Berpenampilan cupu dan kampungan membuat Viera selalu menjadi bahan bullyan teman-teman di sekolahnya. Tidak ada satu pun dari teman-teman di sekolahnya yang bersikap baik kepada dirinya. Dia dianggap rendah dan pantas untuk ditindas. Tapi tidak dengan Hiko, pria tampan yang selalu bersikap baik kepada dirinya dan menjadi satu-satunya orang yang mau berteman dengannya. Kedekatan Viera dan Hiko berhasil membuat para wanita di sekolah Viera semakin membenci Viera. Mereka terus membully Viera tanpa ampun. Viera hanya bisa diam dengan setiap perlakuan buruk yang dilakukan kepada dirinya. Hingga akhirnya suatu ketika, pertemuannya dengan ayah kandungnya yang ternyata seorang konglomerat membuat hidup Viera berubah drastis dan membutnya ingin membalas setiap perlakuan buruk teman-temannya kepada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 - Akhirnya Anakku Punya Teman
Hiko terus melajukan motor miliknya dengan kecepatan pelan agar Viera yang sedang memegang jok belakang motornya tidak merasa takut. Sambil melajukan motor miliknya, sesekali Hiko mengajak Viera berbicara.
"Dimana arah rumahmu?" Tanya Hiko saat motor yang dikendarainya sudah hampir dekat dengan rumah Viera.
Gang kedua belok kiri." Kata Viera memberitahu.
Hiko mengiyakannya. Dia terus melajukan motor miliknya dengan kecepatan pelan kemudian memerintahkan Viera untuk melepaskan jok belakang motornya setelah hampir dekat dengan pembelokan gang yang Viera maksud.
Setelah motor masuk ke dalam gang, Hiko kembali meminta Viera memegang jok belakang motornya. Viera yang merasa malu karena dilihat para tetangga pun menolak.
"Aku kayuh saja sepedanya. Lagi pula sudah hampir dekat kok." Kata Viera.
Kepala Hiko mengangguk. Kali ini dia menghargai keputusan wanita itu. Dia mengiringi Viera dari belakang kemudian memberhentikan laju motornya setelah sepeda yang dikayuh Viera berhenti di depan sebuah rumah yang nampak kecil dan sedikit kumuh.
"Ini rumah kamu?" Tanya Hiko lembut.
Kepala Viera mengangguk. "Iya. Ini rumah kontrakan aku dan Ibu."
Hiko mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia tak menunjukkan ekspresi berbeda setelah melihat rumah Viera yang sangat jauh berbeda dengan rumah milik orang tuanya.
"Mau masuk dulu? Kebetulan hari sudah gelap dan sudah hampir masuk waktu magrib." Ajak Viera.
"Apa tidak masalah?" Hiko meragu. Melihat rumah Viera yang nampak terkunci dari luar, membuatnya jadi berpikir jika orang tua Viera tidak ada di rumah.
"Tidak masalah. Aku bisa membuka pintu agar tidak terjadi salah paham."
Hiko akhirnya mengiyakannya.
Persetujuan Hiko tersebut tentu saja membuat Viera sedikit terkejut karena pria itu mau masuk ke dalam rumah kontrakannya.
"Ayo silahkan masuk." Ajak Viera setelah membukakan pintu untuk Hiko.
Pria itu mengangguk. Dia segera masuk ke dalam rumah kemudian duduk di atas sebuah tikar yang baru saja dibentang oleh Viera.
"Maaf ya karena kondisi rumahku sangat sederhana dan jauh berbeda dari rumahmu." Kata Viera tak enak hati.
"Gak masalah, Ra. Rumahmu nyaman kok." Balas Hiko. Lagi-lagi pria itu menunjukkan sikap ramah dan baiknya pada Viera yang membuat Viera lagi-lagi kagum kepada dirinya.
Dari arah depan rumah, Violet yang baru saja pulang dari bekerja segera turun dari motor jadulnya saat melihat sebuah motor terparkir di depan rumahnya.
"Motor siapa ini?" Tanya Violet. Dahi wanita itu nampak mengkerut menandakan dirinya sedang bingung.
Melihat pintu rumah nampak terbuka, Violet segera melangkahkan kaki menuju pintu rumah dan mengucapkan salam sebelum masuk.
"Ibu sudah pulang." Dengan senyuman manis terkembang di wajah cantiknya, Viera menyambut kedatangan sang ibu.
"Tante..." Hiko turut bersuara dan tersenyum manis pada Violet.
Violet mendekati Hiko dan Viera kemudian menyalimi mereka secara bergantian.
"Ini bukannya nak Hiko ya?" Tanya Violet ramah pada pria tampan yang katanya dikagumi oleh putrinya. Dia masih mengingat dengan jelas wajah Hiko di saat mereka bertemu di sekolah beberapa waktu yang lalu.
Hiko mengangguk mengiyakannya. Ternya Violet masih mengingat wajahnya di saat mereka bertemu di sekolah untuk pertama kalinya.
Violet memandang teman pria anaknya itu dengan senyum. Dia merasa senang karena Viera akhirnya membawa seorang teman bermain ke rumah mereka. Setelah bertahun-tahun lamanya Viera menempuh pendidikan di sekolah, baru kali ini Violet melihat putrinya memiliki seorang teman yang dibawa masuk ke dalam rumah mereka yang sangat sederhana.
***
Selamat datang di karya shy teman-teman tersayang. Jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih🤗🤗