Asa Di Tengah Badai
" sayang kamu belum tidur ?" tanya Aris sambil memeluk istrinya dari belakang.
Alena pun berbalik dan menghadap suaminya yang kini sedang memeluknya dari belakang saat keduanya sudah bersiap untuk tidur karena waktu juga sudah hampir tengah malam.
" mas kenapa setiap mas pergi ke rumah ibu mas selalu pergi sendiri ?" tanya Alena yang merasa heran dengan kepergian suaminya yang tak pernah mengajaknya.
" sayang mas disana hanya satu malam, kamu pasti capek kalo ikut " ucap Aris.
" lagi pula saat ini kamu sedang program hamil jadi lebih baik kamu perbanyak istirahat dan jangan berpikir macam macam ok " ucap Aris mencoba meyakinkan Alena agar tak ikut dengannya besok.
Ya Aris dan Alena sudah menikah lebih dari sepuluh tahun dan hingga saat ini Alena masih belum di karuniai seorang anak pada pernikahan nya dengan Aris.
Alena hanya seorang wanita sederhana yang memilih menjadi seorang wirausaha demi mengisi waktu luangnya sedangkan Aris bekerja di kantor pemerintah daerah di kota mereka.
" baiklah " ucap Alena mencoba memendam rasa sedih dan kecewanya dalam pelukan Aris suami yang sangat iya cintai.
" maaf sayang, tapi mas yakin kamu akan mengerti jika kamu berada di posisi mas saat ini " ucap Aris dalam hati karena Aris bisa merasakan saat ini Alena pasti kecewa karena lagi lagi dirinya harus pergi sendiri ke rumah orang tua Aris.
Keduanya pun terlelap saling berpelukan seolah ingin menguatkan hati masing masing, sampai suara kicau burung dan cahaya mentari yang mulai mengintip di balik tirai kamar mengusik tidur dua insan yang masih betah saling berpelukan berbagi kehangatan satu sama lain.
" mas bangun, nanti mas ketinggalan pesawat" ucap Alena yang ternyata bangun kesiangan karena rasa nyaman dari pelukan yang Aris berikan.
" memang ini jam berapa ?" tanya Aris sambil menarik kembali Alena dalam pelukannya.
" hampir jam enam mas " ucap Alena yang jika saja boleh jujur Alena tak ingin Aris pergi hari ini dengan alasan apapun.
Aris pun bangkit dari tidurnya dan mulai membersihkan diri dan bersiap untuk pergi seperti yang iya bicarakan pada Alena semalam.
Sedangkan Alena menyiapkan sarapan untuk mereka berdua setelah sebelumnya dirinya membersihkan diri terlebih dahulu, tapi entah kenapa hari ini rasanya begitu lain seolah akan terjadi hal buruk atau akan terjadi sesuatu yangtak iya inginkan tapi Alena tak tau apa itu.
" sayang kamu kenapa ? Apa kamu baik baik saja ?" tanya Aris yang baru saja sampai di meja makan dengan koper kecil yang Alena yakini berisi pakaian.
" kenapa mas bawa koper ? Katanya cuma satu hari ?" tanya Alena yang entah kenapa semakin curiga dengan tujuan suaminya kali ini.
" sayang ini hanya untuk jaga jaga karena kita tak pernah tau apa yang akan terjadi kedepannya " ucap Aris mencari alasan.
" ya sudah ayo sarapan nanti mas benar benar terlambat " ucap Alena yang lagi lagi harus meredam rasa curiganya demi membuat arus nyaman saat pergi meninggalkan dirinya.
Keduanya pun menikmati sarapan dalam keheningan hanya suara denting sendok yang berbenturan dengan piring yang terdengar di ruang makan hingga tak butuh waktu lama keduanya pun sudah menghabiskan sarapan mereka berdua yang Alena siapkan dengan penuh cinta.
" sayang mas pergi dulu, jaga diri baik baik ya" ucap Aris sambil mencium kening Alena yang Aris yakini jika saat ini Alena tak ingin dirinya untuk pergi.
" mas hati hati dijalan dan jangan terlalu lama disana karena Alena menunggu mas di sini " ucap Alena yang langsung menghambur dalam pelukan Aris suaminya.
Meski berat Alena pun melepaskan kepergian Aris yang akan bertandang ke rumah orang tuanya dan Aris pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan Alena yang tanpa Aris sadari jika air mata Alena jatuh saat kepergiannya.
Tapi tanpa Alena sadari jika Aris bukannya pergi ke bandara melainkan menuju kota tetangga yang hanya berjarak 150 km atau lebih tepatnya dua jam perjalanan dari rumah Alena ke arah tujuan Aris saat ini.
" kamu dimana ris ?" tanya seorang wanita paruh baya saat Aris baru saja mengangkat sambungan teleponnya yang biasa aris panggil dengan sebutan Bu Gendhis
" Aris baru saja masuk tol Bu mungkin satu setengah jam lagi Aris sampai " ucap Aris yang tau jika ibunya sedang menunggunya.
" apa Alena menghalangi mu pergi hingga kamu bisa terlambat seperti ini ?" tanya Bu Gendhis yang selalu saja mencari jalan untuk bisa menghina dan menjatuhkan Alena di mata Aris.
" sudah Bu, Aris sedang mengemudikan mobil" ucap Aris yang tak ingin mendengar ucapan ibunya yang selalu saja menghina Alena istrinya.
" jika bukan karena bakti Aris pada ibu Aris tak akan mungkin melakukan hal ini apalagi harus melakukan hal ini di belakang Alena " ucap Aris yang merasa bersalah atas apa yang akan iya lakukan saat ini.
Dan akhirnya seperti yang Aris ucapkan jika hanya butuh waktu satu setengah jam kini Aris sudah sampai di sebuah rumah yang di halaman nya sudah berdiri tenda dengan aksen putih dan gold.
" lihat Aris sudah datang " ucap Bu Gendhis yang sejak tadi menunggu putranya datang ke acara pernikahan yang sudah iya siapkan dengan calon besannya.
" tapi apa Aris tidak merasa terpaksa melakukan hal ini ?" tanya seorang wanita paruh baya yang usianya sedikit lebih muda dari Bu Gendhis yang di panggil dengan sebutan Bu Lastri.
" jeng tenang saja Aris anak yang baik yang akan menuruti setiap ucapan ibunya " ucap Bu Gendhis penuh percaya diri.
Aris yang sudah memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang sudah di sediakan pun akhirnya menghampiri Bu Gendhis dan Bu Lastri
" maaf Aris terlambat " ucap Aris sambil menyalami Bu Gendhis dan Bu Lastri.
" ya sudah sebaiknya kamu bersiap karena pak penghulu sedang dalam perjalanan menuju tempat ini " ucap Bu Gendhis yang bahkan tak menyuruh Aris untuk beristirahat barang sejenak.
Aris hanya bisa menghela nafasnya mengikuti setiap ucapan ibunya dan langsung mengikuti langkah Bu Lastri yang mengarahkan nya menuju sebuah kamar yang sudah di hias bak kamar pengantin pada umumnya.
" bersiap lah, di dalam sudah ada pakaian yang sudah ibu siapkan untuk mu dan ibu harap kamu jangan terlalu lama untuk bersiap karena sebentar lagi penghulu akan datang " ucap Bu Lastri yang tak menyadari apa yang akan iya lakukan pada putri semata wayangnya saat memutuskan untuk menikah kan putrinya dengan Aris.
" tunggu Bu, bisa Aris bicara berdua dengan Erika sebelum kami menikah ?" tanya Aris yang tak ingin membohongi Erika sebelum mereka terikat dalam ikatan pernikahan.
" kamu akan bertemu dengan Erika tapi nanti setelah kamu mengucap ijab kabul pernikahan atas nama Erika " ucap Bu Lastri.
" tapi bagaimana jika Erika Aris jadikan istri kedua, apa ibu rela ? " tanya Aris
" dan apa Erika akan bisa menerima jika Erika hanya akan memiliki sebagian dari diri Aris karena sebagian lagi milik istri Aris yang pertama ? " tanya Aris.
✍️✍️✍️ bagaimana sikap Bu Lastri saat mendengar apa yang Aris katakan ? Apa Bu Lastri akan membiarkan putrinya menjadi wanita kedua dalam rumah tangga wanita lain ? Atau mungkin Bu Lastri dan Erika memang sudah tau jika Erika akan menjadi istri kedua ?
Hai hai hai... Ketemu lagi sama R-kha di cerita receh R-kha yang baru, bagaimana kisah rumah tangga Alena Aris setelah hadirnya Erika ? Apa Alena akan tau apa yang Aris lakukan di belakangnya dan bagaimana jadinya setelah Alena tau apa yang Aris lakukan dengan Erika ?
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya dan jadikan R-kha author favorit kalian.
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments