Dikhianati demi kata bakti dan keturunan setelah apa yang sudah Alena dan Aris lalui selama lebih dari sepuluh tahun membuat Alena jatuh terpuruk tapi Alena mencoba bertahan setelah Aris berjanji akan berlaku adil dan akan bisa seperti dulu lagi.
Tak cukup sampai disitu sikap istri kedua Aris yang mulai menampakan wajah aslinya membuat Alena semakin pesimis jika rumah tangganya bisa terselamatkan.
Dan saat Alena ingin berjuang kenyataan pahit pun harus Alena telan dimana dirinya mengidap alzheimer yang menambah ujian yang harus Alena lewati.
Akan kah Alena bisa kembali bahagia bersama Aris atau malah Alena akan menyerah dan memilih mundur dari pernikahan yang coba iya pertahankan sekuat tenaga.
Ikuti kisah Alena yang mencoba berjuang dan bertahan demi cinta dan pernikahan suami yang sangat iya cintai dan apakah perjuangan Alena akan berbuah manis atau hanya akan memberi luka yang mendalam di hati Alena ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gejala Yang kembali Muncul
Awalnya Bu asih ingin menyatukan kembali Alena dan Aris apalagi saat mengingat kondisi Alena saat ini yang sangat membutuhkan sosok suami yang mencintainya.
Tapi saat tau Aris sudah memiliki istri lain membuat Bu asih sadar jika keputusan Alena memang yang terbaik demi menjaga kewarasan diri.
drrttt drrttt drrttt
" halo pak Aris " sapa Bu asih yang mencoba bersikap tenang saat mengangkat sambungan telepon dari Aris.
" halo Bu selamat malam "
" maaf apa tadi ibu menghubungi saya ?" tanya Aris memastikan terlebih dahulu.
" iya pak Aris, maaf saya mengganggu waktu bapak dengan istri bapak " ucap Bu Asih.
" ada yang bisa saya bantu ?" tanya Aris yang sejujurnya ingin sekali menanyakan tentang Alena pada bu asih tapi Aris belum menemukan cara nya
" tidak apa apa pak, tadi tak sengaja saya menekan nomor bapak " ucap Bu asih tak ingin mengkhianati janjinya pada Alena.
" apa Bu Alena datang berkunjung ke panti ?" tanya Aris memastikan.
" Bu Alena tak datang bahkan Bu Alena datang saat bersama bapak tiga bulan lalu " ucap Bu asih sambil melihat ke arah Alena yang sedang berjalan ke arahnya.
" maaf pak saya tutup dulu sambungan teleponnya, anak anak mau memulai makan malam " ucap Bu asih yang langsung menutup sambungan telepon saat Alena sudah dekat dengan dirinya.
" Bu... Makan malam sudah siap, ayo kita makan malam " ajak Alena yang tak ingin ikut campur ataupun menanyakan siapa yang baru saja di hubungi Bu asih.
" tadi pak Aris yang menelpon " ucap Bu asih yang ingin jujur pada Alena atas tindakannya yang terlalu ikut campur urusan Alena tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi pada hubungan Alena dengan suaminya.
" sebelumnya ibu yang menghubungi pak Aris" ucap Bu asih jujur.
" ibu pikir bisa membantu menyatukan mba Alena dengan pak Aris " ucap Bu asih merasa bersalah karena tak bisa menjaga janjinya pada Alena.
" tapi saat ... "
" namanya Erika Bu " ucap Alena yang mengerti kenapa Bu asih tak bisa melanjutkan ucapannya.
" tapi ibu tak mengatakan apapun tentang Alena pada pak Aris, serius mba " ucap Bu asih yang tak enak pada Alena.
" tidak apa apa Bu, kalau pun mas Aris menemukan saya mungkin itu bagian dari takdir kami " ucap Alena yang tak ingin menyalahkan Bu asih ataupun siapapun jika kelak Aris tau keberadaan dirinya.
" ayo kita sarapan, anak anak pasti sudah menunggu kita " ucap Alena sambil menggandeng tangan Bu asih agar tak merasa bersalah atas tindakannya.
Lain halnya dengan Aris yang merasa pesimis akan bisa menemukan Alena karena di panti pun Alena tak juga bisa di temukan, lalu kemana lagi Aris harus mencari Alena.
" apa ada hal penting hingga ibu panti itu menghubungi mu mas ?" tanya Erika yang baru saja kembali menghampiri Aris.
" tidak ada " ucap Aris yang memilih masuk ke dalam kamar untuk membersihkan diri sekaligus menenangkan diri yang masih memikirkan kemana Alena pergi.
" lalu,apa mas sudah bisa menemukan wanita itu ?" tanya Erika yang berhasil menghentikan langkah Aris yang baru saja akan masuk ke dalam kamarnya.
" jika Erika boleh berharap, mas tak akan pernah bisa menemukan wanita itu sampai kapan mu " ucap Erika tak ada takutnya pada Aris.
" terserah kamu mau berkata seperti apa, tapi bagi mas menemukan Alena jauh lebih penting dari semuanya " ucap Aris yang langsung melanjutkan langkahnya setelah mengatakan semua itu.
" akan lebih baik jika saat mas bisa menemukan wanita itu tapi yang mas temukan hanya batu nisannya saja " ucap Erika pelan tapi masih bisa terdengar jelas oleh Aris.
" sebenarnya apa salah Alena padamu hingga kamu terlihat begitu sangat membenci Alena" tanya Aris yang tak habis pikir dengan kebencian Erika yang tak mendasar.
" bahkan Alena juga tidak tau jika selama tiga tahun ini dia telah dimadu secara diam diam oleh mas " ucap Aris menjelaskan.
" apalagi saat ini mas lebih memilih kalian berdua dari pada Alena, lalu kenapa kamu masih begitu membenci Alena ?" tanya Aris yang ingin tau akar kebencian Erika pada Alena.
" karena mas begitu sangat mencintai wanita itu tapi Erika tak bisa melihat pancarkan cinta mas untuk Erika " ucap Erika.
" wajar bukan jika seorang istri menuntut cinta suaminya ? " tanya Erika sambil menghapus airmata yang mulai mengalir di pipinya.
" apa salah Erika hingga Erika tak bisa mendapatkan Cinta suami Erika sendiri ?" tanya Erika.
" apa salah jika Erika hanya ingin menjadi satu satunya wanita untuk suami Erika sendiri " tanya Erika sambil menghapus kasar air mata yang terus mengalir tanpa henti.
" apa cinta itu tak bisa mas bagi untuk Erika meski hanya sedikit ?" tanya Erika terlihat seperti sedang mengemis cinta pada suaminya sendiri.
Aris terdiam mendengar setiap ucapan yang Erika katakan yang memang tak sepenuhnya kesalahan terletak pada Erika, dirinya pun ikut andil membuat Erika begitu membenci Alena.
" maaf jika yang mas lakukan membuat kamu merasa tersisih dan terluka seperti ini " ucap Aris yang menyadari jika dirinya sudah berlaku tak adil pada Erika dan Alena.
" tapi rasa cinta itu tak bisa di paksakan dan cinta itu juga tak bisa di berikan begitu saja pada siapapun yang kita ingin kan, karena cinta tumbuh dari hati dan mas sangat mencintai Alena " ucap Aris jujur meski Aris sadar kejujurannya sangat melukai hati Erika.
" tapi mas janji, mulai saat ini mas akan membuka hati dan akan belajar mencintai kamu " ucap Aris.
" meski mas sendiri tak yakin apa mas bisa mencintai kamu seperti cinta mas untuk Alena" ucap Aris dalam hati.
" Erika harap apa yang mas ucapkan tidak hanya bualan manis mas untuk menenangkan Erika saja " ucap Erika yang sadar jika tak akan semudah itu Aris bisa melupakan Alena terbukti meski mereka sudah bersama lebih dari tiga tahun tapi tak bisa menggeser posisi Alena di hati Aris hingga saat ini.
Berbeda dengan Alena yang baru saja selesai makan malam dengan anak anak panti tapi saat Alena hendak merapihkan piring bekas miliknya tiba tiba saja Alena termenung seperti seorang yang sedang kebingungan.
" mba Al, mba Al kenapa ?" tanya Bu asih yang merasa Alena seperti sedang menahan sesuatu.
" ini dimana ?" tanya Alena sambil terus menatap ke sekeliling dan hal itu membuat Bu asih semakin tak mengerti apa yang terjadi pada Alena.
" mba Al kan sedang tinggal di panti " ucap Bu Asih yang berhasil menyadarkan Alena dari serangan alzheimer yang tiba tiba saja mendera otaknya.
" mba tidak apa apa ?" tanya Bu asih yang masih belum paham dengan kondisi Alena.
" saya tidak apa apa Bu " ucap Alena sambil menampilkan senyum berharap bisa membuat Bu asih percaya jika dirinya memang baik baik saja.
" apa sering seperti ini ?" tanya Bu Asih yang merasa jika ini bukan kali pertama Alena lupa akan sesuatu.
✍️✍️✍️ Apa kondisi tadi tanda jika Alena sedang tidak baik baik saja ? Lalu bagaimana dengan kehamilannya ? Dan bagaimana solusi Bu Asih agar bisa menjaga Alena dan kandungannya ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘