10 tahun Anna dan Alam menikah dan mereka tidak pernah bertemu sekalipun, karena Anna harus melanjutkan pendidikan dan pengobatannya di Luar negeri.
Dan disaat Anna kembali, pernikahannya harus disembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DASW BAB 31 - Menginginkan Lebih
"Eh tunggu-tunggu!" cegah Anna saat Alam menarik tangannya untuk keluar dari ruangan bersama-sama.
Alam berbalik dan kembali menatap sang istri, "Kenapa lagi?" tanya Alam, satu tangannya masih setia memegang pergelangan tangan kiri Anna.
"Lebih baik kita keluar sendiri-sendiri, kamu keluar dulu baru 5 menit kemudian aku," usul Anna, sedikit khawatir jika diluar sana akan ada orang yang melihat mereka.
Kebersamaan mereka di area parkir saja sudah jadi bahan pembicaraan, apalagi jika malam-malam begini mereka keluar dari ruangan ini bersama-sama. Tidak bisa disangkal lagi, pasti gosip mereka memilki hubungan akan semakin gencar.
Sementara Anna tidakp menginginkan itu, belum banyak hal yang dia tahu tentang rumah sakit ini.
Dan terdengar oleh Anna, Alam yang menghela nafas berat.
"Repot sekali," balas Alam.
"Kamu takut ada yang melihat kita?" tanya Alam dan Anna mengangguk.
"Kenapa harus takut? yang harus disembunyikan itu status pernikahan kita, bukan hubungan kita yang sekarang, katakan saja jika kamu kekasihku."
Anna terperangah, selain istri sah, dia juga bisa jadi selingkuhan.
Dan melihat wajah Anna yang terkejut seperti itu, membuat Alam lagi-lagi harus mengalah.
"Baiklah, kita keluar sendiri-sendiri. Tapi beri aku upah dulu karena menuruti keinginan mu."
"Upah apa?" jawab Anna dengan wajah yang mulai masam.
"Pikir sendiri."
"Ciuman?"
"Lebih dari Ciuman."
"Apa!"
"Pegang dada."
"Isshh!!" Anna langsung menarik tangannya dan menyilangkan kedua tangan didepan dada. Buru-buru melindungi sebelum Alam menyerangnya.
"Kenapa kamu mesyum sekali!"
"Apa salahnya mesyum dengan istri sendiri? apa aku harus mesyum dengan wanita lain."
Anna mencebik.
"Bagaimana? mau tidak?"
"Tidak mau! mesyum! ayo keluar sama-sama." kesal Anna.
Tapi Alam tidak mau dengar, Dia menarik tangan Anna hingga Anna jatuh di dalam dekapannya. Dengan segera Alam memeluk pinggang istrinya, menahan tengkuk Anna dan menjatuhkan sebuah ciuman dalam diatas bibir merah sang istri.
Alam memutar tubuh mereka, lalu menghimpit tubuh Anna dibalik pintu. Membuat Anna tidak bisa berkutik dan terkunci dalam cumbuuannya.
Nafas Anna terengah, dia kesulitan mengimbangi ciuman Alam. Ciuman yang kasar namun begitu memabukkan.
"Jangan menolak ku An," ucap Alam, sejenak dia melepaskan ciuman mereka, lalu kembali menyatukan bibir.
Anna hanya pasrah, dia meremat pundak Alam saat salah satu tangan suaminya mulai menelusup masuk ke dalam bajunya, mengelus kedua dadanya yang masih berpenutup secara bergantian.
Darah Anna mendidih, sebagai wanita dewasa dia pun menginginkan lebih.
"Al, tidak disini," lirih Anna saat Alam mulai mencium lehernya.
Dan mendengar ucapan itu membuat Alam terhenti dari semua pergerakan. Satu tangannya pun urung untuk melepas pengait bra di punggung sang istri.
"Dimana? di rumah pasti kamu akan menolak ku? iya kan?" tanya Alam, dia kembali mengecup bibir Anna, menggoda istrinya. Memancing Anna agar hasratnya pun keluar.
"Tapi ini di rumah sakit."
"Ini di ruangan mu, tidak akan ada yang melihat. Sebentar saja," bujuk Alam lagi. Dia kembali mencium bibir Anna dan terus turun hingga menciumi leher istrinya. Semakin turun hingga akhirnya sampai dikedua dada. Anna memejamkan mata, saat mulut Alam mulai menguluum salah satunya. Tubuhnya berdesir, dia lemas sekali, rasanya ingin berbaring.
"Al," panggil Anna lirih. Dia meremat kepala Alam yang bersarang di bawah dagunya.
Mendapati respon seperti ini, Alam tahu jika Anna menginginkan lebih.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...