Linda adalah adik kandung dari Rani. Linda di boyong Rani ke rumahnya untuk melanjutkan pendidikan di kota tempat tinggalnya sekarang.
Rani sudah berkeluarga tapi belum kunjung di karunia anak. Rumah tangga Rani awalnya adem ayem,tapi semenjak kedatangan sang adik suaminya mulai berubah.
Kebohongan demi kebohongan terus suaminya ucapkan untuk menutupi perselingkuhan denga sang adik ipar.
Apakah Linda tega menghancurkan rumah tangga kakaknya sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Walau tanpa penyatuan langsung keduanya sama - sama mendapatkan pelepasan. Celana keduanya telah basah oleh cairan nikmat mereka.
Perlahan Linda turun dari pangkuan Ari,tapi tangan Ari menahan pergerakan tubuh Linda.
"Mas." ujar Linda berusah melepaskan pelukan Ari.
"Biarkan begini sebentar sayang." rengek Ari terpaksa di ikuti Linda.
"Mas Ari nakal." Linda mencubit tangan Ari membuat Ari meringis.
"Tapi kamu sukakan?" Goda Ari.
"Hmmm..." Linda tersipu malu.
"Ada yang lebih nikmat dari ini,sayang." pancing Ari.
"Apa mas?" tanya Linda penasaran.
"Saat kamu tidak memakai apa - apa." Tangan nakal Ari kembali meremas gunung kembar milik Linda membuat Linda mengelinjang keenakan. Akal sehatnya untung menyadari dirinya.
"Udah mas,nanti telat." Linda menyudahi permaianan mereka dan turun dari pangkuan Ari.
Ari sedikit kecewa karna permainannya di sudahi begitu saja oleh Linda. Linda langsung berlari menuju kamarnya dan langsung mandi untuk membersihkan tubuhnya dari sisa pergumulan barusan.
Linda senyum - senyum sendiri saat mengingat kejadian tadi. Ia tidak menyangka akan bisa sejauh ini dengan kakak iparnya. Bagaimana nanti jika Rani mengetahuinya?
Ketukan di pintu membuyarkan lamunan Linda.
"Tok....tok....tok...Lin,Linda." teriak Ari dari luar kamar. Linda berjalan membukakan pintu yang tadi ia kunci dari dalam karna takut Ari masuk.
"Ada apa,mas?" tanya Linda saat sudah berhadapan dengan Ari.
"Mas mau ke kantor dulu,kamu baik - baik di rumah." Ari kembali menarik Linda kedalam pelukannya. Entah kenapa ia begitu betah ingin selalu berada di dekat Linda. Bibir ranum Linda yang sudah jadi candu bagi Ari di kulumnya sebentar sebagai penyemangat.
"Mas juga hati - hati,semangat kerjanya." ucap Linda sambil tersenyum.
Linda mengantar kepergian Ari hingga kendaraan roda empat itu menghilang di balik pagar. Karna merasa lelah Linda kembali ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Ari langsung menuju ruang meeting dengan wajah yang bahagia membuat asistennya heran.
"Tumben hari ini pak Ari full senyum?" tanya asistennya.
"Kentara ya,Bim." ujar Ari pada Bima sang assisten pribadinya.
"Ya begitulah. Apa ada yang membuat begitu bahagia?" tanya asisten mulia kepo.
"Nanti kamu juga akan tau." ujar Ari kembali tersenyum.
Hari ini Ari bekerja dengan semangat dan ingin cepat - cepat pulang menemui pujaan hati. Ia sama sekali sudah tidak memikirkan istrinya di kepalanya sekarang hanyalah Linda.
Dirumah saat bersama Rani ,Ari akan bersikap dingin seperti biasanya pada Linda. Tapi saat Rani tidak ada ia akan bersikap seperti singa yang siap menerkam mangsanya.
Rani hari ini pulang lebih cepat dari biasanya. Baru setelah itu Ari juga sudah sampai di rumah. Keduanya saling diam,tidak saling bertelur sapa. Sepertinya ada sesuatu diantara mereka. Linda yang melihat keanehan itu memilih diam.
Saat makan malam pun tidak ada percakapan hangat seperti biasa. Ari diam seribu bahasa,sementara Rani hanya bicara seperlunya dengan sang adik.
"Kapan kamu mulai kuliah,Linda?" tanya Rani disela makan malam yang sedari tadi bisu.
"Minggu depan,kak." jawab Linda sambil menoleh pada Rani dan berganti pada Ari. Ari terlihat cuek tidak memandang Linda sama sekali dan itu membuat selera makan Linda jadi hambar.
"Kuliah yang benar,hati - hati dalam bergaul. Harus pandai - pandai memilih teman. Kakak doakan moga kamu jadi wanita sukses kelak¹"Nasehat Rani pada Linda adiknya.
knp jadi dendam ke ari?
malah lbh jahat rani, tega sama adiknya sendiri