Selama ini tidak pernah Julia mempunyai prasangka buruk pada keluarga Tantenya, walaupun selama ini Julia tidak pernah diperlakukan dengan baik oleh keluarga Tantenya itu.
Gadis berusia dua puluh dua tahun yang belum pernah sekalipun dekat dengan seorang pria itu, di jual oleh Tantenya untuk melunasi hutangnya pada rentenir.
Julia yang malang, hanya bisa pasrah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian 29.
Kira-kira lima menit Julia menunggu, resepsionis tadi belum juga datang untuk memberitahukan apa yang dikatakan Lucas.
Harry sudah terlihat mulai bosan, anak kecil itu terlihat sudah berpindah-pindah tempat duduk di tempat tunggu tersebut.
"Dari dulu sampai sekarang, banyak sekali wanita tidak jelas yang mengejar-ngejar Tuan Lucas, cari alasan mau antar makan siang segala lagi!" sahut resepsionis tadi pada rekannya di meja resepsionis.
"Wanita tadi itu?" tanya temannya.
"Iya, pake bawa anak kecil segala lagi, mungkin mau bilang anak hasil cinta satu malam mereka beberapa tahun yang lalu, dia pikir aku bisa tertipu dengan caranya yang licik!"
"Jadi kamu usir mereka?"
"Tidak, aku suruh menunggu di tempat tunggu, tuh lihat sana!" ujar wanita itu seraya menaikkan dagunya menunjuk dimana Julia dan Harry menunggu.
Julia dan Harry tampak masih menunggu dengan bekal siang yang di bawanya.
"Apa kamu sudah beritahukan pada Tuan Lucas?"
"Tidak perlu di beritahukan, Tuan Lucas pernah berpesan, kalau ada wanita yang ingin mencarinya jangan di perbolehkan naik ke kantornya!" jawab resepsionis yang menahan Julia tadi.
Sementara Julia sudah mulai curiga dengan resepsionis tadi, karena sudah hampir sepuluh menit mereka menunggu, tidak ada konfirmasi dari resepsionis tadi.
Dengan kesal Julia menghampiri meja resepsionis.
"Bagaimana Nona? sudah dari tadi saya menunggu, apakah saya sudah bisa naik ke atas?" tanya Julia dengan nada kesal, dia merasa resepsionis itu sengaja membuat dia menunggu begitu lama.
"Maaf ya Nona, Tuan Lucas sedang rapat, dia tidak bisa di ganggu, sebaiknya anda pulang saja!" sahut resepsionis itu dengan nada ketus.
Julia menghela nafas, bukannya dari tadi resepsionis itu seharusnya menyampaikan padanya apa yang di katakan Lucas.
"Ya sudah kalau begitu, ini saya titip makan siangnya, tolong di sampaikan padanya, dia tadi berpesan kalau makan siangnya di antar ke kantor!"
Julia meletakkan bekal yang di bawanya ke atas meja resepsionis, setelah itu pergi membawa Harry keluar dari lobby gedung tersebut.
"Huh! dasar wanita gatal! Tuan Lucas pesan? tidak mungkin! dasar pembohong!" resepsionis itu mencibir memandang Julia yang melangkah keluar dari lobby gedung tersebut.
Mereka memandang bekal yang ada meja tersebut, lalu mereka saling pandang satu sama lain.
"Menurutmu, kira-kira wanita tadi ada maksud tertentu tidak dengan Ceo kita?" tanya resepsionis yang telah mengusir Julia itu.
"Iya, bisa jadi!" temannya mengangguk.
"Sepertinya makanan ini juga mencurigakan, jangan-jangan dia menaruh sesuatu di dalam makanan ini, bagaimana kalau kita buang saja?"
"Iya, benar! bisa jadi dia menaruh sesuatu pada makanan itu, agar Tuan Lucas tergila-gila padanya, kamu saja yang buang!"
"Baiklah, aku saja yang buang!" wanita itu mengangkat bekal yang di letakkan Julia tadi dari atas meja.
"Uh, berat sekali, jangan-jangan dia ingin makan siang bersama Tuan Lucas, untung aku pintar tahu niat busuknya!" wanita itu membawa bekal yang di bawa Julia menuju tong sampah yang tidak jauh dari lokasi meja resepsionis.
Wanita itu membuka penutup tong sampah, lalu memasukkan bekal tersebut dengan kasar ke dalam tong sampah.
Wanita itu tersenyum senang dengan penuh rasa percaya diri, setelah membuang bekal yang di bawa Julia tersebut.
Kemudian kembali lagi ke belakang meja resepsionis bergabung dengan temannya.
Mereka kemudian kembali siaga bekerja di belakang meja resepsionis.
Tiba-tiba mereka melihat Lucas keluar dari lift VIP dengan langkah yang begitu tergesa-gesa.
Tampak Lucas mengedarkan pandangannya ke sekitar lobby gedung tersebut, sepertinya mencari seseorang dengan wajah bingung, sepertinya yang di carinya tidak kelihatan.
Lucas kemudian berjalan ke meja resepsionis, dan spontan membuat ke dua wanita di belakang meja resepsionis tersebut membenarkan penampilan mereka.
"Apakah tadi ada seorang gadis membawa seorang anak kecil masuk ke dalam lobby mencari ku?" tanya Lucas kepada ke dua resepsionis tersebut.
"Eh!" ke dua wanita itu terkejut mendengar apa yang dipertanyakan Lucas kepada mereka.
Bukankah gadis bersama anak kecil sudah mereka usir barusan?
"Seorang gadis membawa seorang anak kecil, dan membawa sesuatu juga!" sahut Lucas memandang bergantian pegawainya tersebut.
Ke dua wanita itu tidak bisa menjawab Lucas, mereka membeku di tempatnya dengan lutut gemetar.
Mereka telah melakukan kesalahan.
Bersambung......
cerita ini bagus bangt...