NovelToon NovelToon
Kekasih Tak Kasat Mata

Kekasih Tak Kasat Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Beda Dunia
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Minaaida

"Kita sudah ditakdirkan untuk bertemu. Kamu adalah milikku. Kita akan bersatu selamanya. Maukah kamu menjadi ratu dan permaisuri ku, Lia?" ucap Mahesa.

Dia di lamar oleh Mahesa. Pemuda tampan itu dari bangsa jin. Seorang pangeran dari negeri tak terlihat.

Bagimana ini...?

Apa yang harus Lia lakukan...?

Apakah dia mesti menerima lamaran Mahesa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minaaida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.09 Pernikahan Ghaib

"Lia,..apa kamu tahu mengapa putraku, Pangeran Emas mengajak mu kemari?" tanya sang Raja.

"Mahesa bilang dia ingin mengajakku jalan - jalan ke rumah nya dan memperkenalkan diri pada kalian," jawab Lia dengan polosnya.

Ibu ratu dan sang raja saling pandang. " apa putraku itu tidak mengatakan padamu jika kalian akan menikah?", tanya ibu ratu.

"Hah,... menikah?"

Bagai di sambar geledek, Lia tak habis pikir, mengapa Mahesa tidak mengatakan apa-apa tentang hal ini.

"Begini, anakku, sebenarnya kami bermaksud untuk menikahkan kamu dengan putra kami, Pangeran Emas, atau yang kamu kenal dengan nama Mahesa Bramantyo. Apa kamu bersedia, anakku Lia?" ujar ayah Mahesa.

Dahlia terdiam.

"Katakan saja dengan jujur,...apa yang ada di hati kamu, Lia.." ucap ratu Laila, ibu kandung Mahesa.

Dahlia terdiam. Jujur hatinya sedang bingung. Dia memang mencintai Mahesa, pangeran jin yang tampan itu. Tapi dia tak habis pikir, bagaimana caranya ia dan Mahesa bisa menikah?

Bukankah Bangsa jin adalah gaib.

Seolah mengetahui apa yang ada di dalam otak Lia, ayah Mahesa berkata, " Kamu tidak usah memikirkan hal itu. Kami akan menikahkan kalian berdua, Nak,"

"Maksud tuan, bagaimana?" tanya Lia bingung.

"Kamu akan menikah dengan putraku seperti layaknya tata cara manusia menikah. Hanya saja, kita melakukan nya di sini, di dunia jin. Kami menikah kan engkau dengan wali hakim karena ayahmu sebagai wali nikah mu sudah meninggal. Apakah engkau bersedia, anakku?" tanya Ayah Mahesa.

"Baik,.... aku bersedia," ucap Dahlia. Entah seperti ada dorongan yang meminta dia untuk mengangguk. Mungkin karena dorongan hatinya yang memang sudah jatuh hati pada Mahesa atau memang karena dia ingin dilindungi. Dengan Mahesa dia merasa terlindungi. Lagi pula bukankah kata Mahesa, mereka memang sudah ditakdirkan berjodoh.

"Bagus, kalau begitu, acara pernikahan bisa kita gelar sekarang," ucap ayah Mahesa.

Hah,.....??

"Apa, Tuan. Sekarang?" Lia syok mendengar pernikahan akan segera di gelar. Secepat ini? Pikirnya panik.

Benar saja,....

Saat ini, acara besar - besaran sedang di gelar di halaman istana tempat kediaman Mahesa. Alunan Gending keraton terdengar mengalun lembut mengiringi prosesi pernikahan ghaib antara dua insan yang berbeda alam itu. Terdengar syahdu, penuh nuansa mistis.

Mahesa dan Lia akan jadi raja dan ratu sehari di istana ini. Ritual sakral di laksanakan dengan penuh hikmat dan takjim. Dahlia menjalani prosesi itu selayaknya pengantin di dunia manusia. Hanya saja,... calon suaminya adalah jin.

Setelah segala ritual pesta pernikahan dilaksanakan, maka sah sudah Mahesa dan Lia menjadi pasangan suami istri. Pesta meriah pun di gelar.

Dahlia melihat ribuan orang datang ke pesta itu untuk menghadiri pernikahan dirinya dan Mahesa.

Dahlia tak menyangka, jika pernikahan dirinya akan di gelar demikian meriah. Apakah seperti ini, pernikahan bangsa jin? Lia tak bisa menyangkal, dia sangat bahagia saat ini. Dia tak ingin memikirkan apakah yang dia lakukan ini salah atau benar. Apapun itu, Lia tak peduli. Jika bisa bahagia meskipun menikah dengan makhluk halus, maka dia akan melakukannya.

Acara pernikahan itu berlangsung cukup lama. Setelah pesta selesai, Lia di boyong Mahesa masuk ke dalam kamar. Mahesa ingin menggendong Lia karena iba melihat Lia yang terlihat sangat lelah.

"Mahesa, aku bisa jalan sendiri, malu di lihat ayahanda dan bunda ratu," ucap Lia. Tapi Mahesa tak menghiraukan ucapan Lia dan tetap menggendong Lia.

"Diamlah,... Aku akan menggendong mu. Kamu itu istriku. Dan istriku sedang lelah."

"Tapi, Mahesa,"

"Dinda, ... panggil nya kanda Mahesa.. Kan aku ini suamimu," ucap Mahesa.

"Dinda,... kenapa kamu memanggilku Dinda? Namaku Dahlia."

"Jika kita sudah menjadi suami istri, kita panggilnya dinda dan kanda. Aku memanggilmu Dinda dan kamu memanggilku Kanda," ujar Mahesa.

"Hemm,... berarti aku harus memanggilmu kanda Mahesa, ya?"

"Iya,...dinda," jawab Mahesa.

"Mengapa tidak memanggilku dengan panggilan yang lain, sayang atau Honey?" tanya Lia.

"Panggilan untuk pasangan nya seperti di dunia manusia?"

Lia mengangguk. " Bagaimana, sayang?"

"terlalu pasaran, aku suka memanggilmu Dinda saja. Lebih terasa mesra," ucap Mahesa. Dahlia menghela nafas panjang.

"Baiklah,.... aku mengerti. meskipun ini agak terdengar aneh." ucap Lia pasrah.

Tak beberapa lama,... keduanya sampai di sebuah kamar. Kamar itu sangat besar dan dihiasi dengan kelopak bunga mawar yang harum.

Mahesa meletakkan tubuh Lia perlahan di atas ranjang mewah yang bertabur bunga mawar merah di atas nya.

"Kanda Mahesa, bolehkah dinda bertanya?"

Mahesa yang tahu apa yang ada dalam pikiran Lia faham akan kekhawatiran gadis itu. Dia duduk di samping Lia, menatap wajah cantik Lia. "Apa itu?" ujarnya.

"Apa maksud kanda mengatakan jika dinda dan kanda telah di takdirkan bersama. Dari mana kanda tahu akan hal itu?" tanya Lia penasaran.

"200 tahun lalu,.. aku menerima sebuah titah bahwa calon istri ku akan terlahir dari bangsa manusia."

Mata Lia terbelalak. Dia kaget mendengar hal itu.

"Hah,...200 tahun lalu? Memang berapa umurmu, kanda?"

"Umurku lima ratus tahun, Dinda," ucap Mahesa.

"Astaga,....setua itu?" Mulut Lia ternganga

"Dinda,... umurku belum tua. Ayahanda saja sudah berumur 2000 tahun dan bunda ratu 1500 tahun."

"Tapi kalau di dunia manusia, umur 500 tahun sudah lama sekali. Itu sudah Kakek buyut," ucap Lia.

"Dinda, apa kamu liat aku sudah seperti Kakek - kakek? Umur 500 jika di dunia manusia sama dengan umur 25 tahun." ujar Mahesa.

"Ohh, begitu ya? Berarti nanti aku pasti akan menua dan jadi nenek - nenek dan kanda masih tetap muda dan gagah," ujar Lia.

"Hal itu tak akan terjadi. Aku akan membuat mu awet muda selamanya," jawab Mahesa.

"Benarkah? Tapi bagaimana?" Lia penasaran.

"tak usah kamu pikirkan tentang hal itu.. Kamu akan tahu sendiri nanti. Sekarang, bagaimana ? Apa kita sudah bisa mulai?" tanya Mahesa.

"Hah,... mulai apanya?" tanya Lia dengan polosnya.

"Malam pertama kita, Dinda," jawab Mahesa.

"Malam pertama?" Wajah Dahlia memerah seketika. Dia tak pernah membayangkan tentang hal ini.

"Bagaimana Dinda," Mahesa mendekatkan wajahnya ke wajah Lia. Dia mencium pucuk kepala Lia dengan mesra.

Jantung Lia berdebar kencang ketika merasakan hembusan napas Mahesa yang tak beraturan. Aduh,...dia takut. Malam pertama dengan bangsa jin, apakah seperti malam pertama dengan manusia juga.

"Dinda,... boleh kah aku meminta hakku?"

Mahesa membawa wajah Lia untuk menatapnya. Tatapan mereka bertemu.

Lia tak kuasa menolak bibir Mahesa yang kini sudah menempel di bibirnya.

Ciuman Mahesa sangat dalam dan menuntut. Perlahan, Mahesa menaiki tubuh Lia sehingga kini tubuh kekar itu sudah mengukung tubuh mungil Lia.

Lia tak mampu menjawab pertanyaan Mahesa karena dirinya sudah terbuai oleh ciuman Mahesa yang memabukkan.

Lia hanyut dalam cumbuan Mahesa sampai akhirnya hanya terdengar jeritan tertahan dari mulut Lia ketika Mahesa berhasil menerobos dinding keperawanan Lia.

Malam itu terjadi penyatuan antara dua insan yang berbeda dunia. Langit dan bumi menyaksikannya. Bintang dan bulan menatap tak berkedip penyatuan indah itu.

"Dinda,... mulai sekarang dan selamanya, kamu adalah milikku," ucap Mahesa saat pemuda itu sudah selesai dengan pelepasan nya.

1
Nunuk Rahmaji
Seorang manusia wanita tidak diperbolehkan menikah dengan lelaki bangsa jin. Karena keturunan yang dihasilkan akan berbentuk buruk. Sebaliknya lelaki bangsa manusia diperbolehkan menikahi jin wanita. Karena keturunan yang dihasilkan akan baik bentuknya. Ini pendapat saya kutip dari shli budaya kebatinan.
Dhedhe Rustam
semangat terus thor, kutunggu cerita selanjutnya
Minaaida
Penasaran,....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!