NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Putri Mafia

Perangkap Cinta Putri Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Karena kesalahpahaman, Mavra dan Enrique berpisah cukup lama. Namun, dengan bantuan saudara kembarnya, Mavra berhasil mengatur skema untuk menjebak Enrique. Pada Akhirnya Enrique masuk dalam jebakan Mavra si putri mafia.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Simak kisah mereka di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26. Bagaimana Jika Kau Ikut?

"Jadi siapa Rocco?" Mavra kini sedang tiduran dengan memakai paha Enrique sebagai bantal.

"Ada tanda khusus di setiap bagian tubuh orang-orang itu. Menurut uncle Jack yang sudah lama berkecimpung di dunia bawah, tanda itu milik kelompok kartel La coste. Dan mereka saling berkaitan dengan para pengawal di kediaman milik keluarga Martinez."

"Jadi maksudnya mereka juga dari kelompok yang sama?"

"Bukan. Mereka dari kelompok lain, kelompok yang lebih besar. Kita harus siap-siap jika identitas kita ketahuan."

"Kau meremehkan kemampuanku?" tanya Mavra, mendelik kesal. Dirinya tak terima dengan pernyataan Enrique yang seolah menyebut dirinya tidak kompeten dalam hal menghilangkan barang bukti.

"Aku tidak menganggapmu demikian, Mi Amor. Sepertinya kau akan datang bulan, kau lebih sensitif hari ini," ucap Enrique sembari mengelus pipi Mavra dengan sangat lembut.

Mavra mendengus mendengar ucapan Enrique yang 100% benar. Dia memang sedang datang bulan hari ini. Namun, dalam hati Mavra senang karena Enrique tahu segala hal tentang dirinya sampai sejauh ini.

"Lalu langkah apa yang akan kita ambil?" tanya Mavra. Dia sering lupa siapa jati dirinya jika sedang berhadapan dengan Enrique.

"Aku tahu kau lebih paham akan hal ini, tapi untuk berjaga-jaga kita juga harus mulai mempersiapkan anak buah kita jika sewaktu-waktu mereka menyerang kita."

"Aku tidak paham. Aku akan mengikuti pengaturanmu saja, Mon Chery." Mavra tidak mau pusing memikirkan musuh yang masih jauh di sana. Bahkan dia yakin, perlu hacker handal untuk membongkar kode yang dibuat olehnya, jadi kenapa harus dipikirkan sekarang.

Enrique tertawa, dia mengambil ponsel dan menekan nomor ibunya. Sejak kemarin dia belum sempat memberi kabar lagi mengenai kelanjutan hubungannya dengan Mavra.

"Kau menghubungi siapa?" tanya Mavra, dia tetap di posisinya dan tak berniat melirik atau bahkan mengintip siapa yang sedang dihubungi oleh Enrique.

Namun, saat Mavra mendengar suara ibu Enrique, Mavra segera bangun dari tiduran dan merebut ponsel Enrique.

"Mom, apa kau merindukan aku?" Wajah Mavra langsung memenuhi layar ponsel Enrique. Enrique tidak bisa menghentikan Mavra, jadi dia hanya memeluk tubuh Mavra dari belakang dan menyimpan wajahnya di ceruk leher sang kekasih.

("Mommy sangat rindu padamu, Sayang. Kenapa baru sekarang Mavra menghubungi Mommy?") Zafia menatap layar ponselnya dengan tatapan yang sarat akan kerinduan.

"Sorry, Mom. Putramu terlalu lama menghabiskan waktu untuk menemukanku. Dia sepertinya tidak layak menjadi putramu. Sebaiknya mommy angkat saja aku sebagai anak."

Zafia terkekeh mendengar ucapan Mavra, dia melirik putranya sesaat sembari tersenyum. Lega rasanya mereka bisa bersama lagi.

"Mom, kapan mommy bisa kembali? Aku ingin menikahi menantumu sesegera mungkin." Suara Enrique teredam di ceruk leher Mavra. Namun, Zafia 100% masih bisa memahami ucapan putranya.

("Kalian akan menikah?")

"Ya, semakin cepat semakin baik."

("Tapi Mavra masih berusia 18 tahun, Enrique.")

"Tidak ada salahnya menikah muda. Aku ingin seperti mommy dan daddy," ujar Enrique. Kali ini dia mengangkat wajahnya sedikit dan memperlihatkan tatapan penuh permohonan pada ibunya.

Zafia menatap Enrique lalu dia seolah bertanya pada Mavra lewat lirikan matanya.

"Ya, Mom aku dan Enrique memutuskan akan menikah. Kami hanya tinggal menunggu kapan mommy bisa hadir."

("Mommy cukup senang mendengarnya, tapi mommy tidak yakin kapan bisa segera kembali. Keadaan kakek Gerry kritis. Dokter bahkan sudah mengatakan tidak dapat menolong. Hanya menunggu keajaiban.")

Enrique merasakan perasaan tak nyaman. Dia melihat kesedihan di mata ibunya.

"Apa aku perlu datang ke Indonesia, Mom?"

Zafia terdiam cukup lama. Dia sebenarnya berharap semua keluarganya berkumpul untuk memberi semangat pada ayahnya yang tengah berbaring sakit.

"Mom."

"Ah, tidak perlu. Kau tidak usah datang. Sebaiknya kau atur pernikahan kalian saja. Mommy di sini baik-baik saja. Do'akan saja semoga kakel lekas sembuh."

"Mom, aku turut bersedih. Semoga kakek Gerry segera sembuh dan kita bisa berkumpul bersama lagi," ucap Mavra.

Usai berbicara dengan mommy Zafia, Mavra mendadak memasang wajah muram. Enrique membelai wajah cantik kekasihnya itu dengan penuh kasih.

"Ada apa?"

"Sebaiknya kau berangkat ke Indonesia, Mommy sepertinya membutuhkan dukunganmu."

"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau tidak membutuhkan aku ada di dekatmu?"

"Ya, tentu saja aku membutuhkanmu, tapi setidaknya pikirkan dulu mommy. Aku akan baik-baik saja di sini, lagi pula ada keluargaku yang akan menjagaku nanti," ujar Mavra, dia mengulurkan tangannya dan mengusap dagu Enrique. Enrique memejamkan matanya merasakan sentuhan lembur dari Mavra.

"Bagaimana jika kau ikut?"

...----------------...

1
reinn rainji
Lumayan
reinn rainji
Luar biasa
Erik Herawati
kiuuutttt
riana irma
Luar biasa
Ira Rachmad
nice story
Asmalyda Yeni
Buruk
Asmalyda Yeni
Kecewa
Ira Rachmad
wkkwkwkw
Jennie Santoso
Luar biasa
Vitriani
Lumayan
Ola Karatat
👍☠️☠️☠️☠️☠️☠️🗿
Rini Handayani
Luar biasa
Anonymous
k
LaRisA26
Luar biasa
Femmy Femmy
mau meng adu ya Marvel g sabaran🤣
Femmy Femmy
wow mommy Celine bisa juga jadi kompor meleduk yah 🤣🤣🤣
Femmy Femmy
ekstrim 🤣
Femmy Femmy
🤣🤣🤣
Femmy Femmy
seperti iblis Gustavo...😠
Femmy Femmy
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!