Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Pagi hari seperti biasa Zahra membuat sarapan untuk keluarganya, dan kini tugas zahra bertambah dengan permintaan bosnya, tidak masalah bagi Zahra, karena memasak sudah tugasnya dan hobi Zahra.
Zahra hari ini, ingin membuat nasi goreng putih, telor ceplok, kerupuk dan acar, menu sederhana namun nikmat, dan dia takut bosnya itu tidak menyukai makanan kampung itu, Zahra juga menyiapkan roti bakar di taperwerr lainnya.
"Tumben kakak bawa bekal oceh Filona" yang tidak biasanya kakak baiknya itu membawa bekal.
"Ini kakak di kasih tugas tambahan sama bos kakak, untuk bikin sarapan setiap hari" cengir Zahra melihat sang adik.
"Oo..." Filona hanya ber O ria sambil mencomot kerupuk, dia sudah rapi mau berangkat kuliah.
"Kenzo mana? sudah rapi dia?" tanya Zahra kepada Filona yang asik memakan kerupuk udang.
"Sama Lio tadi di rapiin sama Lio, kakak tau sendiri bocil itu sok dewasa pengen dandan sendiri, ujung ujung bikin rusuh" keluh Filona, Zahra terkekeh dia tau bagaimana kelakuan anaknya itu.
"Ncek... ngak usah ngomongin orangnya di belakang Aunty, lansung aja ini sudah ada di depan aunty" sewot Kenzo.
"Astaga.... tuyul datang datang bikin kaget" omel Filona yang terlonjak kaget oleh ponakannya itu.
Kenzo hanya menatap malas sama Auntynya itu, dia menarik kursi untuk duduk dan sarapan pagi.
"Anak Bunda sudah ganteng" puji Zahra, dia tau anaknya itu lagi sebel.
"Iyakan, anak bunda..." cengir Kenzo.
"Eemmm... wangi banget sih...?" goda Zahra untuk mengembalikan mood bocah itu, dari pada sampai malam semua orang kena mulut pedes level 10 bon cabe itu.
"Iya dong, tadi Ken, di kasih minyak wangi sama Om" jujur Kenzo dengan bicara tidak seketus tadi.
"Ya udah sekarang anak bunda sarapan dulu, mau makan pake apa?" tanya Zahra lembut.
"Mau nasi goreng aja deh, tapi boleh bawa roti bakar ke sekolah?" tanya Kenzo dengan wajah imutnya.
"Boleh dong... nanti bunda bekalin" Zahra tersenyum melihat anaknya itu, tidak menyangka bayi itu kini sudah besar dan sudah pintar berdebat dengan Aunty dan Omnya.
"Ok Bun... bunda yang terbaik" puji Kenzo, sambil memberikan dua jempolnya dan tidak lupa senyum manisnya.
Zahra hanya tersenyum dan menyiapkan bekal untuk Kenzo, dan setelah itu dia pergi ke kamar untuk mandi dan bersiap untuk berangkat ke kantor.
Sementara itu Lucas juga semangat untuk berangkat ke kantor, dia penasaran sarapan apa yang akan di sediakan oleh zahra, apakah masakan zahra enak seperti kue yang dia makan kemarin atau biasa saja.
Lucao gegas turun dari kamarnya, dan akan melangkah ke luar rumah, namun mommynya memanggil Lucas di meja makan.
"Luc, apakah kamu tidak sarapan...?" tanya sang mommy yang heran melihat anaknya itu menggeloyor begitu saja, tanpa berpamitan.
"Tidak mom, lucas sarapan di kantor aja" jawabnya datar.
"Tumben..." kekeh sang Mommy, Lucas hanya memutar matanya jengah, melihat sang mommy.
"Luc... kapan kau akan menikah...?" tanya sang Mommy, yang sudah ingin melihat anaknya itu menikah, Lucas sudah tidak muda lagi, umurnya sudah 35th, apa lagi yang dia tunggu, Mommynya juga sudah ingin menggendong cucu dari Lucas.
"Ncek... nanti My jodohnya lagi otw" jawab Lucas asal.
"kau... ini otw otw, buktinya ngak mendarat darat juga jodohmu itu, apa perlu Mommy cariin, itu teman masa kecil kamu Anggita sudah pulang dari luar negeri, apa kamu ngak mau sama dia saja?' tanya Mommy Lucas.
Lucas lansung melotot, mendengar ocehan sang Mommy yang benar saja dia sama Anggita si ular kepala dua entah tiga itu.
"Ngak ada jodoh jodohin Mom, lagian siapa yang mau sama perempuan seperti itu!" Kesal Lucas.
"Kamu ini... maunya gimana sih, di jodohin ngak mau, nyari sendiri ngak dapat dapat, apa jangan jangan kamu belok, ngak suka sama kue apem, apa kamu suka sama lontong?" tuduh sang Mommy tidak berperasaan.
"Mommy... aku masih suka perempuan ya..., cuma aku pilih pilih ngak sembarangan aja yang jadi istri aku" kesal Lucas.
"Halah... buktinya ngak dapat dapat, terlalu pilih dapat yang busuk baru tau" omel Mommynya itu.
"Astaga... Mommy nyumpahin aku" kesal Lucas.
Mommynya hanya mengedikan bahu acuh, membuat Lucas kesal setengah mati.
"Tau ah... aku berangkat" ucap Lucas dengan muka di tekuk, hancur susah moodnya pagi ini.
Bersambung...