Ayesha hidup bagai di neraka karena tinggal bersama mertua dan kakak ipar yang slalu semena mena terhadapnya.
Bukan hanya itu saja, kekesalan Ayesha pun memuncak saat Rama memilih akan menikah lagi dan di dukung oleh keluarganya .
"Jika bercerai dari Rama, siapa yang mau menikahi janda miskin sepertimu!" -Ratna (Ibu Mertua)-
"Aku akan berlaku adil, Yesha." -Rama-
Ayesha memilih bercerai dari Rama dan memulai kehidupan baru, tidak ia sangka takdir membawanya bertemu kembali dengan mantan kekasihnya semasa sekolah dulu.
"Menikahlah denganku, Ay." -Kevin King Wiguna-
"Aku seorang janda, tidak pantas untukmu." -Ayesha-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Rama kembali ke apartement Tiara yang sudah ia perpanjang masa sewanya, Rama melihat apartement yang begitu berantakan dan melihat Tiara yang memakan camilannya sambil duduk selonjoran di atas sofa dengan menonton televisi di hadapannya.
"Ra, kenapa kamu tidak membersihkan apartement ini?" Tanya Rama.
"Malas, Ram. Bawaan baby." Jawab Tiara dengan cuek.
Rama hanya menghembuskan nafas kasarnya, lagi lagi ia teringat dengan Ayesha yang slalu saja membuat rumah menjadi bersih karena Rama sangat menyukai kebersihan.
Belum hilang rasa lelah, Rama menggulung lengan kemejanya dan membersihkan apartemen itu, sementara Tiara hanya duduk manis dan bersikap cuek saja.
Setelah satu jam membersihkan apartemen, Rama memasak mie instan karna Tiara tidak pernah mau memasak, demi menghemat karena insentifnya berkurang drastis, Rama memasak mie instan untuk makan malamnya.
"Ish jorok, bukannya mandi dulu." Kata Tiara.
"Aku sudah terlalu lapar, dan kamu tidak menyediakanku makanan." Kesal Rama.
Tiara tanpa bersalah memeluk leher Rama dari belakang, "Nanti aku service kamu sepuasnya." Godanya.
"Sudahlah, aku sedang malas." Kata Rama lalu berdiri melepaskan pelukan Tiara dan meninggalkannya. Rama memang benar benar lelah hari ini, selain bekerja dan mengejar target ketinggalannya, ia juga mencari Ayesha di saat berangkat dan pulang bekerja, Rama masih berharap jika Ayesha membatalkan gugatan cerainya yang sidangnya akan di gelar hanya tinggal beberapa hari lagi.
Rama mengguyur tubuhnya dengan shower air dingin sambil memejamkan matanya, "Aku tidak ingin bercerai, Yesha.. Kamu dimana, kembalilah." Lirihnya penuh sesal.
Rama merutuki dirinya sendiri, kenapa tidak dari dulu ia mengambil keputusan untuk pisah rumah dengan sang Ibu, mungkin jika Rama melakukan hal itu dari dulu, Ayesha tidak akan tertekan, sang Ibu juga tidak akan merampas uang pribadi Ayesha sehingga Ayesha bisa merawat diri dan tentu saja hal itu tidak akan membuat Rama berselingkuh jika Ayesha slalu saja tampil cantik di hadapannya.
Tangan Rama mengepal dan meninju tembok keramik kamar mandi, Rama benar benar menyesali perbuatannya di masa lalu.
**
Hari persidangan itupun tiba, ternyata Ayesha tidak menghadiri persidangan itu dan hanya di wakilkan oleh pengacaranya saja.
Tentu saja hal itu membuat Rama kecewa, pasalnya Rama sangat berharap bisa bertemu dengan Ayesha dan meminta maaf padanya, Rama pun tetap tidak ingin menceraikan Ayesha, namun Yoda mengancamnya. Jika Rama mengulur waktu jalannya persidangan, maka Yoda akan membeberkan bukti pernikahan Rama dengan Tiara dan tentu saja Ayesha dapat menuntutnya balik, belum lagi soal KDRT yang dilakukan oleh Ratna dan Mira sehingga membuat Ayesha kehilangan bayi di dalam kandungannya.
Rama pun memohon pada Yoda untuk dipertemukan dengan Ayesha, bahkan Rama mengajukan mediasi, namun pihak Ayesha tetap bersikukuh untuk bercerai. Rama pun tidak berkutik saat Yoda mendapatkan bukti bukti perselingkuhannya dengan Tiara meski dulu mereka melakukannya dengan rapih. Tidak sulit untuk anak buah Andrew mencari bukti bukti itu, namun sayang Ayesha enggan memperkarakannya karena ingin membalas dendam dengan caranya sendiri.
Dari dalam mobil yang berkacakan gelap, Ayesha menatap Rama dari jauh. Tampilan Rama sungguh berantakan, tubuh yang mengurus dan tidak terurus begitu terlihat di mata Ayesha. Jika dulu Ayesha begitu di butakan oleh cinta dan akan merasa kasihan dengan tampilan Rama seperti ini, kali ini tidak lagi, perasaan Ayesha untuk Rama benar benar sudah mati dan Ayesha tetap akan membalaskan dendamnya.
Ayesha meninggalkan halaman pengadilan, "Sudah sampai dimana perkembangannya?" Tanya Ayesha pada Egi yang kini menjadi bodyguard pribadi Ayesha.
"Ibu Ratna sudah masuk ke dalam perangkap, Nona."
Ayesha hanya diam, meski hati kecilnya tidak tega, namun luka di hatinya membuat Ayesha menjadi kejam seperti.
"Lakukan dengan cepat, terlalu enak untuk mereka jika tinggal terpisah. Mereka harus merasakan yang dulu aku rasakan." Kata Ayesha dengan nada dingin.
Ayesha merasa tidak terima karena Rama membawa Tiara pindah dari rumah neraka itu, sementara dulu Ayesha harus bertahan selama lima tahun merasakan hidup bagai di neraka, di hancurkan mentalnya oleh Ibu dan Kakak iparnya sendiri, Ayesha pun tidak mempunyai tempat mengadu, bahkan Rama juga tidak peka dengan keadaan dirinya dulu.
Ayesha mengusap air mata yang jatuh di pipinya, ia masih mengingat rasa sakit itu, perlakuan kasar mertuanya, perselingkuhan suaminya dan kehilangan bayi karna perbuatan Kakak iparnya slalu saja teringat di memorynya.
Ratna tengah berbelanja lauk matang di warung nasi untuk makan siangnya kembali, ia melewati ibu ibu komplek yang sedang bergosip.
"Bu Ratna mau kemana?" Tanya salah satu tetangganya.
"Mau beli makanan ke warung nasi." Jawabnya datar.
"Semenjak gak ada Ayesha, Ibu Ratna jajan terus ya, gak sayang apa sama uangnya? Istri ke dua Rama emang gak masakin kayak Ayesha ya?" Tanya tetangga yang lain.
"Uang saya kebanyakan, bingung mau dibeliin apaan, dari pada banyak bergosip, mending di beliin makanan biar kenyang." Sindir Bu Ratna.
Ratna pergi meninggalkan ibu ibu tukang gosip itu, dia akan datang ke acara kumpulan sosialita ala teman temannya di luar komplek, bahkan Ratna dengan sok mentraktir mereka di restoran mewah dengan harga jutaan untuk sekali makan.
Waktu berjalan, sudah satu bulan terlewati, ini waktunya Ratna menerima hasil depositonya sebesar dua puluh juta pertamanya. Ratna mencoba menghubungi Agam namun Ratna merasa heran karena sudah tiga hari ini ia tak lagi melihat story pesan Agam di ponselnya, bahkan saat Ratna menelponnya pun tidak dapat tersambung. Ratna mencoba tenang dengan menonton televisi, namu ia terkejut saat melihat sebuah berita yang memberitakan jika Agam terlibat penipuan dari satu kota ke kota lain. Jantung Ratna seakan mau copot, apa lagi ia mengingat jika sisa uangnya sudah hampir habis dan bulan depan jatuh tempo pembayaran cicilan rumahnya yang pertama.
"Bagaimana ini?" Ratna terlihat panik dan frustasi sendiri.
"Aku harus meminta bantuan teman teman sosialitaku, mereka pasti akan membantuku, aku sudah sering mentraktir mereka makanan mahal, pasti ada yang mau menolongku." Ratna mengambil ponselnya dan menghubungi salah satu temannya.
Ratna menceritakan masalahnya, namun tiba tiba saja temannya itu memutuskn telponnya sepihak membuat Ratna mendengus kesal. Lalu Ratna menelpon beberapa temannya yang lain dan tidak ada yang mau menganggkatnya, bahkan Ratna terkejut ia dikeluarkan dari grup chat sosialita oleh teman temannya dan mereka semua kompak memblokir nomer ponsel Ratna.
"Ada apa dengan mereka? Mengapa mereka seperti itu padaku?" Ratna begitu kesal dan semakin saja kesal ketika tidak ada yag mau menolongnya.
Ratna tidak bisa memberitahu Rama, ia akan dimarahi habis habisan oleh Rama, dan tidak mungkin Rama mau berurusan dengan Rentenir, dengan bank resmi saja Rama engga berurusan apa lagi dengan rentenir.
"Aku harus bagaimana?" Gumamnya putus asa.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Maaf ya telat Up, yang kasih Vote dan komentar cuma dikit, gak semangat akutuh 🥲
Tapi makasih untuk yang sudah berbaik hati kasih Vote dan ninggalin jejak komentar di Novelku, aku mau stop ini novel tapi mikirin kalian yang masih setia baca. 😘