Selena mengalami penindasan baik di rumah maupun di sekolah. Semua orang menganggapnya sebagai beban yang tidak berguna. Namun, sebenarnya Selena adalah serigala berbulu domba yang telah menipu semua orang. Dia selalu membalas dendam berkali-kali lipat dan tak ada satupun yang menyadarinya.
Ares Kairos, seorang jenderal yang bertempur gagah berani di garis depan. Namun, dia hampir berubah menjadi monster gila yang kehilangan akal karena tidak bisa menemukan partner yang cocok. Suatu hari ada gadis aneh yang jatuh ke pelukannya dan dengan kurang ajar meraba tubuhnya.
Selena : Hei tampan, tubuhmu terlihat bagus. *hampir meneteskan air liur*
Ares : Siapa kau?
Selena : Belahan jiwamu. *mengulurkan cakar serigala*
Pangkalan militer.
Tentara : Lapor jenderal! Istrimu kabur lagi!!!
Ares : Kemana dia?
Tentara : Lapangan latihan, dia memerintahkan kami untuk melepaskan pakaian atas.
Ares : *menggebrak meja hingga hancur* SELENA!!!
Selena : Otot yang bagus~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Destiyana Cindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21 - Melanggar Perintah
Akhirnya Ares berakhir menghukum ‘pengintip’ nakal ini dengan mengurungnya di kamar sambil memamerkan tubuh berototnya. Dia ingin Selena mengingat setiap inci tubuhnya sehingga tidak tertarik dengan tubuh orang lain.
Apakah tubuh indahnya bisa dibandingkan dengan orang lain?
“Hentikan!” Selena akhirnya tidak tahan dan menyuruhnya berhenti. “Apakah kau berusaha membuatku muak.”
Memang bagus memandang Ares yang memamerkan tubuhnya tapi dia tidak mengijinkannya menyentuhnya sedikit pun.
Tangannya terasa gatal sekali!
Ares menyipitkan matanya lalu meraih dagu Selena. “Kau berani muak?”
“Tidak tidak aku hanya bercanda.” Selena menelan ludahnya kasar ketika melihat pemandangan indah tepat di depan matanya.
“Jangan pergi ke lapangan latihan!” peringatnya tegas akhirnya melepaskan Selena.
“Meskipun terlihat damai, planet ini masih berbahaya karena dekat dengan garis depan. Bencana alam juga kadang terjadi tanpa peringatan jadi kau harus berada di tempat yang aman.” Ares mengirimkan sebuah program pada smartwatchnya.
“Cek secara rutin aplikasi ini supaya kau tidak terjebak bencana.” Ares membantunya menginstal aplikasi itu dan menunjukan cara kerjanya.
“Aku mengerti.” Selena menganggukan kepalanya.
“Aku harus kembali dulu untuk mengawasi latihan tentara.”
Mata Selena berbinar licik dan Ares menyadarinya.
“Hukumanmu belum selesai dan kau harus tinggal di sini sampai aku kembali,” ujarnya sebelum menutup pintu kamarnya.
“Tidak!”
Selena berusaha membuka pintu tetapi ternyata terkunci dan perlu identifikasi DNA Ares.
“Kau pikir bisa mengunciku di sini?” Selena menyeringai kemudian mengaktifkan kekuatannya.
Untungnya dia meninggalkan ‘jejak’ sehingga bisa muncul di mana saja.
“Tetapi sebelum itu aku harus menyembunyikan identitasku.” Selena mengeluarkan pakaian hitam dari ruang penyimpanannya.
“Saatnya beraksi!”
oOo
Ketika Ares sampai di lapangan latihan, para tentara masih beristirahat dan memberikan intruksi untuk lanjut lagi setelah 10 menit. Dia berjalan menghampiri Letnan Gloria yang sedang meneguk air.
“Kendalikan Guidemu!” perintah Ares.
Letnan Gloria. “???”
“Apakah Damian menyinggung anda?” tanya Letnan Gloria khawatir.
Guide kecilnya sangat pemalu dan selalu takut ketika melihat Ares. “Saya mewakilinya untuk memohon maaf,” ucapnya sambil menundukan kepala.
“Dia tidak menyinggungku.” Ares menipiskan bibirnya. “Dia memandu Selena untuk mengenal tempat ini dan membawanya ke bukit itu untuk mengawasi latihan kita,” tunjuknya pada bukit yang tidak terlalu jauh dari lapangan latihan.
Letnan Gloria merasa lega ternyata itulah yang sebenarnya terjadi. “Minggu lalu saya mengajaknya naik ke bukit itu karena suasana hatinya sedang buruk.”
“Saya sering pergi ke sana ketika waktu luang untuk menenangkan pikiran,” jelasnya supaya Jenderal Ares tidak salah paham.
“Peringatkan Guidemu supaya tidak membawa Selena ke tempat yang aneh.” Ares sering mendengar keluhan dari bawahannya ketika Guide mereka pergi ke tempat hiburan sampai lupa waktu.
Mereka pernah protes kepada petinggi militer tetapi militer tidak bisa menutup tempat hiburan itu.
Selama bisa mempertahankan Guide mereka akan memuaskan apapun keinginannya.
“Damian tidak pernah pergi ke tempat itu.” Letnan Gloria sangat mengenal Guidenya karena mereka sudah berpartner selama 10 tahun.
Damian sangat pemalu dan tidak suka berada ditempat ramai sehingga tidak memiliki banyak teman meskipun sudah tinggal cukup lama di sini. Dia juga tidak pernah mencium aroma aneh darinya dan Damian sering mengunjungi kamarnya setiap malam.
“Tetap saja awasi Guidemu.” Entah mengapa setiap kali melihat Damian, dia merasa tidak senang dan ingin sekali mengeluarkan kekuatannya.
“Baik Jenderal!”
oOo
“Mereka akhirnya mulai!”
Selena sangat gembira karena tontonan yang dia tunggu akhirnya akan dimulai. Dia memeluk popcorn dilengannya yang dia beli di Planet Gaia sebelum berangkat. Untungnya dia membeli banyak cemilan sehingga tidak akan bosan.
“Ckckckck ….. kualitas tentara di sini adalah yang terbaik,” puji Selena sambil memasukan popcorn ke dalam mulutnya.
Selena pernah bertemu dengan tentara penjaga Planet Gaia dan fisik mereka lebih buruk daripada tentara dari Batalion Orion. Dia bahkan sering beradu pukulan dengan tentara Batalion Artemis yang sering memburu penjahat di Planet Chaos. Tidak ada yang lebih baik daripada otot tentara Batalion Orion.
Terutama Jenderal mereka!
“Aku harus merekamnya sehingga bisa menontonnya berulang kali,” guman Selena dan mengeluarkan kamera khusus dari dalam ruang penyimpanannya.
“Sial! Dia menyadarinya.” Selena mengutuk di dalam hati karena Ares sudah mendeteksi keberadaannya, indra Sentinel sangat mengerikan apalagi jika kelasnya SSS.
“Aku pasti akan kembali lagi,” ucapnya sebelum menghilang di dalam lubang hitam.
Ares sudah tiba di tempat Selena berada sebelumnya dan tidak menemukan siapapun. Tempat ini sangat bersih seolah tidak ada orang yang pernah datang. Jika bukan karena aroma jagung di udara dia pasti mengira indranya salah.
“Apakah itu Selena?” Ares masih mengingat kemunculannya yang tiba-tiba di kamar mandi yang awalnya dia kira sebagai ilusi.
Sekarang dia yakin hal itu berhubungan dengan kekuatannnya.
Sebenarnya apa kekuatannya?
Teleportasi?
“Dia di kamar.” Ares mengecek lokasi Selena di smartwatchnya dan dia masih ada di kamarnya.
“Ada penyusup.” Mata Ares berkilat tajam kemudian memanggil Letnan Gloria.
“Apa perintahmu, Jenderal?”
“Perketat keamanan terutama di area tempat tinggal Guide dan tambahkan petugas patroli,” perintah Ares tegas.
“Siap, jenderal!”
oOo
Ketika Ares kembali dia melihat Selena sedang berbaring sambil memainkan game di smartwatchnya. Dia berjalan mendekatinya kemudian mengulurkan tangan untuk memeluknya. Ares sangat merindukan Selena meskipun mereka hanya berpisah sebentar dan dia ingin menghirup aromanya.
Tidak ada aroma jagung.
“Lepaskan! Kau bau keringat.” Selena mendorong Ares lalu menutup hidungnya.
Ares menunjukan ekspresi sedih. “Aku merindukanmu.”
Selena melototinya kemudian menunjuk kamar mandi. “Mandi sana!” perintahnya.
Ares melakukan perintahnya dengan bahu terkulai.
Selena bernapas lega setelah memastikan Ares memasuki kamar mandi. Hampir saja dia dicurigai jika saja tidak menyemprotkan cairan penghilang bau. Dia juga meninggalkan smartwatchnya karena menyadari ada sistem pelacakan pada aplikasi yang diinstal Ares.
Selena sangat berpengalam dalam hal ini.
Mengingat kekacauan di Planet Chaos sehingga dia harus berhati-hati dan tidak pernah mengungkapkan identitas aslinya.
Ting!
Selena merasakan smartwatchnya bergetar dan mendapatkan email rahasia dari bawahannya. Dia harus memecahkan enkripsi yang melindungi pesan itu sebelum membukanya.
“Bos, kami sudah mendapatkan petunjuk.”
Kegembiraan terpancar di dalam mata Selena.
Akhirnya setelah bertahun-tahun dia menemukan petunjuk tentang kematian ibunya. Dia tahu bahwa ibunya bukanlah orang biasa dan ayahnya selalu berhati-hati ketika membahasnya. Jika saja dia tidak sengaja memasuki ruang kerja ayahnya dan mendengar percakapan rahasianya, dia tidak akan pernah tahu tentang keberadaan ibunya.
Ibunya tidak berasal dari Planet Gaia.
Namanya tidak pernah tercatat dalam dokumen negara.
Keberadaannya sangat rahasia seolah dia tidak pernah muncul di dunia ini.
“Selena.”
Panggilan Ares membuat Selena sadar dari lamunannya.
“Apa yang kau pikirkan?” Ares menyentuh wajah Selena dengan tangan telanjang yang tidak berani dia gunakan untuk menyentuh orang lain.
“Aku memikirkan otot para tentara,” jawab Selena berbohong tanpa berkedip.
“SELENA!!!”
-TBC-