Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 14 Janji Aydeen
"Bagaimana anak tampan tadi sudah tidur"? tanya Ayyura, mereka barusan saja mengantar putra dari sahabatnya Aydeen itu.
"Sudah Ayy, dia sudah ditemani Baby sisternya". jawab Aydeen yang sudah menyalakan mobilnya kembali untuk segera pulang ke rumah.
"Kamu enggak usah masak malam ini, Aku akan pesan makanan dari luar saja". ucap Aydeen lagi.
"Hmm .. baiklah Bang". jawab Ayyura.
Sesampainya dirumah, Aydeen dan Ayyura pergi kekamarnya masing-masing. Untuk membersihkan tubuhnya yang lengket seharian bekerja.
Mereka berdua menikmati makan malam bersama, dengan penuh ketenangan dan kenyamanan.
"Mulai sekarang, kalau kita pesan makanan dari luar biarkan Aku yang lebih dulu menyicipnya, Aku ingin trauma Kamu berangsur hilang, Aku ingin Kamu bisa berdamai dengan keadaan sekitar, karena tidak semua orang bisa melakukan hal sekeji itu". ucap Aydeen sembari mengelus tangan nya Yura.
Dia sudah mendengar semua keluh kesah sang istri. Ayyura yang pernah diracun oleh seseorang yang tidak dikenal dirumahnya.
Dimana saat pesta ulang tahunnya yang ke 5. Malam itu menjadi malam terakhirnya Yura kecil untuk berkumpul bersama Papa dan Mamanya.
Semenjak itu Yura menjadi parno dengan masakan dari orang lain. Lebih baik dia masak sendiri lebih terjamin Kesehatan dan juga keamanannya.
Setelah makan malam mereka kembali kekamarnya masing-masing. Namun perasaan Aydeen tidak karuan, ia ingin istrinya menginap dikamarnya malam ini. Namun sudah berapa kali Aydeen mengetuk pintu kamarnya Yura tapi tidak ada sahutan juga. Mungkin Yura sudah tidur pikirnya.
"Ayy .. Buka Ayy .. Abang ingin bicara sebentar".
"Ayyura .. Ayy .. Kamu sudah tidur ya"?
"Yura .. Buka pintunya, Ahh .. mungkin sudah tidur".
Baru saja Aydeen ingin melangkah pergi namun langkahnya terhenti saat mendengar rintihan dari kamarnya Yura. Aydeen yang merasa khawatir langsung mengambil kunci cadangan yang ada didalam kamarnya.
Ceklek .. Aydeen membuka pintu kamarnya Yura.
Aydeen tersentak saat mendapati Ayyura yang tengah mengigau diatas tempat tidurnya.
"Ayy bangun Ayy .. Ayy .. Ayyura". sentak Aydeen menggoyang-goyangkan tubuh sang istri.
"Tidakkk"! "Tolong jangan sakiti Aku"! teriak Ayyura dengan peluh yang sudah membasahi hijab dan juga cadarnya. Setelah makan malam, Yura merasa kepalanya pusing. Lalu dia membaringkan tubuhnya dan sampai akhirnya ketiduran.
"Hey .. Kamu kenapa? Kamu mimpi buruk"? ucap Aydeen begitu lembut.
Ayyura tersadar .. Ia memegang dadanya yang begitu sesak lalu dipukul-pukulnya dengan kuat.
Aydeen tersentak melihat tingkah Ayyura yang tidak seperti biasanya, ada kilatan ketakutan yang tergambar jelas dimanik mata indahnya saat ini.
"Ayyura sadar! Kau bisa menyakiti dirimu sendiri"! bentak Aydeen dengan suara cukup kencang hingga membuat Ayyura sadar dan kembali menatapnya.
"Abang ..". lirih Ayyura kemudian ia terisak dengan sejadi-jadinya, melihat Yura menangis Aydeen tidak tega, lalu ia peluk istrinya itu dengan sekuat tenaga yang ia punya. Ia dekap dengan hangat tubuh mungil istrinya untuk menyalurkan rasa kenyamanan dan keamanan untuk Ayyura sendiri.
"Hey Kamu kenapa Ayy"? tanya Aydeen lembut.
"Abang .. Aku takut .. Aku takut orang itu datang lagi! Aku takut Abang .. hiks .. hiks .. hiks". tangisan Yura makin menyayat hati, Terasa begitu pilu bagi yang mendengarnya. Apa yang sebenarnya terjadi pada istrinya itu? Aydeen turut ikut merasakan sakit yang sedang dirasakan istrinya saat ini.
"Kamu gak usah takut! Ada Abang .. hmm"!
"Abang akan selalu menjaga dan melindungimu! Tidak akan ada yang berani menyakitimu"! ucap Aydeen dengan tegas dan penuh penekanan.
Ayyura mendongak menghadap ke wajahnya Aydeen
"Abang janji? Abang akan melindungi Yura". tanya Ayyura yang nampak ragu.
"Abang janji enggak akan ninggalin Yura sampai kapanpun". lanjutnya.
Aydeen menatap matanya Yura dengan mantap.
"Iya Abang Janji .. I promise Ayy .. Aku gak akan ninggalin Kamu sampai kapanpun".
"Kita akan selalu bersama-sama baik dalam suka maupun duka, Aku akan selalu jagain dan lindungi Kamu dari siapapun yang berani menyakitimu".
"Ayyura pegang janji Abang! Jangan pernah buat Yura kecewa, Aku harap Abang orang pertama yang gak buat Yura kecewa". pinta Yura pada Aydeen.
"Sejak kecil Yura sudah sering dikecewakan Bang, sudah sangat banyak keterlukaan didalam hati ini, sudah begitu Banyak beban didalam dada ini, Ayyura bahkan pernah lari dari Allah Bang".ucapnya lagi-lagi dengan tangisan yang pilu.
"Yura menganggap ini semua tidak adil bagi Yura, Allah bahkan berjanji pada umatnya, akan segera mengganti semua rasa sakit hambanya, dengan kebahagiaan yang berlipat-lipat nanti nya, tapi apa? sampai sekarang Yura belum pernah merasakan kebahagiaan itu Bang". cicit Yura dengan sesekali menghapus air mata dibalik cadarnya itu.
"Ceritakan semua keluh kesahmu, bagilah setiap masalah yang selama ini kau pendam sendiri".
"Aku siap menjadi rekan ceritamu Ayy, Aku memang belum menjadi suami yang baik buat dirimu, namun Kau bisa pegang janji dari pria yang sedang ada dihadapanmu saat ini! Aku sudah mulai berdamai dengan masa laluku, Aku mulai jatuh hati dengan sikap serta sifat Anggun dan lembutmu ini Ayy".
Aydeen menjeda kalimat nya sebentar ..
"Aku bahkan sudah berjanji pada diriku, Aku akan belajar mencintaimu seutuhnya, hanya Kamu wanita yang akan kucintai dan ku sayangi disisa umur dan hidupku ini, Aku akan menjadi suami dan imam yang pantas untukmu seorang". katanya dengan penuh keyakinan dan kemantapan hati.
Ayyura tersentak mendapat kata-kata indah yang keluar dari bibir suaminya itu. Aydeen yang dikenal pendiam, dingin, dan kaku seketika berubah menjadi pria yang begitu manis, dengan semua tutur katanya yang penuh lembutan. Ayyura sendiri sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Ia terpaku saat kedua mata mereka bertemu dan menyatu dalam satu pikiran.
"Boleh Aku membuka cadarmu? Aku ingin melihat wajah cantik istriku Ayy"? gumam Aydeen lembut.
Yura tersenyum manis dibalik cadarnya, tak lama kemudian ia mengangguk kecil sebagai jawabannya.
Dengan degupan jantung yang kian cepat, aliran darah seolah mengalir deras, menambah perasaan gugup pada diri Aydeen sendiri. Dia memejamkan kedua matanya, dan mencoba menarik perlahan Kain penghalang yang ada pada wajahnya Ayyura.
"Abang". panggil Yura.
Ia sudah tersenyum cantik nan anggun, saat melihat Aydeen yang masih kian mematung, padahal cadarnya sendiri sudah terlepas sejak tadi dari wajahnya Yura saat ini.
Aydeen benar-benar tertegun dengan penampakan wanita yang begitu cantik dihadapan nya saat ini.
Sungguh ini benar-benar permata yang tersembunyi seperti yang dikatakan Anna dan Abbas dihari pernikahan mereka.
Entah sudah berapa kali pria itu meneguk ludah nya yang mencekat di tenggorokan dan nafasnya.
Aydeen benar-benar tidak bisa berkata satu katapun lagi malam ini. Ahh .. dia sudah terhipnotis akan kecantikan yang dimiliki oleh istrinya itu.
semakin kesini akan semakin seru