NovelToon NovelToon
Just You

Just You

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Pertemuan tanpa sengaja menjadi bibit cinta tumbuh dibumbui oleh perjalanan karakter yang penuh rintangan serta persahabatan antar karakter yang membuat kisah mereka lebih berwarna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

1

Karya seni adalah sebuah penyaluran emosi yang mungkin sangat efektif untuk sebagian orang, itu juga dengan seorang gadis yang sedang mengerjakan karya seninya sendiri dengan menyalurkan emosinya.

"Kamu lagi bikin lanjutin komik yang kemaren shan?" Teman Shani sedang melihat hasil kerja Shani

"Iya kak ini sebentar lagi jadi" Shani mengerjakan kembali hasil karyanya

Iya gadis itu bernama Shani Indira Natio dia adalah komikus walaupun bisa dibilang amatir namun kelihaian menggambarnya tidak bisa diragukan lagi banyak yang mengagumi hasil karyanya namun ada satu kelemahan dalam komik yang dia buat.

"Coba aku liat" Temannya melihat Shani sedang menggambar di komputernya.

"Kamu kok kayak bikin ngga bercerita sih shan?" Tanya teman Shani

"Maksudnya kak?" Shani yang bingung dengan maksud temannya

"Aku sih kagum sama gambarnya kamu tapi kayak ngga bercerita gitu, nanti direktur marah kalo kamu kayak gini terus" teman Shani menegur

"Iya kak maaf nanti aku revisi lagi" Shani menundukkan kepalanya

"Tapi nanti dulu kamu selesaikan dulu ini nanti liat reaksinya" teman Shani tadi kembali ke meja kerjanya

"Iya kak aku selesaikan dulu" Shani kembali mengerjakan komiknya

*

"Kamu gimana sih yon memperkerjakan orang yang ngga bisa bikin cerita, kalo gini sih mending kita pekerjakan yang gambarnya biasa aja tapi ada ceritanya" direktur menegur Yona teman Shani tadi

"Iya pak maaf nanti saya beritahu komikusnya" Yona menundukkan kepalanya

"Iya ya tolong direvisi kalo ngga terpaksa dia harus keluar" direktur menyuruh Yona

"Baik pak nanti saya beritahu orangnya, kalo begitu saya permisi"

"Iya" ucap direktur dan Yona keluar dari ruang direktur dan menuju ke meja Shani.

Yona berjalan menuju Shani dan langsung menegurnya.

Viviyona atau biasa dipanggil Yona adalah teman sekaligus supervisor Shani di kantornya mereka sudah kenal dari kuliah namun dia satu kantor karena Yona memberitahu Shani tentang lowongan komikus baru di kantor dan hingga sekarang mereka masih berteman.

"Kan bener kata aku harus direvisi, kamu revisi ya kalo ngga kamu diancam keluar"Yona meletakkan dokumen yang Shani siapkan

"Iya kak maaf" Shani menundukkan kepalanya

"Coba kamu keluar dulu deh jalan-jalan atau kemana gitu biar kamu dapet inspirasi" saran Yona

"Iya kak nanti habis pulang ini" Shani menganggukkan kepalanya

"Udah sekarang aja, sekalian kamu revisi kan bisa" Yona tidak ingin Shani menunda-nunda

"Iya kak kalo gitu aku keluar dulu ya" Shani segera mengambil tasnya dan bergegas pergi

"Iya shan semoga dapet inspirasi yang menarik" Ucap yona dan dianggukkan oleh Shani, kemudian Shani keluar dari kantornya dan mulai berkeliling disekitar kantornya. Di bagian taman kantor ada seekor anjing yang sepertinya kehilangan pemiliknya, kemudian Shani berjalan menuju anjing tersebut.

"Hai kamu tersesat yah" Shani melihat ada kalung yang terpakai di leher anjing itu.

"Arnold, nama yang bagus" batin Shani

"Pemiliknya kamu dimana Arnold?" Ucap Shani sambil mengelus kepala Arnold

Tiba-tiba anjing itu mulai berjalan dan itu membuat Shani kaget, dia langsung menarik tali yang mengikat di leher anjing itu namun sayang tenaga Shani kalah dengan Arnold jadi dia terbawa oleh Arnold.

*

Arnold berjalan cukup jauh yang membuat Shani cukup kelelahan, dan akhirnya Arnold berhenti di sebuah dermaga dan disitu juga ada seseorang yang sedang memandangi pemandangan danau disana.

Arnold mendekati pria itu dan Shani berpikir mungkin dia pemilik dari anjing itu.

"Iya anjingnya?" Tanya Shani

"Iya betul" jawab pria itu

"Gantengnya" batin Shani

"Kamu lagi liat apa?" Pria itu menegur Shani karena melamun

"Gpp saya tidak melihat apa-apa, kalo begitu saya permisi" Shani tersadar dari lamunannya

"Tunggu" ucap Pria itu sambil berjalan mendekat hingga persis di depan wajah Shani.

"Makasih" bisik pria itu

"Iya sama-sama" Shani yang gugup menjawabnya

Tanpa disadari pria itu, Arnold berlari mengejar kupu-kupu yang tadinya hinggap di hidungnya. Pria itu hilang keseimbangan dan terjatuh di hadapan Shani sampai tubuhnya menindih Shani dan juga tanpa sengaja bibir mereka bertemu. Setelah beberapa detik mereka tersadar dari apa yang terjadi, kemudian pria itu langsung berdiri dan membenahi diri.

"Maaf saya tidak sengaja"

"Iya gpp" ucap Shani yang juga ikut berdiri membenahi dirinya

"Iya gpp, tapi bolehkah saya meminta nomer telpon anda?" Tanya Shani yang teringat dengan inspirasinya

Tiba-tiba handphone Shani berdering dan kemudian Shani mengangkatnya.

"Halo Shan, kamu ke kantor lagi bisa?"

"Bisa aku kesana sekarang"

"Ok ditunggu"

Shani menutup telponnya.

"Mohon maaf mas saya harus buru-buru, masnya bisa nunggu sebentar saya balik lagi kesini gpp?"

Pria itu menganggukkan kepalanya dan kemudian Shani langsung pergi meninggalkan pria itu di dermaga sambil bermain dengan anjingnya.

Waktu berjalan dan sudah menunjukkan malam hari, Shani teringat dengan pria yang tadi dia temui kemudian Shani langsung menuju dermaga.

Setelah sampai disana Shani tidak menemukan pria yang tadi dia temui dan Shani memutuskan untuk pulang karena dia ada janji dengan temannya untuk makan bersama.

*

Di kantor, pria itu masuk ke dalam ruangannya sehabis rapat kemudian duduk sambil memainkan sebuah kotak seperti permainan rubik namun itu menggunakan aspek arsitektur untuk menyelesaikannya.

Disela-sela menyelesaikan permainannya, temannya dari pria itu masuk dan menghampiri pria itu.

"Ehh Vin Lo disuruh sama kakek tuh, katanya ada kenalan" teman pria itu duduk di sofa dekat meja kerjanya

"Apalagi sih itu kakek gw ngga suka kayak gitu" pria itu frustasi dengan kelakuan kakeknya

"Makanya lo cari dong, Lo udah umur segini masih jomblo aja terus muka Lo itu bikin ngeselin banget" ejek temannya

"Ya memang dari pabriknya begini" pria itu membenarkan

"Iya ya terserah lo"

"Tapi gw udah ada satu cewek" ucap pria itu mengingat kejadian tadi pagi

"Sape? Tumben lo kenalan sama cewek" temannya yang penasaran

"Tadi pagi gw ketemu di dermaga" lanjut pria itu

"Ohhh gimana orangnya?" Tanya temannya yang tambah penasaran

"Rada oon tapi cantik" pria itu mendeskripsikan Shani

"Lo ye semua orang aja dibilang bodoh padahal Lo yang susah, tapi tumben lo bilang cantik biasanya lo bilang biasa aja sama cewe" temannya heran dengan pria itu

"Iya beda aja sama yang gw ketemu tadi pagi" pria itu tersenyum sambil memainkan permainannya

"Iya ya terserah lo, Udah lah ngomong sama Lo bikin gw emosi" temannya langsung bergegas pergi karena frustasi dengan pria itu

"Baik lah silahkan bapak Okta pintunya disana" pria itu mempersilahkan

"Awas lo ye" ucap temannya dan Vino hanya tersenyum dan kemudian Okta meninggalkannya di ruangan.

Benar pria yang kita bahas tadi adalah Raja Vino Ramadhan, dia adalah seorang arsitek yang sangat terkenal, tekun dan juga teliti dalam merancang sebuah bangunan yang sedang dia kerjakan sampai dia dijadikan dosen honorer untuk membantu kampus dia yang dulu untuk mengajar.

Namun ada kejelekan dari Vino yaitu bersikap dingin dan dia tidak pernah mengingat nama seseorang dia suka memanggil orang dengan sebutan angka atau semacam rumus kimia. Dari kejelekan itu dia sangat disukai oleh mahasiswa di kampusnya bahkan para mahasiswi disana membuat kelompok fans khusus Vino.

Dan temannya adalah Oktavian bin Salim, dia memang dinamakan oleh orangtuanya seperti itu karena mengikuti tradisi Arab. Dia adalah teman Vino semasa kuliah dan memang sedikit ngeselin tapi dia memiliki hati yang baik, sebenarnya dia menjadi calon pewaris dari perusahaan ayahnya yaitu Salim Group namun dia menolaknya karena dia ingin membuka usahanya sendiri agar dirinya bisa mandiri dan dia juga berencana agar bisa menyaingi perusahaan ayahnya. Sekarang dia menjadi direktur satu perusahaan dan juga memiliki kafe yang dia kelola untuk mengisi waktu luangnya.

*

Shani sampai di restoran yang temannya sudah janjikan dan kemudian dia makan bersama.

"Gimana Shan kominya?" Tanya teman Shani yang mengajak Shani makan bersama

"Revisi lagi gre padahal tinggal dikit lagi" jawab Shani sedikit lesu

"Dari yang aku liat draf komik kamu, emang bener kamu bisa gambar tapi ngga bercerita, coba kamu cari referensi gitu dimana biar pada saat kamu gambar juga ada ceritanya" temannya Shani membenarkan tentang komik yang Shani bikin

"Iya gre tadi pagi aku ketemu referensi di dermaga" Shani memainkan makanannya dan mengingat kejadian tadi pagi

"Maksudnya?" Teman Shani kebingungan dengan ucapan Shani

"Ketemu referensi aku di dermaga, tadi ada cowo gitu ganteng pokoknya cocok buat aku jadiin komik" Shani menjelaskan tentang kejadian tadi pagi di dermaga

"Bagus deh kalo gitu, tapi kamu tau ngga itu cowo siapa dan gimana?" Tanya temannya

"Belum sih aku tadi nganterin anjingnya doang terus aku pergi lagi di telpon sama kantor"

"Ohh sabar deh semoga kamu ketemu lagi sama dia"

"Iya gre"

Teman Shani adalah Shania Gracia Harlan mahasiswa magang di bidang manajemen, sebenarnya mereka berdua satu angkatan namun Gracia memutuskan untuk ikut orangtuanya ke Jepang dinas disana jadi dia terpaksa ikut dan berkuliah disana. Dan beberapa bulan ini Gracia kembali lagi ke Indonesia karena tidak betah jadi dia mendaftar lagi kuliah di Indonesia dan sekarang dia dalam program magang di salah satu kantor.

"Kamu gimana magangnya?" Tanya Shani

"Lumayan sih tadi ada artis ngeselin banget tapi ya bisa lah" Gracia cukup kesal dengan artis yang di dampingi selama magang

"Gpp lah itu risiko kamu jadi nikmatin aja"

"Iya shan, Ohh iya Shan tadi pagi aku ketemu orang kocak banget" ucap Gracia mengingat kejadian tadi pagi

"Kocak gimana?" Tanya Shani yang penasaran

"Iya tadi pagi aku ngga sengaja tabrakan sama orang gitu, tinggi deh pokoknya tapi mukanya Arab dan dia salah ambil tas aku gitu dan aku baru ngeh tas aku ketuker sama dia pas udah di kampus mau lanjutin skripsi aku" cerita Gracia apa yang dia alami tadi pagi

"Lahh terus gimana dong?" Tanya Shani yang kaget mendengar itu

"Aku pas itu liat ada kartu nama di tasnya ternyata dia dari group Salim gitu Shan ya aku telpon lah karena lagi mendesak, dan dia mau ketemu secepatnya gitu. Habis ketemu dia langsung minta tuker gitu dan aku cek isi tasnya ternyata pembalut aku ngga ada" lanjut cerita Gracia namun dia mengecilkan suaranya pada saat dia menyebutkan 'pembalut'

"Hahh kok bisa" Shani yang kaget kembali

"Iya aku juga ngga tau, aku pas itu ngga enak tanya jadi aku kasih kode-kode gitu dan dia untung paham dan ngga tau kemana dia tiba-tiba beliin pembalut aku" lanjut cerita Gracia lagi

"Lahh kocak yah padahal gpp" ucap Shani yang menganggap itu masalah sepele

"Gpp matamu itu satu-satunya nanti kalo aku rembes lagi gimana" emosi Gracia sambil mendelik ke arah Shani

"Hehehe iya ya bercanda" kekeh Shani melihat ekspresi Gracia seperti itu

"Ya gitu kocak dah itu orang apalagi pas liat mukanya lucu gitu" ucap Gracia kemudian meminum minumannya

"Awas loh nanti kamu suka lagi" ucap Shani yang menggoda Gracia tentang orang yang tadi mereka bahas

"Apaan sih aku sama dia beda ras kali" elak Gracia yang tidak ingin dijodoh-jodohkan

"Ya mungkin, kamu ngga tau kating kita dulu itu kak Ayana. Bapaknya Arab ibunya Jepang ngga masalah tuh" ucap Shani yang mengingat dulu pada saat kuliah

"Iya sih tapi kan kalo keluarganya setuju juga ngga masalah"

"Ya balik lagi ke keluarga yah"

Gracia menggelengkan kepalanya, "Ehh malah bahas gini sih, aku cuman mau cerita itu malah ke jodohi aku sih"

"Gpp kali gre mungkin jodoh kamu onta hahaha" tawa Shani

"Awas ya kamu Shan, aku doain kamu jodohnya itu orang yang jadi inspirasi komik kamu" balas Gracia mendoakan Shani berjodoh dengan inspirasinya itu

"Apaan sih malah begini jadinya, Ya udah yuk udah habis nih, aku pulang ya" ucap Shani membereskan barang-barangnya

"Iya Shan aku juga sampai ketemu lagi yah" pamit Gracia

"Iya gre kapan-kapan main ke rumah aku" pamit Shani

"Iya ya"

Akhirnya Shani dan Gracia berpisah di restoran itu dan memutuskan untuk pulang, sepanjang perjalanan Shani berpikir bagaimana mana mengimplementasikan kejadian tadi pagi menjadi komik dan juga dia berusaha untuk bertemu dengan pria itu yaitu Vino.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!