NovelToon NovelToon
Benih Dalam Kegelapan

Benih Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rrnsnti

Calista Izora, seorang mahasiswi, terjerumus ke dalam malam yang kelam saat dia diajak teman-temannya ke klub malam. Dalam keadaan mabuk, keputusan buruk membuatnya terbangun di hotel bersama Kenneth, seorang pria asing. Ketika kabar kehamilan Calista muncul, dunia mereka terbalik.

Orang tua Calista, terutama papa Artama, sangat marah dan kecewa, sedangkan Kenneth berusaha menunjukkan tanggung jawab. Di tengah ketegangan keluarga, Calista merasa hancur dan bersalah, namun dukungan keluarga Kenneth dan kakak-kakaknya memberi harapan baru.

Dengan rencana pernikahan yang mendesak dan tanggung jawab baru sebagai calon ibu, Calista berjuang untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti.

Dalam perjalanan ini, Calista belajar bahwa setiap kesalahan bisa menjadi langkah menuju pertumbuhan dan harapan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rrnsnti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

malam pengantin

Malam harinya setelah acara selesai, Calista dan Kenneth tidur di kamar milik Calista. Sisa-sisa kemeriahan pernikahan mereka masih terasa, dengan hiasan bunga yang masih segar dan tumpukan hadiah di sudut ruangan. Kamar tersebut, yang biasanya hanya dihuni Calista sendiri, kini terasa berbeda. Kehangatan dan aura baru memenuhi ruangan itu, meski ada perasaan canggung yang menggelayuti keduanya.

Calista sedang asyik bermain game di ponselnya, tampak ceria dan terhibur meskipun baru saja menjalani pernikahan yang megah. Di sisi lain, Kenneth baru saja selesai mandi. Dia keluar dari kamar mandi dengan wajah segar dan pakaian santai, namun raut wajahnya tampak sedikit lelah. Kenneth mengamati Calista, melihat bagaimana wanita itu begitu terbenam dalam permainannya, seolah dunia di luar sana tidak ada artinya.

"Tidur, Cal. Kamu butuh banyak istirahat," suruh Kenneth sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Nanti aja, tanggung. Sedikit lagi," jawab Calista tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.

Kenneth menghela napas, merasa sedikit kesal dengan ketidakpedulian Calista terhadap istirahat. Namun, dia juga tidak ingin terlalu memaksanya. Calista adalah orang yang keras kepala, dan dia tahu bahwa cara terbaik untuk menangani situasi ini adalah dengan sedikit lebih sabar. Namun, pikirannya yang melangkah ke masa depan, khususnya tentang peran barunya sebagai suami dan ayah, membuatnya merasa tidak nyaman.

Dengan terpaksa, ia mengambil handphone dari genggaman Calista. "Istirahat, anak aku. Kasihan."

Calista mendongak, terkejut dan sedikit marah. "Kenapa diambil sih? Aku belum selesai!"

"Iya, tapi kamu harus tidur," jawab Kenneth, yang kini berusaha menahan senyumnya.

"Iya, iya," Calista pun mengalah. Ia segera membenarkan posisi tidurnya dan menyelimuti dirinya dengan selimut, meskipun perasaannya masih bergelora, antara ingin bermain game atau mengikuti saran suaminya.

Kenneth merebahkan dirinya di sofa, mengamati Calista yang masih tampak cemberut. Melihatnya seperti itu membuatnya bingung. "Kenapa di situ?" tanya Calista, mengerutkan dahi.

"Ya emang mau di mana lagi?" Kenneth bingung, tidak mengerti apa yang salah dengan pilihannya.

"Kasur aku besar, Ken. Kamu bisa tidur di samping aku," jawab Calista sambil menggelengkan kepala, heran dengan sikap Kenneth.

"Emang boleh?" Kenneth bertanya memastikan, meski di dalam hatinya, dia sudah sangat ingin mendekat ke Calista.

Calista tertawa keras. "Hahaha, ya boleh lah. Masa iya aku tega nyuruh kamu tidur di sana?" Ucapnya, dia merasa senang melihat Kenneth yang tampak ragu.

Dengan ragu, Kenneth menghampiri Calista dan merebahkan dirinya di sampingnya. Kamar yang sebelumnya terasa kosong kini dipenuhi kehangatan. Mereka berbaring berdekatan, dan Calista merasa nyaman dengan kehadiran Kenneth.

"Makasih udah mau bertanggung jawab dan nepatin janji kamu sebagai laki-laki," ujar Calista dengan nada manis.

"Sama-sama. Lagi pula, itu udah kewajiban aku," balas Kenneth dengan senyum yang tulus. Dalam hatinya, dia merasa senang dan bangga bisa menjadi bagian dari hidup Calista.

"Yaudah, aku ngantuk. Aku tidur duluan ya," Calista berkata sambil memejamkan matanya dan memunggungi Kenneth, mencari kenyamanan dalam posisi tidurnya.

Kenneth, meskipun sudah berada di samping Calista, merasa ada banyak hal yang ingin ia katakan. Matanya terus memandangi wajah Calista yang tenang dalam tidurnya. "Apa bisa aku jatuh cinta sama kamu?" tanyanya dalam hati, sambil merenungkan bagaimana perjalanan hidup mereka bisa sampai di titik ini. Dia tahu bahwa kehadiran anak di antara mereka akan membawa banyak perubahan, baik untuk dirinya maupun untuk Calista.

Sudah dua jam lebih Calista tertidur, sementara Kenneth tak bisa tidur sama sekali. Pikiran-pikirannya terfokus pada Calista yang sedang mengandung anaknya. Ia merasa campur aduk, antara bahagia dan cemas. Di satu sisi, dia senang akan kehadiran anak mereka, tetapi di sisi lain, dia juga memikirkan perasaan pacar Calista nanti ketika mengetahui bahwa Calista hamil karena dirinya.

Mata Kenneth semakin lama semakin menutup karena mulai mengantuk, tetapi pikirannya terus berputar. Bagaimana jika Randy, pacar Calista, datang dan meminta penjelasan? Kenneth tahu betul bagaimana hubungan Randy dan Calista, mereka sangat dekat. Kenneth merasa sedikit bersalah, mengingat betapa hancurnya hati Randy ketika mengetahui hal ini. Pikirannya berkecamuk antara rasa tanggung jawab dan kekhawatiran akan masa depan.

Seiring dengan berjalannya waktu, Kenneth pun merasakan kehangatan di samping Calista. Bau parfum yang dikenakan Calista membuatnya merasa nyaman. Akhirnya, setelah berjuang melawan rasa kantuk dan berbagai pikiran yang mengganggu, ia pun tertidur lelap. Momen itu adalah malam pengantin mereka, sebuah malam yang seharusnya penuh kebahagiaan, namun dipenuhi dengan kerumitan emosional yang harus mereka hadapi di kemudian hari.

Dalam tidurnya, Kenneth bermimpi tentang masa depan. Dia membayangkan hari-hari bahagia ketika mereka bisa menjadi keluarga yang utuh, merawat anak mereka bersama. Namun, di balik itu, dia juga terbangun dengan rasa cemas ketika memikirkan bagaimana mereka akan mengatasi semua masalah yang datang.

Sementara itu, Calista terbangun dari tidurnya. Dia merasa pusing dan sedikit mual. Ingatan tentang pernikahan dan situasi yang sedang dihadapi membuatnya merasa tertekan. “Kenapa aku harus mengalami semua ini?” pikirnya, berusaha menenangkan diri.

Ketika Calista melihat Kenneth yang tertidur di sampingnya, ia merasakan ketenangan yang aneh. Mungkin inilah jalan yang harus mereka tempuh. Ia merasakan kasih sayang yang tulus dari Kenneth, meskipun situasi mereka sangat rumit. Dia tahu bahwa ada banyak hal yang harus mereka bicarakan, terutama tentang anak yang akan datang dan apa artinya bagi hubungan mereka ke depan.

Setelah berusaha menenangkan pikirannya, Calista berusaha bangkit dari tempat tidur, tetapi merasa sedikit pusing. Ia menatap Kenneth yang terlihat tenang saat tidur. Dalam hati, ia berharap bahwa apa pun yang terjadi, mereka bisa menghadapi bersama.

Calista kemudian memutuskan untuk mengambil air untuk diminum. Saat ia berdiri, perutnya terasa mual kembali. Calista menyandarkan diri di dinding, mencoba menahan rasa tidak nyaman itu. Dia tahu bahwa ini adalah konsekuensi dari kehamilan, tetapi rasanya tidak mudah.

Ketika Calista kembali ke ranjang, ia memandang Kenneth yang masih tertidur. Sekali lagi, perasaan bersalah melanda dirinya. “Apakah aku sudah membuat keputusan yang benar?” tanyanya dalam hati, meragukan langkahnya sendiri.

Malam itu sepertinya tak akan berakhir, dengan perasaan campur aduk yang membayangi pikiran mereka. Calista dan Kenneth terbaring dalam keheningan, berdua dalam kesunyian, namun dengan banyak pertanyaan yang mengintai tentang masa depan yang penuh ketidakpastian.

1
Aisyah bianika
bagus
unknown
apalah nggantung terus, up sampai masalah selesai Thor hari ini
lala
ayo up lagi, suka banget sama Kenneth yang bertanggungjawab
Secca
ayo lanjut
habibulumam taqiuddin
begitu dunk
unknown
crazy upppp thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!