Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Cadar Emas
Kehadiran pendekar bercadar emas membuat heran kerumunan. Sudah banyak para pertarung yang menghadapinya namun dapat dikalahkan dengan mudah.
"Lihat!, hanya dengan satu serangan tunggal, lawannya dibuat tidak berdaya." ucap kerumunan.
Selain para penonton, kehadirannya juga menarik perhatian para tetua dan petinggi klan. Termasuk Qing Peng dan Ling Yun.
"Sayang, lihat gelang giok ditangannya, pemuda itu seperti Ruo er, tapi apakah itu dia atau orang lain?" ucap Ling Yun pada suaminya ragu.
"Aku juga melihatnya. Jika pemuda itu berbicara, aku akan tau siapa dia, tetapi pemuda itu dari tadi tidak berbicara." ucap Qing Peng sambil terus memperhatikanya.
Anehnya pemuda bercadar itu sudah memenangkan empat puluh dua pertarungan tanpa jeda dan istirahat.
"Sungguh kuat." ucap para penonton kagum.
Para penonton semakin dibuat penasaran dengan jurus-jurusnya yang asing, tidak seperti jurus-jurus yang di pelajari para murid Klan Qing pada umumnya.
Setelah memenangkan empat puluh delapan kali pertarungan, dan menyisakan tiga kali pertarungan. Tetua Qing Zhi menginterupsi pertandingan.
"Anakku, siapakah dirimu?" tanya Qing Zhi pada pemuda bercadar itu.
Tetapi pemuda itu hanya menatapnya dan diam.
"Maaf sebelumnya, kami takut anda adalah seorang penyusup, sehingga kami perlu tahu identitasmu. Nak, tunjukan semangat rohmu, biar kami tahu dari mana asalmu." ucap Qing Zhi ramah.
Pemuda itu tidak menjawab, hanya mengangguk.
Semua orang dibuat tegang.
Tiba-tiba pemuda tersebut melepaskan kekuatan rohnya. Dua makhluk spiritual langit muncul dan mengambang di belakang tubuhnya. Kedua makluk itu terlihat tenang dan bersahabat, mereka saling melengkapi. Sebagai tanda utama klan Qing, petir-petir halus berwarna ungu emas mengitarinya.
Semua penonton dibuat tercengang.
"Apa... dua eksistensi makluk surgawi!" ucap para penonton terkejut dengan penuh kekaguman.
"Sayang, itu putra kita" ucap Ling Yun menatap Qing Peng dengan penuh keceriaan.
"Tapi apakah itu Ruo er?" ucap Qing Peng ragu.
"Semangat rohnya memang mirip Ruo er, tapi kita masih belum bisa memastikannya" ucapnya dengan penuh harap bahwa pemuda tersebut adalah Qing Ruo.
"Iya, aku juga menyangsikannya, bagaimana mungkin kemampuan tingkat bumi tiba-tiba menjadi tingkat langit dan sudah memasuki level puncak. Monster darimanakah dia." desah Ling Yun membenarkan pendapat Qing Peng.
"Hahaha.. Anakku, maafkan kami. Bukan kami meragukanmu, tetapi kami ingin memastikan dirimu. Akhirnya Qing Klan memiliki jenius super. Hahaha... Klan Qing akan bangkit lagi!" ucap Qing Zhi sambil tertawa dengan keras.
"Baiklah.. Silahkan lajut pertarunganmu." ucap Qing Zhi.
Pemuda itu hanya mengangguk. Lalu menatap seorang Pria yang duduk disamping Ling Yun. Matanya berkaca-kaca. "Ayah akhirnya kamu pulanh" batinya dengan Jiwa bergetar haru dalam kerinduan.
Tatapan Qing Peng bertemu dengan pemuda itu. "Ruo er itu kamu." ucap Qing Peng dengan bibir bergetar. Pemuda itu hanya mengangguk padanya lalu melanjutkan pertempurannya.
"Sayang, itu benar Ruo er kita." ucap Qing Peng pada istrinya. Matanya berkaca-kaca. Lima bulan setelah kepergiannya di gunung petir sudah menjadi pendekar tingkat langit. Pertemuan dan keberuntungan apa yang di perolehnya. "Ruo er akhirnya kau bangkit nak." ucap Ling Yun bahagia.
Selama ini, dirinya telah mencoba melakukan segala cara untuk membantu putranya, tetapi tidak pernah berhasil. Dirinya hanya bisa melindungi putranya. Bahkan saat dirinya melanggar janjinya untuk mengeluarkan aura Dewi Ling pada saat menghabisi pasukan macan batu bersayap di gunung petir. Tanpa terasa, air matanya menetes.
Pertarungan terus berlanjut. Hingga menyisakan dua puluh petarung di tengah arena, termasuk Qing Ruo.
"Hahah...akhirnya kita telah mendapatkan dua puluh petarung." ucap Qing Zhi senang.
"Baiklah, tahap kedua akan dimulai!"
"Pada babak ini, setiap satu petarung akan melawan lima petarung lainnya dengan waktu sepuluh menit Dan setiap petarung hanya akan diberikan tiga kali kesempatan. Apabila gagal bertahan dalam waktu sepuluh menit, maka peserta dinyatakan gagal."
"Dari kedua puluh peserta, peringkat satu sampai sepuluh akan menjadi murid inti dan sepuluh lainnya akan menjadi murid batin. Dan tiga pemenang utama, akan mewakili klan untuk ikut dalam seleksi murid sekte gunung emas ucap Qing Zhi."
"Baiklah, ada empat kelompok. Dari ke empat kelompok, akan ada yang menjadi petarung tunggal."
"Tunjukan semangat dan kekuatan kalian, dan tidak perlu menahan diri. Hanya saja tidak di izinkan untuk saling membunuh!. Apakah kalian paham?".
"Siap, kami paham." jawab peserta dengan serentak, hanya Qing Ruo saja yang tidak bicara.
Kali ini, Qing Ruo satu kelompok dengan Qing Qing, Cang Lan, Tang dan You Lin.
"Baiklah, kita harus bekerja sama." ucap Qing Qing sebagai ketua kelompok. Mereka hanya mengangguk tanda setuju.
Dari kelima orang itu masing mendapat waktu sebagai petarung tunggal. Kali ini You Lin mendapat waktu pertama untuk bertarung.
You Lin bertarung melawan kelompok lainnya. Tanpa membuang waktu, You Lin langsung mengeluarkan semangat roh pertarungannya.
Roh Elang Emas petir meraung ganas. Paruh dan cakarnya yang mengkilat seperti perak bergerak dengan kecepatan tinggi mulai melancarkan serangan.
You Lin melesat dan menyerang. "Pukulan perobek jiwa." teriaknya. Siulan cakar elang melesat dan menyerang lawan - lawanya. Pertarungan semakin inten. Sepuluh menit hampir berlalu, tubuhnya sudah mulai terlihat lelah dengan pakaian yang robek sana sini oleh serangan lawannya. Akhirnya Qing You Lin memenangkan pertempuran.
Masing-masing dari kelompok itu bertarung. Qing Qing menang, Cang Lan kalah, Qing Tang juga kalah dan akhirnya Qing Ruo.
Qing Ruo menjadi pusat perhatian, mengingat bagaimana kekuatannya pada babak pertama. Banyak para penonton dibuat penasaran.
Para lawannya tidak memberikan kesempatan pada Qing Ruo. Mereka masing-masing mengeluarkan kekuatan roh pertarungannya.
"Pukulan pisau petir." teriak Qing Ying melesat menyerang Qing Ruo. Bomm.... Dentuman keras. Tabrakan pukulan pada tubuhnya tidak berpengaruh sama sekali. Pukulan keras itu hanya sedikit merobek bajunya. Membuat Qing Ying tercengang. "Apa, fisik yang luar biasa!" ucapnya segera mundur.
Tidak ketinggalan, Qing Ping juga melancarkan serangan terkuatnya.
"Argh... Pukulan petir langit." bom... dentuman keras menggetarkan arena pertempuran. Qing Ping langsung terlempar keluar dari panggung pertempuran. Sedangkan Qing Ruo hanya mundur dua langkah.
Walaupun demikian, lawan-lawannya tidak henti-hentinya menyerang.
"Baiklah giliranku." gumannya lalu membuat segel tangan. Cahaya emas meluncur lalu membentuk tubuh Phoenix emas dan memecah menjadi lima ekor, melesat menuju kelima lawannya. Bhoom... Kelima lawannya terlempar keluar dari panggung pertempuran.
Mereka merasakan tubuhnya remuk seperti dipukul palu dengan berat ribuan ton.
"sungguh menakjubkan, hanya dengan serangan tunggal langsung mengalahkan lawannya." ucap para penonton.
"Benar, selain teknik jurusnya, kekuatan fisiknya juga luar biasa. Bahkan dia juga belum mengeluarkan kekuatan penuhnya." ucap yang lainnya menyela.
Qing Zhi, Qing Peng dan Qing Long memincingkan mata. Mereka mencoba melihat teknik jurus itu. "Teknik tingkat dewa" bisik Ling Yun berbisik pada suaminya.
"Apa?"... Qing Peng heran.
"Benar, itu teknik tingkat dewa. Aku pernah melihat jurus itu. Itu jurus serangan Phoenix langit. Kekuatan serangannya dapat menghancurkan gunung dengan sekejab, selain itu phoenix-phoenik itu seperti memiliki jiwa sehingga dapat memecah diri dan menyerang lawanya." ucap Ling Yun menjelaskan.
"Hahaha... luar biasa luar biasa." ucap Qing Peng senang.
Pertarungan terus berlanjut. Akhinya babak kedua menyisakan sepuluh petarung.
Murid yang masuk pada babak ketiga adalah Qing Qing, Ling xin, Huo An, Chi An, Qing Tang, You Lin, Qin Chi, kedua putra patriark Qing Long, He Long dan Hye Long serta Qing serta Qing Ruo.
Dari kesepuluh peserta, yang terkuat adalah He Long yang merupakan salah satu putra patriak, Qing Tang seorang dari keluarga cabang, Qing Qing putra tetua Qing Ma yaitu tetua yang mengurus bidang misi klan, Qing You Lin dan Qing Ruo pria bercadar yang masih menjadi misteri.
"Baiklah, babak ketiga akan dimulai. Kali ini kita akan mencari perengkingan peringat."
"Pertarungan akan dilakukaan secara acak. Dari pertarungan ini, lima orang yang menang akan masuk ke perengkingan peringkat satu sampai Lima, sedangkan lima yang kalah akan masuk ke peringkat enam sampai sepuluh."
"Pertarungan dimulai. Qing Qing dan Ling Xin silahkan masuk ke panggung pertempuran!" ucap Qing Zhi.
Kedua kultivator muda memasuki arena pertempuran dan mulai bertarung. Mereka saling serang. Setelah beberapa menit, Qing Qing mulai di tekan oleh Qing Ling Xin. Tanpa menunggu lama, pertarungan dimenangkan oleh Qing Ling Xin.
Walaupun mampu mengalahkan Qing Qing, gadis itu tidak terlihat bangga, karena dirinya tau ada banyak yang lebih kuat darinya. Sedangkan Qing Qing tidak terlalu kecewa, karena dirinya sadar akan kekuatannya dan sudah menjadi sepuluh besar merupakan suatu kebanggan, karena ada ribuan yang gagal.
Pertarung terus berlanjut, Huo An melawan Qing Tang, pertarungan di menangkan oleh Qing Tang. You Lin melawan Qing Chi, pertarungan dimenangkan oleh You Lin. Pertarungan Qing Chi melawan He Long, pertarungan di menangkan oleh He long.
"Selanjutnya Hye Long melawan Qing Bercadar Emas." ucap tetua Qing Zhi memanggil kedua petarung.
Qing bercadar emas merupakan julukan elegan yang diberikan oleh tetua Qing Zhi karena tidak mengetahui namanya.
Para penonton menjadi riuh, mereka sangat bersemangat untuk melihat pertarungan tersebut. Kejutan apa lagi yang akan dihadirkan Qing bercadar emas tersebut.
"Siapakah yang akan menang?" ucap mereka dengan penasaran.