Bagaimana rasanya jika kau mencintai saudara sepupumu sendiri? Jawabannya kenapa tidak! Jika sepupu mu itu adalah pria yang sangat tampan, baik, walaupun sifat dan sikapnya sangat dingin sedingin kutub Utara.
Itulah yang dialami seorang Baby Arbeto, gadis cantik berusia delapan belas tahun yang sangat mencintai Agam Mateo kakak sepupunya sendiri. Seorang pria yang terkenal sangat dingin, kaku, dan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun.
Tapi sayangnya Agam Mateo tidak merasakan hal yang sama, pria itu sejak dulu selalu menganggap Baby seperti adiknya sendiri. Dan mana mungkin seorang kakak mencintai adiknya.
"Mencintaimu adalah sebuah anugerah bagi ku." Baby Arbeto.
"Dicintaimu adalah sebuah musibah untuk ku." Agam Mateo.
Bagaimanakah perjalanan kisah cinta ke-duanya? Apakah pernikahan antar sepupu akan terjadi? Yuk ikuti kisah cinta mereka yang lucu dan menggemaskan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Tapi A..."
"Jo, antar Baby keluar!" Agam kembali menatap berkas yang ada di atas mejanya.
"A aku kan hanya membuat kesalahan yang tidak disengaja, kenapa kau marah-marah seperti itu? Lagi pula kau masih menggunakan boxer, jadi tidak kelihatan anu mu."
"Baby keluar!" Bentak Agam dengan tatapan tajamnya.
Membuat Baby ketakutan dan mau tidak mau melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja tersebut, dengan langkah kakinya yang terseret Baby berjalan kearah pintu lift dengan wajah yang ditekuk dan penuh rasa bersalah, karena lagi-lagi ia membuat sepupunya itu kesal dan marah padanya.
"Nona tunggu!" Jonathan berlari mengejar Baby lalu memberikan salep kepada gadis itu. "Ini untuk mengobati memar Anda." Jonathan menunjuk dagu dan lutut Baby.
"Apa ini dari Agam?" tanya Baby dengan senyum dibibirnya.
"Itu dariku Nona."
Senyum di bibir Baby menghilang saat mengetahui Jonathan justru lebih peduli padanya. "Terima kasih Jo." Baby masuk ke dalam lift dengan raut wajah penuh kekecewaan.
Sementara itu Jonathan yang sudah berada di dalam ruang kerja tuannya, segera memberitahu salep yang dititipkan kepadanya sudah diberikan pada Baby.
"Sekarang kau boleh keluar!" perintah Agam.
Setelah melihat asisten pribadinya keluar dari ruangan, Agam menghela napasnya dengan kasar sembari menutup kedua matanya. Ia teringat saat melihat memar merah di lutut dan dagu Baby karena terjatuh dengan keras di atas lantai, rasanya ingin sekali Agam mengobati luka-luka tersebut, namun ia tahan karena tidak ingin membuat gadis itu salah paham lagi dengan perhatian yang ia berikan.
Itu sebabnya Agam menyuruh Jonathan memberikan salep itu pada Baby, dan melarang asisten pribadinya itu untuk mengatakan salep itu darinya.
*
*
Baby yang sudah sampai di mansion utama langsung masuk ke dalam kamarnya, tanpa melihat kalau ada seseorang yang tengah duduk di ruang keluarga.
"A menyebalkan! Dasar kulkas enam belas pintu! Kenapa dia marah seperti itu? Aku kan sudah bilang tidak sengaja." Baby melempar boneka kesayangannya begitu saja.
"Aw..." Lea mengusap keningnya. "Kenapa bonekanya di buang? Kalau kau tidak mau untuk aku saja." Ia mengambil boneka berbentuk bebek yang ada di dekat kakinya. Tadi saat Lea duduk di ruang keluarga, ia melihat kedatangan Baby dan langsung mengikuti gadis itu masuk ke dalam kamarnya.
"Eh jangan!" Baby merebut kembali boneka kesayangannya, lalu memeluknya dengan sangat posesif.
"Itu pasti dari A?" tebak Lea.
Baby hanya diam tidak menjawab pertanyaan sepupunya, karena ia masih memikirkan kejadian yang menimpa Agam karena perbuatannya.
"Ya ampun, ini anak ditanya malah bengong." Lea menyentuh rahang Baby dengan gemas.
"Sakit kak," Baby mengusap dagunya yang terasa sakit.
"Hei, ini kenapa?" tanya Lea saat melihat memar di dagu sepupunya.
"Di cium lantai." Jawab Baby dengan lesu, lalu duduk di atas tempat tidur.
"Bagaimana bisa?" Lea menatap lutut Baby yang juga memar.
"Tentu saja bisa," Baby menceritakan semua kejadian yang dialaminya tadi pada Lea. Tapi bukannya mendapatkan kelegaan karena sudah menceritakan masalahnya, ia justru merasa kesal karena Lea menertawakannya. "Kak... "
"Oh my God, pasti lucu sekali melihat wajah tampan Agam yang datar dan dingin, memakai kembali celananya yang jatuh di depan para karyawannya." Lea terus tertawa sampai mengeluarkan air mata dari sudut matanya.
"Kak Lea aku marah nih," ketus Baby.
tapi sekarang, aku punya suami yang endut /Shhh/
lain kali suruh pake sabuk, Mom
sllu keren karya mom and sllu suka akan alur cerita nya..