Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Joshua memanggil istrinya.
" Ma, apa maksud semua ini?" bentak josh, dia sudah geram dengan tingkah istrinya yang sudah sangat keterlaluan itu.
"Apasih pa?" tanya balik yola.
"Kamu kemana kan barang barang jeni?" tanya josh dengan suara agak tinggi.
"Kami pindahkan ke gudang pa, barang rongsokan itu sudah menyebarkan virus dan bakteri, kami jadi alergi dan gatal gatal" jawab jesika.
"Apa maksud kamu, apa hubungannya alergi dan gatal gatal kamu dengan barang barang jeni ha. dia ini adik kalian, seharusnya kalian jaga, tidak seperti ini. dan kamu ma, kamu sudah menyebarkan kebencian antar saudara, apa ini yang dinamakan ibu yang baik ha" marah josh. Kemarahannya sudah meledak.
"Apa maksud papa, mama begitu, yang salah. salahkan anak pembawa sial itu semenjak dia ada keluarga kita sudah tidak akur lagi, kehidupan kita juga tidak seperti dulu lagi, itu semua gara gara dia, lalu apa salah mama" jawab yola. sambil berteriak.
"Iya, kehidupan kita memang tidak seperti dulu, itu bukan karena jeni, ini semua karna mama sendiri. Waktu itu papa bangkrut juga bukan karena jeni, tapi dia adalah semangat papa untuk bangkit, dan nyatanya kita bisa bangkit dan kehidupan kita jauh lebih baik dari yang dulu. Apa mama belum puas. papa sudah berusaha keras untuk mewujudkan semua impian kalian, tapi apa, apa yang papa dapatkan, setiap hari melihat kalian semua bertengkar, papa capek ma, capek" josh meremas rambutnya dengan kasar.
"Kalau dia keluar dari rumah ini, baru rumah kita damai, kalau papa tidak ingin mama setiap hari marah marah, maka usir anak itu jauh jauh dari sini, mama tidak mau melihat mukanya lagi" sewot yolanda.
"Oke kalau itu keputusan mama, jeni akan keluar dari rumah ini tapi dia tidak sendirian, papa juga akan keluar dari sini, puas kamu?" marah josh tidak terbendung lagi.
"Apa maksud papa, yang pergi anak sialan itu bukan papa, ini rumah papa, rumah kita, jangan papa korbankan banyak orang demi satu anak yang tidak berguna". bantah yola.
"Pa jangan pergi pa, kami semua butuh papa" kata jesslin.
"Butuh untuk apa, untuk menghasilkan uang ha!".bentak josh.
"Bi surti ambil barang barang saya di kamar?" Perintah joshua.
"Enggak pa, papa jangan pergi!" cegah Yolanda.
"Iya pa, papa jangan pergi. semuanya membutuhkan papa, biar jeni saja yang pergi" ucap jeni.
"Tidak nak, lebih baik papa juga pergi kalau kamu harus pergi, lebih baik papa kehilangan harta daripada papa kehilangan kamu" jawab joshua.
"Jangan mencari muka kamu bocah sial" kata yola lago.
"Ayo sayang kita pergi" ajak joshua pada jeni.
"Tunggu pa, apa maksud papa?" cegah yola.
"Sudah jelaskan ma, kalau kalian menginginkan jeni pergi, berarti kalian juga menginginkan papa pergi. Jeni juga anak kandung papa, sama seperti kalian. kalian sudah dewasa, dan mama sangat menyayangi kalian, sekarang giliran papa menjaga adik kalian" ucap josh dengan tegas.
"Pa" panggil jeni, sambil menggelengkan kepalanya.
"Oke pa, dia tidak akan pergi dari sini, dan papa sebaiknya kembali.tapi kalau di berbuat nakal lagi maka mama akan mengusirnya". kata yola
"Memang apa yang jeni lakukan, dia seharian sekolah, dan baru pulang. Dia juga tidak pernah naik ke lantai 2, lalu apa yang diperbuatnya?" tanya josh.
"Dia membuat tubuh kami gatal gatal pa, dan cuma kami berdua yang merasakannya, pasti ini ulahnya" kata jesslin.
"Dengan apa jeni membuat kalian gatal gatal?" tanya papa lagi.
"Mana kita tahu pa, tapi kami yakin kalau ini ulah bocah nakal itu" ketus jesslin.
" kok tiba tiba kamu menuduh jeni yang menyakiti kalian, apa buktinya?" tanya josh lagi.
"Ini buktinya kulit kami, ruam ruam merah, gatal, perih dan ada yang melepuh" jesika menambahkan.
"Apa kulit kalian bisa bicara kalau jeni yang melakukannya, bukannya kamar kalian jaraknya jauh. setiap hari di kunci, lalu masuk lewat mana sehingga jeni bisa masuk dan menyakiti kalian?" heran josh pada kedua anaknya yang selalu menuduh jeni, kalau mereka ada masalah.
"Dia pasti punya duplikatnya, tadi malam dia pulang sangat larut, dan memasuki kamar seperti maling" yola menambahkan.
"Berarti mama melihat kalau jeni baru pulang dan mengendap kamarnya, berarti sudah jelas kalau jeni tidak bersalah, dan tidak masuk ke kamar jesika maupun jesslin, lalu kenapa kamar dia yang sudah sempit, tidak ada separuh luas kamar kalian, masih kalian usik ha!" bentak josh.
"Papa membentak kami hanya gara gara anak badung ini pa, kami ini anak kandung papa hik hik" tangis jesslin mulai terdengar.
"Jangan mengalihkan perhatian, sekarang kalian kembalikan barang barang jeni ke tempatnya semula, dengan kedua tangan kalian sendiri, tanpa bantuan pelayan, mereka sudah sangat lelah menuruti perintah konyol kalian!" tegas joshua.
"Tapi pa, kan berat, biar jeni tidur di gudang sana saja!" keluh jesslin.
"Atau kalian saja yang tidur di gudang?" tantang josh.
"Ogah, bisa mati di gigit nyamuk pa!" jawab jesslin manja.
"Sudah tahu di gudang banyak nyamuk,jelek tapi mengapa harus jeni yang disana, bukan kalian saja" kata josh masih kesal.
"Sudah pa, biar jeni yang tidur di sana, jeni sudah kebal, kalau berteman dengan nyamuk. jeni akan memeriksa tempatnya dulu" ucap jeni.
"Non, ini kuncinya, tapi bibi dan mbak lina sudah membereskan tempatnya, audah dipel juga" bisik bi surti.
"Sekarang papa istirahat saja, asalkan papa masih menyayangi jeni, jeni rela tidur di gudang" jawab jeni.
Joshua tidak berkata apa apa, dia tidak masuk ke dalam rumah tapi malah menuju ke gudang, tempat dimana jeni akan tinggal.
"Papa mau kemana?" tanya jeni.
"Ikut kamu sayang, papa akan memastikan tempat itu nyaman dan aman untuk di tempati, kalau tidak kita pergi saja dari sini, rumah ini sudah seperti neraka saja, tidak ada kedamaian di dalamnya" ucap josh.
"Ini semua gara gara jeni pa, seandainya jeni tidak ada, semua ini tidak akan terjadi" kata jeni memeluk papa yang sangat dia sayangi itu.
"Tidak sayang ,kelahiran anak tidak ada yang salah, mereka suci, seperti halnya dirimu, tidak ada anak yang membawa sial. kamu adalah putri papa, buah hati papa,dan permata hati papa" josh memeluk erat putri
"Jeni sayang papa" dia mencium pipi josh dan di balas oleh ayahnya itu.
"Papa juga sayang jeni, jangan pedulikan yang lain nak, selama ada papa, papa akan melindungimu" jawab josh.
"Terima kasih pa, bi surti di gudang mana barang barang jeni di pindahkan?" tanya jeni.
"Di Rumah lawas tuan, non. bibi sengaja meminta mang udin dan lainnya untuk membawanya kesana"jawab bi surti.