arka bisa merespons, patung raksasa itu mulai bergerak perlahan, menurunkan pedangnya dan mengarahkannya langsung pada Arka. Hawa dingin menyelimuti seluruh tubuhnya, menandakan bahwa patung itu bukan sekadar hiasan mati—ia adalah makhluk hidup, entitas yang siap menguji kekuatan Arka.

Arka menggertakkan giginya, menyadari bahwa tak ada jalan keluar lain. Ia harus bertarung, atau semuanya akan berakhir di sini. Meskipun tubuhnya masih terasa lelah, transfer energi dari Sistem Pembalasan memberinya keyakinan untuk melawan.

Patung raksasa itu mengayunkan pedangnya dengan kekuatan dahsyat, menciptakan hembusan angin yang mengguncang ruangan. Arka melompat ke samping, nyaris terhempas oleh gelombang serangan tersebut. Dengan kecepatan yang tak terduga, makhluk itu mengayunkan pedangnya kembali, mengejar Arka dengan serangan bertubi-tubi.

“Kalau begini caranya, aku tidak akan selamat lama…” pikir Arka, menghindari setiap serangan dengan kecepatan maksimal.

Namun, setiap kali ia mencoba melawan, patung itu seolah membaca gerakannya dan dengan mudah menghalau serangannya. Arka semakin terpojok, menyadari bahwa kekuatan fisik saja tidak akan cukup untuk melawan entitas ini.

Sistem Pembalasan tiba-tiba memberikan instruksi:

> [Sistem Pembalasan: Fokuskan energi pada titik kelemahan di sekitar mata patung. Temukan celah untuk menyerang secara presisi.]

Arka mengambil napas dalam-dalam, berusaha berkonsentrasi pada instruksi tersebut. Ia menyadari bahwa jika ia bisa menyerang mata patung yang bersinar merah itu, mungkin ia bisa melumpuhkan entitas ini. Tanpa ragu, ia memfokuskan energi dalam tubuhnya, mencoba mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk serangan terakhir.

Saat patung itu mengangkat pedangnya sekali lagi, Arka melihat kesempatan yang tepat. Ia melesat ke depan, melompat ke udara, dan dengan kekuatan penuh menghantam mata patung tersebut.

Namun, yang terjadi berikutnya adalah sesuatu yang tak terduga. Begitu pukulannya mengenai mata patung, sebuah kilatan cahaya menyilaukan meledak dari dalam patung itu, melemparkan Arka ke belakang dengan kekuatan luar biasa. Tubuhnya terhempas ke dinding, membuatnya terhuyung-huyung kesakitan.

Saat ia membuka matanya, patung tersebut tidak bergerak lagi. Tetapi, cahaya merah dari matanya semakin terang, dan entitas itu mulai mengeluarkan suara tawa rendah yang mengerikan.

"Kau pikir itu cukup untuk mengalahkanku, Pengembara?" Suara patung itu bergema, diiringi dengan suara derap langkah yang mendekat.

Dari dalam cahaya merah yang terpancar, sosok lain muncul, kali ini lebih jelas dan menakutkan—seorang pria berjubah gelap dengan mata yang berpendar merah darah. Sosok itu melangkah maju, menatap Arka dengan senyum penuh kebencian.

"Aku adalah penjaga kegelapan ini, dan tak akan membiarkanmu keluar hidup-hidup."

Arka terdiam, menyadari bahwa lawan yang sesungguhnya kini berada di hadapannya. Energi dalam tubuhnya mulai menipis, dan rasa lelah yang sebelumnya ia abaikan kini mulai menyeruak. Namun, ia tahu bahwa satu-satunya jalan untuk keluar dari sini adalah dengan melawan sosok ini, apa pun risikonya.

Sosok berjubah itu mengangkat tangannya, menciptakan pusaran energi gelap yang mengancam akan menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya. Mata Arka menyipit, memikirkan langkah berikutnya.

Namun, sebelum ia bisa mengambil tindakan, Sistem Pembalasan tiba-tiba memberikan peringatan darurat.

> [Sistem Pembalasan: Energi kritis. Transfer tambahan diperlukan untuk bertahan.]

Arka merasa tubuhnya melemah seketika, namun sebelum ia sempat bereaksi, pusaran energi gelap itu diluncurkan langsung ke arahnya. Arka hanya bisa berdiri, terperangkap dalam kegelapan yang mendekat, sementara wajah sosok berjubah itu tersenyum penuh kemenangan.

Tepat saat pusaran energi itu hendak menghantamnya, layar di depannya tiba-tiba menampilkan pesan baru dari Sistem Pembalasan, membuat jantungnya berhenti sejenak.

> [Sistem Pembalasan: Tindakan pengorbanan akan diaktifkan untuk menyelamatkan Pengembara. Konsekuensi besar akan diterima.]

Sebelum Arka bisa memutuskan, pusaran energi itu melumat segalanya di sekitarnya—meninggalkan kegelapan yang seolah menelan seluruh harapan hidupnya…

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!