"Hey, Dad !!"
Tidak ada angin maupun hujan tiba-tiba Kaizar di panggil ayah oleh dua bocah kembar yang kebetulan ia temui di sebuah mall.
"Jangan panggil aku Daddy, aku belum menikah." Tolak pria itu dengan tegas.
Namun sejak saat itu hidup Kaizar selalu di ganggu oleh ke dua bocah nakal itu.
Siapa sebenarnya mereka dan ada hubungan apa mereka dengan Elle sekretaris sekaligus partner ranjangnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~12
"Anda memanggil saya, pak ?" Ucap Anita setelah menghadap ke ruangan atasannya tersebut, wanita itu nampak melirik ke arah Elle yang masih duduk di atas sofa seberang pria itu.
"Anita, sebelumnya aku mengucapkan terima kasih padamu karena sudah banyak membantuku selama beberapa bulan ini. Tapi sepertinya kerja sama kita sampai di sini saja." Ucap Kaizar to the point.
"Jadi saya di pecat pak ?" Anita nampak terkejut bahkan tanpa sadar wanita itu mengepalkan tangannya, apa wanita bernama Elle itu yang akan menggantikan posisinya?
"Tidak, kamu akan saya pindahkan ke bagian marketing ku rasa itu posisi yang cocok untukmu." Terang Kaizar, bagaimana pun juga mantan asistennya itu sangat berkompetensi yang pasti akan bermanfaat untuk perusahaan ke depannya.
"Tapi pak...." Ucapan Anita langsung terjeda saat pria itu mengangkat tangan menyuruhnya untuk tidak banyak bicara.
"Bukankah di kontrak sudah jelas, jika aku bisa memberhentikan mu kapan saja dan kamu tak berhak untuk protes." Tegas Kaizar yang tak ingin di bantah.
Anita mengangguk kecil. "Maaf pak, kalau begitu saya permisi." Wanita itu sedikit membungkuk lantas berlalu meninggalkan ruangan tersebut dengan wajah kecewa.
Sementara Elle yang sejak tadi hanya jadi pendengar nampak menatap tak percaya pada pria yang duduk di hadapannya tersebut.
"Apa pekerjaan nona Anita yang sebenarnya juga sama sepertiku ?" Tanyanya ingin tahu, jika itu benar maka brengsek sekali pria itu. Dasar penjahat kelamin, bagaimana jika ia akan tertular penyakit mematikan dari pria tersebut?
"Itu bukan urusanmu dan kenapa melihatku seperti itu ?" Kaizar nampak mengernyit menatap Elle yang tak berhenti menatapnya.
"Apa aku bisa mengajukan satu syarat ?" Ucap wanita itu kemudian.
"Tentu saja, bukankah sudah ku bilang kamu bisa mengajukan keberatan dengan point-point perjanjian itu." Kaizar merasa tak masalah.
"Bisakah saat melakukannya kamu menggunakan pengaman? Karena aku tidak tahu sudah berapa banyak wanita yang kamu tiduri dan aku ingin melindungi diriku sendiri." Terang Elle, tentu saja ia tidak mau rugi kelak karena anaknya masih kecil-kecil dan membutuhkannya.
Mendengar itu Kaizar nampak melotot menatap wanita itu. "Kamu menuduhku penyakitan, hah ?" Hardiknya, selama ini ia memang suka bermain wanita namun ia juga tidak mungkin merugikan dirinya sendiri.
"Hanya untuk berjaga-jaga." Imbuh Elle.
"Terserah padamu." Kaizar nampak kesal.
"Baiklah, sekarang keluar dari sini dan kamu bisa menempati meja bekas milik Anita !!" Perintah pria itu, kemudian beranjak dari duduknya dan kembali ke meja kerjanya.
Elle nampak mengedikkan bahunya tak mengerti dengan pria itu yang tiba-tiba marah, bukankah justru bagus jika mereka memakai pengaman saat melakukannya?
Saat hendak membuka pintu, wanita itu kembali berbalik badan. "Oh ya terima kasih untuk gaji tiga bulan di awalnya." Ucapnya lalu segera keluar dari sana.
Kaizar hanya menatapnya sinis, lalu pria itu nampak menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Akhirnya dengan mudah ia bisa mendapatkan wanita itu dan ia akan bersenang-senang dengannya setelah ini.
Ketika Elle baru keluar dari ruangan Kaizar, wanita itu melihat seorang pria sedang melangkah ke arahnya. Kemudian wanita itu sedikit membungkukkan badannya memberikan hormat.
"Kamu di sini ?" Ucap Dimas terkejut, mengingat wanita itu adalah asisten tuan Marc.
"Mulai hari ini saya bekerja sebagai asisten pak Kaizar." Terang Elle pada pria yang bernama Dimas itu.
"Anita di pecat ?" Tanya pria itu tak mengerti.
"Nona Anita di pindah ke departemen pemasaran." Terang Elle lagi.
Dimas nampak menatap lekat wanita di hadapannya itu. "Kamu serius bekerja di sini ?" Tanyanya memastikan.
"Saya sedang membutuhkan pekerjaan, pak. Karena tuan Marc telah memecat saya." Sahut Elle jujur, kesedihan yang membalut wajahnya tak mampu ia tutupi dari pria itu.
"Kenapa kamu di pecat? Apa sudah melakukan kesalahan ?" Dimas nampak penasaran.
"Saya sering ijin tidak masuk karena sesuatu hal, namun begitu saya selalu mengerjakan pekerjaan saya dengan benar." Terang Elle, terkadang ia rela begadang di rumah sakit karena harus mengerjakan pekerjaannya.
"Baiklah aku mengerti, jika mengalami kesulitan selama di sini hubungi saja aku. Ruanganku ada di depan lift." Ucap Dimas seraya menujuk ruangannya.
"Terima kasih, pak Dimas." Elle bersyukur masih menemukan pria baik di sini.
Tiba-tiba pintu ruangan Kaizar terbuka dengan sedikit kasar. "Dimas, apa yang kamu lakukan di sini ?" Sang pemilik ruangan langsung menghardik asisten kakaknya tersebut.
"Saya hanya ingin menyapa nona Elle, pak." Dimas menjawab dengan tenang.
"Dia di bawah naunganku, jadi jika membutuhkan sesuatu dia bisa langsung bertanya padaku." Tegas Kaizar memperjelas status Elle.
Dimas menatap lekat pria itu, tak biasanya adik dari bossnya tersebut begitu melindungi seorang wanita.
"Baiklah, senang bertemu denganmu nona Elle." Ucap Dimas, lalu segera pergi dari hadapan mereka.
Sementara Kaizar langsung menatap Elle yang terlihat mengulas senyumnya kepada Dimas. "Ke ruanganku sekarang !!" Perintahnya kemudian.
"Baik, pak."
Elle segera beranjak dan mengekori pria itu masuk ke dalam ruangannya, namun tiba-tiba pria itu mendorongnya ke tembok dan menghimpit tubuhnya di sana hingga membuatnya tak bisa berkutik.
"Siapa yang menyuruhmu untuk ramah pada semua pria? Apa kamu lupa dengan perjanjian itu, jika kamu di larang menggoda pria lain ?" Hardik Kaizar tepat di depan wajah wanita itu, bahkan napas hangat beraroma mint itu terasa menyapu wajahnya
"Tapi aku tidak menggodanya, kami hanya saling sapa apa itu salah ?" Jawab Elle, entah kenapa ia mulai merasakan keposesifan pria itu.
"Tentu saja salah, karena baginya kamu sedang menggodanya." Potong Kaizar dengan berteriak dan itu membuat Elle nampak sedikit takut.
"Ingat kamu hanya milikku karena aku sudah membayarmu mahal, mengerti !!" Tangan Kaizar nampak mengusap rahang wanita itu lalu mencengkeramnya dengan sedikit keras hingga membuat Elle meringis, namun setelahnya pria itu langsung menciumnya dengan rakus.
Bahkan kini tangan pria itu pun telah menelusup masuk ke dalam blouse wanita itu, memainkan sesuatu yang ada di dalamnya hingga membuat Elle nampak mendesah tertahan.
Namun pria itu tiba-tiba melepaskan panggutannya dan menjauhkan tangannya. "5 menit lagi aku ada meeting, segera rapikan pakaianmu dan bawa berkas-berkas yang sudah di siapkan oleh Anita !!" Perintahnya seraya kembali ke meja kerjanya.
Sementara Elle nampak merapikan pakaiannya dan segera berlalu dari ruangan tersebut, jantungnya terasa berdebar-debar tapi ia akan membiasakannya karena inilah jalan hidup yang ia pilih.
Meskipun ia sudah tak berharga lagi paling tidak ia melakukannya dengan satu pria. "Maafkan mommy, sayang." Gumamnya saat mengingat kedua putranya, lalu wanita itu segera menyusun berkas-berkas di atas mejanya.
"Cepatlah, jangan membuat kakakku marah gara-gara menunggu kita !!" Kaizar yang baru keluar dari ruangannya segera berlalu dan di ikuti oleh wanita itu di belakangnya.
Lagipula bukan salahnya mereka terlambat, tapi salah pria itu kerena sudah tahu ada meeting tapi masih sempat-sempatnya membuatnya berantakan.