NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Pembantu

Terpaksa Menikah Dengan Pembantu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kisah cinta ini bikin baper! / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Nikah Kontrak
Popularitas:140.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mommy_Ar

Jangan lupa Follow IG mommy ya sayang 😘
@Mommy_Ar29 😘🤗



Rehan Arya Pranata seorang pengusaha muda dan sukses yang memiliki paras tampan dan menawan namun terkesan angkuh dan dingin. Dia harus menanggung malu saat di hari pernikahanya ia mendapati sang kekasih malah tengah bercumbu mesra dengan sahabatnya.

Jenar gadis cantik nan periang, namun harus menjalani hari-hari yang begitu berat setelah kematian sang ayah, Jenar harus bertahan meski ia selalu di siksa dan dijadikan pembantu oleh sang ibu tiri dan kedua saudaranya.

Demi melarikan diri dari pengejarnya, Jenar masuk ke sebuah rumah besar dan menjadi pembantu tuan tampan.

Apa yang menantinya? Akankah kehidupan menyedihkannya berakhir atau cinta majikannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mas Bian

Jenar terbangun pukul 3 dini hari, karena itu sudah menjadi kebiasaanya dulu waktu di rumahnya sendiri, Jenar keluar kamar lalu mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajud, hanya dengan itu ia bisa mendoakan kedua orang tuanya dengan khusyu' karena saat sholat sholat wajib biasanya dia akan terburu buru karena banyak pekerjaan, sedangkan kalau sholat tahajud ia bisa lebih memiliki banyak waktu,

Setelah selesai Sholat dan mendoakan kedua orang tuanya Jenar melanjutkan dengan mengaji sambil menunggu adzan Subuh,

Selesai sholat subuh Jenar baru keluar kamar dan memulai pekerjaanya.

Jenar mulai membersihkan seluruh ruangan lantai satu, kecuali kamar, kata mbok Ni kamar nanti aja saat semua orang sudah keluar dan mulai aktifitas masing masing,

Sekitar pkl.7 pekerjaan Jenar telah selesai ia pun memutuskan untuk membantu mbok Ni membuat sarapan,

"Ada yang Jenar bisa bantu gak mbok?" tanya Jenar,

"Pekerjaan kamu udah selesai?"

"Sudah mbok, mbok bisa memeriksanya, nanti kalau sekiranya ada yang kurang bersih mbok bisa tegur Jenar ya."

"Wah cepat juga ya kerja kamu,"

"Jenar udah terbiasa mengurus rumah mbok,"

"Oh bagus lah,"

"Mbok masak apa?"

"Nasi goreng, sama goreng udang tepung buat den aiden,"

"Den Aiden kelas berapa mbok?"

"Kelas dua SD,"

Jenar membantu mbok Ni masak sambil bercengkerama tentang aktifitas apa saja yang harus ia lakukan dan seputaran keluarga bos nya.

Usai membantu mbok ni, sekitar pkl. 8 semua penghuni rumah sudah berkumpul di meja makan, Jenar membantu mbok Ni menata makanan di meja makan lalu segera pergi karena masih canggung dan malu lantaran ia penghuni baru disana,

Jenar memutuskan untuk menyiram tanaman di halaman samping sambil melihat keindahan taman tersebut,

"mbok itu siapa?" tanya Fabian,

"Dia Pengganti Ningsih." jawab Tamara mewakili mbok Ni

"Woaahh akhirnya ada yang bening juga di rumah ini," ucap Fabian sambil terkekeh,

"Kamu ini, awas macem macem, dia masih kecil." ujar Tamara memperingatkan, karena Tamara tau anak bungsunya ini terkenal playboy di kampusnya. jangankan pembantu Kucing di bedakin juga pasti bakal di embat sama anak bungsunya ini,

Tamara dan Adi tidak pernah membeda bedakan status, hanya saja dia sangat menjunjung tinggi Sopan santun, darimana pun asalnya asal orang itu Sopan pasti dia tidak akan mempermasalahkanya, toh untuk apa ia pilah pilih kan semua sama saja di hadapan Tuhan.

"Emang umurnya berapa ma?" kini gantian Dimas yang bertanya.

"Belum genap 18 tahun," jawab Tamara santai membuat Dimas dan Fabian terkejut.

"Hah." pekik Dimas dan Fabian bersamaan.

"Woaahh masih kemarin sore dong mah, dan dia udah bekerja?" ujar Fabian kagum.

"Bukan kemaren sore tapi kemaren siang dia datangnya." jawab Adi, keluarga Adi dan Tamara memang humoris dan ramah KECUALI anak kedua mereka, entah bibit nyasar darimana sikap dan sifatnya sangat bertolak belakang sekali dengan kedua saudaranya, atau mungkin dulu Tamara salah ngidam sewaktu hamil Arya, Arya sangat irit berbicara dan berinteraksi dengan orang, apalagi orang baru,

"Delapan belas tahun, berarti dia bisa adek nya Bian, fix akhirnya Bian punya adek perempuan." ucap Fabian senang, Yah di keluarga ini semuanya laki laki bahkan cucu pun laki laki, dan kedatangan Jenar pasti akan sangat berpengaruh besar terhadap keluarga ini, Memang sedari dulu Tamara dan Adi sangat menginginkan anak perempuan namun apa daya bila Tuhan hanya memberikanya Tiga anak laki laki semua dan cucu pun juga Laki laki.

Makanya sejak kemarin Tamara dan Adi melihat kedatangan Jenar dan cara Jenar memperkenalkan dirinya yang sopan dan polos itu membuat Adi dan Tamara senang, karena kedatangan anak perempuan kerumah ini,

"Dia hanya pembantu disini, jangan macem macem." ucap Arya dingin dan datar.

"Apaan sih bang," ujar Bian kesal.

"Arya sudah selesai, Arya berangkat dulu, Assalamualaikum." ucapnya lagi dengan wajah datar lalu pergi meninggalkan meja makan dan berangkat kerja.

"Walaikumsalam," ucap semuanya bersamaan,

"Dulu mama ngidam apaan sih waktu hamil bang Arya." tanya Bian.

"Entah mama juga gak tau kenapa abang kamu yang satu itu bisa sedingin es begitu, sangat berbeda dengan kalian." jawab Tamara.

"Tapi om Arya yang paling ganteng bila di bandingkan Om bian dan papi." ucap Aiden yang sedari tadi diam kini ikut berbicara.

"Yaaa, anak kemaren sore kayaknya mata kamu minus deh, jelas jelas Uncle bian yang paling ganteng disini."Ucap Bian tak terima,

"Uncle anak terakhir jadi hanya sisaan saja," ucap Aiden membuat semua tersedak, "Papi yang harusnya paling ganteng karena papi anak pertama jadi bahan bahanya masih baru semua, tapi entah kenapa kok malah Om Arya yang paling ganteng, dan buat Uncle Bian, ganteng emang tapi masih kalah pesona nya sama om Arya." sambung Aiden membuat semuanya melongo tak percaya.

"Astaga," gumam Bian sambil geleng geleng kepala, "Dulu emak lo ngidam apaan sih bocahhh." Bian begitu geram dengan keponakanya ini, mereka emang dekat, tapi dekatnya karena sering berantem,

Aiden sangat mengidolakan sosok "Om Arya" karena irit bicara dan itu membuat semua wanita semakin penasaran olehnya, makanya sejak sekolah Aiden menjadi irit bicara karena ingin seperti om Arya.

"Kayaknya dulu Mami ngidam nya sama kaya waktu eyang ngidam om Arya, makanya anaknya bisa seganteng Aiden." ucap Aiden santai,

"Bang, anak lo bener bener yak." geram Bian ingin mencekik aiden.

"Benar benar ganteng memang." ucap Aiden dengan percaya diri, membuat semua tertawa kecuali Fabian karena dia yang selalu kalah bila berdebat dengan bocah kelas dua SD itu.

.

Arya melangkahkan kakinya keluar rumah dan akan hendak masuk kedalam mobil, namun saat ia membuka pintu mobil ia melihat ke arah samping rumahnya dan melihat Jenar yang sedang menyiram bunga sambil bernyanyi, Arya hanya diam lalu segera naik mobil dan pergi ke kantor nya.

"Dorrr." pekik Bian saat melihat Jenar asik bernyanyi sambil menyiram tanaman.

"Astagfirullah aldzim," ucap Jenar seraya mengelus dadanya karena terkejut.

"Hahahaha lo lucu banget sih, oh ya kenalin nama gue Fabian." ucap Bian sambil mengulurkan tanganya dan di sambung dengan senang hati oleh Jenar, karena ternyata majikannya tidak sejahat yang di sinetron sinetron yang ia tonton.

"Saya Jenar den." ucap Jenar.

"Eits jangan panggil Den, udah kaya mbok Ni aja." ucap Bian sambil terkekeh.

"Terus saya mesti manggil apa?" tanya Jenar bingung,

*Hemm gimana kalau mas aja, kan umur lo dibawah gue." kata Bian,

"Oh boleh deh,, Mas Fabian." ucap Jenar sambil manggut manggut,

"Mas Bian aja." kata Bian,

"Ah iya mas Bian." ujar Jenar sambil tersenyum,

"Manis nya," ucap Bian tanpa sadar terpesona oleh senyum Jenar yang begitu manis.

"Hah, maksud mas Bian?" tanya Jenar bingung,

"aah enggak, gapapa, ya udah gue mau ngampus dulu, bye bye Jenar, semoga lo betah disini." ucap Bian menepuk bahu Jenar lalu pergi,

Jenar hanya tersenyum melihat kepergian Bian lalu segera melanjutkan peekerjaanya lagi...

******Senyum itu Murah juga Ibadah***

Bye bye*******

1
neng ade
alhamdulillah Jenar udah dapat pekerjaan meskipun cuma sebagai pembantu tapi itu lebih baik dari pada di temukan sm anak buah nya juragan Sadi
Fadillah Ahmad
Nah,d8 sini aku bingung,tapi ayahnya sudah meninggal kan ya? tapi kok jenar bisa pamitan pada sang ayah? gimana sih ini? apa ibu tiri Jenar menikah lagi? Aduh,bingung nih. Mau baca tapi bingung karna Jenar pamit pada ayahnya kandungnya yang sudah meninggal,atau ayah tirinya sih? Duh bingung.
neng ade
semoga Jenar bisa selamat dari kejaran anak buah nya juragan tua itu
neng ade
syukurlah jika miss Rere mau membantu Jenar
Heny
Thor.....oh.....Thor jng bilang jenar meniggal gk lucu
Heny
Lha dimas suka2 chaca dong kok situ yg sewot apa hubungan nya sm lho......cemburu y
Heny
Dimas terlalu bucin
Heny
Baik nya chaca sm fahmi aja thor
Heny
Novel nya bagus bagus banget thor alur nya asyik
Heny
Arlan gk ada takutnya sm si bos ntar keluar taring nya.....heee
Heny
Chaca sdh dpt lampu hijau cptan dimas jng tunggu lama
Heny
Bearti jenar anak angkat y thor
Sondry Kaday
Buruk
Heny
Sdh ketebak thor smg berjodoh
Heny
Klau dimas jadian sm caca jd ngumpul bareng terus nayla sm siap....
Ardana Asyahri
lanjuutt
Heny
Rasain emang enak
Heny
Siapa om2 itu hanya thor yg tau
Heny
Siapa yg anak setan arya... kwkwwk
Heny
Sekretaris nya arya mau menggoda yg ada dicaci maki kwkwkw
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!