Kehidupan rumah tangga Mika dan Tomi sangatlah romantis walaupun pernikahan mereka belum di karuniai anak. Namun di tahun ke tiga krikil-krikil kecil mulai berdatangan.
Suami yang selama ini di percaya, di sayangi dan di cintai ternyata menusuk mika dari belakang.
" Maafkan aku, aku khilaf "
Dunia mika seakan runtuh ketika mendengar kata maaf dari suaminya. Hati mika seakan di tusuk dengan ribuan pisau belati bahkan dadanya berdeguk lebih cepat dari sebelumnya.
Air mata yang selama ini tidak pernah membasahi wajah mika, kini luntur juga. Tidak hanya di khianati oleh sang suami tapi mika juga di khianati oleh sahabat yang selama ini selalu menampung curahan isi hati mika.
Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa di putar, kini mika hanya bisa menelan pahit kisah rumah tangganya.
Mampukah mika bertahan dan satu atap dengan sahabat yang kini telah menjadi madunya? Atau mika mundur mencari kebahagiaan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 INGIN MEMULAI BISNIS
Pagi ini mika memutuskan untuk pergi lagi keperusahaan sang kakak, mika ingin mulai belajar bisnis agar ia bisa mandiri. Mika sadar ternyata menjadi istri yang baik untuk suami itu tidak akan membuat suaminya bahagia apa lagi ternyata tomi semakin egois dan mementingkan dirinya sendiri.
" Kamu mau kemana sayang? " Tanya tomi yang baru keluar dari kamar mandi.
" Aku mau main ke perusahaan kak erik kak " Jawab Mika sambil tersenyum.
" Keperusahaan kak erik, ngapain? Di sini kan lagi ada ibu masa ia kamu tinggal " Keluh tomi
Mika membuang nafasnya pelan lalu melihat kearah suaminya " Selama ibu ada di sini apa ibu menganggap aku ada? tidak mas. Yang ada ibu selalu mengeluarkan kata-kata manisnya yang akan membuat hati aku hancur " Kata mika " Bagi ibu, aku adalah istri mandul yang tidak berguna untuk kamu " lanjut mika.
" Tapi kan ibu seperti itu juga ada alasannya, seharusnya kamu bisa memaklumi ibu dong "
" Memaklumi? Apa selama ini aku kurang memaklumi ibu mertuaku? sudahlah mas, lagian semenjak ibu di sini, ibu lebih suka main dengan agnes dari pada denganku. Padahal yang menjadi menantunya itu aku bukan agnes " Mika langsung mengambil tas lalu pergi.
Iya selama beberapa hari ini ibu mertuanya itu lebih sering dengan agnes dari pada dengan mika, sekali dua kali mungkin mika bisa memaklumi tapi jika sampai tiap hari apa mika harus masih memahami? Yang ada rasa nyeri di hati mika karena setiap apa yang mika lakukan akan selalu salah dan di banding-bandingkan dengan agnes.
Tomi mengusap wajahnya dengan kasar, ibu dan istrinya kini tidak bisa bersama padahal tomi sudah melakukan segala cara agar ibu dan istrinya bisa akur.
" Andai saja kamu bisa seperti agnes mungkin ibu juga akan menerima kamu " Lirih tomi.
Sesampainya di kantor mika langsung keruangan sang kakak " Selamat pagi kakak aku yang paling tampan " Ucap mika yang langsung duduk di sofa.
Erik melihat kedangan mika merasa ada yang aneh " Tumben sekali kamu kesini dek? Mana pagi-pagi lagi "
" Gak boleh ya? " Mika memanyunkan bibirnya.
" Bukan tidak boleh hanya heran saja " Balas erik.
" Heum.. Oh iya kak, kalo aku bikin bisnis seperti butik apa kakak mau menjadi orang yang pertaman menanam modal? " Tanya mika dengan kedua mata yang ia kedip-kedipkan.
" Ada apa lagi ini, sejak kapan kamu mau terjun ke bidang bisnis. Apa kamu sedang ada masalah dengan suami kamu? " Tanya erik dengan tatapan dingin.
" Aku dan suamiku baik-baik saja kak, hanya saja aku mulai jenuh diam di rumah. aku ingin mengembangkan bakat aku dalam fesyen " balas mika.
Tentu saja erik tidak akan mudah percaya kepada adiknya karena ia tau jika sedari awal menikah ia hanya ingin mengabdi kepada suaminya seorang, apa lagi sampai terjun ke dunia bisnis mana mau mika.
Tapi erik akan mencari tau sendiri karena kalo bertanya kepada mika pasti mika tidak akan mau jujur dan menyembunyikan apa yang sedang terjadi kepadanya.
Itulah mika, ia akan menyembunyikan permasalahan dalam hidupnya apa lagi soal tomi, sekali saja mika mengeluh soal tomi otomatis kedua orang tuanya akan langsung menyuruh mika untuk pulang dan erik tidak akan diam saja.
