Rehan merupakan putra bungsu dari pasangan pengusaha konglomerat perusahaan terkemuka baru saja pindah kekota Batam setelah selama dua tahun tak tinggal bersama orang tuanya karena permasalah dengan sang ayah.
tujuannya pindah adalah untuk mencari pengalaman dan membangun sebuah perusahaan yang akan di gunakan untuk balas dendam dengan sang ayah yang meremehkan nya hingga berujung kabur dari rumah. beruntung ibu nya yang baik memberikan perusahaan yang di ambang kebangkrutan. sebuah jalan telah tercipta. mampu kah Rehan membalaskan dendam kepada sang ayah.? seperti apa perjalanan nya.? simak cerita di bawah ini.!
cerita ini adalah fiksi maaf apabila ada kesamaan nama krakter atau tempat.
semua cerita ini hanya khayalan semata tanpa ada niat menyungung siapapun. maaf sebesar besarnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isam M.badrul hisyam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
"malam harinya setelah pulang Bella mengirim pesan kepada Rehan, namun sampai pagi pesan itu tak kunjung di balas. hal ini membuatnya merasa kebingungan, namun ia masih ingin menunggu pesan itu hingga sore hari, mungkin rehan sedang sibuk, gumamnya."
pada sore harinya, saat Bella sedang membersihkan halaman rumahnya, ponselnya tiba tiba berdering. Bella buru buru masuk kerumah melihat ponselnya. dia berpikir mungkin itu pesan dari rehan yang membalas pesannya.
tetapi setelah melihat ponselnya pesan yang masuk bukan dari rehan, yang membuatnya jadi kebingungan.
"mengapa sampai sekarang pesanku belum di balas. apa dia sangat sibuk.? tapi kan ini hari Minggu. Tidak mungkin dia kerja bukan. gumam Bella dalam hati."
entah kenapa hatinya merasa gelisah rehan tak kunjung membalas pesannya. sejak ketemu dua kali dengannya membuat Bella merasa nyaman, walupun masih ada rasa gugup saat berbicara dengannya,
ia pun akhirnya ke dapur untuk membantu ibunya memasak.
Sampai malam harinya saat habis Isyak pesan Bella sama sekali belum ada balasan dari rehan. dia sudah berulang kali menanyakan no rekening rehan. ia ingin segera mengganti uang Rehan karena merasa tak enak hati.
"apa aku telpon dia saja ya.?"
ada kemungkinan Chet ku tertimbun Chet orang lain bukan.? tapi bagaimana cara ngomongnya, aku ketemu dia aja kadang masih gugup, duh aku tak bisa berbicara dengan laki laki, gerutu Bella dalam hatinya.
"tiba tiba ponselnya berdering" yang membuyarkan lamunan Bella.
"kring, kring."
Bella segera melihat ponselnya, terlihat nama rehan di layar ponsel sedang menelponnya.
"astaga dia menelpon ku.?"
"bagaimana mungkin ini tiba tiba terjadi.?"
Bella meletakkan ponselnya di atas meja riasnya dan membiarkannya berdering beberapa saat. dia sangat gugup dan tak berani mengangkat telpon dari rehan.
"Tut."
suara panggilan tak terjawab berbunyi, Bella melihat layar ponselnya. hanya 1 panggilan saja.? Bella membuka Chet yang dia kirim ke rehan yang teryata tidak di baca sama sekali maupun centang biru. hal ini membuatnya merasa heran.
"tiba tiba suara ibunya memanggilnya."
"Bella."
"iya bu."
"ada temanmu yang datang mencari mu."
"teman.? siapa malam malam begini datang kerumah mencari ku.?"
Bella bangkit dari tempat duduk lalu keluar kamar ia berpapasan dengan adiknya yang bernama Vera.
"cie kakak." ujar Vera
"apaan cie cie."
"pacar kakak datang tuh ngapel."
"hah pacar.? ngomong apaan sih kamu orang kakak gak punya pacar." jawab Bella dengan kesal
Vera melewati Bella sambil membisikkan sesuatu, kakak kok punya pacar gak bilang bilang.?
hmmm.
"dah Kakak bilang, kakak gak punya pacar."
"trus yang di depan itu Siapa.?"
"mana kakak tau"
"awas aja kakak bohong"
Bella berjalan keruang tamu, ia terkejut melihat Rehan duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
hai, ujar rehan sambil berdiri dan ingin menanyakan sesuatu kepada Bella.
Rehan, kenapa kamu bisa kesini.? tanya Bella.
duduk lah dahulu masak kamu ngajak bicara sambil berdiri begini, balas Rehan.
Bella segera melanjutkan jalannya lalu duduk di sofa, lalu mengambil bantal dah di letakkan di atas pahanya.
"bagaimana kamu biasa tahu rumahku.?"
"kamu lucu sekali, masa kamu lupa aku pernah mengantar mu pulang."
"kamu masih ingat jalannya.?"
"riwayat di map kan ada jadi tidak usah susah payah mengingatnya bukan.?"
Bella hanya terdiam mendengar jawaban rehan itu.
"bagaimana kabarmu.? tanya Rehan
"Alhamdulillah baik, kamu sendiri.?
"bukankah kamu sudah melihat aku di sini,
jadi sudah pasti kamu tau jawabannya."
hmmmm, iya deh, jadi ngomong ngomong ada apa kamu datang kesini.?
hanya sekedar mampir saja.
"bohong, jarak rumahku dan rumahmu itu cukup jauh butuh waktu 2 jam untuk sampai ke rumahku, tidak mungkin kamu hanya sekedar mampir bukan.? pasti ada maksud lain."
"hahahaha, kamu memang pintar.
Rehan tertawa kecil, sementara Bella bersandar di sandaran sofa."
"jadi ada apa.?"
aku datang kesini untuk meminta maaf karena tak membalas pesan mu. dari kemarin aku sangat sibuk sekali, jadi tak sempat membuka ponselku. Jadi tadi sore aku baru melihat ponselku, dan melihat pesan mu.
jadi aku putuskan untuk datang kerumah mu meminta maaf, sekalian silahturahmi dengan keluarga mu.
up dable up dong thor
masa masih mikir mau ketemu sama siapa..
tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.