NovelToon NovelToon
Bukan Gadis Biasa

Bukan Gadis Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga
Popularitas:23.6k
Nilai: 5
Nama Author: emmarisma

Leona Subroto tinggal di sebuah perkampungan kumuh, Dia dikenal sebagai bu guru yang baik hati. Orang-orang di sekelilingnya tidak ada yang tahu siapa dia. Sampai suatu hari pertemuannya dengan pria kaya bernama Abizar membuat semua tabir hidup Leona terungkap. Bagaimana kehidupan Leona ke depannya? Simak Selengkapnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Dipukul Lagi

Tanpa berpikir panjang, Abizar meghampiri meja Leona dan lalu menarik pergelangan tangan Leona. Leona yang sedang asyik berbicara dengan sepupunya langsung terkejut dengan gerakan tiba-tiba ini. Ia tak bisa menjaga keseimbangannya, sehingga gadis itu jatuh ke dalam dekapan Abizar.

"Hei jangan kasar!" Laki-laki yang merupakan sepupu Leona itu langsung tidak terima karena Leona diperlakukan begitu kasar.

Leona lagi-lagi linglung. Dia tidak tahu kenapa Abizar berubah-ubah sikap. Namun, saat dia mendengar suara Gio, Leona segera mendorong Abizar. Leona menatap Abizar dengan tatapan marah.

"Tolong jelaskan maksud anda ini, Tuan Abizar! Kenapa anda selalu mengganggu saya?" Leona mendongak sembari terus menatap mata Abizar.

Belum sempat Abizar menjawab, sebuah bogeman terlebih dulu mencapai pipi kanan Abizar. Leona memekik kaget, sementara Abizar yang tidak siap dengan serangan itu, langsung menabrak meja Leona, hingga minuman Leona yang ada di atas meja tumpah.

"Lo lagi. Lo lagi." Suara Napoleon terdengar sarkas dan penuh dengan amarah. Gio menggaruk tengkuknya bingung. Tadinya dia sedang ikut Napoleon untuk menemui klien di sekitaran kafe ini, tapi siapa sangka dia melihat Leona duduk seorang diri dan lalu ia memberitahu Napoleon. Jadi mereka berinisiatif untuk mengajak Leona bergabung. Dia terlebih dulu menghampiri Leona, karena Napoleon sedang mencari tempat untuk parkir mobilnya. Akan tetapi, dia tidak melihat Abizar sebelumnya jadi dia juga tidak mengantisipasi kejadian ini.

Napoleon menarik Leona ke belakang tubuhnya. Sekarang mereka menjadi tontonan karena ini sudah memasuki waktu makan siang.

"Bang, udah, Bang. Malu." Leona buru-buru menarik lengan jas Napoleon dan melihat sekeliling. Matanya berhenti bergerak tepat ke arah Abizar. Saat netra keduanya bertemu, Leona memberi isyarat dengan gelengan kepala.

Sementara itu di luar Kafe, Keynan dan Lisa menatap tragedi itu dengan wajah cengo. Kedua orang itu lah yang memiliki ide untuk mempertemukan mereka dengan skenario yang diketahui Abizar, tetapi siapa sangka, masalahnya justru menjadi seperti ini.

"Gimana ini, Kak?"

"Kamu, sih," ujar Keynan kesal.

"Kok aku? Kakak sendiri udah setuju, ya, sama ideku."

"Sudah, sekarang gimana ini? Kita ke sana samperin mereka ga?"

"Ya, iya lah, tapi kakak duluan aja yang turun bantuin temen kakak. Aku ngeri soalnya liat bang Leon."

"Huh, dasar kamu."

Keynan akhirnya segera turun dari mobil mau tak mau. Dia segera masuk ke kafe dan menghampiri Abizar.

"Abi, ada apa ini?" Keynan bersikap biasa saja, Dia memiliki status sosial yang hampir setara dengan keluarga Subroto, jadi dia tidak takut sama sekali dengan keturunan mereka yang bar bar. Kecuali jika mereka keroyokan seperti waktu dulu. Jelas Keynan kalah.

Abizar menegakkan tubuhnya dan menggelengkan kepalanya. Dia merapikan jasnya yang sedikit berantakan.

"Ga ada apa-apa. Cuma salah paham aja."

"Cih, salah paham katanya," ujar Napoleon berdecih. "Ini peringatan terakhir buat kamu. Jangan ganggu adikku."

Keynan yang mendengar gertakan Napoleon seketika tertawa. Gio mengusap wajahnya kasar, sedangkan Napoleon semakin memancarkan aura membunuh.

Dalam keluarga Subroto, Napoleon terkenal memiliki temperamen yang meledak ledak. Namun, kini Keynan menatap pria itu remeh.

"Kata-kata ini sepertinya tidak asing," ucap Keynan. Dia tampak berpikir sebelum menjentikkan jarinya, "A ... ha, Aku baru ingat. Sepertinya dulu aku juga pernah mendapat ancaman yang sama. Hanya saja bedanya dulu keroyokan, kan?"

Lisa yang baru saja membuka pintu Kafe seketika terhenti mendengar ucapan kakaknya. Di belakang Lisa ada seorang petugas keamanan dan seorang karyawan laki-laki.

"Maaf, Kak, bisa minggir dulu."

Lisa menggeser tubuhnya dan benar saja, petugas keamanan tadi buru-buru menghampiri Leona, Abizar dan yang lainnya. Mereka semua langsung digiring ke ruangan lain untuk bicara dan agar tidak mengganggu kenyamanan pengunjung lain.

Lisa pun akhirnya mengikuti mereka masuk ke ruangan itu. Dia segera mendekati Leona dan pura-pura bertanya. "Leona, ada apa ini?" Leona menggeleng dengan lesu.

Lisa duduk di samping Leona, Sedangkan para pria enggan untuk duduk. Mereka sudah seperti bodyguard tuan putri.

"Maaf, Pak. ini hanya salah paham," ucap Leona, mengusap dahinya. Dia jadi pusing setelah kejadian ini. Dia melirik Lisa dan memikirkan sesuatu. Lisa menoleh saat merasa dipandangi. Gadis itu tiba-tiba memiliki firasat jika Leona sudah mengetahui rencananya.

Leona sama sekali tidak mendengarkan percakapan antara Abang keduanya dan juga Abizar serta yang lainnya. Pikirannya saat ini hanya tertuju pada satu hal, pertemuannya dengan Abizar pasti sudah dirancang oleh kakak beradik ini. Leona pun akhirnya mendengus kesal melihat wajah Lisa yang cemas.

Dari gelagat Lisa saja, Leona sudah bisa menebak semuanya. Gadis itu kemudian melirik Abizar. Dia pikir Abizar juga mungkin korban dari keisengan kedua orang itu. Tidak tahu saja dia, jika Abizar juga terlibat skema ini, hanya saja, mungkin mereka tidak mengira hasil akhirnya akan seperti ini.

Mereka akhirnya memutuskan untuk damai, meski awalnya Napoleon menolak melepaskan Abizar, tetapi karena Keynan mengancam akan menempuh jalur hukum, Napoleon akhirnya melepas pria itu dengan enggan.

"Leon, ayo pulang bareng abang," kata Napoleon.

"Leona akan pulang sendiri, Bang. Hari ini aku udah ijin mama mau hangout sama Lisa. Mama kasih ijin, kok."

"Abang yang ga ijinin. Bisa bahaya kamu. B*jingan itu teman kakaknya, kan?"

"Abang, Abi punya nama, jangan panggil dia begitu," ujar Leona kesal. Dia sudah cukup malu dengan masalah hari ini. "Kalau abang kaya gini terus, mending aku ikut nenek Welas aja."

Napoleon melotot, "Kamu udah berani ngancem abang?"

Lisa menepuk bahu Leona. "Sudah, Leon, kamu pulang saja. Aku sama kak Keynan mau anter Abizar pulang." Setelah itu Lisa dan juga Keynan berjalan beriringan dengan Abizar.

Sementara itu, Leona menggigit bibir bawahnya dengan resah. Sampai kemudian dia memutuskan untuk tetap ikut dengan mereka.

"Aku ikut kalian," kata Leona setengah berteriak. Dia lalu menoleh ke arah Napoleon dan Gio sebelum melanjutkan perkataannya, "Setidaknya salah satu dari kami harus bertanggungjawab."

Setelah itu Leona ikut keluar. Napoleon hendak menyusulnya, tapi sebelum itu, Gio berhasil menahan tubuh pria itu.

"Jangan gegabah. Semakin kamu kaya gini, semakin Leona akan membenci kita."

"Maksud kamu apa?"

"Kamu ga lihat dia? Leona sudah menunjukkan perlawanan terang-terangan. Itu artinya dia mulai merasa terganggu dengan sikap kita."

Gio memperhatikan Leona yang sedang bicara dengan Lisa dan yang lainnya. Sedangkan Napoleon mendengus kesal.

Di luar Lisa mengajak Leona bareng satu mobil dengan mereka, tetapi gadis itu menolaknya.

"Di rumah sakit mana? Aku susul kalian pake motor aja."

Abizar melirik motor besar di sebelah Leona. "Begini saja, aku akan berboncengan denganmu. Biar mereka naik mobil. Naik motor lebih efisien, kan?"

Leona mengangkat wajahnya. Karena perbedaan tinggi, dia perlu sedikit mendongak untuk menatap Abizar.

Leona bisa melihat senyum di sudut bibir pria itu. Gadis itu menghela napas berat. "Apa kau masih ingin dipukul lagi?" tanya Leona, menunjukkan kepalan tangannya.

1
Abil Dafiza
hduh pasti ema nya c abidzar...
nyaks 💜
waduh manusiakah??
Noey Aprilia
Haduuuhh....
Spa pula yg dtng tu???
yg pnya mbil aja sntai aja,ni mlah ngjak ribut....mnta d hjar kya'nya....
Danny Muliawati
keren cerita nya
nyaks 💜
kasian kali kau Abi 🤣🤣
Dewi kunti
teruslah berjuang
Noey Aprilia
Tiap ktmu,pst kna bogem....nsibmu y abi...berat lh prjuangnmu....
Ainisha_Shanti
kuatkan mental mu abu jika nak masuk dalam keluarga subroto
Ainisha_Shanti
pasti abang nya lisa
Dewi kunti
yuk maju lg Bi,bisa kok
jaran goyang
һᥲȷᥲr gᥲskᥒ ᑲg... ᑲᥒ𝗍іg kᥒ...🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣ᥒᥱ᥊𝗍
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
jaran goyang
ȷძ᥆һ kᥙ
jaran goyang
rskᥒ 𝗍ᥙ
sella surya amanda
lanjut kak
Noey Aprilia
Hjar aja smp bbak belur,trs leona bkln mkin sbl sm km y abi....
sunshine wings
Betul nek.. 👍👍👍👍👍
🥰🥰🥰🥰🥰
nyaks 💜
aku padamu Nek 🫰😘😅
Noey Aprilia
Tuuhhh.....
udh d ksih tau y.....jgn smp leona kbur lg krna trllu trkekang....lgian mau smp kpn cba????msa msti jmblo trs...
Dewi kunti
Leona stres karena keluarga🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!