GAIRAH SUAMI KU
"lepaskan,tolong ....jangan seperti ini pak. Saya ngak mau " teriak nadine saat dia yang baru saja memapah pria yang dia tolong,
"tolong saya,tubuh saya terasa panas " ucap pria itu,wajah nya sudah memerah dan tatapan nya penuh dengan kabut gairah.
sreeek....sreeet
Pria itu menarik kemeja yang dipakai oleh nadine,dia langsung mencium nadine dengan kasar. Nadine terus menolak ,tapi tenaga nya tak bisa menghentikan kegilaan pria itu. Dia menangis dan tetap berusaha melepaskan diri,tapi semua nya sia-sia.
"hiks...hiks...jangan pak,seminggu lagi saya menikah. Tolong jangan lakukan ini pada saya" teriak nadine,dia menangis dan memohon pada pria yang sudah menarik paksa seluruh pakaian yang dia pakai hingga kini dia sudah polos.
"saya akan bertanggung jawab,saya yang akan menikahi mu" ucap pria itu dengan suara serak nya
Malam itu,menjadi malam yang panas bagi kedua nya . Sekaligus malam yang naas,nadine hanya bisa pasrah karena memang dia sudah tak bertenaga lagi .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 20
❤❤❤❤❤❤❤❤
Kedua orang tua Nadine , ibu Melati , Nadine dan Emir. Semua nya sarapan di meja makan milik Nadine,mereka membicarakan mengenai pernikahan Nadine dan Emir.
"Tiga hari lagi mereka akan menikah seperti yang sudah di rencanakan,kita hanya perlu mengganti foto mereka saja "
"Setelah sarapan,biarkan Nadine dan Emir melakukan pemotretan di studio foto"
"Kemudian kita bisa memberitahu mengenai pengantin pria nya pada semua tamu undangan yang pernah kita undang sebelum nya "
Jelas ibu Melati yang berbicara dengan semangat disertai senyuman yang merekah,dia merasa senang sekali akhirnya doa nya terkabul. Sedangkan kedua orang tua Nadine masih merasa bingung harus bagaimana,tapi mereka senang melihat ibu Melati yang menerima Nadine dengan suka rela tidak seperti ibu nya Liam.
"Bu....hentikan, biar kedua orang tua Nadine yang memutuskan harus gimana " ucap Emir yang merasa ngak enak hati pada kedua orang tua Nadine yang dari tadi terlihat bingung.
"Ah....maaaf,maaf . Saya ngak bermaksud sok ngatur,hanya saja saya merasa senang sekali akhirnya anak saya menikah dengan wanita yang baik dan cantik" ucap ibu Melati yang sadar diri kalau dia terlalu banyak bicara.
"Ngak apa-apa bu,kami ikut senang mendengar nya. Untuk semua nya kami serahkan pada ibu saja,kami ikut saja bagaimana kedepan nya " jawab ibu Nadine dengan sopan.
"Ya ampun,saya jadi ngak enak bu. Gimana kalau nanti kita ke butik langganan saya,kita pilih pakaian seragam untuk dipakai di pesta nanti ?" ucap ibu Melati dengan antusias
"Maaf bu,tapi pakaian seragam sudah kami pesan di butik sahabat nya Nadien. Tapi hanya untuk keluarga kami saja,waktu itu ibu nya Liam ngak mau pakai pakaian seragam dengan kami sehingga dia memesan pakaian nya sendiri " jelas ibu Nadine
"Oh ya? Kenapa ngak mau? Kan biar terlihat kompak,tapi ya udahlah. Kalau begitu kita ke butik nya teman nya Nadien saja ,saya juga ingin seragam dengan kalian" ucap ibu Melati membuat ibu nya Nadien menganggukan kepala nya dengan cepat.
Mereka makan sambil menceritakan mengenai kekurangan dan kelebihan anak-anak mereka,sedangkan Emir dan Nadine hanya bisa saling melirik. Emir memperhatikan wajah Nadine yang terbilang cantik,dia dapat melihat dengan jelas bagaimana wajah Nadine yang sebenarnya .
Begitu juga dengan Nadine,malam itu dia tidak begitu memperhatikan wajah nya Emir. Dia merasa kalau Emir merupakan pria yang tidak bertanggung jawab,dia merasa takut sekali malam itu hingga pagi ini dia melihat dengan jelas wajah tampan dari Emir.
"Hhmm....pak,Bu. Sebaiknya dibuka dulu hantaran kami ini,ini perhiasan turun temurun dari keluarga ayah Emir" jelas ibu Melati yang menunjukan seperangkat perhiasan di dalam keranjang yang sudah dihias .
"Ah....iya ,maafkan kami. Kami masih merasa terkejut dengan semua nya, kami ngak menyangka kejadian yang tidak terduga datang bertubi-tubi " jawab ibu Nadine yang sudah duduk dilantai,dimana semua bingkisan dan keranjang sudah berada didepan nya.
Ibu Melati ikut duduk dilantai bersama dengan ibu nya Nadine membuat Nadine dan ayah nya terkejut,karena ngak ada alas apa pun dilantai. Kalau ibu nya yang melakukan hal itu,mereka sudah melihat nya sejak dulu . Ibu nya memang sering duduk seenak nya dilantai,dia ngak pernah peduli apa pun
"Eh...bu,duduk diatas saja " ucap ibu Nadine dengan perasaan ngak enak hati.
"Ngak apa-apa bu,saya juga terbiasa duduk dilantai kok" jawab ibu Melati sambil tersenyum lembut.
Kedua orang tua Nadien merasa beruntung memiliki besan seperti ibu Melati,terlihat ramah dan tidak pernah memandang orang lain dengan sebelah mata . Tapi tidak dengan ibu nya Liam yang selalu menatap orang lain dengan rendah,padahal diri nya juga ngak begitu kaya.
"Santai saja bu,ayo buka. Ini perlengkapan untuk nadien,saya yang pilih" ucap ibu Melati dengan senyuman lembut .
Ibu Nadine membuka satu keranjang yang dekat didepan nya ,dia mengeluarkan satu persatu isi nya. Ada gaun mewah,dalaman yang komplit dari brra dan underware juga ada piyama tidur. Ibu Nadine merasa penasaran dengan kain yang dibungkus di bagian bawah,dia mengernyitkan dahi nya dengan bingung .
Semua mata menatap ke arah kain yang sudah dibentang kan ,semua nya terkejut tapi tidak dengan ibu Melati. Dia tersenyum senang, sedangkan ayah nya Nadine dan Emir malah tersipu malu melihat benda ditangan nya ibu nadien.
"Bagaimana bu? Cantik dan seksi kan ? Saya beli sesuai kesukaan Emir,biar sering bercinta dan memiliki anak yang banyak " jelas ibu Melati tanpa malu .
"Bu....Kok Itu juga dimasukin ? Emir bisa beli pas udah menikah nanti " bisik Emir dan didengar oleh semua orang disana ,membuat wajah Nadine memerah .
"Kenapa sih? Kan cantik,nanti kalau nunggu nikah bisa-bisa kamu lupa " jawab ibu Melati tanpa malu .
"Ekhm....Coba yang lain nya bu " ucap Nadine yang langsung menarik keranjang yang sudah di buka dan diserakan isi nya diatas nya.
Ibu Nadine membuka yang lainnya ,hanya buah-buahan segar dan cake yang menuliskan nama Emir juga Nadien. Kemudian sebuah perhiasan yang lengkap,perhiasan dari keluarga ayah nya Emir turun temurun .
Mata ayah Nadine terpaku pada sebuah amplop yang berada diatas meja,dia mengambil nya. Amplop itu adalah amplop pemberian Emir yang mengatakan kalau didalam amplop itu ada mahar pernikahan mereka ,dia penasaran berasa mahar yang diberikan oleh Emir pada Nadine.
"Ini satu lagi,buka bu" ucap ayah Nadine dengan tegas,dia memberikan amplop yang ada diatas meja pada istri nya.
Ibu Nadine pun membuka nya ,disana tertera beberapa berkas atas nama Nadine. Ibu nya tidak mengerti sama sekali,disalah satu berkas terdapat tulisan pengalihan perusahaan . Dibawah nya ada nama Nadine juga emir, dia menatap ke arah suami nya tapi suami nya malah mengangkat bahu nya dengan santai.
"Saya jelas kan bu ,pak" ucap Emir yang mengerti apa yang ingin ditanyakan oleh ibu dan ayah nya Nadien.
"Itu berkas kepemilikan perusahaan yang saya dirikan sendiri diluar negeri,saya memberikan nya pada Nadine sebagai mahar pernikahan kami. Nadien tinggal tanda tangan saja dan perusahaan itu secara keseluruhan menjadi milik Nadine selama nya, jadi terserah Nadine mau di apain. Saya hanya akan membantu nya sedikit " jelas Emir membuat kedua orang tua Nadine juga Nadien membulatkan mata nya .
Mereka terkejut dan seperti gak percaya dengan semua yang di ucapkan oleh Emir,tapi semua nya sudah didepan mata nya .
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘